Apakah kalian pernah mendengar sebelumnya tentang Cordyceps, si jamur zombie? Yup! Cordyceps ini memang sejenis jamur yang dapat membuat binatang melata dan serangga menjadi zombie dengan mengendalikan otaknya, membunuhnya, dan mengambil sari pati tubuhnya untuk membuat jamur tersebut hidup dan bertumbuh. Wow mengerikan ya!
Sebelum kita membahas bagaimana sistem kerja Cordyceps ini dalam menginfeksi serangga dan binatang melata hingga disebut si jamur Zombie, mari kita bahas dulu apa itu Cordyceps, sejarah awal dan manfaatnya untuk kesehatan manusia yuk, simak penjelasannya!
Apa itu Cordyceps
Cordyceps adalah salah satu jamur yang memiliki popularitas luas di kalangan komunitas jamur dan merupakan salah satu makanan super food dengan harga yang cukup mahal. Cordyceps adalah gabungan dari genus jamur yang tumbuh pada larva serangga. Hingga saat ini, lebih dari 350 spesies terkait Cordyceps telah ditemukan di seluruh dunia berdasarkan jamur dan inang dari serangga lho.
Jamur Cordyceps adalah salah satu warisan legendaris dalam ilmu racikan tonik herbal Tao. Ya, Cordyceps pertama kali ditemukan dari Dinasti Qing di China di tanah padang rumput pada ketinggian 3500–5000 m hingga akhirnya banyak ditemukan terutama di provinsi Qinghai, Tibet, Sichuan, Yunnan, dan Gansu dan telah digunakan selama lebih dari 2000 tahun lamanya.
Di zaman dulu, Cordyceps liar sangat berharga dan sangat diminati oleh kaisar di China, sehingga ilegal untuk dimiliki siapapun dari kita jika kita bukan termasuk ke dalam golongan kelas atas. Para kaisar sangat faham betapa berharganya ramuan ini sebagai penunjang kesehatan yang baik. Cita-cita para Kaisar tentunya ingin menjadi penguasa yang produktif di kerajaan mereka, sehingga mereka menggunakan dan meyakini Cordyceps sebagai ramuan panjang umur untuk mencegah dan mengobati penyakit, memperkuat stamina, dan mengambil manfaat sebagai ramuan anti penuaan dini.
Jamur Cordyceps dikenal juga secara tradisional sebagai ramuan herbal untuk ginjal yang manjur. Dalam Taoisme dan Pengobatan Tradisional China, ginjal adalah salah satu sistem organ yang paling penting untuk menjadi rumah atau disebut juga “Jing” yang maknanya sebagai salah satu esensi utama tubuh kita. Jing adalah energi dasar dari tubuh yang memelihara dan mendukung semua sistem organ lainnya.
Jamur Cordyceps pertama kali dikenalkan lebih luas setelah pertandingan Nasional China tahun 1993. Selama kompetisi, orang China memecahkan banyak rekor dunia, membuat dunia terpesona dan mulailah terungkap bahwa pelatih tim atletik China tersebut telah membekali para atletnya dengan formula herbal khusus di mana Cordyceps adalah yang menjadi bahan utamanya. Tim atletik itu menghubungkan kesuksesan dan prestasi atletik yang telah mereka raih saat itu dengan jamur herbal ini. Namun apakah betul manfaat dari jamur ini sangatlah besar?
Manfaat Cordyceps Untuk Manusia
Menurut teori pengobatan Tiongkok, Cordyceps itu rasanya manis dan bersifat netral, serta dapat menyehatkan ginjal, menenangkan paru-paru, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan dahak. Jamur ini pun telah digunakan untuk pengobatan stamina seperti kelelahan, batuk, hiposeksualitas, astenia setelah sakit parah, disfungsi ginjal, dan gagal ginjal (Komisi Farmakope Negara RRC 2005).
Hasil penelitian dunia ternyata benar menunjukkan bahwa jamur Cordyceps ini dapat meningkatkan kapasitas tubuh manusia dalam segi kekuatan, stamina, kinerja fisik, mempercepat pemulihan, mendukung kinerja ginjal, paru-paru, membantu menurunkan kolesterol, meningkatkan libido dan kesuburan. Sebagai zat antioksidan dan peningkat imun tubuh yang kuat, Cordyceps pun dapat menurunkan peradangan (anti inflamasi) dan melawan radikal bebas lho. Luar biasa sekali manfaatnya jamur yang satu ini. Sejarah ini pertama kali dicatat di Ben Cao Bei Yao oleh Wang Ang pada tahun 1694, dan sarjana Italia Saccardo yang menamai Cordyceps secara resmi sebagai Cordyceps sinensis pada tahun 1878.
Ekosistem Cordyceps sangat dipengaruhi oleh pembatasan habitat dan eksplorasi berlebihan. Berdasarkan survey yang dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2007 dilaporkan bahwa produksi Cordyceps alami ini menurun lebih dari 90% dalam 25 tahun terakhir. Harganya lalu meroket dan penggunaannya terbatas selama dekade terakhir karena persediaannya pun terbatas.
Harga Jamur Cordyceps Alami Yang Fantastis
Untuk jamur zombie tersebut yang tumbuh dan ditemukan secara alami dibandrol dengan harga yang mirip dengan kaviar dan mantel bulu mahal dan diperkirakan mereka menjual Cordyceps alami dengan harga lebih dari $20.000 per kilo, atau sekitar Rp. 280.000.000 ,- dengan kurs dollar di angka Rp. 14.000,- terkadang jauh lebih mahal. Coba kalian bayangkan, bukankah seperti 10 kali lipat dari harga truffle hitam? Dan hal ini menjadikan Cordyceps alami sebagai jamur yang paling mahal di dunia.
Tapi tenang saja, saat ini telah ada satu jenis spesies Cordyceps yang dapat dibudidayakan secara komersial dalam skala besar untuk menghasilkan jamur (tubuh buah), dan menjadi sangat populer untuk digunakan dalam suplemen. Cordyceps yang ini bernama Cordyceps militaris sebagai alternative dari Cordyceps alami. Cordyceps militaris ini dikenal sebagai Scarlet Club Fungus, atau Caterpillar Killer di Amerika Serikat. Cordyceps ini dapat dibudidayakan secara komersial dalam skala yang cukup mudah dan akhirnya dapat dibuat juga ekstrak jamur Cordyceps ini untuk penggunaan yang lebih praktis dan dapat menjangkau seluruh kalangan.
Siklus Hidup Jamur Zombie Dalam Menginfeksi Serangga
Jamur ini tumbuh dengan cara menempel, mengendalikan, dan membunuh serangga, seperti semut. Mari kita bahas siklus hidup jamur Cordyceps ini. Seperti jamur pada umumnya, siklus hidup jamur cordyceps dimulai dari spora. Saat spora cordyceps menempel pada seekor serangga, spora tersebut akan melekat dengan kuat, masuk, dan menginfeksi tubuh dari si serangga ini. Setelah dua minggu berada dalam tubuh serangga, spora jamur mulai tumbuh membentuk jaringan. Jaringan jamur mulai ikut mengendalikan perilaku serangga itu. Wow, seperti di dalam film-film ya!
Setelah terinfeksi jamur, serangga tersebut bagaikan zombie yang bergerak menuruti kemauan si jamur. Sang serangga akan meninggalkan koloninya lalu turun dari tempat atas ke dahan yang lebih rendah dimana cordyceps lebih suka tumbuh. Sebelum serangga itu mati, sang serangga akan menggigit daun atau dahan dengan kuat untuk mengamankan tubuhnya agar tidak jatuh atau tertiup angin. Setelah serangga zombie itu tewas di tempat, jamur mencerna bagian dalam tubuh serangga untuk mendapatkan nutrisi untuk pertumbuhannya. Jamur cordyceps hanya mencerna bagian dalam tubuh serangga. Otot-otot dan kulit luar tidak dicerna untuk menjaga serangga tetap menempel pada tempatnya dan untuk melindungi diri dari mikroba dan jamur lainnya.
Jamur akan menyebar dan mulai tumbuh satu minggu setelah serangga itu tewas. Tunas-tunas jamur akan mulai muncul dari bangkai si serangga. Nah, jamur-jamur ini terus bertumbuh sampai matang dan menyebarkan sporanya ke udara dibantu oleh angin. Spora-spora tersebut akan beterbangan dan menempel pada apa pun itu lho, termasuk serangga lainnya yang tidak beruntung.
Saat spora menempel pada serangga lain, siklus hidup cordyceps akan segera dimulai lagi dengan cara menginfeksi lalu akan kembali mengendalikan, membuat serangga itu tewas dan mencerna tubuhnya lagi untuk masa depan jamur baru. Tidak Hanya Serangga lho, jamur parasit ini pun membunuh hewan antropoda juga seperti kelabang dan lainnya. Karena memang manfaat jamur ini dalam rantai kehidupan salah satunya adalah untuk mengontrol populasi serangga yang ada di muka bumi ini.
Jamur ini berukuran kecil sehingga tidak mudah dicari, namun biasanya jamur zombie ini ditemukan di hutan-hutan tropis di negara-negara seperti Tiongkok, Vietnam, Myanmar, Korea, Jepang, Thailand, Nepal, Australia, dan Brazil.
Hmm.. setelah seluruh penjelasan diatas apakah kalian tertarik untuk mulai mencari tahu dan mengkonsumsi jamur zombie ini yang konon memiliki kualitas super untuk kesehatan manusia? Atau kalian mungkin berfikir untuk mengambil alternatif lain yang memiliki manfaat yang serupa?