7 Rekomendasi Bumbu untuk Steak

Daftar Isi

Steak atau potongan daging yang tebal merupakan hidangan yang banyak disukai, namun diperlukan beberapa pengetahuan umum dalam menciptakan rasa yang lezat pada hidangan tersebut. Beberapa faktor yang memengaruhi rasa dari steak meliputi metode persiapan, teknik memasak, dan bahkan cara memotong steak. Tetapi dari semuanya, bagian yang terpenting adalah bagaimana kita membumbui steak dengan benar, ini termasuk dalam pemilihan bumbu yang tepat.

Steak yang sempurna memiliki rasa yang khas tanpa menutupi rasa daging tersebut, namun tetap dengan menjaga kelezatan rasa dari daging sapi. Trik untuk mendapatkan olesan steak yang sempurna adalah dengan menemukan keseimbangan yang tepat antara rasa asin dan gurih sehingga masing-masing dapat menyatu yang kemudian menciptakan kombinasi rasa yang rumit dan lezat. Apa saja bumbu yang tepat untuk steak? Simak selengkapnya di bawah ini.

Garam dan Lada Hitam

Pertama dan yang terpenting, bumbu untuk steak yang paling mudah ditemukan dan digunakan adalah garam dan lada hitam. Perpaduan kedua bumbu ini merupakan kunci dari steak yang lezat, karena garam dan lada berfungsi sebagai penguat rasa yang baik pada makanan. Garam dan lada sangat umum digunakan sebagai bumbu pada steak karena kedua bahan tersebut mengeluarkan rasa alami dari daging.

Garam berfungsi dalam memberikan rasa yang khas pada daging, serta dapat membuat daging lebih empuk dan juicy. Sementara lada, bumbu ini telah digunakan selama bertahun-tahun untuk meningkatkan rasa alami makanan. Maka dari itu, untuk membumbui steak dengan benar, jangan ragu untuk menggunakan kedua bumbu sederhana ini.

Ras el Hanout

Bumbu Ras el hanout atau rass el hanout (Arab: رأس الحانوت raʾs al-ḥānūt), artinya mengacu pada perpaduan rempah terbaik yang ditawarkan penjual. Bumbu ini berupa campuran rempah-rempah yang sering digunakan di wilayah Aljazair, Maroko, dan Tunisia. Ras el hanout merupakan bumbu yang sangat cocok untuk membumbui berbagai hidangan gurih, termasuk steak, bahan marinasi ikan atau ayam, dicampur ke dalam couscous, nasi, dan pasta, membuat saus lezat dengan menggabungkan ras el hanout dengan yogurt atau krim asam.

Ras el Hanout secara tradisional terdiri dari lebih dari 30 bahan, namun ras el hanout biasanya memiliki variasi campuran bumbu yang berbeda pada setiap toko, keluarga, dan perusahaan. Ras el hanout yang sangat tradisional biasanya memiliki bau yang sangat harum dan aromatik, resep tradisionalnya menambahkan kuncup mawar kering dan lavender.

Meski resep ras el hanout terdiri dari beberapa bumbu yang berbeda, tetapi bahan yang umum digunakan termasuk allspice, cabai, cengkeh, fenugreek, fuli, kapulaga, kayu manis, bubuk kunyit, ketumbar, jahe, jintan, merica, pala, dan paprika. Sementara di beberapa daerah, resepnya dibuat khusus dengan menambahkan biji adas, berry, kemukus, kuntum mawar kering, lengkuas, dan lainnya.

Beberapa olahan komersial, khususnya di Eropa dan Amerika Utara, biasanya menambahkan bumbu seperti bawang putih, kunyit, kacang-kacangan, atau bumbu kering lainnya, meskipun bumbu tersebut tidak umum digunakan. Ras el hanout biasanya dibuat dengan memanggang campuran rempah sesuai variasi resep yang diinginkan, lalu menumbuk atau menggiling campurannya di dalam lesung.

Ras el Hanout sangat cocok untuk menjadi bumbu untuk steak yang menawarkan rasa pedas, berkayu, dan pahit. Namun karena cengkeh, kayu manis, dan pala yang disertakan pada bumbu ini, maka rasanya juga manis. Ras el hanout biasanya tidak memiliki rasa pedas seperti yang dibayangkan, bumbunya hanya menawarkan sensasi yang hangat. Karena rasanya yang kuat, ini bisa menjadi bumbu marinasi atau dapat digunakan untuk membumbui hidangan daging, dan secara tradisional digunakan dalam tajine dan juga semur.

Uyghur Spice

Bumbu untuk steak yang kedua yaitu Uyghur Spice. Uyghur spice merupakan bumbu yang terdiri dari lima campuran yang telah menjadi bahan utama dalam masakan Uyghur, atau berbagai jenis makanan yang berhubungan dengan daging panggang, termasuk steak. Uyghur spice biasanya terdiri dari bahan utama seperti bawang putih, bawang merah, garam, dan lain-lain. Untuk cabai, ada beberapa di antaranya yang digunakan dalam masakan Uyghur mulai dari yang ringan hingga yang sangat pedas.

Variasi campuran bumbu ini dapat digunakan untuk membumbui banyak hidangan Uyghur, dengan memberikan efek kuat dan berasap, serta rasa pedas yang ringan yang berasal dari merica Sichuan. Ini merupakan bumbu yang dapat memberikan efek yang sempurna pada daging panggang, kebab, atau hidangan daging lainnya. Maka tak heran jika masyarakat Uyghur menggunakan bumbu ini dalam hidangan daging mereka. Bahan lain seperti garam, bawang putih, bawang merah, dan lain-lain, ditambahkan ke dalam campuran sesuai kebutuhan.

Uyghur spice memiliki banyak kesamaan dengan campuran lima bumbu lainnya dari Asia Timur, dan juga dengan beberapa masala dari Himalaya – khususnya dari Tibet dan Nepal. Di bagian timur, campurannya menggunakan merica Sichuan dan adas bintang, dan dengan masala dari Himalaya, lada hitam, serta kapulaga hitam.

Garam Masala

Bumbu untuk steak selanjutnya yaitu garam masala. Garam Masala adalah campuran bumbu utama yang sangat populer di India yang banyak digunakan di setiap rumah tangga. Campuran bumbu ini merupakan ikon budaya kuliner India dan perpaduan bumbu yang serba guna. Secara harfiah, garam masala didefinisikan menjadi ‘panas’ dan ‘campuran rempah-rempah’. Arti kata ‘panas’ di sini menyiratkan arti ‘hangat’ bukan ‘pedas’ karena campuran garam masala memberikan efek hangat pada tubuh melalui percepatan metabolisme tubuh.

Garam masala diketahui berasal dari India Utara dan beberapa telah ditelusuri penggunaannya pertama kali pada Kekaisaran Mongol pada abad ke-13. Tidak ada campuran garam masala yang menjadi resep aslinya, karena versi garam masala biasanya tidak terbatas dan setiap daerah di India memiliki versinya sendiri yang menyertai masakan dan rempah-rempah yang ditanam di iklim tersebut.

Di wilayah Utara, termasuk wilayah Punjab, resepnya sering menambahkan lada hitam untuk unsur pedas, dan yang lainnya berfokus pada rempah-rempah aromatic dan manis. Sedangkan di wilayah selatan di India, kemungkinan rasa garam masala semakin pedas karena biasanya mengandung cabai merah.

Campuran bumbu ini sangat bervariasi, yang paling sedikit terdiri dari setidaknya lima bahan dan yang paling banyak bisa menggunakan tiga puluh jenis bahan yang berbeda, tetapi bumbu yang banyak digunakan dalam masakan India biasanya meliputi cengkeh, kayu manis (cassia), kapulaga, ketumbar, jintan, lada hitam, dan pala. Variasi resepnya sering menambahkan biji adas, biji sawi, bawang putih, bunga pala, asam jawa, cabai merah kering, daun malabar, daun salam, dan kunyit.

Penggunaan garam masala benar-benar tak terkira sama halnya seperti banyaknya variasi bumbu yang digunakan. Garam masala biasanya digunakan sebagai bumbu masakan pada saat proses awal memasak, di akhir, atau ditambahkan bersama bumbu lainnya di tengah.

Akan tetapi umumnya garam masala digunakan untuk menambah aroma dan rasa di akhir proses memasak. Ini karena banyak bahan yang biasanya digunakan memiliki rasa yang sangat aromatik sehingga lebih cepat kehilangan potensinya dalam proses memasak. Dalam berbagai kegunaannya, garam masala digunakan untuk membumbui banyak hidangan daging dan ikan. Selain itu, garam masala juga akan mudah ditemukan dalam hidangan dan sup vegetarian dan vegan yang berbahan dasar kacang-kacangan dan sayuran.

Baharat

Dalam masakan Timur Tengah, campuran bumbu yang sangat umum digunakan adalah baharat. Kata baharat memiliki makna “bumbu” dalam bahasa Arab, dan meskipun campurannya dapat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, umumnya mengandung beberapa bahan yang sama. Ini merupakan bumbu yang sangat populer untuk daging domba, ayam, sapi, dan ikan, serta sup dan nasi, dan tentunya bumbu untuk steak. Baharat biasanya memiliki warna merah dengan rasa yang kaya, yaitu agak manis dengan sedikit rasa berasap, dan tidak mengandung garam.

Popularitas baharat sebagai bumbu masakan Timur Tengah sama halnya seperti garam masala untuk makanan India. Bumbu ini juga banyak digunakan di banyak rumah tangga dengan variasi resep yang berbeda, tergantung di mana campuran bumbu itu dibuat. Baharat biasanya terbuat dari campuran berupa jintan, kayu manis, paprika, dan pala. Seluruh bumbu tersebut melalui proses penggilingan hingga menjadi bubuk halus, yang kemudian digunakan dalam resep atau ditaburkan di atas hidangan yang sudah jadi sebagai bumbu.

Baharat dapat digunakan dengan berbagai cara di dapur. Ini bisa menjadi bumbu balur untuk memanggang daging, ditambahkan ke bahan marinasi, dan digunakan sebagai bumbu untuk resep daging sapi, domba, ayam, makanan laut, serta sayuran. Kegunaannya yang tak terbatas ini juga membuatnya dapat ditambahkan ke dalam sup dan ditaburkan di atas piring jadi sebagai bumbu. Untuk resep yang menggunakan daging giling, baharat dicampur ke dalam daging sebelum dimasak, menggunakan sekitar 1 sendok teh untuk setiap pon daging giling.

Advieh Polo

Advieh polo merupakan bumbu selanjutnya yang dapat digunakan sebagai bumbu untuk steak. Advieh, terkadang dieja “adwiya”, adalah campuran bumbu yang sangat aromatik yang banyak digunakan secara luas dalam masakan tradisional Persia. Istilah namanya berasal dari kata Farsi yang merupakan campuran rempah-rempah yang banyak digunakan pada resep masakan khas Persia, termasuk resep tradisional khoresh (atau “rebusan”) dan plov atau nasi pilaf.

Advieh polo terdiri dari campuran rempah-rempah yang sangat harum yang di antaranya adalah kayu manis, kapulaga, dan pala. Bumbu ini biasanya berupa bubuk berwarna coklat keemasan halus dengan serpihan kelopak mawar merah muda yang mencolok. Advieh polo adalah bumbu yang sangat tepat untuk membumbui segala jenis daging, unggas, sayuran, dan biji-bijian. Perpaduan rempah asli advieh polo biasanya digunakan untuk membumbui semur, kebab, dan nasi.

Ultimate Steak

Ultimate steak seperti namanya, ini adalah bumbu yang dibuat khusus sebagai bumbu untuk steak atau burger, yang merupakan perpaduan unik dari lada hitam, bawang putih, dan paprika merah. Ultimate steak telah digunakan selama bertahun-tahun yang pastinya sudah dipercaya dapat membuat hidangan steak Anda terasa sempurna.

Bumbu ini harus dimiliki saat Anda ingin memanggang daging atau barbekyu. Anda bisa menggunakannya dengan cara ditaburkan pada kedua sisi steak, potongan daging, ayam atau kalkun dan diamkan selama satu jam atau lebih sebelum dimasak, atau bisa juga taruh di shaker untuk dinikmati di meja dengan daging panggang Anda.

Penggunaan bumbu steak yang tepat tidak hanya berguna untuk mengeluarkan rasa alami dari daging, tetapi juga meningkatkan rasa yang akan menambah selera dalam menyantapnya. Untuk itu, pilihlah bumbu steak yang praktis yang telah tersedia di Cairo Food, agar rasa steak Anda memiliki rasa yang sempurna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *