7 Manfaat dan Keunggulan Keong Sawah Sebagai Alternatif Lauk

Daftar Isi

Keong sawah atau lebih dikenal sebagai tutut, telah lama menjadi jajanan pinggir jalan yang murah dan lezat. Keong sawah juga kadang dijadikan lauk rumahan yang bisa dimasak layaknya olahan kerang. Banyak yang mengatakan bahwa rasa tutut ini juga mirip kerang yakni perpaduan rasa manis, kenyal dan rasa laut.

Meski begitu, saat ini keong sawah kurang umum dimanfaatkan karena telah banyaknya variasi lauk modern yang terkesan lebih lezat. Beberapa orang juga tidak terbiasa dengan rasa daging keong ini, terutama jika melihat banyaknya lendir pada dagingnya. Padahal, keong sawah adalah bahan pangan yang memiliki manfaat untuk kesehatan dan keunggulan tersendiri. Hal inilah yang membuatnya pas bila dijadikan alternatif lauk.

Keong Sawah

Keong sawah sering disebut juga dengan beberapa nama lokal seperti keong gondang, siput sawah, siput air atau tutut. Nama latinnya Pila ampullaceal, dengan penyebaran di wilayah perairan di Asia. Secara khusus keong ini dapat dijumpai di Thailand, Kamboja, Malaysia, Filipina dan Indonesia. Namun, jenis keong sawah Pila scutata tidak terdapat di Papua, sementara jenis Pila polita hanya terdapat di Jawa dan Sumatera.

Spesies ini hidup di perairan dangkal dengan dasar berlumpur dan ditumbuhi rerumputan air, serta memiliki aliran air yang lamban. Karakteristik wilayah ini membuat keong sawah paling umum ditemukan di sawah, rawa, pinggir danau dan pinggir sungai kecil.

Bentuk keong sawah mirip dengan keong mas (siput murbai). Namun, warna keong mas lebih cerah dibandingkan dengan keong sawah yang memiliki cangkang hijau pekat kecoklatan sampai kehitaman atau kuning kehijauan. Selain itu, keong mas juga tidak dapat dikonsumsi karena sifatnya beracun serta tergolong hama. Sementara keong sawah lazim dan halal untuk dikonsumsi.

Lebih lanjut, keong sawah ini bisa memiliki tinggi cangkang sampai 85-100 mm dengan diameter 85–90 mm. Seperti keluarga siput Ampullariidae lainnya, keong sawah memiliki tubuh yang bersembunyi dibalik cangkangnya. Inilah yang kerap dijadikan bagian untuk dikonsumsi dan diolah. Daging keong sawah berwana krem dan sedikit hitam, mirip seperti daging kerang, serta berat daging satu ekor dewasa bisa mencapai 4-5 gram.

Kandungan Gizi

Keong sawah memang sudah dikenal memiliki kandungan gizi yang cukup banyak. Bahkan protein hewani dalam pangan ini disamakan dengan daging sapi, kambing dan ayam. Menurut Positive Deviane Resource Centre, dalam 100 gram daging keong sawah mengandung protein sebanyak 12%, kalsium 217 mg dan air 81 gram.

Tak hanya itu, mineral yang terkandung dalam keong sawah di antaranya adalah fosfor 60,52 mg, kalsium 129,18 mg, potasium 71,13 mg, zat besi 10,90 mg, sodium 0,04 mg, magnesium 31,19 mg, dan zinc 1,31 mg. Kandungan vitamin pada keong sawah juga cukup banyak, terutama vitamin A, vitamin E, niacin dan folat. Sementara sisanya dipenuhi energi, karbohidrat dan rendah kolesterol.

Manfaat Keong Sawah

Mantan Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran menyatakan secara terbuka ajakan untuk mengkonsumsi daging keong sawah sebagai pengganti daging sapi. Hal ini bukan tanpa alasan, karena faktanya keong sawah memiliki manfaat untuk kesehatan bahkan menu makanan ini digemari di Prancis, karena kandungan gizi yang ditawarkan.

Menjaga Kesehatan Otak

Sejauh ini masyarakat tidak asing jika asupan omega-3 dan omega-6 paling banyak diperoleh dari ikan dan minyak ikan. Kandungan gizi ini berfungsi untuk menjaga nutrisi otak yang ternyata dapat diperoleh dari keong sawah. Keong sawah tinggi kandungan omega-3 dan omega-6, yang artinya juga baik untuk menjaga keseimbangan hormon dan mencegah kerusakan sel saraf pusat. Hal ini juga membantu memelihara kesehatan kulit, kuku, dan rambut yang dapat terganggu jika hormon tidak stabil.

Menurunkan Kolesterol

Kolesterol dalam keong sawah cukup rendah sehingga olahan keong ini bisa dikonsumsi oleh penderita kolesterol. Bahkan pengolahan keong sawah segar dengan perebusan akan semakin menurunkan kandungan kolesterol di dalamnya. Persentase penurunan kolesetrol dalam proses perebusan mencapai 30%. Jika melalui pengukusan penurunan kolesterol mencapai 58%. Selain itu, keong sawah juga memiliki kandungan omega-3 yang bisa mengurangi kolesterol jahat pada tubuh (LDL). Hal ini akan berkorelasi positif dengan manfaat untuk mengurangi resiko penyakit kardiovaskular.

Mengatasi Wasir

Keong sawah bisa dijadikan obat alternatif untuk mengobati wasir atau ambeien. Hal ini sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia khususnya di daerah-daerah. Caranya cukup sederhana yakni cukup mengonsumsi keong sawah secara rutin baik sebagai cemilan maupun lauk. Keong sawah yang mengandung zat aktif juga baik untuk mencegah berbagai masalah pencernaan manusia.

Baik Untuk Pertumbuhan Tulang

Bukan hal baru lagi bahwa daging keong sawah sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak ketika masa pertumbuhan. Kandungan protein di dalam keong sawah baik untuk mendukung pertumbuhan tulang. Selain itu, kandungan dari kalsium yang terdapat pada 100 gram keong sawah setara dengan segelas susu sapi.

Menyehatkan Rambut

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, omega-3 dari daging keong sawah dapat menyehatkan rambut. Omega-3 dalam hal ini berperan sebagai agen anti-inflamasi yang mampu mengatasi berbagai permasalahan rambut. Cara kerjanya yakni membantu menyuburkan rambut, memelihara folikel dari kotoran, meningkatkan elastisitas dan kekuatan rambut, menebalkan kulit kepala, dan meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala.

Meningkatkan Imun Tubuh

Keong sawah mengandung vitamin A, vitamin C, dan asam folat yang cukup untuk kebutuhan nutrisi harian. Semua nutrisi ini memiliki hubungan yang erat dengan peningkatan sistem kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, keong ini bisa dijadikan variasi menu sehari-hari agar membuat tubuh tetap sehat.

Membantu Menurunkan Diabetes

Seluruh asam lemak omega yang terkandung dalam keong akan tetap dipertahankan bahkan ketika bahan pangan ini sudah diolah. Hal ini membuat daging keong sawah mampu meningkatkan kemampuan tubuh terhadap sensitivitas insulin. Oleh sebab itu, penderita diabetes dapat mengonsumsi olahan daging keong sawah. Akan tetapi, terkait porsi dan kapan saja boleh mengonsumsi keong sawah, perlu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Keunggulan Keong Sawah

Setelah mengetahui banyak manfaat dari keong sawah, maka seharusnya akan ada lebih banyak orang yang mencoba menikmati keong ini sebagai lauk atau cemilan. Rasanya yang enak, membuat keong sawah bisa diolah dengan berbagai macam jenis hidangan mulai dari sate bakar, gulai, sambal balado, tumis, kuah kuning hingga asam pedas. Selain itu, keunggulan lain dari keong sawah yakni harganya cukup murah dan mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

Hal Yang Perlu Diperhatikan

Meskipun keong sawah sangat layak diapreasiasi untuk dinikmati sebagai lauk, namun mengolah dan memasak bahan pangan ini tidak boleh sembarangan. Keracunan keong sawah jelas pernah terjadi, yang diakibatkan oleh membeli keong sawah yang sudah matang tanpa tahu asal muasal keong sawah tersebut.

Keong sawah bisa tercemar bakteri dan logam berat seperti residu pestisida yang berasal dari tempat keong sawah tersebut berasal. Jika keong tercemar bakteri, maka proses perebusan sudah mampu mengatasi masalah ini, namun jika keong sawah tercemar logam berat atau residu pestisida, maka hal ini akan tetap ada meskipun hidangan telah dimasak. Inilah yang mungkin menyebabkan seseorang keracunan.

Sangat disarankan untuk mengolah keong sawah sendiri di rumah dan tidak membeli jajanan keong sembarangan. Agar mengonsumsi pangan kaya protein ini menjadi aman, maka sebaiknya cari keong sawah yang berasal dari persawahan organik. Tempat seperti itu akan membuat keong bersih dan bebas dari pencemaran lingkungan.

Namun, jika kesulitan memperoleh keong sawah organik, maka anda bisa membeli keong sawah yang masih hidup di pasar tradisional. Sama seperti lele, yang hidup di daerah kotor, agar kotorannya tidak terbawa saat dikonsumsi, lele disimpan dulu dalam keadaan hidup selama beberapa hari di tempat yang bersih. Hal yang sama juga bisa dilakukan untuk membeli keong sawah sebelum diolah.

Mengolah Dan Memasak Keong Sawah

Setelah memperoleh daging keong sawah dengan kriteria tertentu, maka keong sawah siap untuk diolah dan dimasak. Keong sawah perlu direndam terlebih dahulu selama 2 jam dalam air bersih. Selanjutnya, pasca direndam sikat cangkang satu persatu untuk membersihkan sisa lumpur dan lumut yang menempel.

Kemudian rebus keong sawah sekitar 30 menit atau lebih untuk membunuh bakteri dan kuman. Setelah direbus, daging keong bisa dikeluarkan dari cangkangnya atau dimasak dengan tetap menggunakan cangkangnya. Setelah itu, keong sawah ditambahkan bumbu dan siap untuk dimasak dengan berbagai jenis hidangan.

Setelah memahami manfaat dan keunggulan keong sawah, maka tak heran jika banyak orang yang setuju bahwa keong sawah sangat baik untuk dijadikan alternatif lauk. Namun, perlu diingat bahwa keong sawah tidak sebaiknya dikonsumsi, jika anda tidak dapat mengolah dan memasaknya dengan cara yang benar. Hal ini dikarenakan keong sawah mungkin menyebabkan keracunan atau masalah pencernaan. Pastikan untuk memastikan kebersihan dan asal muasal dari keong sawah tersebut setiap kali anda ingin memasaknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *