8 Alasan Kenapa Unagi Mahal

Daftar Isi

Unagi atau ikan sidat air tawar merupakan salah satu jenis hewan yang telah dikonsumsi selama bertahun-tahun oleh masyarakat Jepang. Unagi termasuk dalam hidangan yang populer di Jepang, yang dibanderol dengan harga yang fantastis. Ini seringkali disebut sebagai belut, namun ini adalah ikan air tawar yang sering sekali bermigrasi ke sungai air tawar.

Unagi memiliki daging yang sangat lembut, namun dengan rasa yang sedikit hambar, sehingga diperlukan bumbu dan rempah untuk memperkaya cita rasanya. Unagi biasanya disajikan sebagai unadon atau unagidonburi yang merupakan nasi dengan irisan unagi panggang. Konsumsi unagi di Jepang hanya pada saat acara tertentu, yakni pada festival atau pesta pernikahan saja. Hal ini disebabkan karena harganya yang mahal. Jika Anda bertanya-tanya, apa yang menyebabkan unagi begitu mahal? Berikut alasan kenapa unagi mahal.

Populasi Unagi yang Menurun

Pertama dan yang terpenting, alasan yang paling jelas mengapa unagi mahal adalah karena populasinya yang kian menurun. Sidat Jepang ini memang bisa ditemukan di beberapa negara Asia, namun ini termasuk ke dalam hewan yang hampir punah, bahkan sudah sejak puluhan tahun yang lalu, populasinya telah menyusut sebanyak 80 hingga 90%, sehingga memberikan pengaruh besar terhadap harganya.

Penyebab utamanya adalah unagi banyak diburu oleh manusia. Di Jepang, unagi telah dikonsumsi selama ribuan tahun. Rumah makan atau restoran yang menjual unagi pun bisa menjual 40 hingga 50 ton unagi setiap tahunnya karena permintaan pasar yang tinggi. Penyebab lainnya kenapa unagi mahal adalah ikan sidat ini sangat sulit bermigrasi, lantaran terdapat penghalang di sepanjang saluran air yang menyulitkan mereka bergerak.

Sebagai akibatnya, pemerintah Jepang telah mengkonfirmasi bahwa unagi adalah spesies yang terancam punah. Peraturan akan penangkapan dan penjualan unagi pun diperketat. Sehingga, sidat Jepang ini hanya boleh dikonsumsi dari hasil budidaya. Dengan demikian, alasan pertama kenapa unagi mahal disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perburuan besar-besaran dan adanya penghalang yang menyulitkan mereka bergerak, sehingga hal tersebut yang menyebabkan harga unagi melonjak tinggi.

Tidak Mudah Dibudidayakan

Unagi adalah ikan sidat yang sangat sulit untuk dibudidayakan, karena mereka memiliki kebiasaan yaitu bermigrasi atau berpindah tempat tinggal. Selain penyebab tersebut, apabila terdapat kesalahan atau terdapat suatu penyakit yang menyebar ketika mereka dibudidayakan, pembudidaya tidak akan mendapatkan untung. Lebih lanjut, pembudidayaan unagi juga memakan waktu selama 6 hingga 12 bulan, sebelum ukurannya sempurna untuk dijual.

Pakan yang Mahal

Tak hanya harga unagi saja yang mahal, tapi ternyata harga pakannya pun mahal lantaran harus menggunakan bahan yang berkualitas agar dapat menghasilkan unagi yang berkualitas pula untuk disantap. Hal ini juga ditambah dengan jadwal makan sidat Jepang yang teratur, yakni harus diberi makan sebanyak dua hingga tiga kali sehari dengan jumlah pakan sebesar lima persen dari beratnya, atau bisa ditambah hingga 7,5 persen agar unagi bisa cepat berkembang. Itu tentunya menambah biaya yang lebih besar untuk pakan unagi.

Permintaan yang Tinggi

Di Jepang, unagi adalah salah satu makanan populer yang hanya disajikan pada acara-acara tertentu seperti festival atau pernikahan lantaran harganya yang mahal. Selain itu, unagi juga diekspor ke beberapa negara, yang dengan demikian pemintaannya pun terus meningkat. Di sisi lain, populasinya yang terancam punah dan budidaya yang rumit, menyebabkan harga yang juga tinggi.

Tak hanya itu, pengaruh budaya Jepang juga memengaruhi popularitas unagi. Unagi tidak hanya dianggap sebagai makanan yang lezat, tetapi juga memiliki makna filosofis yang berarti “yang memiliki energi” atau “yang memberikan energi”. Artinya, unagi dianggap sebagai hidangan yang dapat memberikan energi oleh masyarakat Jepang. Hal ini didukung oleh adanya sebuah aturan di Jepang yang dikenal sebagai “Doyo no Ushi no Hi”. Aturan tersebut menyatakan bahwa alangkah baiknya mengonsumsi unagi pada hari tertentu saja, yang dianggap sebagai hari yang paling cocok untuk mengonsumsi unagi.

Karena adanya hal tersebut, maka permintaan terhadap unagi pun meningkat. Permintaan pasar yang tinggi memicu aktivitas penangkapan unagi secara besar-besaran tanpa mengindahkan kelangsungan hidupnya, sehingga akan berdampak pula pada turunnya populasi ikan sidat tersebut. Ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa unagi dapat punah dalam beberapa tahun mendatang.

Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Zainal Arifin juga menyatakan bahwa populasi ikan sidat atlantik jenis A. anguilla dan A. rostrata, serta ikan sidat pacific bernama A. Japonica (unagi) sudah siap masuk daftar CITES. Dengan kata lain, unagi termasuk dalam deretan sidat yang tidak bisa lagi diekspoiltasi sebab jumlah populasinya yang kian menurun.

Populasi unagi yang terancam punah tidak sebanding dengan permintaan unagi yang tinggi. Sehingga ini mengakibatkan pada pemburuan unagi yang besar-besaran, namun dikhawatirkan akan memicu penurunan populasinya secara drastis. Untuk alasan inilah, mengapa harga unagi dibanderol dengan harga yang begitu mahal.

Harus Menggunakan Unagi Berkualitas

Unagi terbagi atas tiga kualitas yang berbeda, yaitu rendah, menengah, dan tinggi. Harga unagi dengan kualitas pertama dalam satu porsi adalah sekitar 3.000 yen atau setara Rp 4 juta, sementara harga unagi di Jepang dengan kualitas tinggi harganya bisa mencapai hingga ratusan juta rupiah per kilogram. Di setiap restoran di Jepang, unagi yang harus digunakan adalah yang berkualitas tinggi yang dipilih dengan teliti. Hal ini terjadi lantaran kualitas dan rasa dari unagi bergantung pada kualitasnya pula. Semakin tinggi kualitasnya, maka akan semakin baik.

Banyak restoran di Jepang yang secara khusus menyediakan unagi dalam menunya, namun tidak semua restoran bisa memenuhi unagi yang berkualitas. Selain itu, karena sidat Jepang ini sangat terkenal di Jepang, harganya pun menjadi mahal. Dan untuk alasan ini, restoran di Jepang yang menyajikan unagi berkualitas memasang harga yang mahal karena kualitasnya yang terjamin.

Proses Persiapan yang Rumit

Selanjutnya proses persiapan unagi yang rumit juga menjadi alasan kenapa harga unagi begitu mahal di Jepang. Unagi harus disiapkan dalam kabayaki, yang mengharuskan membelah dan menusuk ikan tersebut menggunakan tusukan, kemudian unagi dipanggang di atas arang, dan diolesi dengan kecap manis khas Jepang.

Proses persiapan tersebut mengharuskan seorang juru masak memiliki keterampilan dan ketelitian yang tinggi. Karena banyaknya tahapan persiapan unagi, untuk menyiapkan satu hidangan unagi saja bisa memakan waktu hingga satu jam. Seorang juru masak yang mengolah ikan sidat tersebut juga harus memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, sehingga ini berdampak pada gaji seorang chef yang mahal, yang kemudian juga menjadi penyebab unagi mahal.

Teknik Memasak yang Rumit

Alasan kenapa unagi mahal lainnya adalah karena teknik memasaknya yang rumit, bahkan untuk menguasai teknik memasak yang tepat, diperlukan waktu hingga bertahun-tahun. Unagi harus dipanggang dengan cara khusus dan dengan arang kayu yang berkualitas tinggi pula. Proses pemanggangan unagi juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Unagi juga harus dipanggang dan dibumbui secara merata agar menghasilkan tekstur yang pas, yakni tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak.

Memiliki Banyak Manfaat

Alasan terakhir yang menjadi penyebab mahalnya harga unagi yaitu sidat Jepang ini menawarkan banyak manfaat. Dagingnya memiliki tekstur yang empuk dan dengan rasa enak, serta dengan kandungan nutrisi yang juga lebih tinggi daripada ikan lainnnya. Bahkan, beberapa organ dan jaringan tubuhnya dipercaya bermanfaat untuk bahan baku pembuatan obat, suplemen, hingga kosmetik.

Mahalnya unagi di Jepang disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari populasinya yang terancam punah, hingga banyaknya manfaat yang ditawarkan oleh unagi. Permintaan unagi yang tinggi menjadi penyebab utama kenapa unagi begitu mahal. Meski demikian, faktor-faktor penyebab mahalnya harga unagi tidak mengakibatkan berkurangnya peminat ikan sidat ini, justru sebaliknya.

Unagi begitu populer di Jepang dan juga merupakan salah satu makanan favorit. Dagingnya yang lezat dengan kualitas tinggi menjadi alasan mengapa unagi banyak disukai dan tetap menjadi daya tarik bagi para pemburu kuliner di berbagai dunia. Ada banyak sekali alasan mengapa suatu hal bisa mahal. Ingin tahu alasan-alasan menarik lainnya terkait gaji chef mahal? Anda bisa membacanya melalui tautan berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *