Kalian tahu tidak? Cordyceps adalah jamur herbal alami yang mendapatkan perhatian dan popularitas cukup tinggi di masyarakat saat ini karena selain kaya manfaat untuk berbagai penyakit, cordyceps juga dipercaya sebagai bahan ramuan awet muda loh. Untuk pasien yang mengidap kanker, sebagian dari mereka menggunakan cordyceps sebagai terapi alami ketimbang kemoterapi, karena diyakini kemoterapi memiliki efek samping yang lebih besar untuk tubuh.
Meskipun mematikan bagi serangga, cordyceps yang dikonsumsi sebagai suplemen tidak akan menginfeksi sel-sel di dalam tubuh kita, manusia. Namun, meskipun cordyceps pada umumnya aman dan kaya manfaat bagi kebanyakan orang, cordyceps tetaplah memiliki efek samping. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi jamur ini ya. Salah satunya jamur ini memiliki efek antiplatelet, karena berfungsi sebagai pengencer darah dan dapat mencegah penggumpalan darah jika sering digunakan. Memang untuk beberapa kasus, itu baik, namun jika ada diantara kalian yang sedang menjalani pengobatan dan mengharuskan untuk mengambil jalan dengan mengencerkan darah, cordyceps dapat meningkatkan risiko pendarahan atau bahkan memar. Berikut adalah 3 efek samping cordyceps berdasarkan jurnal medis dan kasus yang dilaporkan. Apa lagi efek sampingnya? simak penjelasan berikut ya..
Resiko Pendarahan
Dilansir dari National Library of Medicine, yaitu pusat informasi bioteknologi nasional Amerika Serikat, ada sebuah laporan kasus pendarahan pasca operasi gigi yang dialami seorang warga Negara Vietnam yang tinggal di Amerika Serikat yang sebelumnya mengkonsumsi cordyceps sinensis sebelum melakukan operasi. Banyak orang lanjut usia yang berimigrasi dari Vietnam ke Amerika Serikat dan mereka tetap mempercayai dan menggunakan obat-obatan tradisional yang mereka gunakan di negara asalnya loh.
“Para Dokter terlatih di Barat mungkin tidak terbiasa dengan produk ini. Kami meninjau 6 obat tradisional Asia yang populer di kalangan lansia Vietnam yang tinggal di Amerika Serikat. Setiap obat memiliki efek samping yang signifikan yang dapat menyebabkan komplikasi pada pasien yang menjalani operasi. Di sini, kami menyajikan kasus seorang pasien yang menggunakan Cordyceps sinensis setiap hari sebagai tonikum dan mengalami pendarahan berkepanjangan setelah operasi gigi”. © 2018 Elsevier Inc.
Cordyceps memang dapat meningkatkan aliran darah jantung dan otak, meningkatkan mikrosirkulasi, dan menstabilkan tekanan darah. Itu adalah termasuk beberapa manfaat dan hal baik yang dimiliki jamur mungil ini, namun cordyceps juga dapat menyebabkan gangguan pendarahan karena ia dapat memperlambat pembekuan darah. Mengkonsumsi cordyceps dapat meningkatkan risiko pendarahan pada orang yang menjalani operasi. Berhentilah mengkonsumsi cordyceps minimal 2 minggu sebelum operasi. Cordyceps juga tidak disarankan untuk wanita hamil dikarenakan sama-sama memiliki resiko pendarahan.
Menyebabkan Hipoglikemia
Jamur Cordyceps juga memiliki efek penghambatan pada kadar gula darah. Karena ekstrak jamur ini terbukti memiliki efek hipoglikemik. Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal. Hal ini sering dialami oleh penderita diabetes dan beberapa penyakit lain juga. Lalu ada juga obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan kondisi ini. Apabila kadar gula dalam keadaan rendah, akibatnya tubuh akan kekurangan energi untuk beraktivitas, atau menyebabkan gejala seperti pusing dan mual. Kalian yang sedang menjalani pengobatan untuk diabetes diharuskan konsultasi dahulu kepada dokter dan harus berhati-hati saat meminumnya ya!.
Menyebabkan Keracunan
Dilansir pula National Library of Medicine, ada dua laporan kasus mengenai keracunan timbal, yang disebabkan oleh obat herbal yang berasal dari Cina ini. Cordyceps dilaporkan ke Departemen Kesehatan dalam program pengawasan timbal dalam darah. Dua kasus keracunan timbal yang tidak biasa seperti itu belum pernah dilaporkan sebelumnya. Kedua pasien ini mengkonsumsi Cordyceps untuk pengobatan penyakit. Gejala seperti hilangnya nafsu makan dan munculnya tanda-tanda anemia muncul dalam tubuh pasien. “Keracunan timbal dimanifestasikan pada satu pasien dengan kadar timbal dalam darah 130 mikrog/dl, sementara pasien lain tidak menunjukkan gejala dengan kadar timbal dalam darah 46 mikrog/dl. Kandungan timbal dalam bubuk Cordyceps ditemukan setinggi 20.000 ppm”.
Setelah pasien bergejala dan pasien tidak bergejala tersebut berhenti dalam mengkonsumsi cordyceps, kadar timbal dalam darah mereka kembali ke kisaran normal. Berdasarkan laporan ini, akibatnya banyak masyarakat yang khawatir bahwa jika mereka mengkonsumsi cordyceps dalam waktu yang lama, kadar timbal di dalam darah mereka akan meningkat dan dapat menyebabkan keracunan.
Perhatian terkait efek samping :
- Pastikan untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter jika ada diantara kalian yang sedang atau memiliki rencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Pertimbangkan dari sisi manfaat dan resikonya.
- Waspada jika kalian memiliki alergi terhadap jamur.
- Berhati-hatilah jika ada diantara kalian yang mengonsumsi obat untuk mengencerkan darah. Yang dimaksud adalah obat-obatan seperti warfarin, heparin, atau enoxaparin. Selalu konsultasi dahulu dengan dokter.
- Jika kalian ada yang mengonsumsi obat untuk melarutkan gumpalan darah seperti alteplase, reteplase, atau streptokinase, konsultasikan dahulu dengan dokter ya.
- Berhati-hatilah jika kalian sedang menggunakan obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), aspirin, ibuprofen, atau naproxen.
- Jangan gunakan produk ini jika kalian sedang mengonsumsi obat-obatan seperti isocarboxazid, phenelzine, dan tranylcypromine.
- Waspadalah jika kalian memiliki resiko tinggi terkena infeksi. Contohnya untuk orang yang pernah menjalani transplantasi, menjalani kemoterapi, atau memiliki penyakit autoimun.
- Berkonsultasi dahulu dengan dokter apabila kalian mengidap kanker atau memiliki masalah pendarahan. Karena beberapa obat mungkin tidak cocok dikombinasikan dengan obat-obatan atau produk herbal tertentu.
- Pastikan untuk berhenti menggunakan cordyceps minimal 2 minggu sebelum menjalani operasi atau tes.
Sebaiknya konsumsi jamur cordyceps pada pagi atau siang hari. Karena pada waktu-waktu tersebut, kita akan dapat menikmati segudang manfaatnya diantaranya untuk stamina dan peningkatan daya ingat sepanjang hari. Namun, hindari mengkonsumsi cordyceps di malam hari karena itu bisa membuat kita menjadi gelisah dan menyebabkan gangguan tidur. Konsumsilah dalam batas yang wajar serta mengikuti anjuran pakai yang telah diberikan dokter atau mengikuti anjuran penggunaan yang ada di kemasan masing-masing merek.
Memang tidak ada efek samping yang serius untuk mengonsumsi cordyceps dalam dosis tinggi. Namun kalian mungkin mengalami masalah pencernaan ringan seperti sembelit, diare, atau ketidaknyamanan perut, tetapi efek samping ini akan mereda dalam satu atau dua hari. Kita juga bisa mengonsumsi cordyceps untuk penggunaan jangka panjang selama yang kita mau. Kita dapat menuai manfaatnya terutama untuk ginjal dan organ tubuh lain seperti paru-paru dan jantung. Untuk kesehatan kulit, system pernafasan dan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
Perlu diingat bahwa studi klinis mengenai cordyceps ini dinilai masih kurang dan belum dirancang dengan semaksimal mungkin. Yang menjadi kesimpulan adalah potensi resiko diatas adalah sebuah hal yang mungkin saja terjadi namun bukanlah suatu hal yang pasti terjadi karena pengalaman setiap orang berbeda-beda. Namun yang pasti adalah kalian tetap harus berkonsultasi dengan dokter tentang potensi efek samping lainnya berdasarkan kesehatan, kemungkinan interaksi obat dan suplemen.