Apakah Sumac Beracun? Simak Penjelasannya

Daftar Isi

Timur Tengah memiliki banyak sekali rempah-rempah khas yang membuat makanan dan minuman disana menjadi unik. Sebagian rempah-rempah juga digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu jenis rempah yang populer dan sering digunakan pada makanan Timur Tengah adalah sumac. Sumac yang memiliki rasa sedikit pedas ini bisa melengkapi rasa rempah-rempah yang kuat. Bonusnya sumac juga mempunyai ragam manfaat bagi kesehatan. Namun, sebagian orang justru menganggap sumac adalah tumbuhan semak beracun yang berbahaya jika dikonsumsi. Apakah benar sumac berbahaya? Simak penjelasannya sebagai berikut.

Apa Itu Sumac?

Sumac adalah buah dari tanaman semak dengan nama latin Rhus coriaria yang tumbuh di seluruh wilayah Timur Tengah dan Mediterania. Buah ini mirip seperti beri dengan variasi merah bata hingga ungu tua. Perbedaan warna tergantung di mana tanaman semak ini ditanam. Buah sumac dipanen sesaat sebelum matang lalu dibiarkan di bawah sinar matahari agar mengering. Sumac kering tersedia di daerah tanaman ini tumbuh. Sementara di luar daerah tersebut, termasuk di Indonesia, sumac biasanya dijual dalam bentuk bubuk kasar maupun bubuk halus.

Sebelum mengenal lemon, orang Romawi menggunakan sumac sebagai pemberi rasa asam pada hidangan. Sumac memang memiliki rasa tajam dengan sedikit rasa buah jeruk meskipun aromanya sangat ringan. Sebenarnya sumac juga saat ini bisa tumbuh di negara subtropis seperti Afrika, Amerika Utara dan Asia Timur. Akan tetapi, rempah ini lebih sering digunakan oleh para koki di Timur Tengah dan Mediterania.

Sumac menjadi bumbu esensial dalam masakan Timur Tengah. Bahan ini sering dipakai sebagai taburan hidangan, campuran bumbu utama, hingga membuat saus. Sumac cocok dengan sayuran serta ayam, ikan, dan domba panggang. Faktanya sumac juga menjadi salah satu komponen utama untuk membuat za’tar. Seperti yang diketahui za’tar adalah bumbu serbaguna dengan rasa rempah yang kaya.

Apakah Sumac Beracun?

Bagi sebagian orang awam mungkin mengira sumac yang digunakan sebagai rempah atau bumbu masakan adalah tanaman beracun. Bagi orang Indonesia, sumac memang tidak begitu familiar di telinga masyarakat. Apalagi karena sumac yang dimaksud adalah salah satu dari ratusan spesies sumac yang termasuk genus Rhus.

Jenis sumac rempah atau Rhus coriaria lebih dikenal dengan sebutan sumac Suriah. Ini adalah varietas yang paling sering dibudidayakan untuk keperluan kuliner dan pengobatan. Buah sumac bisa direndam untuk dijadikan teh herbal yang menyegarkan. Akan tetapi, sekarang buah yang seukuran kacang polong ini lebih umum dijadikan suplemen herbal maupun bumbu rempah.

Di Amerika Utara, buah sumac yang termasuk famili Anacardiaceae ini, kadang dinamakan lemonade sumac atau lemonade berry. Hal ini menunjukkan penggunaan sumac untuk memberi cita rasa asam. Sedangkan di Turki, Iran, dan Irak, sumac dijadikan taburan pada makanan khas di sana, seperti kebab dan pilaf.

Lebih lanjut, anda harus tahu bahwa sumac mengandung lemak sehat, vitamin, dan serat. Lemak sehat berasal dari asam linoleat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan membran sel. Sampai di sini saja sudah jelas bahwa sumac bukanlah rempah berbahaya dan aman dikonsumsi. Akan tetapi, memang ada jenis sumac yang beracun dan sering disebut sebagai poison sumac. Poison sumac memang tidak untuk dikonsumsi dan justru dapat memicu alergi yang fatal pada kulit.

Bentuk tumbuhan poison sumac atau Toxicodendron vernix seperti semak berkayu dengan daun sekitar 7-13 helai di setiap cabangnya. Berbeda dengan buah sumac yang aman dikonsumsi, poison sumac justru memiliki warna putih krem dan berbahaya jika dipegang secara langsung. Disebut-sebut jika terkena pohon sumac beracun ini bisa menyebabkan rasa gatal dan perih hingga 12 hari. Tentu saja jika dikonsumsi dampaknya jauh lebih fatal.

Manfaat Sumac

Sebagai rempah dengan cita rasa pedas dan asam, sumac menyimpan banyak nutrisi yang menjadikannya rempah untuk rempah kesehatan dan bahan pengobatan yang efektif.

Bersifat Antibakteri

Dalam sebiah penelitian, sumac diketahui mengandung tanin yang terbukti dapat melawan bakteri di dalam tubuh. Ketika makanan yang dikonsumsi kurang higienis atau lingkungan sekitar yang kotor, dapat menjadi sarang pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga perlu mengonsumsi bahan pangan yag memiliki sifat antimikroba. Mencampurkan makanan dengan sumac dapat mencegah kontaminasi bakteri yang sering menyebabkan keracunan, mual, muntah, dan diare.

Kaya Akan Antioksidan

Sumac kaya akan senyawa antioksidan yang menjadi alasan utama penggunaan sumac sebagai therapeutic. Beberapa senyawa kimia yang bersifat antioksidan termasuk tanin, antosianin, dan flavonoid. Antioksidan ini bekerja untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif. Banyak juga yang setuju bahwa antioksidan tersebut sekaligus berperan dalam mengurangi peradangan yang biasa memicu penyakit jantung dan kanker.

Menstabilkan Gula Darah

Manfaat selanjutnya dari sumac yaitu dapat menstabilkan gula darah, terutama untuk pasien diabetes tipe 2. Mengonsumsi sumac sebanyak 3 gram sehari dalam 3 bulan akan meningkatkan antioksidan dan menyeimbangkan kadar gula darah. Hal ini ditemukan pada penelitian yang dimuat pada Iran J Pharm Res. tahun 2014. Lebih lanjut, kelompok orang yang menggunakan sumac mengalami pengurangan kadar gula darah sebanyak 25% dan menunjukkan sensitivitas insulin yang semakin meningkat dibandingkan mereka yang menggunakan plasebo.

Meringankan Nyeri Otot

Dalam penelitian berjudul Efficacy Of Rhus coriaria (Sumac) Juicy In Reducing Muscle Pain During Aerobic Exercise membuktikan bahwa sumac yang dikonsumsi selama 4 minggu dapat meredakan nyeri otot yang disebabkan latihan fisik secara signifikan. Biasanya sumac dikonsumsi dalam bentuk teh atau jus, yang berfungsi sebagai ramuan untuk melindungi dari nyeri otot.

Mencegah Kanker

Kanker adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Kanker bisa disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang, hingga stres berlebihan. Oleh sebabnya menjaga kesehatan dengan mengosumsi makanan bergizi sangat diperlukan untuk mencegah kanker. Salah satu bahan pangan yang bisa dicoba adalah sumac. Secara alami, sumac memiliki sifat anti-kanker. Oleh sebab itu, rempah-rempah ini sering dijadikan obat herbal untuk mendampingi penderita kanker saat melakukan kemoterapi.

Menjaga Kesehatan Hati

Dalam sebuah penelitian menjelaskan bahwa sumac memiliki efek hepaprotektif. Efek ini berpera signifikan untuk melindungi hati dari stres oksidatif. Manfaat ini diperoleh dari asam galat dalam sumac yang memiliki aktivitas antioksidan juga.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa sejauh ini sumac tidak berbahaya atau aman digunakan karena memang belum ada efek samping yang dilaporkan. Akan tetapi, sumac memiliki silsilah keluarga dengan kacang mete dan mangga sehingga orang yang alergi terhadap dua makanan tersebut, akan menghindari sumac untuk mencegah kemungkinan reaksi alergi.

Selain itu, sumac juga dapat menurunkan kadar gula darah sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi dengan obat anti-diabetes. Berikutnya, jika anda tidak terbiasa dengan rempah sumac maka perlu berhati-hati dengan sumac beracun, karena jenis yang satu ini memang membahayakan. Oleh sebabnya jangan mencari sumac sendiri jika belum pernah mencoba atau mengonsumsinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *