Buah nangka dan cempedak merupakan buah tropis yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Karena banyaknya persamaan dari nangka dan cempedak ini, beberapa orang mungkin sulit membedakannya atau justru merasa cempedak sebagai nama lain dari nangka begitu sebaliknya. Padahal nangka dan cempedak adalah jenis buah yang berbeda dan memiliki kegunaan masing-masing. Membedakan nangka dan cempedak sudah cukup sulit, namun saat ini muncul lagi buah dengan nama yang mirip yaitu nangkadak. Lalu apa saja perbedaan antara ketiga buah tersebut? Yuk, simak di bawah ini.
Buah Nangka
Nama ilmiah nangka adalah Artocarpus heterophyllus. Nangka adalah buah pohon tropis yang tumbuh di Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Di bawah kulitnya yang tebal dan bergelombang ada buah daging berserat yang biasa di makan langsung atau dimasak menjadi berbagai hidangan. Nangka termasuk buah pohon yang paling berat dan besar di dunia, beratnya mencapai 18 kg atau lebih. Karena bobotnya yang menyulitkan untuk di bawa pulang, saat ini buah nangka banyak tersedia dalam bentuk buah potong yang sudah dikupas dan dipotong, serta siap di konsumsi. Sehingga tidak perlu khawatir harus membeli buahnya yang utuh, sangat besar dan berat ini.
Buah nangka dipanen untuk mendapat daging buahnya yang mengenyangkan karena mengandung karbohidrat. Buah nangka yang matang biasanya dimakan langsung. Beberapa orang juga suka mencampurnya dengan es yang segar, membuatnya jadi jus nangka, atau diolah menjadi beragam jenis makanan daerah seperti kolak nangka, selai nangka, keripik nangka, dodol nangka, nangka goreng dan sebagainya. Berkat kemajuan zaman nangka dapat diolah menjadi produk industri makanan yang lebih luas, diantaranya digunakan sebagai pengharum es krim dan minuman, bahan produksi madu-nangka, bahkan tepung nangka.
Tak berhenti sampai disitu, kegunaan buah nangka faktanya masih sangat banyak. Tidak hanya kegunaan pada buahnya, biji nangka juga dapat diolah menjadi kolak, tepung biji nangka atau bahkan bisa direbus untuk dijadikan cemilan lezat. Bagi sebagian orang Indonesia juga sering menggunakan buah nangka sebagai sayuran, misalnya pada makanan khas Sumatera Barat, khususnya masakan padang, sayur nangka gulai menjadi lauk pauk yang wajib ada. Sementara di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah, sayur nangka sering diolah menjadi sayur asam, sayur lodeh dan oseng-oseng gori. Berpindah ke wilayah Yogyakarta, buah nangka muda adalah bahan utama untuk makanan khas tanah kraton modern ini, yaitu gudeg.
Pohon nangka secara keseluruhan adalah jenis tanaman yang serba guna. Setelah berbicara mengenai kegunaan buah dan biji, ternyata daun-daun nangka dapat digunakan sebagai pakan ternak yang sangat disukai oleh hewan mamalia seperti domba, kambing dan sapi. Sementara kulit batangnya dapat diolah dengan mesin pabrik untuk dijadikan bahan tali, bahkan bahan pakaian. Getahnya yang sangat banyak pun dapat digunakan untuk khusus untuk menangkap burung, dan menambal perahu yang bocor. Sisanya adalah kayu atau batang pohon nangka. Batangnya biasa digunakan sebagai bahan untuk mebel dan perkakas rumah tangga, maupun industri kapal hingga peralatan musik. Kayunya cukup berkualitas karena tahan terhadap jamur dan mudah dibentuk (dikreasikan). Dari kayunya juga dapat diolah menjadi pewarna kuning alami yang biasa digunakan untuk mewarnai jubah para pemuka agama Budhha.
Buah Cempedak
Cempedak adalah salah satu buah asli Indonesia yang sudah pasti dikenal seluruh masyarakat. Buah ini bagi orang awam akan terlihat sama dengan buah nangka. Hal ini dikarenakan kedua jenis buah ini memang masih dalam satu rumpun keluarga yang sama. Beberapa orang menyebut buat cempedak dengan sebutan lain seperti nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), cubadak hutan (minangkabau), dan tiwadak (Banjar).
Tanaman cempedak ini tersebar luas di beberapa daerah di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan beberapa daerah lainnya. Dari segi penampilan fisik cempedak cenderung memiliki perawakan pohon yang mirip dengan nangka namun lebih kecil yakni dengan tinggi 20 sampai 25 meter. Selain itu, bila dibandingkan dengan nangka, daun cempedak juga lebih panjang dan berbulu banyak. Duri-durinya juga tumpul dan warna kulitnya akan menguning jika sudah matang.
Ukuran rata-rata buah cempedak adalah diameter 20 cm dengan panjang 40 cm. Buah cempedak memiliki aroma khas yang menyengat. Beberapa orang mungkin tidak menyukai aroma buah cempedak dan dianggap mengganggu. Berkebalikan dengan aromanya yang kurang sedap, buah berwarna kuning kecokatan ini ketika sudah matang, rasanya manis, gurih dan lembut dan dapat di makan langsung sebagai buah segar. Hal ini dikarenakan daging buah cempedak berbentuk tipis, berserat, lunak dan mudah dilepas dari ponggol buahnya.
Buah cempedak tidak hanya dikonsumsi karena rasanya yang manis, tetapi juga memiliki kandungan nutrisi yang memiliki manfaat terhadap kesehatan manusia. Beberapa manfaat buah ini adalah memeliharan kesehatan pencernaan atau sebagai pencahar, menguatkan tulang dan gigi dengan kandungan kalsiumnya, menyehatkan mata dari vitamin A, membantu proses diet, hingga digunakan sebagai produk perawatan kulit untuk mencegah kulit keriput. Untuk mendapatkan manfaat ini anda dapat mengkonsumsi ccmpedak langsung, atau menggoreng buah dan bijinya, hingga membuatnya menjadi kue dengan campuran vanilla dan kayu manis.
Buah Nangkadak
Setelah nangka dan cempedak, muncul buah lainnya bernama nangkadak. Nangkadak adalah buah dari hasil persilangan nangka dan cempedak yang memadukan karakteristik dari kedua bua tersebut menjadi satu jenis buah baru. Berkat kemajuan teknologi dalam bidang pemuliaan tanaman tampaknya sangat mudah untuk menciptakan individu baru yang lebih baik dan memiliki sifat-sifat unggu yang sesuai dengan keinginan. Dengan kata lain pemuliaan ini mengacu pada perbaikan mutu genetik dengan menggabungkan gen-gen terbaik dari individu yang terlibat, termasuk hasilnya adalah buah nangkadak.
Asal mula kemunculan buah nangkadak adalah penelitian yang dilakukan sejak tahun 2000 dimana Tim Ahli Pemuliaan Tanaman Taman Wisata Mekarsari melakukan perkawinan silang dengan nangka mini betina dan buah cempedak jantan yang kemudian melahirkan jenis baru dengan nama nangkadak (nangka-cempedak). Penelitian ini berhasil dan buah nangkadak pertama kali di panen tahun 2005. Hasil perpaduan gen-gen yang terbaik dari dua varietas buah menjadikan buah nangkadak lebih cepat berbuah dan menghasilkan lebih banyak hasil panen.
Hal baiknya lagi, varietas nangkadak lebih mudah beradaptasi pada segala kondisi iklim. Meskipun tanaman ini ditanam pada daerah dengan musim hujan yang lebat, buah nangkadak tetap dapat mempertahankan kualitas rasa manisnya. Tentu saja buah ini berbeda dengan buah nangka dan cempedak biasa yang mengalami perubahan rasa pada saat ditanam di kawasan dengan curah hujan yang tinggi. Nengkadak juga memiliki keunggulan akan daging buahnya yang lebih tebal dengan biji yang kecil dengan rasa yang manis dan lezat. Aromanya juga tidak menyengat seperti cempedak, jadi akan lebih nyaman saat mengkonsumsinya.
Sifat unggul lain dari buah nangkadak adalah getah yang lebih sedikit dibandingkan nangka. Beberapa orang pasti pernah mengeluhkan buah nangka yang akan diolah menjadi sayuran sangat sulit menghilangkan getahnya yang melimpah. Oleh sebabnya inovasi buah nangkadak ini diharapkan dapat menjadi solusi. Meskipun peminat buah nangkadak cukup banyak, namun buah ini lebih sulit ditemui di pasaran. Beberapa orang bahkan mungkin belum pernah mendengar varietas ini. Para petani nangka hingga kini terus memperbanyak penanaman buah nangkadak untuk membuat buah ini semakin dikenal masyarakat salah satunya melalui Koperasi Tani dan Nelayan Sejahtera Kota Banjarmasin, komunitas yang giat dalam mempromosikan buah nangkadak di pasaran.
Perbedaan Buah Nangka, Cempedak dan Nangkadak
Sejauh ini mungkin anda sudah bisa membayangkan perbedaan buah nangka, cempedak dan nangkadak. Untuk memahami lebih lanjut perbedaan antara ketiga buah tersebut, berikut pembahasan beberapa indikator yang lebih spesifik untuk membedakan nangka, cempedak dan nangkadak dengan mudah.
Bentuk dan Kulit Buah
Perbedaan bentuk dan kulit buah dari nangka, cempedak dan nangkadak dapat dilihat jika diamati secara lebih dekat, karena memang fisiknya yang terkesan sama dari pengamatan jauh. Ketiga buah ini memiliki bentuk lonjong, berwarna hijau, berukuran besar serta memiliki kulit yang berduri. Namun yang membedakannya adalah buah cempedak dan nangkadak memiliki duri tumpul, bahkan khusus cempedak durinya benar-benar pendek hampir tidak timbul, sementara buah nangka durinya cenderung tajam dan menonjol.
Dari segi warna kulit buah, saat sudah matang buah cempedak akan berwara kuning sementara buah nangka akan tetap berwarna hijau. Lain halnya dengan buah nangkadak, beberapa buahnya sering berwarna kuning saat sudah matang namun sebagian lain juga ada yang tetap berwarna hijau. Jika berbicara mengenai ukuran maka buah nangka adalah buah yang paling besar dan berat, diikuti dengan ukuran buah nangkadak dan buah cempedak yang lebih kecil. Untuk ketebalan kulit buah, diantara ketiganya nangka memiliki ketebalan yang paling kentara yakni 1,5 cm hingga 2 cm sementara buah cempedak dan nangkadak berkulit tipis sehingga lebih mudah untuk membuka kulitnya. Buah cempedak sebenarnya jauh lebih lunak dibandingkan buah nangka maupun nangkadak, sehingga dapat mudah hancur jika ditekan kuat.
Aroma Buah
Selanjutnya perbedaan juga terletak dari aroma ketiga jenis buah ini. Buah nangka aromanya lembut dan tidak menyengat. Ketika nangka sudah matang aromanya bahkan menjadi terasa manis yang khas. Sementara itu buah cempedak justru memiliki aroma yang sangat menyengat, bahkan dapat disamakan dengan durian. Baunya yang kuat dapat dirasakan tanpa perlu membelah buah tersebut. Sedangkan buah nangkadak mewarisi sifat nangka, sehingga aromanya tidak menyengat ataupun tidak mengganggu. Hal ini menjadi poin lebih bagi buah nangkadak dengan rasa yang lebih manis dan aroma sedap dibandingkan dua jenis lainnya.
Daging Buah
Dengan bentuk buah yang lebih ramping dan memanjang, isi daging buah nangka pun lebih padat dan berserat dibandingkan buah cempedak maupun nangkadak. Oleh sebabnya ketika mengonsumsi buah nangka matang biasanya lebih sulit melepaskan antar buah karna strukturnya yang rapat. Sementara dua buah yang lebih kecil ini, mudah dilepas antar buah karena bentuk daging buahnya seperti ponggol yang terstruktur.
Lebih lanjut, tekstur buah nangka lebih keras dan renyah ketika dikonsumsi. Sementara cempedak memiliki tekstur yang lembut, bahkan lumer di mulut saat sudah matang. Buah nangkadak yang merupakan kombinasi keduanya pun memiliki cita rasa yang cenderung mirip nangka namun dengan tekstur daging yang lembut seperti cempedak, meski tidak sampai lumer.
Masih terkait daging buah, buah nangka memiliki warna daging kuning cerah dan beberapa cenderung kuning pucat. Sementara buah cempedak memiliki warna kuning muda yang lebih terang dan masih terkesan mirip dengan nangka. Sementara itu, pada varietas baru, yaitu buah nangkadak warnanya paling mencolok. Daging buah nangkadak berwarna orens cerah dan tebal yang memiliki massa daging lebih banyak dan ukuran biji buah yang lebih mungil.
Produktivitas Tanaman
Produktivitas tanaman merujuk pada kemampuan tanaman menghasilkan buah pada satu kali masa panen. Buah nangka memiliki produktivitas yang cukup baik. Nangka mampu menghasilkan 40 buah per pohon setiap kali panen dengan berat rata-rata 5 kg hingga 7,5 kg. Berkebalikan dengan hal itu, buah cempedak cenderung lebih lambat berbuah. Satu pohon cempedak hanya menghasilkan sekitar 10 sampai 15 buah per pohon dalam sekali panen. Ditambah lagi buah ini memang cukup sulit ditemukan di luar wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Di sisi lain, buah nangkadak adalah buah dengan produktivitas yang lebih baik dan sesuai untuk para petani untuk menghasilkan keuntungan. Buah ini mampu menghasilkan hingga 50 buah per pohon dalam setiap kali musim berbuah tiba. Buahnya juga lebih cepat muncul hanya dalam waktu 2-3 tahun. Padahal nangka dan cempedak yang menjadi induknya bisa mencapai 6 tahun untuk berbuah pertama kalinya. Banyaknya buah dalam sekali panen pada pohon nangkadak dikarenakan buahnya yang berukuran kecil sekitar 3 kg, dan tersusun sangat rapat pada pohon sehingga tidak ada ruang kosong pada bagian batang pohon yang tidak ditumbuhi buah.
Jenis Olahan
Baik buah nangka, buah cempedak maupun buah nangkadak sama-sama dapat dikonsumsi secara langsung ketika sudah matang di pohon. Namun untuk olahan lebih lanjut dapat diamati perbedaannya. Buah nangkadak dapat diolah seperti cara mengolah kedua buah lainnya jadi tidak ada perbedaan spesifik, melainkan hanya kombinasi. Sementara itu, buah nangka hanya dapat diolah bagian daging dan bijinya. Daging bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan sayur, keripik, kolak, gudeg, campuran madu dan sebagainya. Selanjutnya buah cempedak juga bisa dimasak untuk menjadi berbagai macam hidangan, seperti gorengan cempedak dan sayur gulai.
Uniknya buah cempedak ini tidak hanya bagian buah saja yang bisa digunakan, karena kulitnya ternyata dapat dimakan juga. Kulit cempedak banyak di masak sebagai lauk yang nanti diproses lebih lanjut menjadi sayur tumis. Akan tetapi perlu terlebih dahulu untuk memfermentasikan kulitnya selama beberapa hari. Makanan ini disebut sebagai mandai dan banyak ditemukan di Kalimantan sebagai makanan khas daerahnya. Tak hanya mandai, kepopuleran buah cempedak juga dilatarbelakangi kegunaan yang cukup banyak, misalnya dapat diolah menjadi cempedak tepung goreng ataupun menjadi topping dari kuliner tradisional, seperti Serabi Solo dan Es Doger yang segar.
Demikian informasi mengenai perbedaan buah nangka, cempedak dan nangkadak. Setelah membaca artikel ini, pastinya anda tidak akan bingung lagi jika di pasar menemui trio buah yang mirip yaitu nangka, cempedak dan buah nangkadak, serta mengetahui kegunaannya masing-masing.