Apa Perbedaan Vegetarian dengan Vegan?

Perbedaan vegetarian dan vegan bagi sebagian orang masih cukup tabu. Bahkan beberapa orang masih keliru tentang perbedaan keduanya. Namun, nyatanya kedua pola hidup sehat ini telah diterapkan oleh cukup banyak orang. Lantas, apa perbedaannya?

Pada dasarnya, vegan dan vegetarian merupakan pengatur pola makan melalui jenis bahan-bahan pilihan untuk dikonsumsi. Perlu diketahui, vegetarian dan vegan merupakan dua hal yang berbeda, tetapi juga memiliki beberapa persamaan.

Pada prinsipnya kedua pola hidup sehat ini dapat dikatakan sebagai cara menikmati bahan makanan untuk dikonsumsi melalui ‘pemilihan’ dengan syarat tertentu, yaitu dengan menghindari segala bentuk olahan produk hewani. Akan tetapi bagi beberapa kalangan, ada juga yang memandang gaya hidup ini sebagai metode diet karena cenderung rendah lemak jenuh dan kolesterol, namun tinggi vitamin, mineral, serat, dan senyawa tanaman sehat. Berikut ini akan dijelaskan perbedaan vegetarian dan vegan. Silakan disimak.

Apakah Vegetarian itu?

Orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging sapi, unggas, ikan, atau hasil olahan lainnya disebut vegetarian. Istilah vegetarian dicetuskan oleh Joseph Brotherton dan kawan-kawan, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Setelah dicetuskan oleh Joseph, vegetarian digunakan secara formal untuk pertama kalinya, tepatnya pada 30 September 1847. Saat itu merupakan pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.

Selama bertahun-tahun vegetarian telah berkembang pesat yang berawal dari suatu kebutuhan menjadi pada suatu pilihan. Pola makan vegetarian cenderung tinggi serat, kalium, magnesium serta rendah lemak, natrium dan kalsium. Faktor asupan makanan diduga mempunyai peranan dalam menstabilkan tekanan darah.

Vegetarian merupakan sebutan bagi orang yang hanya mengonsumsi makanan dari tumbuh-tumbuhan yang meliputi sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Kebiasaan makan makanan yang berasal dari tumbuhan bukan merupakan ajaran agama atau paham tertentu saja, namun lebih disebabkan adanya keyakinan bahwa makanan vegetarian adalah makanan yang terbaik untuk kesehatan.

Vegetarian ini berasal dari bahasa Latin yaitu vegatus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, lincah, dan penuh dengan daya semangat hidup. Vegetarian mempunyai dua pengertian, yakni pengertian sebagai kata benda dan sebagai kata sifat. Sebagai kata benda, berarti orang yang berpantang makan daging, tetapi hanya makan sayur-sayuran dan bahan makanan nabati lainnya. Sebagai kata sifat, vegetarian berarti tidak mengandung daging atau kebiasaan berpantang daging. Dengan demikian, kaum vegetarian sudah tentu akan menjauhkan diri dari makanan yang mengandung daging. Meski menghindari daging, vegetarian masih mengonsumsi susu dan telur sesuai dengan menu makanan yang dibutuhkan.

Menjadi seorang vegetarian cukup mudah, masyarakat hanya perlu mengurangi asupan daging secara bertahap. Hal tersebut sangat penting karena tubuh manusia memerlukan penyesuaian agar tubuh tidak ‘kaget’ dan memicu naiknya asam lambung. Pengurangan ini dapat dilakukan dalam jangka waktu satu pekan hingga satu bulan, bergantung kemampuan tubuh masing-masing individu. Menjadi seorang vegetarian juga harus menyelipkan makanan yang tinggi protein sebagai pengganti daging dalam makanan sehari-hari, agar kebutuhan protein tetap terpenuhi.

Jenis Vegetarian

Vegetarian telah diketahui dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut.

Vegan

Vegan sering disebut sebagai vegetarian total, atau vegetarian murni. Vegan ini adalah orang atau sekelompok vegetarian yang tidak mengonsumsi atau memakan produk hewani apapun. Kelompok vegetarian ini meninggalkan sama sekali produk hewani dan turunannya, termasuk gelatin, keju, yoghurt. Selain itu, mereka juga menghindari madu, dan produk turunan serangga.

Lacto Vegetarian

Lacto Vegetarian merupakan salah satu tipe vegetarian yang mengonsumsi bahan nabati. Kelompok vegetarian ini berpantang makan daging ternak, daging unggas, ikan, telur, dan produk olahan lainnya. Namun vegetarian jenis ini masih mengonsumsi susu. Susunan menunya masih banyak variasinya dibanding vegetarian murni. Dan resiko kekurangan zat gizi tertentu masih rendah.

Ovo Vegetarian

Ovo Vegetarian ini adalah tipe vegetarian yang berpantang makan daging ternak, daging unggas, ikan, susu, dan produk olahan lainnya. Namun, vegetarian jenis ini masih memakan atau mengonsumsi telur.

Lacto-Ovo Vegetarian

Lacto-Ovo Vegetarian ini merupakan jenis vegetarian yang populer, maksudnya jenis vegetarian ini adalah jenis vegetarian yang paling umum ditemui. Tipe ini tidak mengonsumsi segala jenis daging, baik daging ternak, daging unggas, ataupun ikan. Namun, kelompok vegetarian ini masih mengonsumsi susu dan telur.

Pesco-Vegetarian

Pesco-Vegetarian ini merupakan jenis vegetarian yang masih mengonsumi susu dan telur. Tipe vegetarian ini masih menghindari segala jenis daging, baik daging ternak dan daging unggas. Namun, masih mengonsumsi bahan makanan berupa ikan-ikanan.

Flexitarian atau Semi Vegetarian

 

Flexitarian ini merupakan jenis vegetarian yang secara tidak rutin masih mengonsumsi daging. Maksudnya, kelompok vegetarian ini mengonsumsi daging hanya sesekali saja dalam satu minggu atau pada saat-saat tertentu saja

Dari jenis-jenis ini tentunya sudah bisa disimpulkan bahwa, sebenarnya jenis vegetarian itu salah satunya vegan. Vegetarian lah yang menjadi payung utama dari vegan.

Apakah Vegan Itu?

Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, vegan kurang lebih masih sama seperti vegetarian karena menganut gaya hidup sehat. Namun, vegan dapat dikatakan merupakan bentuk dari vegetarian yang paling ketat.

Awalnya vegan dikenalkan oleh seorang tukang kayu di Inggris bernama Donald Watson pada 1944. Pada tahun yang sama masuklah suku kata baru yaitu “vegan”, yang muncul dan mulai dikenal sebagai pola makan yang 100 persen sumbernya berasal dari nabati. Donald Watson mengakui bahwa pentingnya untuk tidak mengeksploitasi hewan-hewan hanya untuk mendapat keuntungan semata.

Pada 1960-an dan 1970-an, gerakan makanan vegan muncul sebagai bagian dari tandingan budaya di Amerika Serikat yang berfokus pada kekhawatiran tentang diet, lingkungan, dan ketidakpercayaan terhadap produsen makanan, yang mengarah pada meningkatnya minat dalam berkebun organik. Dalam perkembangannya Hari Vegan Sedunia pun diperingati setiap 1 November untuk menandai berdirinya Lembaga Vegan dan bulan November dianggap sebagai Bulan Vegan Dunia.

Komunitas Vegan segera menjelaskan bahwa mereka menolak penggunaan hewan untuk tujuan apa pun, tidak hanya dalam makanan. Mereka bertujuan untuk tidak mengeksploitasi makhluk-makhluk hidup yang perasaannya sama dengan perasaan manusia. Dari sinilah veganisme ‘paham kesepakatan vegan’ mulai meruak ke publik.

Disamping itu semua, vegan dapat dikatakan merupakan bentuk dari vegetarian yang paling ketat. Vegan dengan tegas mengedepankan pola makan yang benar-benar menghindari mengonsumsi segala macam jenis hewan dan juga segala jenis produk yang berasal dari olahan hewani seperti susu, telur, gelatin, madu, carmine, pepsin, albumin, whey atau keju, kasein dan beberapa bentuk vitamin D3. Sehingga vegan benar-benar menjadi pola makan yang sehat berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Jenis Vegan

Diketahui, vegan juga dikategorikan ke dalam berbagai jenis. Hal ini dikarenakan bagi segaian kelompok vegan masih mengelompokkan pola pikir yang sama, yaitu mengonsumsi bahan makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, tetapi tidak mempermasalahkan bagaimana dan seperti apa olahannya.

Vegan Etis

Mereka adalah vegan dengan populasi paling banyak di dunia. Kelompok ini lebih mengedepankan etika mereka terhadap hewan. Vegan yang beretika tidak mengkonsumsi produk susu seperti susu, telur, keju, madu. Mereka juga menghindari penggunaan produk apa pun yang dibuat oleh kulit binatang atau bagiannya. Misalnya pada produksi jaket.

Vegan Diet

Sering digunakan secara bergantian dengan “pemakan nabati”, istilah ini merujuk pada mereka yang menghindari produk hewani dalam makanannya tetapi tetap menggunakannya dalam produk lain, seperti pakaian dan kosmetik. Hal ini dikarenakan menurut mereka awal terbentuk vegan karena persolan konsumsi makanan.

Vegan Utuh

Orang-orang ini menyukai diet yang kaya akan makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Mereka dapat mengolahnya dengan cara masak apapun atau dimakan begitu saja.

Vegan Berbasis Tumbuhan

Mereka melanjutkan hidup dengan makanan nabati, yang tumbuh dari tanah saja. Ini diperketat dengan mengolah makanan yang berasal dari tanah, biasanya berupa sayur-sayuran atau umbi-umbian saja. Mereka tidak mengonsumsi buah.

Vegan Mentah

Mereka tidak memakan produk hasil hewan apa pun dan apa pun yang dimasak diatas suhu 115 derajat Fahrenheit karena mereka percaya bahwa makanan tersebut akan kehilangan nutrisi dan enzim sepenuhnya.

Vegan Rendah Lemak

Juga dikenal sebagai fruitarians, kelompok ini membatasi makanan berlemak tinggi, seperti kacang-kacangan, alpukat , dan kelapa, alih-alih mereka lebih mengandalkan buah-buahan. Tanaman lain terkadang dimakan dalam jumlah kecil, seperti selada.

Junk-Food Vegan

Beberapa orang sangat bergantung pada makanan vegan olahan, yang berupa cepat saji. Seperti daging vegan, yang terbuat dari tempe, yang dapat dibeli di restoran vegan. Juga kentang goreng, makan malam yang dibekukan, dan makanan penutup, termasuk es krim non-susu. Ini semua merupakan junk food atau makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi para junk-food vegan.

Baik vegan dan vegetarian tentu akan bermanfaat bagi kesehatan karena gaya hidup dari keduanya mengharuskan kamu untuk lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah. Gaya hidup vegan atau vegetarian dianggap cocok disemua tahapan kehidupan, selama pola makan terencana dengan baik.

Hidangan berbahan dasar daging sebagai pemenuhan konsumsi protein umumnya ditukar dengan makanan yang mengandung kedelai, tempe, kacang hitam, kacang pinto, polong-polongan, almond, dan tahu. Lalu sebagai pengganti kalsium, vegan juga mengonsumsi kedelai, kangkung, bayam, dan makanan nabati lainnya. Nutrisi Omega-3 bisa diganti dengan biji chia, biji rami, kenari, dan kubis brussel yang paling terkenal baik untuk omega-3.

 

Pengertian diatas tentu menjelaskan perbedaan antara vegetarian dan vegan. Disimpulkan bahwa vegan merupakan bagian dari vegetarian, yaitu mengonsumsi makanan berbahan dasar nabati. Tetapi vegetarian masih mengonsumsi telur dan olahan susu, sedangkan vegan tidak sama sekali mengonsumsi telur dan susu, apapun yang berasal dari hewan.