Berbagai jenis rumput laut banyak di jumpai di setiap negara. Jenis rumput laut ini menunjukkan adanya keberagaman spesies dari inti tumbuhan bernama rumput laut. Kata rumput laut sendiri dimaksudkan karena adanya arti dari rerumputan yang berasal dari laut. Selain penyebutan rumput laut, ternyata ada juga yang menyebutnya sebagai gulma laut, atau ganggang laut.
Berbagai jenis rumput laut yang hidup disebabkan karena adanya tingkat suhu yang berbeda pada perairan, jenis zat dalam perairan dan karang. Perbedaan-perbedaan itulah yang menghasilkan banyaknya jenis rumput laut. Rumput laut sendiri secara ilmiah merupakan tumbuhan monokotil yang telah beradaptasi dengan air laut. Rumput laut secara botanikal disebut dengan lamun, yaitu sejenis tumbuhan yang hidup berkelompok membentuk ekosistem.
Keberadaan rumput laut tentu memiliki fungsi dalam suatu ekosistem laut. Salah satunya adalah menyediakan habitat pembibitan yang penting untuk ikan, seperti menyimpan telur atau proses perkawinan spesies laut. Fungsi lainnya juga dapat digunakan sebagai tempat untuk melindungi sumber makanan spesies laut.
Secara umum, rumput laut tidak memiliki definisi secara formal. Tetapi rumput laut ini menunjukkan adanya rumput yang hidup di laut dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Dua persyaratan lingkungan yang mendominasi ekologi rumput laut. Pertama adalah air laut (atau setidaknya air payau), dan yang kedua cahaya yang cukup untuk mendukung fotosintesis pada rumput laut. Persyaratan umum lainnya adalah titik dimana rumput laut melekat. Oleh karena itu rumput laut paling sering mendiami zona litoral (perairan dekat pantai) karena di dalam zona tersebut merupakan pantai berbatu lebih banyak daripada di pasir. Walau begitu, terdapat juga jenis rumput laut yang mengambang bebas di permukaan air.
Rumput laut juga berperan penting dalam dunia kuliner, karenanya dikenal juga sebagai sayuran yang memiliki protein. Penggunaan rumput laut untuk kuliner beragam, misalnya saja es rumput laut, seaweed kering ataupun nori pembungkus sushi. Rasa rumput laut ini dapat diterima oleh masyarakat luas. Tetapi rumput laut yang digunakan dalam setiap makanan merupakan jenis rumput laut yang berbeda. Nah, berikut akan dijelaskan 12 jenis rumput laut yang harus kamu coba.
Nori
Jenis rumput laut satu ini sangat populer dibandingkan dengan jenis lainnya. Tampilan nori ini bertekstur tipis seperti kertas dan berwarna hijau tua. Warna asli dari jenis rumput laut ini sebenarnya kemerahan tua agak keunguan. Adanya perubahan dari merah keunguan menjadi hijau tua karena proses pembuatan nori dengan cara dikeringkan. Rumput laut yang didapat ditumbuk sampai pipih, atau bisa juga ditekan dengan alat pipih sampai cairan di dalamnya keluar. Setelah menjadi pipih, nori kemudian di jemur di bawah sinar matahari langsung. Pada proses inilah warna nori berubah menjadi hijau tua.
Penggunaan nori untuk kuliner sering ditemui pada restoran Jepang. Nori yang digunakan adalah jenis Pyropia karena memiliki rasa yang kuat dan khas. Jenis ini digunakan untuk membungkus gulungan sushi dan onigiri (bola nasi). Meskipun beberapa rumput laut perlu dilarutkan dalam air, lembaran nori yang digunakan tetap berasal dari nori kering. Perlu kalian ketahui juga, bahwa ternyata juga ada bubuk nori bernama Aonori. Aonori ini adalah bentuk bubuk dari nori yang telah dihancurkan yang sering digunakan sebagai bumbu untuk ditaburi pada masakan tradisional Jepang seperti okonomiyaki (pancake) dan yakisoba (mie soba).
Kombu (Konbu)
Kombu (Saccharina laminaria.) merupakan jenis rumput laut yang berwarna gelap. Kombu juga merupakan salah satu jenis rumput laut yang paling populer di Asia Timur. Di Hokkaido, pulau terbesar di Jepang, adalah salah satu penghasil kombu terbesar, tetapi juga berlimpah di sepanjang pantai California. Kombu merupakan tanaman yang berumur panjang sampai 2 sampai tahun. Tanaman yang dipanen umumnya yang berusia 2 tahun. Kombu ini merupakan jenis rumput laut yang sering dikonsumsi orang di negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Korea dan Jepang. Di Jepang, kombu dipakai dalam masakan Jepang sebagai bahan dasar kaldu atau kuah yang disebut dashi, dimasak bersama sayur-sayuran dan daging, atau diproses menjadi makanan olahan sebagai lauk teman makan nasi.
Kombu ini dimasak dalam air dengan serpihan bonito (sejenis cakalang), kombu adalah bahan utama dashi, kaldu sup yang menjadi dasar dari banyak hidangan Jepang, seperti sup miso dan ramen, karena rasanya yang gurih. Kombu juga bisa dinikmati sendiri, dilunakkan dalam air panas dan disajikan dengan mirin (anggur beras Jepang) dan kecap. Kombu juga direndam dalam air untuk membuat teh Jepang yang dikenal sebagai konbucha. Selain itu kombu juga sering digunakan sebagai teman makan nasi dan isian onogiri.
Jenis rumput laut satu ini dijual dalam bentuk kering dengan ukuran yang berbeda-beda, ada ukuran kemasan kecil dan besar. Kombu kering ukuran besar biasanya dibeli oleh restoran-restoran Jepang, ukurannya bisa mencapai satu sampai tiga meter.
Arame
Arame adalah jenis rumput laut dari Eisenia bicyclis. Meskipun kurang populer jika dibandingkan dengan jenis lainnya, arame termasuk jenis rumput laut yang sering dipakai pada masakan Jepang. Arame ini mulai dikenal untuk dikonsumsi karena memiliki rasa yang manis secara alami. Jenis rumput laut ini memiliki warna gelap kecoklatan serta hitam yang menyatu saat dikeringkan. Bila dalam bentuk fresh, arame menyerupai bihun hijau. Arame ini berasal dari pantai selatan Jepang yang dipanen saat musim semi karena jenis rumput laut ini tumbuh dan berkembang biak secara musiman.
Biasanya arame ini tumbuh di bawah bebatuan yang berada di pinggir laut. Arame ini merupakan rumput laut berserabut halus. Bila dimasak ukuran arame bisa menebal dua kali lipat karena daya serapnya yang tinggi. Jenis rumput laut satu ini harus dicuci dengan lembut karena saat kering mudah untuk patah. Rasa manis pada arame menjadikannya mudah dikenali dalam setiap masakan, misalnya pada sup, hidangan tumisan bersama bihun, atau salad. Arame biasanya ditemukan seperti mie hitam kecil, tetapi ternyata itu adalah hasil irisan dari rumput laut arame. Fakta arame pada zaman dahulu, ternyata dipetik oleh seorang perempuan lalu dikumpulkan dan dikeringkan secara alami di bawah sinar matahari.
Wakame
Dari berbagai spesies kehidupan laut di perairan dangkal dan pesisir di seluruh dunia menyediakan spesies rumput laut yang dapat dimakan, dikenal sebagai wakame. Jenis rumput laut ini biasa digunakan sebagai sayuran hijau bagi masyarakat Jepang. Wakame adalah rumput laut hijau tua yang paling sering ditemukan dalam sup miso dan salad. Sama halnya seperti arame, wakame ini memiliki rasa manis. Namun tingkat rasa manis dari wakame lebih tinggi sedikit dari arame.
Wakame adalah rumput laut Undaria pinnatifida. Bentuk wakame kecil, berserabut, dan umumnya berkelompok menyerupai mie hijau. Wakame mempunyai thallus (sejenis rimpang) yang berwarna kekuningan sampai coklat tua dan mempunyai ukuran panjang sekitar 3 meter ataupun lebih. Bagian tepi atau daun rumput laut dari wakame ini bergelombang dan dayung pipih. Wakame ini menempel di suatu karang atau benda lain dengan menggunakan bentukan seperti akar yang disebut dengan haptera. Helai daunnya berupa lembaran lamina yang terlihat seperti bulu dengan panjang sekitar 50-100 cm.
Berbeda dari nori yang biasanya diolah jadi kering dan renyah, wakame rasanya kenyal namun juga renyah. Sebelum memasak wakame, pastikan kamu sudah merebusnya, ini tentu akan berkaitan dengan tekstur wakame yang kenyal. Wakame dikonsumsi dengan dua cara, yaitu wakame kering dan wakame basah.
Dulse
Dulse (Palmaria palmate) adalah rumput laut merah yang dapat dijual utuh atau sebagai serpihan bubuk. Dulse juga terkadang diasap atau dipanggang untuk menambah kekayaan tekstur. Serpihan bubuk dulse dapat ditambahkan langsung ke piring, tetapi pada dulse utuh harus direndam terlebih dahulu sebelum menambahkannya ke dalam makanan kamu. Biasanya dulse bubuk sangat cocok ditaburi ke atas makanan sup atau sayuran. Rumput laut ini dapat dimasak dengan minyak hingga renyah seperti keripik, sehingga menjadikannya camilan yang populer di Kanada. Dulse ini dijual dalam bentuk utuh atau segar, dan kering. Perlu kamu ketahui, dalam dulse terdapat zat agar-agar yang digunakan sebagai zat pengental dan digunakan untuk memberi warna kemerahan pada makanan.
Dulse dalam pertumbuhannya menyukai perairan yang lebih dingin, seperti di Atlantik utara dan samudra Pasifik utara. Jenis rumput laut satu ini sangat suka menempel di bebatuan. Dulse segar memiliki tekstur seperti karet tipis, dan terdiri dari banyak daun pipih dan lebar. Ukuran helai rumput laut ini mulai dari 12 sampai sekitar 40 cm (5 sampai 16 inci, bervariasi). Walau warna jenis rput laut ini kemerahan, tetapi dulse memiliki perpaduan hitam dan coklat yang menjadikannya berwarna lebih gelap.
Jenis rumput laut ini dianggap baik untuk menjaga daya tahan tubuh karena memiliki antioksidan tinggi. Jenis rumput laut dulse juga bagus dikonsumsi bagi kamu yang sedang diet. Disebutkan bahwa nutrisi dulse dalam porsi 1/4 ons hanya mengandung 18 kalori serta bebas lemak dan kolesterol. Dulse juga terdapat vitamin dan mineral yang cukup untuk memenuhi vitamin dan mineral harian.
Hijiki
Secara ilmiah dikenal sebagai Sargassum fusiforme, hijiki ini merupakan jenis rumput laut yang biasanya berwarna coklat kehitaman atau hijau kusam saat berada di alam. Jenis rumput laut satu ini tumbuh di garis pantai Jepang, Cina, dan Korea, dan telah menjadi varietas utama rumput laut di banyak hidangan. Hijiki sering dianggap sebagai salah satu bentuk rumput laut paling serbaguna, karena rumput laut ini bersifat cepat kering yang tentunya akan mempertahankan sebagian besar kandungan nutrisi di dalamnya. Setelah hijiki kering, kemudian barulah dapat diekspor ke seluruh dunia untuk menjadi tambahan pada makanan, mulai dari sup dan kecap hingga hidangan ikan dan bahkan tumis salad.
Biasanya, hijiki datang dalam bentuk kering seperti ranting atau dalam tunas kecil yang terlihat seperti teh hitam kering. Jenis rumput laut ini berwarna hitam dan akan membengkak 3-5 kali ukurannya setelah dimasak atau dihidrasi ulang. Hijiki kini menjadi jenis sayuran laut yang sangat populer di kalangan koki rumahan di Jepang, karena ketersediaan dan kemudahan dalam persiapannya.
Bentuk hijiki dan arame sama-sama berwarna coklat tua kehitaman saat kering dan dapat digunakan dengan cara yang serupa. Keduanya terlihat seperti tali sepatu. Rasa dan tekstur adalah perbedaan utama antara keduanya. Hijiki ini memiliki rasa laut yang lebih terasa dan tidak cenderung manis seperti arame. Tekstur hijiki juga menyerupai mie seperti arame, terapi hijiki cenderung lebih tebal karena bentuk fresh dari hijiki ini gendut dan bantat.
Sea Lettuce atau Selada Laut
Sea lettuce atau selada laut (Ulva lectuca) ini bentuknya menyerupai selada yang ada di daratan. Jenis rumput laut ini adalah yang paling sering ditemui di seluruh lautan. Setiap helai selada laut dapat tumbuh hingga lebih dari 400 mm (16 inci), tetapi ini hanya terjadi jika tanaman tumbuh di area yang dilindungi. Pada lautan lepas dapat mencapai ukuran lebih panjang. Selada laut berwarna hijau muda sampai tua, melekat pada bebatuan. Bentuk helai daunnya pipih, bila terkena arus air akan melebar dan melambai dengan cantik.
Selada laut yang sering disebut green nori, juga diperjualbelikan dalam perdagangan akuarium air asin, hal ini tentunya karena jenis rumput lautnya mudah ditemukan dan memiliki bentuk yang cantik untuk dipajang dalam akuarium. Selain itu selada laut juga sangat mudah dipelihara, tahan terhadap berbagai kondisi pencahayaan dan suhu.
Di Jepang, makanan yang memakai selada laut sebagai bahan bakunya dikenal dengan nama “aosa“, sementara di daerah Britania Raya (daratan Inggris dan Skotlandia) jenis rumput laut ini banyak dijadikan sup dan juga salad. Jika dalam bentuk sup, biasanya akan diiris kecil menyerupai mie. Selada laut memiliki manfaat yang besar bagi manusia, serta jumlahnya yang melimpah. Oleh karena itu rumput laut ini banyak diambil dan dibudidayakan secara massal oleh manusia.
Ecklonia cava
Ecklonia cava adalah alga coklat (cenderung muda) yang dapat dikonsumsi, tumbuh di perairan pantai hangat pada bebatuan hutan bawah air yang luas di sepanjang garis pantai dangkal Pasifik. Di Asia jenis rumput laut ini menjadi bagian dari makanan, dapat dimakan utuh dalam sup dan salad. Di Barat, Ecklonia cava lebih umum digunakan sebagai suplemen dalam bentuk pil atau bubuk. Di Jepang, rumput laut Ecklonia cava juga sering digunakan dalam pewarna makanan, seperti pada permen herbal atau pada kue beras. Rumput laut ini ternyata banyak ditemukan di Korea Selatan. Masyarakat Korea menyebutnya dengan gamtae. Dibandingkan sebagai makanan, ecklonia cava lebih banyak dikenal sebagai suplemen, namun ada juga beberapa restoran yang menyajikannya dalam sebagai pengganti gim dalam hidangan kimbap.
Jenis rumput laut ini biasanya menciptakan lautan hutan di air dengan kedalaman 2 sampai 25 meter, dan dapat tumbuh hingga lebih dari 130 cm. Sebagai alga coklat, rumput laut ini memiliki peran penting dalam ekosistem dan habitat tempat tinggal hewan laut lainnya. Ecklonia cava menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi banyak organisme laut. Jenis satu ini adalah produsen utama ekosistem laut, dan banyak hewan menggunakannya sebagai lokasi untuk berkembang biak.
Gracilaria (Rumput Laut Ogo Merah)
Gracilaria merupakan rumput laut ogo merah yang mempertahankan warna merah cerahnya saat segar, namu berubah warna menjadi hijau tua saat dimasak. Rumput laut ini menawarkan cita rasa laut yang asin dengan tekstur yang renyah. Gracilaria digunakan sebagai makanan dalam masakan Asia, seperti tumisan bersama sayur-sayuran. Dalam bahasa Jepang, jenis rumput laut ini disebut ogonori atau ogo.
Gracilaria di Pasifik Barat, tempat jenis ini dibudidayakan secara tradisional sebagai sumber agar-agar. Agar-agar yang banyak dijumpai di pasaran, sebagian besar terbuat dari ekstrak ogonori, rumput laut berwarna merah tua. Saat ini agar-agar juga tengah naik daun di kalangan vegan dan vegetarian sebagai pengganti gelatin. Penggunaan ogonori ini menjadi solusi kalangan vegan dan vegetarian untuk mengenyalkan suatu makanan. Selain dijadikan agar-agar, ogonori juga disajikan dalam bentuk salad atau acar.
Umibudo (Bulung)
Jenis rumput laut satu ini berbeda dari jenis sebelumnya. Umibudo (Caulerpa lentillifera) ini berwarna hijau serta memiliki butiran gelembung yang menempel pada tangkainya. Bentuknya mirip dengan anggur. Oleh karena umibudo juga sering disebut anggur laut. Sensasi saat mengonsumsi jenis rumput laut satu ini mirip dengan telur ikan. Saat suapan umibudo masuk ke dalam mulu, butiran-butirannya akan langsung pecah menciptakan rasa gurih dan kenyal, juga sensasinya akan membuat kamu menjadi ketagihan. Meski lebih umum dikonsumsi di Jepang, umibudo juga bisa kamu temui di Malaysia dan Filipina.
Di Jepang, umibudo disajikan dengan cara dicelupkan ke dalam ponzu (saus berbahan dasar jeruk), atau dibuat menjadi isian sushi, ditambahkan ke dalam salad, atau dimakan begitu saja. Di Filipina, jenis rumput laut ini biasanya dikenal sebagai latô atau arosep. Setelah dicuci dengan air bersih, biasanya dimakan mentah sebagai rujak (ensaladang lato), dengan mencampur cincangan bawang merah mentah dan tomat segar, serta diberi campuran kecap ikan atau bagoong (terasi ikan) dan cuka. Popularitas dari umbibado ini juga menyebar ke Malaysia, yang disebut dengan latok. Di Indonesia, khususnya Bali, kamu dapat menemukan hidangan bernama bulung, yang biasanya juga disajikan bersama bumbu rujak.
Maesaengi
Jenis rumput laut satu ini paling berbeda dengan jenis lainnya. Maesaengi, rumput laut yang tidak biasa karena memiliki tekstur lembut, halus, seperti kapas yang terendam air. Jenis ini sebagian besar dikonsumsi di sepanjang pantai selatan Korea. Baru- baru ini selama 10 tahun terakhir popularitasnya meningkat karena sudah banyak food vloggers yang mereviewnya. Warna jenis rumput laut satu ini hijau cerah dan pekat yang menarik perhatian mata.
Nama ilmiah maesaengi adalah Capsosiphon fulvescens, yang menunjukkan rambut tubular kecil yang lembut dan halus. Di tempat budidayanya, Korea, kamu dapat melihat maesaengi mengambang tepat di bawah permukaan seperti rambut putri duyung. Hidangan maesangi di Korea dikenal dalam sebuah sup. Olahan sup maesaengi biasanya diisi bersama dengan kerang, jeon (telur dadar), ataupun bubur. Jenis rumput laut ini sangat sensitif terhadap panas. Jika dimasak terlalu lama, teksturnya akan menjadi sangat lembek. Oleh karena itu jenis rumput laut ini cocok dihidangkan sebagai sup.
Eucheuma (Rumput Laut Jelly)
Euchema terkenal di Indonesia sebagai rumput laut jelly. Jenis rumput laut ini seringkali dijumpai pada minuman es rumput laut. Ada 3 saudara euchema yang dapat dijadikan es rumput laut. Pertama euchema yang sering disebut guso, kedua euchema cottonii, dan yang ketiga euchema denticulatum. Ketiga jenis ini mudah dijumpai di Indonesia, sehingga dapat dijadikan kuliner es rumput laut yang segar.
Euchema sendiri adalah rumput laut ganggang yang dapat dimungkinkan berwarna coklat, merah, atau hijau. Perubahan warna ini merupakan mekanisme rumput laut untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai kualitas pencahayaan yang berbeda. Rumput laut ini ditemukan tumbuh di perairan dangkal yan masih terendam ketika surut terendah. Umumnya tumbuh di daerah di dasar berbatu dan berpasir ataupun di daerah terumbu karang dengan arus yang ringan dan pelan. Spesies Eucheuma digunakan dalam produksi karagenan atau karaginan (getah rumput laut untuk mengentalkan bahan) bidang kosmetik, dan pengolahan makanan. Karaginan ini dapat digunakan dalam cairan agar-agar.
Eucheuma cottonii menjadi salah satu rumput laut penghasil karaginan. Karaginan dalam rumput laut mengandung serat yang sangat tinggi. Serat yang terdapat pada karaginan merupakan bagian dari serat gum yaitu jenis serat yang larut dalam air. Karaginan yang dihasilkan dapat terekstraksi dengan air panas yang mempunyai kemampuan untuk membentuk gel. Sifat pembentukan gel pada rumput laut ini dibutuhkan untuk menghasilkan tekstur pasta yang baik. Inilah yang menjadikan species Eucheuma cottonii paling sering ditemui karena banyak dibudidayakan di Indonesia untuk keperluan pembuatan pasta dan agar-agar.
Beragam jenis di atas hanya sebagian kecil dari ribuan jenis rumput laut yang ada di lautan luas. Mulai saat ini, kamu sudah mengetahui jenis rumput laut mana saja yang disajikan dalam sebuah hidangan. Demikian informasi mengenai 12 jenis rumput laut yang harus kamu coba. Semoga bermanfaat.