Dumpling merupakan salah satu jenis makanan kecil atau dimsum yang sudah sangat familiar di dunia. Di Indonesia dumpling dikenal dengan pangsit, biasanya camilan satu ini bisa menjadi makanan di kala berkumpul bersama teman atau pun sendiri. Makanan asal Tiongkok ini juga sering kali ditemui di acara-acara tertentu seperti pernikahan. Namun, bagaimana sejarah dumpling sebenarnya? Simak di bawah ini:
Sejarah Dumpling
Dumpling berasal dari Tiongkok dan merupakan salah satu jenis dimsum yang paling terkenal di dunia. Dumpling ditemukan semenjak 1700 tahun yang lalu dan menjadi makanan yang wajib ada ketika ada perayaan imlek karena bentuknya seperti kapal emas yang menyerupai mata uang zaman dahulu. Sementara itu di negara asalnya dumpling dikenal dengan nama jiao zi.
Awalnya dumpling jiao zi adalah makanan yang ditujukan untuk mengobati penyakit dari kedinginan di Tiongkok bagian Utara. Bermula pada zaman Dinasti Han Timur pada abad ke 3 masehi, dimana seorang tabib bernama Zhang Zhong jing sedang dalam perjalanan ke kampung halamannya yang berada pada kabupaten Nan yang Henan pada musim dingin. Dirinya melihat banyak orang yang kedinginan dan kelaparan, akhirnya membuat gubuk dan memberikan makanan hangat.
Tabib tersebut kemudian mengobati orang-orang yang terkena penyakit masuk angin dengan memberikan makanan khusus yang dibuat dengan resep untuk dapat menghilangkan kedinginan. Makanan ini kemudian disebut jiao-er yang merupakan nama asli dari dumpling jiao-zi. Menurut catatan sejarah Sam Kok (220-280 m) jiao-er merupakan makanan yang terbuat dari daging kambing dan rempah yang kemudian dibentuk mirip dengan daun telinga untuk mengobati radang dingin daun telinga.
Pengobatan tersebut kemudian terus diberikan kepada penderita penyakit kedinginan, dimana kuahnya memberikan rasa hangat di tubuh sampai pada malam Sin Cia atau malam imlek. Hal tersebutlah yang membuat dumpling menjadi makanan wajib ketika imlek datang. Sementara perubahan namanya menjadi jiao-zi adalah karena tengah malam disebut dengan ‘zi’, dan jiao-er dalam sup di ibaratkan sebagai bulan sabit, sehingga disebut dengan jiao-zi atau makanan bentuk bulan sabit pada tengah malam. Dalam perjalanannya kemudian jiao-zi dibawa ke timur Beijing dan disebut ‘bian-shi’ atau makanan kecil. Bian-shi kemudian disebut pangsit oleh orang Hakka di Hokkian karena aksen mereka, di Indonesia dumpling lebih dikenal dengan sebutan pangsit.
Dumpling di Eropa
Dumpling di kenal Eropa pada masa Perang Dunia dimana bangsa Eropa di pelabuhan Norfork, Inggris pada abad 17 masehi menyebut pangsit dengan dumpling karena cara memasaknya yang memasukkan gumpalan pangsit kedalam air yang yang mendidih atau ‘dump-lump’. Sementara itu dibagian lain wilayah Eropa tepatnya di Jerman, dumpling sudah ada lebih dahulu. Di Jerman, makanan yang mirip dengan pangsit atau disebut ‘dampfnudel’ ditujukan untuk orang kalangan bawah seperti petani. Hal tersebutlah yang membuat pangsit di sebut dengan dumpling secara global.
Makna Dumpling
Dumpling yang awalnya menjadi makanan untuk menyembuhkan penyakit kini dapat dinikmati secara luas di berbagai kesempatan. Jiao-zi sendiri sebenarnya sudah menjadi menu makanan sehari-hari bagi masyarakat Tinghoa, sehingga tidak lagi membuatnya sangat eksklusif. Namun, ketika perayaan Imlek, jiao-zi adalah makanan wajib yang harus ada dalam sajian. Hal tersebut karena hidangan ini merupakan simbol meninggalkan tahun yang lalu dan menyambut tahun yang baru.
Jiao-zi juga di bentuk dengan mirip seperti mata uang Tiongkok kuno, hal tersebut membuat pangsit menjadi lambang kemakmuran di perayaan Imlek. Walaupun sering di nikmati, ketika Imlek datang biasanya anggota keluarga akan berkumpul bersama untuk membuat pangsit yang akan di sajikan. Kemudian akan menyelipkan uang pada salah satu pangsit, sehingga orang yang beruntung akan mendapatkannya. Hal tersebut yang membuat perayaan Imlek juga menjadi lebih ceria dan menarik.
Jenis-Jenis Dumpling
Xiao Long Bao
Xiao long bao adalah salah satu jenis dumpling dalam dimsum yang memiliki arti roti keranjang kecil. Pangsit ini memiliki kuah dan isian di dalamnya, biasanya berupa daging cincang yang kemudian di kukus salam kukusan bambu. Xiao long bao juga disebut dengan pangsit kuah kukus, didalam pangsit ini terdapat kaldu dan isian jadi ketika digigit kaldu kuahnya akan keluar yang membuat semakin nikmat. Biasanya untuk menyantapnya lebih enak ketika masih panas karena ketika dingin kuahnya akan keras dan tidak lagi cair.
Shui Jiao
Shui Jiao atau biasa dikenal dengan sebutan suikiaw adalah jenis dumpling yang direbus. Shui jiao merupakan pangsit dengan isian daging cincang dan kemudian dibungkus, namun banyak juga yang mengkreasikannya dengan udang dan sayuran serta memakai daun bawang atau bengkoang. Umumnya di Tiongkok, shui jiao di hidangkan bersama dengan mi ayam khas Tiongkok atau dijadikan camilan. Namun di Indonesia, shui jiao dapat ditemukan dengan cara di rebus atau di panggang hingga bagian bawahnya berubah kecoklatan.
Wonton
Dumpling jenis wonton sedikit memiliki perbedaan di kulitnya, dimana kulit wonton lebih tipis dari pada pangsit lain. Isiannya berupa daging cincang dan bumbu seperti bawang merah dan bawang putih. Wonton yang berasal dari Sichuan memiliki ke khasan rasa pedas sementara dari daerah Hongkong biasanya di goreng. Bagaimana wonton disajikan tergantung dari daerah yang ada di Tiongkok, karena memiliki ke khasan masing-masing. Di Indonesia, wonton disajikan dengan cara di goreng, menggunakan kuah atau di kukus.
Siu Mai
Siu Mai adalah makanan yang sudah sangat di kenal oleh masyarakat Indonesia, bahkan banyak sekali pedagang yang menjual siu mai atau yang lebih dikenal dengan siomay atau siomai. Diisi dengan daging cincang kemudian di bungkus dengan kulit luar yang biasanya berwarna kuning dan taburan oranye di atasnya, biasanya taburannya berupa telur kepiting, telur ikan atau irisan wortel. Siu mai kukus biasanya lebih sering dinikmati dengan mencelupkannya ke minyak cabai atau kecap asin. Sementara di Indonesia, siomay lebih sering disajikan dengan bumbu kacang yang halus.
Guo Tie
Guo tie memiliki bentuk yang hampir sama dengan shui jiao, kulitnya pun lebih tebal. Biasanya dumpling jenis ini dipanggang atau di goreng sehingga kulitnya akan lebih renyah saat di makan. Untuk isiannya dapat menggunakan daging sapi giling, daun bawang dan sayuran lain seperti wortel. Bumbu yang di gunakan untuk guo tie juga lebih kuat karena banyak menggunakan jahe dan bawang yang memiliki rasa yang kuat. Dumpling jenis guo tie yang paling sering disajikan untuk Imlek karena bentuknya yang seperti uang kuno Tiongkok.
Gyoza
Gyoza adalah jenis dumpling yang berasal dari Tiongkok, namun kemudian di modifikasi oleh orang Jepang untuk lebih menyesuaikan dengan selera lokal. Isian dari gyoza biasanya berupa daging cincang, gyoza yang berasal dari Jepang berisi seafood seperti udang atau ikan. Kulit luarnya pun lebih tipis dari negara asalnya yang membuat gyoza terlihat sangat menarik. Untuk menemani makan gyoza biasanya di sediakan kecap asin atau minyak pedas.
Wu Gok
Wu gok adalah salah satu jenis dumpling yang unik, karena terbuat dari talas yang kemudian di isi dengan daging sapi giling dan sayuran. Rasanya pun sedikit memiliki rasa manis yang berasal dari talas dan rasa gurih dari daging cincang. Kombinasi rasa yang kontras kemudian di goreng yang membuat kulitnya mengembang. Wu gok menjadi menu standar di restoran yang menyajikan dimsum di seluruh dunia khususnya Hongkong.
Har Gow
Har gow atau lebih dikenal Hakau, adalah salah satu jenis dumpling terkenal dan favorit di Indonesia. Bentuknya kecil dengan isiian udang dan kulitnya yang transparan menjadikan har gow terlihat menarik untuk di makan. Har gow dikatakan menjadi salah satu dumpling yang sulit di buat karena kulitnya yang tipis namun harus tetap kuat dan kenyal di mulut. Kekuatan kulitnya juga ditujukan untuk menahan isian didalamnya agar tidak pecah ketika diangkat dari kukusan.
Haam Seui Gok
Haam seui gok adalah dumpling yang di goreng, isiiannya gurih terbuat dari daging cincang dan sayuran. Yang unik adalah kulit dumpling yang digunakan adalah beras ketan. Tepung beras ketan yang mempunyai tekstur lengket dan elastis ketika di masak membuat dumpling ini juga memilikinya. Balutan manis dan kenyal dan rasa gurih dari isian dumpling membuat haam seui gok banyak di sukai sebagai camilan.
Chiu Chao Fan Guo
Dumpling kukus yang berisi daging cincang, udang dan kacang. Rasanya merupakan kombinasi gurih dari daging cincang dan udang, sementara itu tambahan kacang membuat chiu chao fan guo memiliki tekstur yang unik. Jika dilihat secara sekilas, bentuknya sangat mirip dengan har gow karena kulitnya yang tipis dan hampit transparan. Sama seperti dumpling lainnya yang dijadikan camilan, chiu chao fan guo juga di sajikan dengan kecap asin atau minyak cabai untuk menambah selera.
Dumpling dapat ditemui di restoran yang menyajikan dimsum, bahkan saat ini banyak sekali pedagang yang menjual beberapa jenis dumpling sebagai street food di Indonesia. Rasanya yang unik dan disajikan ketika masih panas membuat dimsum sangat pas disajikan ketika udara dingin. Jenis dumpling pun beraneka ragam dari mulai isiannya, kulitnya sampai penyajiannya sehingga menyantap dumpling tidak akan membuat bosan, apalagi rasanya yang sudah pasti sangat lezat.