Buah carica atau buah pepaya khas Dieng tumbuh pada pohon kecil atau perdu yang tidak berkayu seperti tumbuhan dikotil lainnya. Pohon buah ini memiliki getah yang mirip dengan buah pepaya. Tetapi pohon buah carica ini lebih cenderung banyak memiliki cabang dan juga ukuran pohonnya lebih kecil. Tinggi rata-rata pohon ini hanya dapat mencapai satu sampai dua meter saja. Untuk lebih tahu selengkapnya, silakan simak informasi berikut
Tentang Buah Carica
Buah carica (karika) khas wilayah Dieng, Wonosobo masih belum diketahui oleh masyarakat luas. Ketenaran buah ini masih didominasi daerah Jawa saja. Buah carica sangat mirip dengan buah pepaya biasa. Bahkan sering disebut dengan anakan pepaya. Namun buah carica ini hanya dapat tumbuh di dataran tinggi di atas permukaan laut serta bentuknya yang lebih kecil sekitar 6-15 cm saja. Buah ini juga dikenal dan dijuluki sebagai pepaya gunung. Beberapa wilayah masyarakat lebih sering menyebutnya pepaya gunung dibanding buah carica.
Buah satu ini memiliki nama latin Vasconcella Cundinamarcencis yang tentunya masih bersaudara dengan pepaya. Buah karika tumbuh subur di kawasan Dieng yang memiliki tinggi 1.500-3.000 mdpl. Inilah sebabnya mengapa buah carica juga disebut pepaya gunung. Bila sedang berkunjung ke Dieng, akan sangat mudah menemukan pohon carica yang berada di pekarangan warga. Buah ini di Wonosobo dikenal dengan Carica atau Karika, sedangkan di Bali dikenal dengan gedang memedi.
Buah pepaya Dieng ini berasal dari bunga yang berwarna putih dengan ukuran panjang tangkai mencapai 15 cm. Bunga dari pohon pepaya Dieng atau carica ini juga hampir mirip dengan bunga pepaya, hanya saja ukurannya lebih tipis dan imut. Ukuran panjang buah bisa juga mencapai 20 cm, tetapi sangat jarang ditemui. Diameternya buah ini juga tergolong kecil yaitu 3-5 cm saja. Buah pepaya Dieng ini termasuk buah yang dapat panen setiap tahun. Pada umumnya musim panen akan terjadi di bulan Desember sampai April dimana musim hujan sering terjadi. Umur panen dari buah satu ini ialah satu tahun. Bila cuaca sangat dingin akan memungkinkan tumbuhan ini panen dua kali seminggu.
Beralih ke tekstur, buah satu ini memiliki tingkat kekerasan yang berbeda dari pepaya. Bila pada pepaya mudah pecah atau lembut, buah carica justru lebih keras dan memiliki kekenyalan yang tinggi selanjutnya untuk warna yang dimiliki ialah oranye-kuning-jingga. Pada buah yang belum matang, berwarna hijau tua pekat dan perlahan berubah kuning menjelang matang.
Biji buah berwarna hitam layaknya pepaya. Tetapi jumlahnya lebih sedikit dari pepaya. Bijinya juga padat berada di bagian dalam buah. Buahnya mengandung getah, dan getahnya ini akan semakin berkurang dengan semakin mendekati kematangan. Getah ini mengandung papain yang bersifat proteolitik (dapat menghidrolisis protein dalam pakan). Perlu kalian ketahui, bahwa buah carica ini lebih tahan terhadap udara dingin dan virus yang umumnya menyerang pepaya biasa.
Asal Mula Masuknya Buah Carica
Pepohonan Carica merupakan tanaman endemik yang berasal dari pegunungan Andes, yang banyak ditanam di Chili hingga Panama, Amerika Selatan. Lalu banyak orang Spanyol yang mengembangkan Carica mulai ke negara-negara seluruh dunia. Pepaya gunung ini diperkirakan dibawa masuk ke Indonesia pada 1930-an saat terjadi Perang dunia II. Kolonial Belanda saat itu memilih Dieng untuk uji coba menanam carica karena buah ini hanya bisa beradaptasi di daerah bertinggian 1.500 – 3.000 meter. Berbagai lokasi pegunungan di Indonesia telah menjadi lahan untuk percobaan pepaya gunung ini. Namun hanya lokasi Dieng dan Bali lah yang mengalami pertumbuhan sangat baik. Saat itu lokasi Dieng menjadi spot terpenting untuk membudidayakan tanaman ini, sedangkan di Bali, buah ini tidak terlalu banyak dibudidayakan.
Olahan Buah Carica
Sebenarnya buah pepaya Dieng satu ini sudah nikmat dimakan begitu saja. Tetapi, sejak dahulu sudah banyak yang mengenalkan manisan Carica pada tahun 1980-an. Berbagai toko yang ada di pinggir jalan Wonosobo, akan menyediakan produk manisan Carica, jadi tidak perlu bingung dimana mencarinya ketika berkunjung ke Dieng, Wonosobo. Kebanyakan dari buah Carica diolah menjadi manisan, sehingga manisan Carica menjadi maskotnya Kota Wonosobo. Manisan Carica dari Wonosobo itu mempunyai rasa yang khas. Rasa manisnya merata dari ujung ke ujung lidah. Tentu akan menyegarkan rongga mulut kamu. Manisan carica banyak yang menjualnya dengan sistem kiloan atau juga dengan manisan kaleng.
Manisan Carica bisa kamu makan langsung atau dijadikan salad buah bersama keju. Rasa manis dan gurihnya keju menyatu dan menyegarkan tenggorokan. Selain menjadi manisan, buah ini dapat dijadikan sirup, jus, dan selai. Berbagai jenis sirup carica juga dapat kamu temukan di Dieng. Warna sirup seperti halnya warna buah Carica, yaitu kuning oranye. Cocok disajikan bersamaan dengan es segar. Olahan selai carica juga lezat. Bisa kamu jadikan olesan pada roti sarapan mu atau bisa juga kamu gunakan sebagai rasa pada kue bolu. Rasa selai buah carica tidak akan kalah dengan selai-selai lainnya. Tentunya banyak wisatawan yang akan mencari buah ini sebagai oleh-oleh khas Dieng.
Di Amerika Selatan, buah ini dijadikan minuman ringan non alkohol dan dijadikan selai. Selain di Amerika, di Indonesia juga sudah ada beberapa UMKM yang memproduksi produk “ready to drink” sejenis minuman ringan dari buah carica yang dapat melegakan keringnya tenggorokan. Olahan lainnya dengan mengeringkan buah yang masih muda untuk dijadikan serbuk bahan pembuatan obat penyakit kulit atau kosmetik.
Manfaat Buah Carica
Dasarnya buah carica ini mirip dengan pepaya, yang sudah pasti manfaatnya tidak akan jauh berbeda dengan manfaat buah pepaya. Berdasarkan penelitian ilmiah ejournal.poltektegal dalam buah carica segar per 100 gram mengandung vitamin C sebesar 65,12 mg dan vitamin A 1771,1 mg, Ca ( Kalsium) sebesar 24 ppm, Fe (Besi) 1,2 ppm, P (Fosfor) 0,0254%. Tentunya kandungan ini sangat bermanfaat bagi tubuh manusia
Melancarkan Pencernaan
Kandungan serat yang tinggi pada carica berguna untuk membantu proses pencernaan. Buah Carica ini mengandung anti-bakteri yang dapat melawan bakteri jahat penyebab usus infeksi. Buah ini juga baik untuk kamu yang memiliki masalah terhadap proses pembuangan (BAB). Serat yang tinggi dari buah pepaya Dieng ini membantu menambah kadar cairan dalam feses, sehingga proses pembuangan menjadi lancar. Selain itu kandungan serat yang tinggi pada buah carica bermanfaat untuk membantu penyerapan protein dalam tubuh. Banyak masyarakat Wonosobo yang mengkonsumsi buah carica secara mentah untuk mengatasi masalah tersebut, seperti halnya mengonsumsi pepaya. Pada buah pepaya mengandung enzim papain yang berguna untuk menetralkan pH (tingkat asam) dan juga membunuh bakteri jahat dalam usus.
Menjaga Kesehatan Mata
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa vitamin A dalam buah carica sebesar 1771,1 mg per 100 gram. Vitamin A berguna untuk menjaga kelembapan area mata, sehingga akan terhindar dari mata kering yang menyebabkan infeksi dan gatal. Penyebab mata kering adalah kornea yang membengkak akibat pembengkakan kelopak dari keringnya mata. Untuk itu vitamin A bekerja memberikan kelembapan lebih pada bola mata kamu. Walau memang vitamin A tidak sebanyak pada wortel, tetapi vitamin A dalan buah satu ini cukup untuk memenuhi mineral harian tubuh kamu.
Menjaga Kesehatan Kulit Wajah
Carica mengandung Vitamin C dan E yang sangat baik untuk kesehatan kulit. Kandungan vitamin C bagus untuk melawan radikal bebas dari luar seperti polusi, debu ataupun sinar UV dari pancaran sinar matahari. Selain itu kandungan tersebut dapat mencegah kerutan pada kulit. Sudah banyak produk kecantikan yang menggunakan vitamin C untuk kesehatan kulit wajah. Pada kandungan vitamin E dalam Carica membantu untuk menjaga kelembapan dan mencegah penuaan dini pada kulit, seperti fine lines, smile lines, atau kerutan dahi. Dengan menjaga kelembapan wajah, tentu tand-tanda penuaan dini dapat dicegah dengan baik. Manfaat buah carica ini banyak digunakan oleh beberapa salon kecantikan di Wonosobo. Seperti produk masker wajah yang baik untuk kesehatan kulit wajah. Dengan media carica karena sangat baik untuk kesehatan kulit.
Menyehatkan Rambut
Rambut terkadang mudah kering dan rusak bila semakin terpapar sinar matahari yang panas. Dengan begitu solusinya adalah penggunaan zat pelembap pada rambut. Beberapa produk conditioner juga ada yang mengandung ekstrak Buah Carica untuk melembutkan dan menyehatkan akan maupun lapisan rambut. Nah, untuk dapat dijadikan perawatan rambut, bisa gunakan masker buah carica ini di rumah. Cukup tumbuk halus buah ini sampai kental (boleh dicampur dengan minyak zaitun untuk menambah kelembapan rambut). Oleskan pada bagian rambut kering yang biasanya pada ujung rambut. Diamkan selama 10-15 menit lalu bilas. Pastikan bilas hingga bersih.
Meredakan Asam Lambung
Ketikan asam lambung naik, rasa perih pada perut sangat tak tertahankan. Untuk itu kamu memerlukan makanan pereda asam lambung, seperti buah pepaya Dieng atau carica ini. Enzim papain yang dimiliki buah carica ini, dinilai mampu menjaga keseimbangan lambung dan membunuh bakteri dalam usus. Maka dari itu, mengonsumsi buah carica secara rutin dapat mengurangi risiko naiknya asam lambung, karena sudah dinetralisir oleh enzim papain yang terkandung dalam buah carica.
Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Metabolisme tubuh akan selalu berhubungan dengan daya tahan tubuh. Keduanya berperan penting dalam melawan dan menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Radikal bebas dapat masuk ke dalam tubuh lewat makanan yang telah terpapar partikel radikal bebas seperti debu atau polusi udara lainnya. Dalam hal ini, kandungan zat dan nutrisi seperti antioksidan, serat, vitamin dan kalsium sangat membantu dan berpengaruh dalam membuat tubuh menjadi lebih kuat ketika melawan radikal bebas dalam tubuh. Dengan begitu, tubuh kamu pun tidak akan mudah terserang bakteri dan virus penyakit. Tubuh mu akan lebih segar dan bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Mengempukkan Daging
Manfaat selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pengempuk daging. Tetapi bukan buahnya yang digunakan, melainkan daun carica ini. Daun carica juga memiliki enzim papain yang mampu memecah serat daging yang menyebabkan daging keras. Enzim papain ini memang terkenal sebagai enzim protease (pengemulsi serat) yang berguna untuk mengempukkan daging. Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu untuk membungkus daging dengan daun carica. Pastikan seluruh daging tertutup. Kemudian diamkan selama 15 – 30 menit. Semakin lama proses pembungkusannya maka akan membantu daging lebih empuk.
Mulai dari sekarang sepertinya kamu tidak perlu ragu untuk mengonsumsi Carica ini. Bila kamu pergi ke Wonosobo, jangan sampai lupa untuk membawa oleh-oleh buah carica. Demikian informasi untuk mengenal buah carica khas Dieng serta manfaatnya. Semoga bermanfaat.