Kelebihan Produk
Halal
Tanpa Pengawet
Tanpa MSG
Tanpa Pewarna
Anti Kempal Alami
Tanpa Filler
Vegan
Tanpa Garam
Tanpa Gula
Cara Simpan Produk
Jangan Simpan di Kulkas
Aman Simpan di Freezer
Boleh Simpan di Suhu Ruang
Jangan Kena Panas
Jangan Simpan di Suhu Lembab
Jauhi Sinar Matahari Langsung
Produk dapat bertahan selama 18-24 Bulan jika disimpan dengan baik. Ikuti panduan diatas untuk cara simpan yang baik. Segera tutup rapat kemasan jika belum habis. Lebih baik simpan di Freezer atau simpan ditempat yang aman dalam wadah yang rapat, pastikan aman dari serangga dan tikus.
Profil Rasa
Bumbu Steak Ultimate Cairo Food memiliki profil rasa yang kompleks dan kaya, dengan perpaduan antara rempah-rempah yang tajam dan aromatik. Bumbu ini memiliki rasa yang dominan dari lada hitam, rosemary, dan bawang bombay. Lada hitam memberikan rasa pedas yang menyegarkan, rosemary memberikan rasa herbal yang khas, dan bawang bombay memberikan rasa manis yang lembut.
Secara keseluruhan, Bumbu Steak Ultimate Cairo Food memiliki profil rasa yang sangat cocok untuk steak. Bumbu ini dapat digunakan untuk membuat berbagai macam steak, seperti steak daging sapi, steak ayam, dan steak ikan.
Tips Penggunaan
Di negara-negara Asia seperti Korea Selatan dan Cina, steak secara tradisional dipotong dan digoreng serta disajikan dalam jumlah lebih kecil yang disertakan dalam hidangan. Ketika steak semakin populer di berbagai daerah, variasi dan tradisi unik pun bermunculan.
Di Argentina, misalnya, steak menjadi bagian integral dari identitas budaya, dan Asado yang terkenal menjadi hidangan nasional yang digemari. Cara orang Argentina memanggang daging sapi di atas api terbuka, yang dikenal dengan nama parrilla, telah menjadi ikon dan dirayakan di seluruh dunia.
Di Amerika Serikat, steak sudah lama dikaitkan dengan Wild West dan budaya koboi. Gambaran tentang koboi yang duduk mengelilingi api unggun, memanggang steak di atas wajan besi, telah tertanam kuat dalam cerita rakyat Amerika. Tradisi restoran steak Amerika juga muncul, dengan perusahaan-perusahaan terkenal menyajikan potongan daging sapi terbaik kepada pelanggan cerdas.
Membumbui steak disesuaikan dengan preferensi personal, tetapi metode yang simpel dan populer adalah menggunakan garam merica. Bumbui kedua sisi steak dengan garam dan merica hitam bubuk segar sebelum memasak untuk memancarkan rasa alami.
Napak Tilas Asal Bumbu
Konsep memasak daging di atas api terbuka sudah ada sejak zaman kuno. Faktanya, nenek moyang kita menemukan seni memanggang jauh sebelum ditemukannya kompor dan oven. Lukisan gua dan bukti arkeologi mengungkapkan bahwa manusia purba berburu binatang buruan dan memasaknya di atas api, meletakkan dasar bagi apa yang pada akhirnya menjadi steak.
Salah satu referensi paling awal tentang steak dapat ditelusuri kembali ke zaman Mesir kuno. Mereka mengiris daging menjadi irisan tipis dan memanggangnya di atas api terbuka, sebuah metode yang dikenal sebagai “sekhbet.” Potongan daging ini kemudian dibumbui dengan bumbu dan rempah-rempah, menciptakan hidangan lezat yang dinikmati oleh para firaun dan rakyatnya.
Seiring kemajuan peradaban, begitu pula teknik yang digunakan untuk menyiapkan steak. Di Roma kuno, orang kaya menikmati hidangan yang disebut “isicia omentata,” yang terdiri dari daging giling yang dicampur dengan roti, jamur yang direndam dalam anggur, dan berbagai bumbu. Pendahulu steak modern ini memamerkan kehebatan kuliner orang Romawi.
Selama Abad Pertengahan, daging sapi menjadi makanan lezat yang banyak dicari di kalangan bangsawan Eropa. Raja dan ratu akan berpesta dengan daging sapi panggang, sering kali disajikan dengan saus kental dan disertai dengan jamuan makan mewah. Namun, istilah “steak” baru muncul pada abad ke-17. Salah satu teori populer menyatakan bahwa kata “steak” berasal dari kata Norse Kuno “steik” atau kata Inggris Pertengahan “steik”. Kedua istilah tersebut mengacu pada sepotong daging tebal yang dimasak dengan cara dipanggang atau dipanggang.
Maju cepat ke abad ke-19, dan kita mendapati diri kita berada di jantung Revolusi Industri. Seiring dengan membaiknya transportasi dan pendinginan, ketersediaan daging sapi pun meningkat, sehingga steak menjadi hidangan yang lebih mudah didapat dan populer. Penemuan restoran steak modern memungkinkan orang dari semua lapisan masyarakat untuk menikmati kenikmatan lezat ini. Sepanjang sejarah, berbagai negara telah mengembangkan gaya unik mereka sendiri dalam menyiapkan dan membumbui steak.
Terdapat dokumentasi sejarah abad pertengahan ke-15 yang menunjukkan kata steak berasal dari kata dalam Bahasa Skandinavia “steik”, “steikja”, dan “stickna”, dalam dialek Bahasa Inggris Tengah, steikja dalam kata Old Norse yang dalam referensi the Oxford English Dictionary mengacu pada sepotong daging yang tebal. Irisan daging tebal ini dipotong dari otot bagian belakang hewan dan dipanggang, digoreng sesuai selera. Ada buku masak abad ke-15 yang menggunakan kata “stekys” untuk menggambarkan potongan daging yang sama, khususnya dari sapi dan rusa.
Pada waktu yang hampir bersamaan, orang Italia juga menikmati steak. Banyak sejarawan berhipotesis bahwa Italia sebenarnya adalah asal-usul gagasan modern tentang memasak steak. Kisah asal usulnya diduga dimulai dari Florence, yang bisa dibilang merupakan lokasi lahirnya zaman Renaisans. Selama pertengahan abad ke-15, Florence adalah tempat kebudayaan, seni, perdagangan, perayaan, dan banyak uang. Dalam bahasa Italia, potongan daging ini disebut “Bistecca,” dan para pakar berpendapat bahwa orang Inggris yang berpartisipasi dalam perayaan ini selama perjalanan mereka dan melalui Florence menyingkatnya menjadi “steik” atau sekarang “steak”.
Sebuah sumber menyatakan daging steak sapi diperkenalkan pertama kali pada tahun 1540 oleh Bangsa Spanyol ke Meksiko. Pada abad ke-16 kolonial bangsa Spanyol dan Prancis mulai memelihara sapi, kala itu jalur kereta api sedang berkembang maka mereka memanfaatkan kereta untuk mengangkut sapi dari San Antonio, Texas menuju New Orleans.
Namun peternakan sapi ini lenyap hingga 90% karena musim dingin yang dahsyat. Setelah kejadian ini, produksi sapi kembali meningkat di tahun 1871. Bahkan setelah Perang Dunia II, simbol kemakmuran bangsa Amerika digambarkan dengan daging sapi yang menjadi tenar ke seluruh dunia sekaligus memberikan inspirasi pada juru masak untuk menciptakan menu andalan berupa steak/bistik.
Ini adalah cara mudah tanpa peralatan spesial atau teknik memasak. Sebaliknya, steak dimasak di atas pangganganan atau bakar di api terbuka. Steak pertama kali ditemukan pada tahun 1565 di Florence selama pesta populer untuk hari St. Lawrence setiap tanggal 10 Agustus pada era Medici, merupakan kebiasaan para Lord merayakan Santo Pelindung Lorenzo, menyalakan api unggun untuk memasak daging dalam jumlah besar dan membagikannya kepada Masyarakat. Ada satu cerita yang mengatakan asal muasal Bistecca? Alla Florentina, justru berasal dari kebiasaan ini, tepatnya oleh para ksatria Inggris yang ikut dalam perayaan tersebut.
Beberapa dari mereka sangat enak dengan daging ini, sehingga banyak yang bertanya “lebih banyak steak daging sapi”. Orang Florentina mencoba meniru mereka, melumpuhkan istilah tersebut menjadi “bif steik”, lalu lahirlah nama “steak” dari sini. Steak adalah simbol masakan Italia, khususnya Florence yang menjadi asal muasal namanya. Steak asli setidaknya harus berukuran empat jari dan tidak boleh terlalu matang. Dagingnya harus berwarna merah di luar dan lembut di dalam. Anda juga bisa memasak steak dengan saus, roti, atau daging cincang.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu steak ultimate dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu steak ultimate asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu steak ultimate kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu steak ultimate Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu steak ultimate kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu steak ultimate kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu steak ultimate kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Steak Ultimate Rub
Rosemary
Rosemary menempati posisi penting dalam Bumbu Steak Ultimate. Aromanya yang kuat dan seperti pinus meresap ke dalam bumbu, memberikan keanggunan kayu yang melengkapi profil steak yang kaya rasa.
Lada Hitam
Menambahkan rasa pedas yang kuat pada campurannya, lada hitam adalah bahan utama dalam dunia rempah-rempah. Panasnya yang tajam dan bersahaja membangkitkan selera, meningkatkan cita rasa alami steak dan memberikan perjalanan sensorik yang menyenangkan di setiap gigitannya.
Bawang Bombay
Bawang bombay memberikan rasa manis yang halus dan mendalam pada bumbu. Esensi gurihnya meningkatkan aroma umami pada steak, memberikan pengalaman rasa yang menyeluruh.
Bawang Putih
Inti dari Bumbu Steak Ultimate terletak pada rasa pedas bawang putih yang khas. Bawang putih memperkuat kompleksitas bumbu, meningkatkan cita rasa steak ke rasa yang harmonis.
Jahe Putih
Jahe putih, dengan karakternya yang pedas nan lembut namun tajam, menambahkan sentuhan kehangatan dan daya tarik eksotis pada bumbu. Esensi aromatiknya menyeimbangkan campuran, meresap ke dalam steak.
Cumin
Cumin memberikan rasa yang kaya pada campuran bumbu, membangkitkan rasa kedalaman dan kompleksitas yang selaras dengan sifat alami steak. Rona hangat dan pedas berkontribusi pada pengalaman yang menarik dan menawan.
Kayu Manis
Kayu manis memberikan kehangatan yang lembut dan sentuhan rasa manis pada keseluruhan profil. Aroma yang tak terduga ini menari selaras dengan karakter steak yang berani.
Biji Pala
Aroma pala yang hangat dan sedikit manis menghadirkan elemen kemewahan pada bumbu steak ultimate ini. Penggunaannya meningkatkan aroma bumbu ini, menciptakan pertemuan sensorik yang melekat di lidah.
Kapulaga Hijau
Memancarkan suasana keanggunan yang eksotis, kapulaga hijau memberikan warna yang menyegarkan dan menyegarkan pada bumbu. Esensi aromatiknya menambah kedalaman dan intrik, meningkatkan daya pikat steak dengan setiap gigitan yang memanjakan.
Daun Laurel
Dengan kesegaran herbal dan aroma tanahnya, daun salam memberikan sentuhan pesona alam pada bumbu. Daun-daun ini memberikan latar belakang yang lembut yang menyelaraskan berbagai rempah-rempah.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu steak ultimate Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Resep Steak Ultimate
Bahan bahan :
- 300 g iga kambing
- 140 g bawang bombay
- 3.5 g garam
- 3.5 g Bumbu Ultimate Steak Cairo Food
Cara Memasak :
- Parutlah bawang bombay. Kemudian peras airnya (kurang lebih menjadi 13.3 ml air bawang bombay).
- Campurkan air bawang bombay, garam, dan Cairo Food Bumbu Ultimate Steak.
- Balurkan marinasi secara merata pada iga kambing. Biarkan selama 1 – 2 jam di dalam kulkas.
- Panaskan oven dengan suhu 180°C.
- Panggang potongan iga kambing dengan sedikit minyak pada wajan selama 2 menit pada tiap sisi.
- Pindahkan potongan iga kambing pada loyang dan panggang didalam oven selama 5 menit.
- Tunggu 5 menit sebelum iga kambing dapat di sajikan.
Tips :
- Iga kambing dapat digantikan dengan daging apapun yang bisa dijadikan steak.
- Lama waktu pemanggangan bisa di sesuaikan dengan selera anda.
Testimoni
Para pelanggan kami telah memberikan tanggapan positif tentang bumbu steak ultimate kami. Kepuasan konsumen akan kekuatan rasa bumbu dan keaslian cita rasa yang dihadirkan pada hidangan mereka. Testimoni dari pelanggan yang puas akan kualitas dan rasa bumbu steak ultimate kami menjadi salah satu sumber semangat kami untuk terus menghadirkan yang terbaik.
Jadikan bumbu steak ultimate dari Cairo Food sebagai pilihan utama Anda untuk memberi cita rasa istimewa pada masakan Anda. Dapatkan sensasi kuliner yang tak terlupakan dan rasakan perbedaannya sendiri.
Hidangan Kreasi Absurd
Bosan dengan hidangan steak biasa? Buat steak dengan saus jeruk madu dan kemangi. Marinasi daging dengan bumbu steak ultimate Cairo Food hingga meresap, lalu panggang hingga kematangan yang diinginkan. Sementara steak resting, persiapkan saus jeruk nipis dan madu serta irisan cabai merah dan panaskan hingga sedikit mengental, sajikan saus di atas steak dan hias dengan daun kemangi segar. Selamat mencoba!
Kemasan dan Ukuran
Bumbu steak ultimate Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk
Reviews
There are no reviews yet.