Apakah Kutu Dan Ulat Dalam Bumbu Berbahaya?

Kutu dan ulat mungkin pernah anda temukan dalam bumbu masakan. Secara tidak sengaja anda akan melihat kutu maupun ulat bersembunyi di balik bumbu dan akan berpindah dengan cepat saat kita menemukan keberadaannya. Kutu dan ulat dalam bumbu jelas mengganggu kemurniaan suatu bumbu. Ini juga membuat tampilan bumbu kurang menarik dan kualitasnya dinilai sudah menurun. Lantas, apakah kutu dan ulat dalam bumbu sebenarnya berbahaya?

Kenapa Terdapat Kutu Dan Ulat Dalam Bumbu?

Bumbu adalah salah satu bahan dapur yang kerap dihinggapi oleh kutu dan ulat. Selain bumbu, bubuk rempah, beras dan tepung juga menjadi sasaran dari hama ini. Keberadaan kutu dan ulat disebabkan oleh tempat penyimpanan bumbu yang kotor, celah diantara lemari bumbu, maupun paparan udara terbuka yang terlalu lama terhadap bumbu.

Serangga jenis apapun dapat hidup di berbagai bumbu dapur, namun kebanyakan berupa ulat dan kutu. Ulat dan kutu memiliki ketertarikan lebih kuat pada bumbu yang mengandung unsur rempah pepper dalam komposisinya. Pepper ini termasuk paprika, cabai, bubuk cabai, dan lain sebagainya. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan rempah dan bumbu dengan kandungan pepper memiliki prevalensi kotoran serangga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis rempah lainnya.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai Pengawet

Lebih lanjut, rempah yang termasuk golongan pepper family juga dikenal memiliki kandungan nutrisi, yang ternyata justru dibutuhkan oleh kutu atau serangga pengganggu bumbu lainnya, untuk mempertahankan hidup. Tak heran jika kutu justru berkembang biak di dalam bumbu, yang mulanya berupa ulat kecil kemudian berubah menjadi kutu yang bisa terbang dan bersembunyi dengan baik di dalam bumbu.

Jenis Kutu Dan Ulat Dalam Bumbu

Keberadaan kutu dalam bumbu masakan tidak berarti akan merusak secara masif rak bumbu dapur anda. Namun kutu akan berdiam diri, bersembunyi dan berkembang biak di dalam bumbu. Hal ini membuat bumbu yang disimpan lama atau disimpan secara tidak benar, rentan kutuan dalam jumlah yang banyak.

Ada banyak sekali jenis kutu yang mungkin mengkontaminasi produk dapur, namun khusus untuk rempah dan bumbu masakan, terdapat dua jenis kutu yang paling sering muncul yakni cigarette beetles and drugstore beetles yang ukurannya sebesar biji wijen.

Cigarette beetles atau kumbang tembakau adalah jenis kutu yang paling sering muncul dalam produk yang disimpan di rumah. Hama produk ini berperan besar pada kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kerusakan biji-bijian pasca panen, produk makanan kemasan, dan termasuk bumbu masakan. Selain menyebabkan kerusakan langsung, kutu ini juga menimbulkan rasa jijik, dan pastinya kesal bagi siapapun yang menemukan produk mereka dihuni oleh kutu ini.

Berikutnya, ada drugstore beetles atau Kumbang toko obat yang memiliki nama ilmiah Stegobium paniceum. Ini adalah adalah kutu kecil berwarna coklat yang dapat ditemukan pada berbagai macam tanaman kering dan produk kemasan yang dikeringkan. Kutu ini bisa bertelur hingga 75 telur sekaligus lalu menjadi larva atau ulat. Nah, ulat berwarna putih kecil inilah yang bertanggung jawab pada berbagai kerusakan produk, termasuk bumbu masakan.

Apakah Kutu Dan Ulat Dalam Bumbu Berbahaya?

Bisa dikatakan bahwa kutu dan ulat mungkin berbahaya dan mungkin juga tidak berbahaya pada produk bumbu. Hal ini tergantung dengan beberapa situasi. Jika kutu dan ulat yang terdapat pada produk bumbu terlalu banyak, bahkan mendominasi tampilan bumbu maka hal ini bisa berbahaya. Ulat dan kutu mungkin menyebarkan bakteri atau kontaminan lain pada bumbu, dan jika dikonsumsi akan menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia.

Lebih lanjut, ketika bumbu terkontaminasi kutu dan ulat sangat banyak, hal ini akan menurunkan kualitas produk. Bisa juga situasi ini menjadi pertanda bahwa produk tersebut sudah kadaluwarsa dan tidak layak digunakan. Pada tahap ini harusnya bumbu masakan sudah berubah dari segi tekstur, aroma dan warna yang membuat anda sadar bahwa kualitasnya telah menurun.

Sementara itu, jika kutu dan ulat dalam bumbu jumlahnya masih bisa dihitung jari, maka sebenarnya hal ini bukanlah hal yang berbahaya. Pernah liat beberapa kutu muncul pada beras dan tepung? Tentu saja kita tidak langsung membuat produk tersebut, bukan? Sebagian besar orang akan tetap memasak beras dan menggunakan tepung tersebut, karena memang hal ini tidak berbahaya.

Jika bumbu di rak dapur anda juga terdapat beberapa kutu dalam jumlah sedikit, maka bumbu tersebut masih bisa dan aman untuk tetap digunakan. Jika anda menemukan kutu tersebut, maka anda bisa mengambil dan membuangnya secara langsung dengan tangan kosong. beberapa orang mungkin akan menjumput kutu beserta sedikit bumbu yang terkontaminasi agar tidak menulari yang lain.

Cara Membasmi Kutu Dan Ulat

Jika kutu dan ulat pada bumbu sudah terlalu banyak, maka tidak ada solusi terbaik selain membuang bumbu tersebut. Namun jika bumbu hanya dihinggapi beberapa ulat atau kutu, maka sebenarnya aman untuk digunakan secara langsung, apalagi jika bumbu tersebut akan dimasak maka otomatis hama akan mati.

Solusi lainnya, anda bisa membasmi hama tersebut dengan beberapa cara agar produk bisa digunakan dengan nyaman.

Cara pertama dengan menaruh bumbu di dalam freezer. Ketika anda baru membeli bumbu maka anda bisa menaruhnya langsung di dalam freezer dalam keadaan kemasan tertutup rapat. Begitu pula jika anda baru mengetahui kutu mengkontaminasi bumbu saat akan digunakan, maka anda bisa menaruh bumbu dalam wadah dan menutupnya rapat sebelum didiamkan dalam freezer.

Sehat Dimulai Dari Dapur Anda

Cara tersebut akan membantu membunuh telur kutu, ulat dan kutu-kutu yang berkembang biak di bumbu. Setelah bumbu mengeras, maka anda bisa menyimpan bumbu di rak atau langsung menggunakannya untuk memasak. Jika memungkinkan, anda juga tetap bisa menyimpan bumbu dalam lemari pembeku sampai anda ingin menggunakannya.

Nah, solusi berikutnya bukan hanya digunakan untuk membasmi kutu dan ulat dalam bumbu, namun bisa untuk mencegahnya. Caranya dengan menaruh rempah yang sifatnya anti-kutu pada wadah bumbu atau rak bumbu. Anda bisa menggunakan, daun salam segar untuk mencegah penyebaran kutu. Selain itu, anda juga bisa mengusir kutu dengan menggunakan kayu manis bubuk, bay leaf (daun laurel) dan tunas cengkeh.

Rempah-rempah aromatik ini memang dikenal ampuh untuk mengurangi masalah berbagai hama dan serangga pada produk makanan. Selain itu, keempat rempah tersebut juga akan menjadi cara yang mudah dan aman saat membasmi kutu. Hal ini jauh lebih baik daripada menggunakan produk kimiawi pengusir hama makanan.

Nah, sekarang anda sudah tahu kan kalau ternyata kutu dan ulat dalam bumbu cenderung tidak berbahaya? Terutama jika jumlah ulat dan kutu masih sedikit dan tidak mengotori bumbu masakan anda. Sekali lagi, anda harus tahu bahwa ulat dan kutu dalam bumbu akan berbahaya jika populasinya terlalu banyak hingga mengubah tekstur, warna dan aroma bumbu. Ini juga bisa menjadi indikator bumbu sudah terlalu lama dibiarkan atau sudah kadaluwarsa. Untuk tips lengkapnya, anda juga harus mengetahui cara menyimpan rempah dan bumbu agar aman dari kutu sebagai langkah pencegahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *