Zat besi merupakan salah satu mineral yang sangat penting untuk tubuh. Sebagian besar zat besi dalam tubuh ditemukan dalam hemoglobin sel darah merah dan myoglobin (protein) sel otot. Zat besi berfungsi untuk membawa oksigen di dalam hemoglobin darah serta nutrisi ke seluruh tubuh, untuk memastikan berfungsinya organ-organ tubuh terutama jantung. Mineral ini juga memiliki peran penting lainnya dalam tubuh seperti meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi lelah, mengatasi anemia, dan mencegah komplikasi penyakit berbahaya. Oleh sebabnya tubuh tidak boleh kekurangan zat besi.
Makanan yang mengandung zat besi juga banyak. Zat besi dapat ditemukan pada makanan seperti daging, ikan, kacang-kacangan, bayam, sereal dan makanan lainnya. Namun dalam kondisi tertentu seseorang membutuhkan lebih banyak zat besi dibandingkan orang lain, sehingga tidak cukup hanya mengkonsumsi sumber makanan zat besi. Hal tersebut mengharuskan seseorang mengkonsumsi suplemen zat besi untuk memenuhi kebutuhan mineral ini. Suplemen zat besi digunakan untuk mengobati dan mencegah tubuh terkena defisiensi zat besi yang akan mengganggu produktivitas sehari-hari.
Suplemen zat besi mudah ditemukan diberbagai toko grosir maupun apotek. Suplemen ini umumnya dalam dalam bentuk obat oral (diminum langsung) yang tersedia dalam bentuk cairan, tablet, maupun kapsul dengan harga yang bervariasi sesuai dengan komposisi di dalamnya. Kehadiran suplemen zat besi sangat membantu dalam menjaga kestabilan jumlah sel darah merah. Akan tetapi mengkonsumsi zat besi secara berlebihan juga dapat berbahaya, mulai dari gejala yang ringan seperti menyebabkan mual hingga memicu penyakit kronis. Oleh sebabnya diperlukan takaran tertentu untuk memenuhi zat besi dalam tubuh dalam jumlah yang tepat.
Siapa Saja yang Memerlukan Suplemen Zat Besi?
Suplemen zat besi sering dibutuhkan untuk orang-orang yang berada pada kondisi tertentu, seperti ibu hamil, pasien kemotrapi, dan sebagainya. Jika kelompok ini tidak memenuhi kebutuhan zat besi maka dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan hingga kematian. Oleh sebabnya kelompok orang tersebut perlu mengkonsumsi suplemen zat besi dalam jangka waktu tertentu. Beberapa orang yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
Ibu Hamil
Ibu hamil membutuhkan zat besi yang lebih banyak karena keharusan memenuhi sel darah merah untuk memasok oksigen dan nutrisi ke janin melalui plasenta. Kekurangan zat besi sangat mungkin menyebabkan anemia pada ibu yang menjadi awal komplikasi kehamilan. Ibu hamil yang kekurangan zat besi lebih besar kemungkinan untuk melahirkan bayi prematur, melahirkan bayi dengan berat badan yang sangat rendah, dan depresi postpartum. Lebih parahnya lagi kondisi ini meningkatkan risiko keguguran dan kematian bayi sesudah lahir. Banyaknya bahaya yang ditimbulkan, menjadi alasan utama bagi ibu hamil harus mengkonsumsi suplemen zat besi.
Wanita yang Sedang Menstruasi
Saat wanita menstruasi maka tubuh memerlukan asupan zat besi yang lebih banyak. Terutama bagi wanita dengan periode menstruasi yang panjang dan volume darah yang banyak. Suplemen zat besi diperlukan untuk mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh wanita yang menstruasi. Apabila tidak mampu memenuhi kebutuhan zat besi pada kondisi ini maka dapat menyebabkan kelemahan dan keletihan, detak jantung tidak teratur, sesak nafas, nyeri dada dan sakit kepala.
Seseorang dengan Aktivas Fisik yang Berat
Aktivitas fisik yang terlalu berat menyebabkan seseorang kehabisan energi dan kekurangan istirahat. Tubuh pun menjadi kelelahan sehingga memicu penurunan kadar hemoglobin dalam darah yang membuat tubuh pucat dan kekuningan. Hal ini mendorong seseorang perlu mengkonsumsi suplemen zat besi agar dapat beraktivitas kembali dalam keadaan sehat bugar.
Bayi, Anak-anak dan Remaja
Bayi, anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak zat besi karena mineral ini dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf, metabolisme tubuh, energi bagi otot dan menunjang tumbuh kembang anak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan rendahnya fungsi kognitif anak, perubahan tingkah laku dan menghambat pertumbuhan fisik. Dalam memenuhi kebutuhan zat besi, saat ini suplemen zat besi khusus untuk anak dan remaja tersedia dalam beragam variasi rasa yang enak.
Penderita Penyakit Ginjal
Pasien penyakit ginjal biasanya kekurangan hormon eritropoetin yaitu hormon untuk merangsang sel darah merah di dalam sumsum tulang. Oleh sebabnya pasien penyakit ginjal akan mudah mengalami anemia dan kekurangan zat besi. Hal ini mengharuskan penderita penyakit ginjal mengkonsumsi suplemen zat besi untuk meminimalisir penurunan fungsi ginjal secara masif.
Individu yang Menjalani Kemotrapi Kanker
Orang yang sedang menjalani kemotrapi kanker membutuhkan asupan makanan sehat dan bergizi untuk menunjang kesembuhan penyakit, sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi buah-buahan segar, sayuran hijau dan suplemen kesehatan. Nutrisi ini termasuk zat besi yang berfungsi untuk melancarkan aliran hemoglobin dan oksigen ke seluruh tubuh. Sirkulasi darah yang lancar akan meningkatkan kesehatan pasien kemotrapi kanker. Oleh karenanya sebagian pasien kemotrapi membutuhkan suplemen zat besi.
Bahaya Jika Terlalu Banyak Mengkonsumsi Suplemen Zat Besi
Mengkonsumsi suplemen zat besi memang menjadi salah satu cara alternatif yang paling cepat untuk tetap mempertahankan fungsi tubuh, terutama untuk kelompok orang yang memerlukannya. Akan tetapi dibalik efisiensi suplemen zat besi tersebut terdapat beberaoa efek yang mungkin terjadi apabila dikonsumsi terlalu banyak.
Sembelit
Sembelit adalah efek paling umum dan sering terjadi apabila mengkonsumsi suplemen zat besi secara berlebihan. Meskipun terkadang diare juga dapat terjadi. Sembelit dapat terjadi karena banyaknya kandungan zat besi yang tidak mampu diserap oleh tubuh sehingga terserap melalui tinja dan menyebabkan sembelit. Sembelit dapat dibarengi dengan perubahan warna tinja hingga tinja berdarah. Dalam kasus yang ringan, masalah ini dapat diatasi dengan meningkatkan makanan berserat seperti buah-buahan, sayuran dan sumber probiotik untuk melancarkan buang air besar. Sementara dalam kasus yang parah mungkin membutuhkan konsultasi dengan dokter.
Sakit Perut Berkepanjangan
Sakit perut meliputi nyeri, kembung, mual, dan muntah juga dapat muncul sebagai efek samping suplemen zat besi. Umumnya disarankan untuk mengonsumsi zat besi saat perut kosong untuk membantu penyerapannya, tetapi jika perut tidak dapat mengatasinya, pertimbangkan untuk mengonsumsinya dengan sedikit makanan. Selain itu berbagai jenis suplemen zat besi memiliki formulasi dan jumlah kandungan zat besi yang berbeda, sehingga kesalahan dosis saat mengkonsumsi akan menyebabkan sakit perut berkepanjangan.
Penumpukan Kadar Zat Besi
Suplemen zat besi yang diminum secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan pada organ-organ penting. Misalnya, mengkonsumsi suplemen zat besi dalam jangka panjang dapat menggangu fungsi otak dan menurunkan daya ingat. Kadar zat besi yang berlebihan dapat mengendap di otak dan menyerang sistem kognitif. Dalam jangka panjang hal ini dapat menyebabkan seseorang tekena penyakit Alzheimer.
Selain itu, salah satu komplikasi akibat suplemen zat besi yang melebihi dosis dapat memicu penyakit jantung. Penyakit jantung yang paling umum terjadi adalah serangan jantung, yang terjadi akibat penumpukan zat besi di organ dalam sehingga merusak kerja otot jantung. Artinya kinerja otot jantung terhambat dan tidak mampu menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh. Alhasil kondisi ini memicu serangan jantung dan ritme jantung yang tidak teratur. Efek yang sama dapat terjadi jika terlalu banyak mengkonsumsi suplemen zat besi terhadap organ hati, ginjal dan pankreas.
Panduan dalam Mengkonsumsi Suplemen Zat Besi
Suplemen zat besi memang sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun ternyata memiliki berbagai efek samping dan bahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dengan cara yang salah. Oleh sebabnya dalam mengkonsumsi suplemen zat besi ada aturan umum yang harus dipenuhi agar tidak kelebihan dosis dan meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi. Berikut tips dalam mengkonsumsi suplemen zat besi.
Perhatikan Dosis dan Takaran
Sebelum mengonsumsi suplemen zat besi kita perlu mengetahui berapa banyak zat besi yang dibutuhkan oleh masing-masing individu. Untuk individu berusia 19-15 tahun dengan jenis kelamin pria membutuhkan 8 mg zat besi per hari dan wanita sekitar 18 mg per hari. Sementara khusus wanita hamil membutuhkan 27 mg per hari. Akan tetapi dalam upaya mengobati anemia, dosis yang dianjurkan jauh lebih banyak, sekitar 300 mg setiap 12 jam dan dapat ditingkatkan menjadi 300 mg setiap 6 jam apabila diperlukan. Sedangkan apabila mengkonsumsi suplemen zat besi sebagai langkah preventif anemia maka cukup mengkonsumsi 60 mg dalam sehari.
Untuk penderita anemia penggunaan suplemen zat besi dilakukan setiap hari dengan durasi maksimal 6 bulan. Sementara untuk penderita gangguan sindrom kaki gelisah yakni perasaan ketidaknyamanan pada kaki, dapat meminum suplemen zat besi dua kali sehari selama 12 minggu. Ada juga aturan khusus untuk penderita penyakit jantung. Misalnya untuk penyakit gagal jantung suplemen zat besi harus diberikan melalui injeksi dengan dosis 200 mg setiap minggu sampai kadar zat besi normal, diikuti dengan injeksi sebanyak 200 mg sekali sebulan selama 6 bulan.
Bayi dan anak-anak juga memiliki kebutuhan zat besi yang berbeda-beda, namun rata-rata dikonsumsi dalam jangka 3-6 bulan. Bayi berumur 7-12 bulan membutuhkan 11 mg per hari, balita membutuhkan 7 mg per hari. Anak umur 6-13 tahun rata-rata membutuhkan zat besi 10 mg per hari, sementara untuk anak usia 14-18 tahun sekitar 11 mg. Khusus anak perempuan dapat mengkonsumsi suplemen sebanyak 15 mg per hari untuk memenuhi zat besi harian. Perlu diketahui juga bahwa setiap jenis suplemen memiliki dosis dan takaran yang berbeda. Suplemen berbentuk larutan memiliki dosis 75 mg/ml, kapsul 220 mg/5 ml, sementara tablet berkisar 325 mg per butir. Ada juga jenis sirup sebagai suplemen zat besi untuk anak-anak yang memiliki dosis 300 mg/5 ml.
Perbedaan dosis dari beragam jenis suplemen zat besi harus disesuaikan dengan kebutuhan akan zat besi harian. Hal paling dasar yang bisa dilakukan dengan membaca tabel petunjuk penggunaa yang tertera pada kemasan suplemen. Jika suplemen didapatkan dari resep dokter maka dapat menanyakan secara langsung mengenai dosis yang perlu dikonsumsi. Menyalahi dosis yang telah ditentukan, dapat menimbulkan efek samping dan bahaya bagi kesehatan.
Tak hanya dosis dan takaran, mengkonsumsi suplemen zat besi juga perlu aturan waktu. Pada anak-anak untuk mengobati anemia karena kekurangan zat besi sebainya diminum sebanyak 3 kali sehari dengan jarak 8 jam (3-6 ml per dosis). Sementara untuk orang dewasa biasanya mengkonsumsi jenis tablet yang tidak cepat larut, sehingga perlu dimium minimal 1 jam sebelum makan atau saat perut kosong. Hal ini dilakukan untuk mempercepat suplemen zat besi diserap oleh pembuluh darah.
Mengkombinasikan dengan Vitamin C
Mengkonsumsi suplemen zat besi sebaiknya dibarengi dengan pemenuhan vitamin C dalam tubuh. Vitamin C dapat berasal dari buah-buahan segar, jus jeruk, sayuran bahkan suplemen vitamin. Perlu diketahui bahwa vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air dan berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, vitamin C juga berperan dalam membantu penyerapan zat besi. Hasil penelitian sebuah Jurnal Penelitian Perawat Profesional menunjukkan bahwa vitamin C yang diberikan dengan zat besi akan memberikan dampak berupa peningkatan penyerapan zat besi.
Dengan demikian jika tubuh kekurangan vitamin C maka suplemen zat besi tidak akan bekerja dengan baik. Suplemen zat besi juga tidak dapat menyerap dengan sempurna dan justru menimbulkan efek samping terhadap obat. Oleh karenanya, mengkonsumsi suplemen zat besi tidak dapat dilakukan sembarangan, namun perlu memperhatikan hal-hal spesifik termasuk asupan vitamin C.
Hindari Mengkonsumsi Makanan Tertentu
Berlawanan dengan fungsi vitamin C, beberapa makanan tertentu justru dapat menghambat penyerapan zat besi. Oleh sebabnya ketika mengkonsumsi suplemen zat besi sebaiknya menghindari beberapa jenis makanan, misalnya makanan dengan serat yang tinggi. Makanan dengan jenis serat tinggi memperlambat proses aliran zat besi dalam darah, bahkan menghilangkan manfaatnya, termasuk diantaranya oat atau sereal, roti gandum dan kacang-kacangan.
Beberapa jenis minuman juga dapat mengganggu kinerja suplemen zat besi bahkan bereaksi secara negatif (menimbulkan efek samping). Ketika mengkonsumsi suplemen zat besi hindari meminum susu, teh, kopi dan minuman beralkohol. Kandungan tanin dalam teh dan kafein pada minuman lain dapat mengurangi kemampuan tubuh menyerap zat besi, hingga hanya mampu menyerap sebanyak 3 persen saja. Apabila sangat ingin mengkonsumsi beragam minuman tersebut maka sebaiknya dilakukan minimal 2 jam sebelum mengkonsumsi suplemen zat besi.
Demikian informasi lengkap mengenai panduan mengkonsumsi suplemen zat besi beserta efek samping yang mungkin timbul jika dikonsumsi terlalu banyak. Semoga artikel ini bermanfaat.