Diet raw food bukanlah metode diet yang baru saja ngetren dan populer baru-baru ini. Motode diet ini bahkan sudah ada sejak akhir tahun 1800an, yang muncul ketika seorang dokter meyakini dirinya berhasil menyembuhkan pasien hanya dengan menyarankannya mengonsumsi apel mentah. Sejak saat itulah, popularitas diet raw food terus berkembang dalam bentuk serta metode yang berbeda dan lebih luas.
Sesuai dengan namanya, diet ini menyarankan penganutnya untuk mengonsumsi makanan yang bersumber dari tumbuhan dan organik dalam bentuk aslinya, yakni tanpa diolah sama sekali. Artinya, dalam kamus pelaku diet raw food tidak terdapat kalimat yang menganjurkan mereka untuk mengonsumsi makanan yang sudah diproses baik gula, tepung, kopi, teh, alkohol, pasta, garam meja, dan beragam makanan lainnya.
Namun, dalam implementasinya masih ada sebagian orang yang menjalani program diet raw food, namun mereka masih mengonsumsi makanan yang sudah matang. Tetapi, semua itu kembali kepada pilihan masing-masing. Bahkan macam-macam makanan yang dikonsumsi tiap individu juga berbeda, namun tetap dengan jenis yang sama, yakni makanan yang organik, natural, dan tidak diproses.
Manfaat Diet Raw Food
Tujuan menjalankan program dari diet raw food ini juga semata-mata bukan hanya untuk menurunkan berat badan saja, lho! Berikut beberapa manfaat yang didapat dengan menerapkan pola diet raw food :
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Diet raw food dapat meningkatkan kesehatan jantung, karena dengan melakukan diet ini, kita akan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, yang mana keduanya secara konsisten dapat membantu menurunkan tekanan darah serta mengurangi risiko terserang penyakit jantung dan stroke
Selain itu metode diet ini juga menyarankan kita untuk mengonsumsi banyak kacang-kacangan maupun biji-bijian. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang dan biji-bijian dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan menurunkan risiko penyakit jantung yang berbahaya.
Mengurangi Risiko Diabetes
Mengonsumsi makanan mentah seperti pada metode diet raw food juga dapat mengurangi risiko diabetes. Dan hal ini mungkin juga dikarenakan saat menerapkan pola diet tersebut, kita banyak mengonsumsi buah dan sayur yang memang memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh, salah satunya terkait dengan risiko penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Selain itu, diet ini juga kaya akan serat dan nutrisi yang dapat membantu peningkatan sensitivitas insulin.
Suatu penelitian juga mengungkapkan hubungan antara diet vegan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Dan hasilnya pun ternyata sangat efektif bahkan mampu menurunkan kada gula darah sebanyak 12%.
Hal ini dikarenakan saat melaksanakan diet vegan, orang cenderung banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya nutrisi dan serat, yang mana prinsip tersebut hampir mirip dengan metode diet raw food. Sehingga diharapkan bahwa metode diet ini dapat memberikan hasil yang sama.
Membantu Penurunan Berat Badan
Diet raw food juga tampaknya sangat efektif untuk membantu orang menurunkan berat badan dan menjaga nya agar tetap stabil, terutama bagi penderita obesitas. Karena terdapat beberapa fakta menarik dari sebuah penelitian yang secara konsisten menghubungkan antara diet raw food dengan berkurangnya jumlah lemak di dalam tubuh.
Dalam studi lain, orang-orang yang mengikuti metode diet raw food selama lebih dari 3,5 tahun dapat menurunkan berat badan sekitar 10-12 kg. Persentase lemak tubuh secara total juga berkisar antara 7-9.4% lebih rendah daripada mereka yang melakukan diet khas Amerika
Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Tingginya jumlah serat dalam makanan-makanan nabati yang biasa dikonsumsi oleh penganut diet raw food juga dapat membantu meningkatkan pencernaan. Serat tersebut nantinya dapat menambah massa pada tinja dan membantu makanan bergerak lebih cepat melalui usus, sehingga dapat mengurangi kemungkinan sembelit.
Serat larutnya juga bermanfaat untuk memberi makan bakteri baik di dalam usus. Sehingga bakteri sehat ini nantinya akan menghasilkan nutrisi, seperti lemak rantai pendek, yang membantu mengurangi peradangan di usus, menurunkan risiko sindrom iritasi usus, penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Risiko Diet Raw Food
Mengonsumsi makanan yang diproses secara berlebihan memang tidak disarankan. Namun mengonsumsi makanan mentah seperti yang terdapat dalam metode diet raw food juga mengandung kontroversi. Para ahli meyakini bahwa tidak ada alasan bagi seseorang untuk menghindari makanan yang sudah dimasak, selama tidak diproses berlebihan. Bahkan sebagian besar pelaku diet raw food juga menganggap tidak masalah memanaskan makanan mereka selama tidak lebih dari 47 derajat Celsius.
Karena mengonsumsi makanan yang masih mentah juga dapat membuat seseorang rentan tertular penyakit. Utamanya, jika yang dikonsumsi secara mentah ialah daging dan produk olahan susu. Beberapa risikonya antara lain :
- Kekurangan nutrisi.
- Jenis makanan yang dikonsumsi sangat terbatas sehingga kebutuhan zat besi, omega-3, protein, vitamin B12, vitamin D, kalsium, dan selenium mungkin saja tidak tercukupi
- Bakteri yang berasal dari makanan mentah bisa saja menyebabkan berbagai penyakit
Dan perlu diingat, bahwa tidak semua makanan cocok dikonsumsi secara mentah, dan dijadikan sebagai menu raw food. Untuk mengonsumsi makanan mentah seperti ikan, telur, daging hingga susu yang belum terpasteurisasi perlu diperhatikan kebersihannya lebih extra, dan pastikan sebelum dikonsumsi makanan tersebut bebas dari kontaminasi kuman. Atau kamu bisa tetap gunakan cara pengolahan yang sehat, misalnya dengan merebus atau memanggang.
Orang Yang Tidak Dianjurkan Melakukan Diet Raw Food
Jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu, disarankan untuk berkonsultasi pada dokter terlebih dulu sebelum mencoba diet raw food. Hal ini sangat penting mengingat metode diet ini yang hanya mengizinkan kita mengonsumsi makanan yang sangat terbatas. Terlebih untuk beberapa orang dengan kondisi berikut:
- Ibu hamil
- Anak-anak
- Lansia
- Orang dengan kekebalan tubuh lemah
- Penderita penyakit tertentu
- Orang dengan riwayat eating disorders
- Orang dengan berat badan rendah (underweight) atau malnutrisi
Sekali lagi, jika kamu memutuskan untuk menjalani diet raw food, pastikan bahwa kamu telah memahami secara jelas akan keseluruhan aturan, manfaat dan risiko dari menjalani metode diet ini. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Atau kamu bisa tanyakan kepada ahli gizi terkait metode diet ini.
Sekian informasi yang dapat kami sajikan, semoga artikel kali ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.