
Banyak wanita hamil yang mungkin penasaran sejak pertama kali mengalami tanda-tanda hamil, kemudian bagaimana melakukan persalinan untuk pertama kalinya. Selain itu mungkin juga wanita hamil bertanya-tanya, membayangkan berapa lama proses tersebut berlangsung atau bagaimana mengetahui tanda-tanda bahwa kelahiran akan terjadi sebentar lagi atau itu hanya sekedar alarm palsu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sulit dijawab dengan satu jawaban pasti, karena setiap proses kelahiran akan memberikan gejala yang berbeda. Namun tanda-tanda akan melahirkan sebentar lagi dapat menjadi peringatan dini yang harus diwaspadai sekaligus memberikan arahan yang lebih cepat terhadap apa yang perlu dilakukan selanjutnya.
Bayi “Turun”

Jika kehamilan tersebut adalah pertama kali maka ibu hamil akan mulai merasakan bahwa bayi di dalam kandungan perlahan mulai turun dan mendekati bagian panggul. Ini merupakan tanda-tanda yang terjadi beberapa minggu sebelum melahirkan tepatnya 2-4 minggu. Sementara pada kelahiran berikutnya perasaan bahwa bayi bergerak turun jarang dirasakan oleh ibu hamil sampai proses melahirkan. Ketika bayi bergerak turun, ini merupakan kesempatan bagi ibu untuk menghirup oksigen lebih banyak dan mengurangi sesak karena kehamilan. Hal tersebut dikarenakan bayi bergerak ke bawah yang menjauh dari paru-paru.
Terkadang ibu juga merasakan bahwa posisi tubuh bayi berubah pada rahim. Biasanya posisi kepala bayi berada di atas dan kaki di bawah sementara ketika proses melahirkan sudah dekat maka kepala bayi perlahan mulai merosot ke bawah dengan kaki yang semakin jelas pergerakannya ke atas. Kondisi ini dikenal dengan “pengenduran” yang berarti bayi sedang mengatur ulang posisi tubuhnya untuk mempermudah proses keluarnya bayi. Sebagian ibu mungkin merasakan perubahan posisi ini pada detik-detik akhir sebelum persalinan.
Leher Rahim Membesar
Leher rahim juga akan mempersiapkan diri untuk proses kelahiran. Leher rahim akan terbuka sekaligus menipis, tanda ini umumnya mulai muncul pada beberapa minggu atau beberapa hari sebelum kelahiran tiba. Pada awalnya pelebaran leher rahim berlangsung secara perlahan, kemudian mendekati proses melahirkan, maka leher rahim akan melebar dengan cepat. Oleh sebab itu ketika melakukan pemeriksaan pada dokter kandungan, biasanya dokter akan melihat proses pelebaran atau bukaan leher rahim dalam sentimeter atau dengan memasukkan jari.
Sementara penipisan leher rahim terjadi bersamaan dengan pelebarannya. Semakin tipis leher rahim akan semakin mudah untuk melebar. Pada saat leher rahim sudah dapat dimasukkan 10 jari atau sekitar 10 sentimeter lebarnya, maka bayi sudah siap untuk dilahirkan. Ketika tanda-tanda akan melahirkan ini terjadi, maka umumnya ibu hamil akan merasa sedikit tidak nyaman. Selain itu beberapa kasus juga menemukan bahwa kontraksi bisa muncul ketika proses pelebaran dan penipisan leher rahim.
Kontraksi Braxtone-Hicks Meningkat

Braxton-hicks dikenal juga sebagai kontraksi palsu. Ini merupakan suatu hal yang normal terjadi pada ibu hamil. Kontraksi ini memberikan sensasi yang berdebar-debar secara bertahap namun tidak menimbulkan rasa sakit. Kontraksi ini juga sudah ada sejak beberapa hari sebelum persalinan dan menjadi lebih sering ketika akan melahirkan. Hanya saja kontraksi ini tidak bisa memprediksikan kapan akan melahirkan, bisa beberapa jam kemudian atau beberapa hari lagi. Namun kontraksi ini adalah awal persiapan untuk menghadapi persalinan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Kram Perut dan Sakit Punggung

Tanda-tanda akan melahirkan selanjutnya adalah perasaan sakit karena adanya tekanan atau kram di daerah panggul dan dubur yang menjadi tanda awal anda akan melakukan persalinan. Wanita hamil juga mungkin mengalami nyeri di bagian paha dan punggung bagian bawah, terutama jika nyeri ini berlangsung semakin sering sekaligus semakin menyakitkan. Ini merupakan reaksi alami tubuh dikarenakan otot dan sendi akan meregang maupun bergeser untuk mempersiapkan jalan keluar bayi.
Terjadi Kontraksi yang Lebih Lama

Kontraksi yang lebih lama dapat terjadi sebagai tanda akan melahirkan, namun berbeda dengan kontraksi palsu sebelumnya. Dalam kondisi ini kontraksi pada leher rahim dan perut ibu akan berlangsung semakin lama, semakin teratur, dan semakin rapat. Bahkan kontraksi ini bisa berlangsung selama 4 hingga 5 menit dan terjadi lonjakan dalam beberapa menit. Ini merupakan kontraksi asli yang intensitasnya lebih kuat dan akan menjadi pertanda yang paling kentara. Diprediksikan jika ibu hamil mengalami kontraksi ini maka kelahiran akan terjadi dalam waktu 1 atau 2 hari lagi.
Berkurangnya Sumbat Lendir
Sumbat lendir merupakan gumpalan lendir kental yang akan lepas melalui vagina. Terkadang lendir ini juga dibarengi dengan darah. Menghilangnya sumbat lendir merupakan cara alami bagi tubuh untuk mempersiapkan kelahiran. Ini merupakan lendir kental yang diproduksi oleh kelenjar serviks yang membuat serviks tertutup, sehingga ketika akan melahirkan maka secara otomatis lendir keluar untuk membuka jalan keluar bayi.
Secara medis tekanan dari kepala bayi juga menjadi salah satu penyebab sumbat lendir dikeluarkan. Ini mirip seperti keputihan yang bercampur darah namun sepenuhnya normal. Sementara apabila cairan kental berwarna coklat atau kehijauan, menjadi pertanda bahwa bayi mengalami suatu masalah. Hal ini membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Sebagian wanita mungkin akan menemukan lendir yang keluar beberapa hari sebelum persalinan namun beberapa orang juga mungkin tidak mengalaminya.
Perubahan Emosional

Pada saat bayi siap untuk dilahirkan maka banyak terjadi perubahan pada tubuh ibunya. Hal ini menimbulkan perasaan tidak nyaman hingga perubahan emosional yang mirip seperti masa-masa sebelum menstruasi. Misalnya ibu hamil akan mudah marah, malas berbicara atau berinteraksi, dan lebih sering gelisah. Selain itu perubahan emosional mungkin berdampak pada sulitnya tidur malam karena ada ketidaknyamanan yang mengganggu. Ketika menghadapi kondisi ini maka sebaiknya ibu hamil mencukupi istirahat atau bedrest yang ditujukan khusus untuk ibu hamil.
Mengalami Diare
Diare dapat menjadi tanda-tanda akan melahirkan namun tidak umum terjadi. Kondisi diare biasanya terjadi pada trimester ketiga maupun beberapa minggu sebelum melahirkan. Diare yang terjadi sebelum proses kelahiran berbeda dengan diare yang biasa terjadi. Diare ini biasanya disertai dengan kontraksi rahim. Selain itu diare juga dapat terjadi karena adanya nyeri dan tekanan pada panggul yang diterjemahkan oleh saraf sebagai perasaan ingin buang air besar.
Otot-otot lain di tubuh mulai mengendur sama seperti otot rahim sehingga keinginan untuk buang air besar tidak dapat dihentikan. Meskipun kondisi ini sangat menjengkelkan namun ini merupakan fenomena yang normal. Pastikan untuk memenuhi air putih agar tubuh terhidrasi dengan baik sehingga tidak mengalami lemas saat diare.
Lebih Sering Buang Air Kecil
Pada saat mendekati hari persalinan maka bayi akan turun ke rongga panggul ibu hamil. Hal ini mengakibatkan adanya tekanan dari kepala janin ke daerah rangka tulang pelvis. Tekanan ini akan menekan kandung kemih sehingga ibu hamil akan lebih sering buang air kecil yang tak tertahankan. Bahkan ketika kandung kemih kosong, tekanan janin dapat membuat kandung kemih terasa penuh. Keadaan ini terkadang memaksa ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya yang cukup sulit dilakukan.
Namun terdapat cara untuk membantu mengosongkan kandung kemih. Pertama, pastikan untuk mencondongkan badan ke depan ketika buang air kecil. Kemudian dapat mengakali minum 1 atau 2 jam sebelum tidur agar mengurangi intensitas ke kamar mandi. Perlu mensiasati waktu untuk minum dengan tetap mempertahankan terpenuhnya kebutuhan air putih setiap hari. Akan tetapi apabila saat buang air kecil mengalami nyeri dan sensasi panas terbakar, menandakan adanya infeksi ginjal serta memperbesar peluang terjadinya resiko persalinan prematur. Hal ini membutuhkan konsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Pecah Ketuban
Ketika sudah berada di minggu-minggu terakhir kehamilan, pecahnya ketuban merupakan suatu gejala yang menunjukkan anda akan segera melahirkan. Air ketuban ibu berasal dari sebuah kantung yang berisi cairan amnion yang selama ini melindungi janin melalui leher rahim. Air ketuban akan pecah secara alami pada periode akhir melahirkan. Seberapa banyaknya cairan dari ketuban pada ibu hamil sangat bervariasi. Apabila ibu hamil sudah merasa akan melahirkan sebentar lagi maka dapat menggunakan pembalut untuk mengantisipasi air ketuban.
Ketika ketuban pecah, maka cairan amnion yang berwarna bening dengan semburat kuning ataupun darah akan terlihat pada pembalut yang digunakan. Jika setelah 40 jam atau 2 hari sejak air ketuban pecah namun tidak ada kontraksi yang terjadi, maka artinya belum ada peningkatan menuju proses persalinan. Apabila kondisi ini terus dibiarkan maka akan memperbesar terjadinya infeksi pada ibu dan bayi. Oleh sebab itu perlu dilakukan induksi persalinan yaitu merangsang kontraksi otot rahim agar ibu dapat melahirkan secara normal.
Dalam kasus yang berbeda, ketika sudah tiba prediksi jadwal kelahiran namun air ketuban tidak kunjung pecah secara alami, maka hal ini perlu dikonsultasikan kepada dokter kandungan. Masalah tersebut mungkin terjadi karena leher rahim tidak melebar atau janin berada jauh di panggul. Dokter biasanya akan merobek membran ketuban untuk memecahkan air ketuban secara medis, yang disebut sebagai amniotomi.
Itulah 10 tanda-tanda bahwa proses kelahiran sudah dekat, sehingga anda sudah dapat mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran bayi. Proses melahirkan memerlukan energi yang cukup sehingga penting untuk mencukupi tidur, menjaga kesehatan dan mempertahankan stamina ibu hamil. Sementara itu, apabila tanda-tanda akan melahirkan sudah ada, serta prediksi tanggal kelahiran sudah dekat, maka bisa juga sembari mempersiapkan baju dan kebutuhan bayi setelah proses kelahiran.
