10 Fakta Tentang Cuci Tangan, Apakah Benar Penting?

Daftar Isi

Mencuci tangan adalah salah satu cara termudah sekaligus menjadi hal terpenting dalam mencegah masuknya bakteri atau menularkan kuman kepada orang lain. Mencuci tangan dengan benar juga kunci untuk mencegah berbagai penyakit. Banyak penyakit yang dapat ditimbulkan dari tangan yang terkontaminasi. Hal ini disebabkan karena tangan adalah bagian tubuh yang paling sering digunakan pada aktivitas sehari-hari dan menjadi media penularan suatu penyakit.

Tangan banyak digunakan untuk makan, bersalaman, memegang gagang pintu, menekan tombol lift, memegang troli, dan lain sebagainya. Tangan yang terkontaminasi memperbesar kemungkinan tertularnya suatu penyakit, terutama bagi orang yang sering berinteraksi dengan orang lain.

Orang yang tidak mencuci tangan dengan benar, atau bahkan hanya mencuci tangan di saat adanya suatu dorongan yang membuatnya terpaksa mencuci tangan, akan memperbesar resiko tertular atau menularkan penyakit kepada orang lain.

Bagaimana Kuman Masuk ke Tangan dan Membuat Orang Sakit

Benda kotor apapun yang tersentuh oleh tangan dapat berpindah dari satu tempat, ke tangan Anda, dan melalui tangan lah sebagai anggota tubuh yang paling sering digunakan, kuman dapat masuk ke tubuh. Hal ini termasuk kuman yang masuk ke tangan saat seseorang batuk atau bersin, lalu ia menyentuh benda lainnya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, sehingga menyebabkan benda terkontaminasi, yang kemudian jika tersentuh oleh orang lain.

Kotoran dari manusia atau hewan dapat menyebabkan diare, dan berbagai infeksi pernapasan seperti adenovirus dan penyakit lainnya, kuman tersebut yakni Salmonella, E. coli O157, dan norovirus. Jenis kuman ini dapat masuk dengan mudah melalui tangan setelah orang menggunakan toilet atau mengganti popok. Satu gram kotoran manusia yang kira-kira seberat klip kertas, dapat mengandung satu triliun kuman. Hal ini juga terjadi pada orang yang menangani daging mentah yang memiliki kotoran hewan yang jumlahnya tak terlihat.

Fakta Cuci Tangan

Hanya Sekitar 5% Orang yang Mencuci Tangan dengan Benar

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Michigan State University menemukan bahwa hanya 5 persen orang yang mencuci tangan cukup lama untuk membunuh kuman penyebab infeksi. Terlebih lagi, 33 persen tidak menggunakan sabun dan 10 persen lainnya tidak mencuci tangan sama sekali. Pria sangat buruk dalam mencuci tangan dengan benar. Studi tersebut dimuat dalam Journal of Environmental Health berdasarkan pengamatan terhadap 3.749 orang di toilet umum.

“Temuan ini mengejutkan kami karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan benar terjadi pada tingkat yang jauh lebih tinggi,” kata Carl Borchgrevink, profesor bisnis perhotelan dan peneliti utama dalam penelitian tersebut.

Cuci Tangan Minimal 20 Detik

Saat Anda membersihkan tangan dengan sabun, kombinasi molekul berkumpul menjadi struktur seperti gelembung yang menjebak materi virus dan bahan lain seperti minyak, kotoran, dan membilasnya ke saluran pembuangan. Mencuci tangan selama 20 detik memberi Anda kesempatan lebih baik untuk membersihkan semua sudut dan celah tangan Anda. Sehingga pada akhirnya akan menghasilkan kebersihan tangan yang jauh lebih baik dan efektif.

Air Saja tidak Cukup untuk Membunuh Bakteri

Sebagian orang menganggap bahwa mencuci tangan hanya dengan air saja sudah cukup efektif untuk membunuh kuman. Cara tersebut dianggap cepat dan sama efektifnya seperti menggunakan sabun dalam membunuh kuman. Namun faktanya, air saja tidak cukup karena antigen berbahaya seperti bakteri, virus, atau kotoran dapat menempel di tangan. Jadi pada dasarnya, cara yang tepat untuk mencuci tangan adalah dengan menggunakan sabun dan juga air mengalir, air saja tak cukup untuk membunuh kuman.

80% Penyakit Menular Ditularkan Melalui Sentuhan

Penyakit bisa menular bahkan hanya dengan melalui sentuhan tangan. Sentuhan mengacu pada sentuhan makanan, mata, mulut, hidung, dan lain-lain. Menyentuh makanan dengan tangan kotor menyebarkan penyakit bawaan makanan seperti Salmonella, E. Coli, Staph, dan infeksi diare. Mencuci tangan dengan benar dapat mengurangi angka diare hingga sebesar 40%.

Tak hanya itu, menyentuh wajah dengan tangan yamg terkontaminasi dapat menyebarkan penyakit seperti flu, pilek, hingga radang paru-paru. Dengan mencuci tangan mengikuti langkah yang tepat, dapat mengurangi resiko tersebut hingga hampir 20%.

Sebagian Besar Bakteri Terdapat di Bawah Kuku

Kebanyakan orang yang mencuci tangan hanya membersihkan bagian telapak tangannya saja, bagian lainnya seperti ujung jari dan bawah kuku sering terlewatkan. Sehingga, jumlah bakteri tersebut dapat meningkat hingga dua kali lipat setelah kita menggunakan kamar mandi.

Sabun Antibakteri Tidak Lebih Baik

Anda mungkin akan berpikir bahwa sabun yang memiliki kandungan antibakteri dapat membersihkan tangan  secara optimal. Namun menurut sebuah penelitian oleh Departemen Epidemiologi di University of Michigan, sabun antibakteri tidak lebih efektif mencegah penyakit daripada mencuci dengan sabun dan air biasa. Menggunakan sabun biasa dan mengikuti cara sederhana mencuci tangan dengan benar adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran kuman dan bakteri.

Tangan Lembab Lebih Mungkin Menyebarkan Bakteri

Faktanya, hanya 20% orang yang mengeringkan tangan setelah membersihkannya. Menjaga tangan tetap kering sangat penting terlebih pada cuaca dingin, karena ketika udara mengering, kulit tidak dapat menahan kelembabannya. Fakta menarik lainnya adalah handuk kertas sekali pakai sebenarnya lebih higienis daripada pengering udara hangat. Sebanyak 99% kuman dapat dihilangkan jika mengeringkan tangan dengan benar.

Tidak Perlu Menggunakan Air Panas untuk Mencuci Tangan

Air panas telah dipercaya dapat menghilangkan kuman. Namun faktanya, air dingin pun juga berfungsi demikian. Dengan catatan, Anda dapat menggunakan air dingin selama tetap membersihkan tangan dengan sabun, menggosoknya secara menyeluruh, membilas dengan air mengalir, dan mengeringkan tangan. Para peneliti mengatakan bahwa untuk mengurangi patogen secara signifikan hanya dapat dilakukan dengan air panas. Namun, anda perlu mencuci dengan air mendidih di atas 212 derajat Fahrenheit. Bukankah itu hal yang tidak mungkin terjadi?

Tidak ada keharusan apakah harus mencuci tangan dengan air hangat atau air dingin, karena faktanya, baik air hangat maupun air dingin sama efektifnya jika mencuci tangan dengan langkah yang benar. Anda bisa menyesuaikan suhu yang membuat Anda merasa nyaman.

Sabun Lebih Baik daripada Gel Antibakteri

Sabun biasa dan air lebih efektif dalam mengurangi jumlah mikroba di tangan Anda. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian oleh Universitas McGill. Ada beberapa kasus di mana semprotan gel antibakteri bermanfaat daripada tidak mencuci tangan sama sekali. Tetapi para peneliti menemukan bahwa untuk menghilangkan bakteri resisten antibiotik yang bertanggung jawab atas diare parah, handrub berbasis alkohol setara dengan intervensi.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan, jika tidak ada sabun dan air, maka gunakanlah pembersih tangan dengan kandungan alkohol minimal 60% agar dapat membunuh kuman dan bakteri secara efektif.

Terdapat Bakteri Baik di Tangan

Di kulit kita, terdapat bakteri baik yang mungkin memiliki peran penting dalam mengendalikan peradangan yang dipicu oleh cedera dan bakteri yang tidak diinginkan. Penelitian memperluas daftar bakteri yang dapat diandalkan oleh tubuh. Hal ini yang kemudian ditemukan fakta bahwa sabun dan gel antibakteri dapat memperburuk kondisi kulit, yang ditandai dengan peradangan yang berlebihan.

Kapan Harus Mencuci Tangan

Dalam upaya pencegahan tertularnya suatu penyakit, Anda perlu mengetahui waktu yang tepat untuk mencuci tangan, yaitu sebagai berikut.

  • Sebelum makan.
  • Sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan.
  • Setelah menggunakan kamar mandi.
  • Setelah batuk, bersin, membuang ingus, atau merawat seseorang yang sakit
  • Setelah membuang sampah.
  • Setelah memegang binatang.
  • Saat menjenguk orang yang sakit.
  • Setelah mengganti popok
  • Setelah menggunakan toilet
  • Setiap kali tangan Anda terlihat atau terasa kotor.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. Jika Anda merasa batuk atau bersin akan datang, pastikan untuk batuk atau bersin ke tisu lalu buang dan cuci tangan hingga bersih.
  • Jika Anda tidak memiliki tisu, batuk atau bersinlah ke bagian dalam tangan Anda. Itu adalah bagian dari tubuh yang cenderung tidak menyentuh permukaan lain dan akan membantu menghentikan penyebaran berbagai kuman dan bakteri.

Cara Mencuci Tangan dengan Benar

  • Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir, matikan keran.
  • Oleskan sabun dan busa dengan baik selama 20 detik (atau lebih lama jika kotoran sudah tertanam).
  • Gosok kedua tangan dengan cepat di seluruh permukaan tangan dan pergelangan tangan, bagian ujung jari, hingga bagian bawah kuku. Jangan lupakan punggung tangan, dan sela-sela jari.
  • Jika memungkinkan, lepas cincin dan jam tangan sebelum mencuci tangan, atau pastikan Anda memindahkan cincin untuk mencuci di bawahnya, karena mikroorganisme dapat hidup.
  • Bilas dengan baik di bawah air mengalir dan pastikan semua sisa sabun dihilangkan.
  • Keringkan tangan menggunakan handuk bersih atau angin-anginkan.
  • Cara terbaik adalah menggunakan handuk kertas atau handuk kain sekali pakai dan tidak menggunakannya untuk banyak orang
  • Pengering udara panas dapat digunakan untuk mengeringkan tangan.

Gunakan Air Mengalir

  • Air mengalir lebih baik digunakan untuk mencuci tangan daripada baskom berisi air yang mungkin saja terkontaminasi karena penggunaan.
  • Air hangat mungkin lebih baik daripada air dingin untuk mencuci tangan. Namun, air dingin dan sabun masih bisa digunakan.
  • Air panas dapat merusak minyak alami kulit. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan dermatitis.

Sabun itu Penting

Mencuci tangan dengan sabun dan air akan menghilangkan organisme penyebab penyakit secara substansial lebih banyak daripada mencuci tangan dengan air saja. Namun, sabun cair lebih disarankan daripada sabun batangan. Bagi orang yang menemukan sabun menyebabkan iritasi kulit, perlu diperhatikan bahwa sabun biasanya memiliki pH yang berbeda.

Sabun dan Air Lebih Baik daripada Pembersih Tangan

Pembersih tangan berbahan dasar alkohol efektif melawan beberapa virus (seperti virus corona), namun tidak efektif melawan gastroenteritis. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi gastroenteritis. Jika tidak ditemukan sabun dan air, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol.

Hal yang Dapat Terjadi jika tidak Mencuci Tangan

Membahayakan Anak-anak di Seluruh Dunia

Sekitar 1,8 juta anak di bawah usia 5 tahun meninggal setiap tahun akibat penyakit diare dan pneumonia, dua pembunuh utama anak kecil di seluruh dunia. Meskipun orang di seluruh dunia membersihkan tangan dengan air, sangat sedikit yang menggunakan sabun untuk mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun jauh lebih efektif menghilangkan kuman.

Mencuci tangan dengan cara yang tepat yaitu menggunakan sabun dan air mengalir, dapat melindungi sekitar 1 dari setiap 3 anak kecil yang sakit diare, dan hampir 1 dari 5 anak kecil dengan infeksi pernapasan seperti pneumonia. Mencuci tangan yang baik di awal kehidupan dapat membantu meningkatkan perkembangan anak di beberapa tempat.

Penyakit Pernapasan Serius

Tidak mencuci tangan bukan hanya menyebabkan flu biasa, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan yang serius, seperti pneumonia, covid-19, dan adenovirus. Praktik mencuci tangan yang baik dapat mengurangi jumlah pilek dan penyakit pernapasan yang Anda alami hingga 16 hingga 21 persen—itulah sebabnya mencuci tangan adalah salah satu dari 20 rahasia orang yang tidak pernah sakit.

Diare

Bakteri dan virus dari tinja (kotoran) dapat menyebabkan berbagai penyakit terkait diare, antara lain salmonella, norovirus, dan E. coli 0157. Penyakit terkait diare dapat menyerang dengan mudah pada orang yang tidak mencuci tangan. CDC melaporkan bahwa tindakan sederhana mencuci tangan mengurangi jumlah orang yang sakit diare hingga 31 persen. Itulah sebabnya mengapa mencuci tangan setelah membuang kotoran di kamar mandi dapat mengurangi resiko terkena diare.

Menginfeksi Orang Lain

Tangan sering menyentuh semua hal yang berada di sekitar. Hal ini termasuk ketika Anda menyentuh kenop pintu setelah menyentuh mata, mulut, hidung, atau wajah dan Anda dapat membuat siapapun yang memegang benda tersebut menjadi beresiko tertular kuman. Demikian pula jika Anda yang menyentuh berbagai benda yang telah terkontaminasi orang yang tidak mencuci tangan, hal tersebut akan membuat Anda juga beresiko tertular kuman.

Berdasarkan fakta seputar cuci tangan di atas, dapat disimpulkan bahwa mencuci tangan dengan mengikuti langkah yang tepat dapat mengurangi berbagai resiko penyakit, seperti masalah pernapasan dan diare. Selain itu, terdapat waktu tertentu yang harus diketahui untuk mengoptimalkan pencegahan serta penularan penyakit serius.

Hal lainnya yang perlu diingat ialah untuk mencegah berbagai resiko penyakit, waktu yang diperlukan untuk mencuci tangan secara menyeluruh yaitu 20 detik, dan pastikan membersihkan hingga bagian ujung jari dan bawah kuku, serta jangan lupa untuk selalu mengeringkan tangan setelah dibersihkan untuk meminimalisir penyebaran bakteri.

Dalam mencuci tangan, Anda dapat memilih antara air panas atau air dingin, karena keduanya efektif dalam membunuh kuman atau bakteri selama mengikuti panduan mencuci tangan dengan benar. Selain itu, air mengalir serta sabun dinilai lebih efektif daripada pembersih tangan berbasis alkohol.

Demikian 9 fakta tentang cuci tangan yang perlu Anda ketahui agar Anda dapat melindungi diri dan orang lain dari berbagai kuman dan bakteri penyebab penyakit serius. Selain mencuci tangan, pastikan juga hidangan yang dimakan bebas perisa, pengawet, MSG, dan filler. Jika Anda membutuhkan, bumbu dan rempah alami dapat mengunjungi link berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *