Perbedaan beras basmati dengan beras putih sepertinya mudah untuk dilihat dari segi fisik. Adanya perbedaan ini bergantung dari genetik dan jenis padi yang ditanam. Padi yang ditanam dengan jenis berbeda tentu akan menghasilkan beras yang berbeda pula.
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam ini adalah bagian yang menutupi beras secara alami. Ini berguna agar beras yang baru tumbuh tidak mudah terserang radikal bebas. Secara anatomi bagian yang ditutupi disebut ‘palea‘ yang nantinya menjadi bakal beras, dan ‘lemma‘ adalah bagian yang menutupi ‘palea’. Beras merupakan makanan pokok di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, karena sangat berperan penting untuk memenuhi sumber karbohidrat di dalam tubuh manusia.
Beras berasal dari tanaman Oriza Sativa yang disebut dengan padi. Beras diperoleh melalui beberapa tahapan penanaman padi, meliputi tahap panen dan pasca panen padi. Pada tahap panen, padi menghasilkan jenis gabah yang beragam sesuai ciri fisik bulir padi, salah satunya adalah jenis gabah konsumsi. Gabah konsumsi memiliki ciri-ciri berikut, yaitu seluruh tanaman tampak kuning, bulu-bulu berwarna hijau hanya pada bagian atas dari semua bagian tanaman, dan isi gabah sudah keras tetapi mudah pecah dengan kuku. Ini nantinya adalah yang dipanen saat padi sudah menguning.
Pada tahap pasca panen, gabah konsumsi menghasilkan beras pecah kulit. Beras pecah kulit merupakan beras yang telah mengalami proses pemisahan isi dengan kandung lembaga (cadangan makanannya). Beras pecah kulit baru bisa dikonsumsi setelah disosoh menjadi beras giling. Beras giling merupakan beras yang telah mengalami proses penghilangan sekam, dan lapisan aleuron (dedak). Beras giling juga disebut sebagai beras sosoh. Nantinya beras tersebut lah yang sering kita jumpai di pasaran.
Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 1 sampai 1,8 meter. Beras biasanya dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, yaitu makanan pokok terpenting masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena nasi merupakan sumber karbohidrat tubuh. Karbohidrat tersebut terdiri dari pati (bagian utama), selulosa, hemiselulosa dan gula bebas. Kandungan semua ini nantinya akan memenuhi kebutuhan tubuh. Tidak hanya diolah menjadi nasi saja, beras juga bisa digunakan menjadi berbagai bahan pembuat penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai.
Nah, dari pengertian di atas, pastinya kamu mengenalnya sebagai beras putih biasa. Hal ini dikarenakan beras putih mendominasi pasar beras. Tetapi terdapat pula beras jenis lain, yaitu beras basmati. Beras ini lebih sering kita jumpai di dalam hidangan atau makanan khas Arab Saudi. Tetapi dasarnya, cara panen dan bentuk komposisinya hampir sama seperti nasi putih, yang terdiri dari sekam dan gabah. Tetapi, terdapat pula perbedaan antara beras basmati dengan beras putih. Berikut akan dijelaskan 7 perbedaan beras basmati dan beras putih biasa.
Daerah Tumbuh
Diketahui sejarahnya memang berawal persebaran padi yang berasal dari India, Pakistan dan China. Awalnya penyebaran padi masuk dari perdagangan India, Pakistan dan China. Lalu, mulai banyak yang membudidayakan padi di Indonesia. Budidaya padi sudah ada dalam naskah kuno Negarakertagama yang menjelaskan tentang ladang padi yang luas dan masa panen tiba.
Nah, dari perdagangan inilah, beras mulai banyak dikenal. Namun, beras putih lah yang dapat tumbuh di berbagai belahan dunia. Ini dikarenakan daya tahan padi beras putih (biasa) yang dapat tumbuh pada jenis tanah dengan tingkat kelembapan yang berbeda. Sehingga ini nantinya mempengaruhi budidaya dan perkembangan beras putih di Indonesia.
Berbeda dengan beras basmati yang berasal dari India dan Pakistan. Beras basmati ini kabarnya hanya dapat tumbuh di Utara India dan Pakistan saja, terutama di Kaki Pegunungan Himalaya. Sehingga beras basmati tidak banyak dibudidayakan di berbagai negara, dan tidak ditanam oleh petani di Indonesia. Ini menjadikan beras basmati sebagai beras import. Oleh karenanya, sudah semenjak berabad-abad lalu, beras basmati tetap dipertahankan ditanam di kaki Pegunungan Himalaya. Sampai detik ini permintaan beras basmati dari India tetap memiliki penggemarnya sendiri, khusunya bagi orang Arab yang tinggal di Indonesia.
Tetapi sekarang ini, Indonesia sudah mulai mengembangkan beras basmati untuk dibudidaya. Termasuk Cairo Food yang sudah berhasil membudidayakan beras basmati di Cianjur, Jawa barat. Namun masih dibutuhkan waktu untuk meningkatkan hasil panen seperti pupuk dan pengolahan pasca panen. Diharapkan dalam waktu dekat semua proses dapat diselesaikan dengan baik, sehingga Indonesia dapat mencukupi kebutuhan konsumsi beras basmati lokal dan juga kedepannya untuk export.
Bentuk dan Ukuran
Sepertinya sudah banyak orang ketahui perbedaan beras basmati dan beras putih terletak pada bentuknya. Pada bentuk beras basmati, semua orang akan melihat ukuran lebih panjang dibanding beras putih biasa. Beras basmati sering disebut dengan ‘long grain rice‘ karena ukuran yang lebih panjang dan lonjong, juga bentukannya yang lebih ramping. Beras basmati memiliki silindris yang lebih kecil dibanding beras putih biasa. Sedangkan pada beras putih bentuk silindrisnya tebal, juga lebih pendek dan gemuk. Keduanya sama-sama memiliki ukuran berbeda setelah dimasak.
Dari kedua beras ini memiliki ukuran yang pastinya berbeda. Beras basmati diketahui memliki panjang antara 6,40 mm sampai 8,50 mm. Sedangkan beras putih biasa memiliki panjang dari 5,00 mm sampai dengan 7,00 mm. Perbedaan panjang ini tentunya bisa kamu lihat secara langsung.
Tekstur Bulir
Pada perbedaan beras satu ini terkait dengan tekstur bulir yang sudah matang. Bila kamu melihat olahan makanan dengan menggunakan beras basmati maka bulir-bulir berasnya terpisah tidak menempel satu sama lain. Ini dikarenakan pati dalam beras basmati tidak terlalu banyak. Sedangkan pada beras putih biasa itu cenderung bisa menempel satu sama lain, tidak terpisah-pisah. Penyebabnya tentu berkebalikan dengan beras basmati, yaitu kandungan pati dalam beras putih cenderung lebih banyak. Sehingga nantinya beras mudah menempel satu sama lain dan terasa lebih lembut.
Warna
Secara jelas bahwa pada beras memiliki warna putih. Tetapi sebenarnya warna putih pada beras berbeda. Warna yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron (lapisan terluar beras), warna endospermia (tempat pati terkumpul), dan komposisi pati pada endospermia tersebut. Beras putih biasa, sesuai namanya, berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Seperti pada salah satu jenis beras yang sering ditemukan, yaitu pandan wangi, tidak berwarna putih bersih, tetapi sedikit kekuningan.
Sedangkan pada beras basmati warna putih lebih cenderung putih susu dan lebih pekat, sedikit agak mirip dengan warna beras ketan. Umumnya semua beras basmati memiliki warna yang lebih pekat karena kandungan amilosa lebih sedikit. Kandungan amilosa lah yang membuat beras agak sedikit berwarna transparan.
Perlu kamu ketahui bahwa sebenarnya beras basmati jika belum mengalami proses penggilingan memiliki warna coklat, karena kulit ari atau bran masih ada. Nantinya akan berubah menjadi putih jika sudah melalui proses pengupasan kulit ari, yaitu dengan proses giling tersebut.
Nutrisi
Perbedaan beras pada nutrisi ini masih berkesinambungan dengan warna. Melalui fatsecret, pada beras basmati matang (sudah menjadi nasi) ukuran 1 porsi sekitar 105 gram terdapat 127 kalori, 0,4 gram lemak, 26,48 gram karbohidrat dengan serat sebesar 0,4 gram dan gula 0,05 gram, selanjutnya 3,72 gram protein, 132 miligram Sodium, serta 44 miligram Kalium.
Dilanjut pada beras putih matang dalam satu porsi 105 gram terdapat 135 kalori, 0,29 gram lemak, 29,3 gram karbohidrat dengan serat sebesar 0,4 gram dan gula 0,05 gram. Lalu 2,79 gram protein, 383 miligram Sodium, serta 37 miligram Kalium. Terlihat bahwa beras putih memiliki kalori dan kandungan lemak yang lebih besar dibanding beras basmati. Ini mengapa alasan beras basmati lebih cenderung cocok untuk penderita diabetes, karena kandungan lemaknya lebih rendah.
Olahan
Karena beras basmati terdapat pada wilayah tertentu saja, maka olahannya pun lebih cenderung menggunakan rempah-rempah khas negara, seperti Arab, Pakistan, dan India. Beras basmati lebih cenderung dimasak bersamaan dengan bumbu atau rempah. Sedangkan beras putih biasa, olahannya tanpa menggunakan bumbu sudah bisa dikonsumsi. Beras putih tidak melulu dicampur dengan bumbu-bumbu khas di dalam olahannya seperti beras basmati. Inilah mengapa nasi atau beras basmati dikenal dengan harum dan wangi, karena dimasukan rempah ke dalamnya.
Harga
Dari segi harga perbedaan beras basmati dan beras putih biasa ini ditinjau dari beberapa e-commerce. Dilihat dari range harganya, beras basmati dibandroll dengan harga Rp 30.000 sampai Rp 65.000 per Kg, bergantung jenis genetiknya. Sedangkan beras putih sekitar Rp. 10.000 sampai Rp 17.000 per Kg. Perbedaan beras dari segi harga memang terlihat jelas di pasaran. Beras putih lebih murah dibandingkan dengan beras basmati. Salah satu faktornya adalah karena beras putih yang sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara. Sedangkan beras basmati, hanya didapatkan khusus dari India atau Pakistan. Inilah yang menyebabkan harga beras basmati lebih mahal.
Salah satu alasan lainnya beras basmati mahal, adalah karena proses untuk mendapatkan beras basmati bersih, cukup rumit dan membutuhkan banyak mesin. Setidaknya dibutuhkan minimal 8 mesin dengan tugas yang berbeda, seperti mesin milling, polishing, sorting, dan packing. Belum lagi terdapat jenis beras basmati yang membutuhkan proses parboil, yaitu proses pengukusan dari tahap awal ketika masih dalam gabah. Serta terdapat pula proses aged rice, dimana beras basmati disimpan selama 2 tahun dalam gudang, baru kemudian dapat dijual.
Semua perbedaan beras basmati dan beras putih mengacu pada adanya jenis yang berbeda. Walaupun berbeda kedua beras ini tetap merupakan sumber protein dan karbohidrat yang baik untuk tubuh. Demikian informasi tentang 7 perbedaan beras basmati dengan beras putih biasa. Semoga bermanfaat.