Manfaat buah tentu sudah banyak yang mengetahuinya. Hal ini disebabkan karena dalam buah mengandung banyak senyawa yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Sehingga dengan rutinnya mengonsumsi buah-buahan akan membantu menyehatkan dan memberikan nutrisi pada tubuh.
Buah dan Komposisi Nutrisi
Dalam bahasa sehari-hari, “buah” cenderung diartikan sebagai bagian dari tumbuhan yang memiliki daging buah, bisa dimakan, rasanya manis atau asam. Beberapa contoh jenis buah, antara lain jeruk, apel, mangga, pisang, jambu, lemon, stroberi, dan lain-lain.
Secara botani, buah atau juga disebut buah sejati adalah organ pada tumbuhan berbunga yang berasal dari perkembangan lanjutan bakal buah (ovarium). Buah merupakan pembungkus dan pelindung biji yang berkaitan dengan fungsi utama buah, yaitu sebagai pemencar biji tanaman pada tanaman berbunga. Meskipun pada beberapa tanaman ditemukan pula biji yang tidak berasal dari buah. Tetapi sebagian besar spesies tumbuhan mempunyai buah yang mencakup bakal buah yang telah berkembang dari biji yang terdapat dalam pohonnya.
Selanjutnya secara hortikultura atau pertanian atau pangan, pengertian buah jauh lebih luas dan tidak terbatas, yakni berasal dari bakal buah, namun buah juga dapat berasal dari perkembangan organ lain. Ilmu hortikultura menyatakan bahwa buah-buahan adalah setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan umumnya berdaging serta memiliki kandungan air yang banyak, ini mengapa kacang juga dapat disebut dengan buah.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengartikan buah sebagai bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik dan biasanya berbiji. Dengan begitu menjelaskan bahwa buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur tersebut berasal dari indung telur atau menjadi bagian dari bunga.
Buah-buahan umumnya memiliki dua bagian utama, yaitu lapisan dinding buah, serta bagian dalam yang berisi biji. Bagian lapisan dinding buah dapat dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu exocarp, mesocarp, dan endocarp. Exocarp adalah lapisan buah paling luar yang mengandung pigmen yang menentukan warna dan corak kulit buah. Mesocarp adalah lapisan tengah pada dinding buah yang disebut dengan daging buah. Lapisan ini merupakan bagian buah yang biasa kita konsumsi, karena memiliki kandungan serat yang tinggi. Endocarp adalah lapisan kulit paling dalam yang membungkus biji buah.
Berdasarkan bagian atau lapisan buah yang terdiri dari eksokarp, mesokarp dan endkarp, maka buah memiliki manfaat atau fungsi bagi tumbuhan itu sendiri. Pertama, buah berfungsi untuk membungkus dan melindungi biji yang ada di dalamnya. Kedua, buah berfungsi sebagai penyedia cadangan makanan ketika proses perkecambahan atau proses pertumbuhan anakan akar. Ketiga, buah berfungsi penyebar biji untuk mendukung regenerasi tumbuhan.
Buah dapat digolongkan berdasarkan sifat dan ciri-cirinya, meliputi musim berbuah, iklim atau tempat tumbuh, serta proses pematangannya. Buah musiman adalah tanaman yang menghasilkan buah pada musim tertentu. Jika tidak pada waktunya, maka buah tidak akan muncul. Contoh kategori buah ini adalah duku, durian, kedondong, mangga, rambutan, dan sebagainya. Sedangkan buah non musiman atau disebut juga dengan buah sepanjang tahun ialah buah yang dapat tumbuh kapanpun sesuai proses pertumbuhan tanaman, contohnya adalah pepaya, jambu air, nanas, pisang.
Selanjutnya adalah buah menurut iklim dan tempat tumbuhnya. Berdasarkan iklim dan lokasi tumbuhnya, ada golongan buah tropis, serta sub tropis. Buah tropis adalah buah tanaman yang tumbuh di iklim panas atau tropis, contohnya adalah mangga, nanas, jambu air, rambutan, dan sebagainya. Sedangkan buah sub tropis merupakan buah yang tumbuh dari tanaman di iklim sedang, contohnya adalah durian, salak, kopi, dan lain-lain.
Golongan buah menurut proses pematangannya, buah dikelompokkan menjadi klimaterik dan non klimaterik. Klimaterik adalah buah yang jika dipanen akan terus mengalami kematangan hingga pembusukan, contohnya adalah pisang, mangga, pepaya, apel. Sedangkan buah non klimaterik ialah buah yang apabila setelah dipanen tidak mengalami proses pematangan dan langsung mengalami pembusukan, contohnya adalah semangka dan nanas.
Warna buah-buahan yang berbeda disebabkan oleh kandungan zat warna di dalamnya. Zat warna ini disebut dengan pigmen. Pigmen terdiri dari klorofil, karotenoid, dan beberapa grup flavonoid yang terdiri dari antosianin, antosantin dan tanin. Klorofil biasa ditemui pada buah-buahan yang terutama berwarna hijau. Karena buah berwarna hijau mengandung banyak klorofil. Di dalam tanaman buah, klorofil terdapat dalam bentuk ikatan kompleks dengan molekul protein dan lemak. Inilah mengapa di dalam buah terdapat protein dan juga lemak, seperti pada alpukat. Zat Klorofil pada buah ini dapat mengalami degradasi setelah panen. Hal ini mengakibatkan warna buah yang hijau berubah menjadi kuning atau kecolatan. Oleh karena itu, sebagai penentu kesegaran buah, warna hijau tersebut sering digunakan sebagai tanda atau indeks kesegaran.
Meskipun warna hijau dalam buah dapat digunakan sebagai indeks kesegaran tetapi tidak berlaku untuk semua jenis buah, karena buah banyak memiliki warna. Misalnyapada buah nanas berwarna kuning, tomat berwarna merah, anggur berwarna ungu, atau pepaya yang berwarna oranye.
Warna buah-buahan yang berbeda ini menandakan adanya perbedaan komposisi nutrisi di dalamnya. Komposisi nutrisi setiap macam buah-buahan berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu dipanen, kondisi selama pemeraman, dan kondisi penyimpanan.
Karbohidrat
Dalam nutrisi karbohidrat ini mencakup pati, gula, dan pektin. Ketiga ini berperan penting dalam menutrisi kadar karbohidrat tubuh untuk nantinya berubah menjadi energi.
Pati
Buah-buahan mengandung pati sebagai hasil fotosintesa pada tumbuhan. Pada buah yang masih muda banyak mengandung pati, misalnya, apel, pisang dan mangga. Kandungan pati beberapa jenis buah-buahan akan terus bertambah selama pendewasaan sel. Tetapi ada di beberapa jenis buah-buahan lain yang awal mula kandungan patinya meningkat kemudian menurun lagi.
Gula
Kandungan gula beberapa jenis buah-buahan klimakterik kadang-kadang meningkat selama pendewasaan sel (misalnya mangga), namun ada juga yang kenaikan kandungan gulanya yang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali (misalnya tomat). Pada beberapa buah-buahan non klimakterik kandungan gula yang mula-mula tinggi dan menurun sedikit selama pendewasaan sel (misalnya jenis jeruk).
Pektin
Pektin dalam buah terdapat dalam bentuk zat pektik yang mudah terhidrolisis, yang artinya adanya penambahan molekul air di dalam buah. Zat pektik ini terdapat di dalam lamella atau di tengah dari sel-sel buah. Kandungan zat pektik di dalam buah akan mempengaruhi tingkat kekerasan atau tekstur buah tersebut.
Vitamin dan Mineral
Buah-buahan umumnya merupakan sumber vitamin C dan pro vitamin A (karoten) di samping vitamin B1 serta beberapa macam mineral seperti kalsium dan zat besi. Vitamin dan mineral ini ternyata terdapat di dalam buah-buahan umumnya terdapat pigmen klorofil, karotenoid, dan grup flavonoid yang terdiri dari antosianin, antoksantin dan tanin.
Klorofil
Klorofil banyak terdapat pada buah-buahan yang masih muda. Jumlah klorofil relatif lebih banyak dibandingkan dengan karotenoid atau pigmen lainnya sehingga buah berwarna hijau. Selama proses pematangan buah, akan terjadi degradasi klorofil dan muncul warna-warna pigmen lain sehingga buah berubah warnanya menjadi kuning, oranye, atau merah.
Karotenoid
Karotenoid yang terdapat pada buah misalnya likopen pada buah tomat, semangka dan pepaya yang akan memberikan warna merah pada buahnya. Karoten yang terdapat dalam jagung dan buah peach juga akan memberikan warna oranye, serta santofil yang terdapat dalam jagung, peach, akan memberikan warna kuning oranye.
Flavonoid
Antosianin terdapat pada buah-buahan terutama yang berwarna ungu, biru atau merah, seperti pada anggur, chery. Antosianin dapat membentuk garam dengan logam yang menyebabkan warna berubah keunguan. Antosianin juga ditmukan pada warna pigmen yang memberikan warna putih atau kuning, misalnya pada buah apel dan pisang.
Selanjutnya tanin merupakan pigmen yang tidak berwarna misalnya pada buah apel, salak, pisang dan sebagainya. Selama proses pematangan kadar tanin dalam buah akan turun. Dengan adanya ion-ion metal seperti Ca, Mg, dan Fe, tanin dapat berubah warna menjadi pigmen yang berwarna cokelat.
Asam-asam Organik
Asam-asam organik sangat mempengaruhi rasa dan aroma buah-buahan. Asam organik yang biasa terdapat dalam buah-buahan adalah asam asetat, format, asetat fumarat, malat, sitrat, suksinat, tartarat, oksaloasetat, kuinat, sikimat, oksalat. Asam pada buah ini berfungsi dalam membantu memberikan tingkat kekuatan saat melawan partikel dari luar yang masuk ke dalam tubuh.
Selain zat-zat yang telah disebutkan di atas, buah-buahan juga mengandung komponen-komponen lainnya seperti selulosa, heksosan, pentosan, gum, asam-asam amino, enzim-enzim, dan zat-zat pembentuk aroma misalnya ester, alkohol, eter, hidrokarbon, serta senyawa-senyawa aromatik lainnya. Diketahui pula dalam buah terdapat antioksidan berupa flavonoid alami yang baik untuk menjaga daya tahan dan kesehatan fungsi organ tubuh.
Semua Vitamin dan Mineral yang didapat dari buah berfungsi untuk mengisi nutrisi dalam tubuh, sehingga nantinya dijauhi dari stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh malnutrisi kronis. Stunting biasa terjadi pada anak sekolah (namun tidak dipungkiri akan mempengaruhi tumbuh kembang hingga dewasa). Stunting dapat menyebabkan kegagalan dalam tumbuh kejar (catch up growth), defisiensi zat gizi dalam jangka waktu yang lama, serta dimungkinkan adanya penyakit infeksi.
Faktor yang dapat menyebabkan stunting terdiri dari 2 faktor penyebab. Faktor tersebut ialah faktor langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung seperti kurangnya asupan makanan bernutrisi dan adanya penyakit infeksi. Sedangkan faktor penyebab tidak langsung seperti pengetahuan ibu yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi dan hygiene yang buruk, serta rendahnya pelayanan kesehatan. Untuk mencegah terjadinya stunting maka diperlukan untuk tetap menjaga kesehatan tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi buah-buahan.
Manfaat Memakan Buah-Buahan
Buah telah disebutkan kaya akan kandungan nutrisi yang banyak, sehingga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Berikut akan dijelaskan tentang manfaat makan buah-buahan.
Menjaga Daya Tahan Tubuh
Daya tahan tubuh perlu untuk diperhatikan agar kesehatan tubuh terjaga. Daya tahan tubuh mencakup sistem imun dan metabolisme tubuh. Dengan mengonsumsi buah-buahan sistem imun akan meningkat dari adanya flavonoid yang masuk ke dalam tubuh. Ini nantinya akan membantu menambah jumlah sel darah putih yang akan melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Benda asing termasuk radikal bebas seperti polusi, debu dan asap, atau dapat juga berupa sel parasit, dan mikroorganisme yang tumbuh dari luar tubuh. Sehingga bila masuk ke dalam tubuh akan memicu kerusakan sel. Bila sel darah putih meningkat, justru nantinya akan melawan parasit maupun radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, kerja flavonoid ini juga cukup kompleks dalam melawan radikal bebas dari luar. Flavonoid nantinya dapat merespon cepat radikal bebas, dan memisahkannya ke dari aliran darah maupun organ. Ini berguna agar sel normal dalam tubuh tidak digerogoti terus menerus, dan bisa menyebabkan penyakit. Belum lagi flavonoid dalam buah juga menghambat bakteri dan virus masuk lebih jauh ke dalam tubuh. Ini nantinya virus dan bakteri akan dileburkan ke dalam darah. Sehingga pertumbuhannya mati. Dengan begitu daya tahan tubuhmu akan tetap kuat dan tidak mudah terserang penyakit. Manfaat ini bisa kamu rasakan bila rutin mengonsumsinya.
Menstabilkan Kesehatan Jantung
Jantung adalah organ yang sangat penting dalam tubuh. Jantung lah yang akan mengatur dan memompa aliran darah ke seluruh organ agar berfungsi dengan baik. Kesehatan jantung berperan penting untuk kesehatan organ lainnya.
Di dalam buah-buahan terdapat polifenol yang berfungsi membantu kerja jantung memompa lebih optimal. Polifenol akan menggerakkan oksigen yang dipompa dari jantung menuju organ lainnya. Selain itu, pembuluh darah menuju jantung juga dibantu untuk memberikan rongga agar darah masuk dengan lebih optimal.
Dengan rutin mengonsumsi buah-buahan akan bermanfaat meningkatkan fungsi sel pelapis pembuluh darah dalam jantung agar kuat. Ini nantinya bermanfaat untuk menahan serangan radikal bebas yang masuk dalam jantung. Sehingga merupakan pencegahan yang efektif untuk membuat jantung sehat.
Mengontrol Tekanan Darah
Tekanan darah dapat meninggi bila dinding pembuluh darah mengalami tekanan yang tinggi karena ruang pembuluh darah yang dipompa dari jantung tidak mencukupi. Inilah mengapa terjadi tekanan darah tinggi atau hipertensi. Begitupun dengan tekanan darah rendah terkadang diartikan sebagai tanda tidak cukupnya darah yang mengalir pada pembuluh darah dan organ vital lainnya. Keduanya dapat menyebabkan nyeri atau sakit pada pembuluh darah.
Dengan mengonsumsi buah-buahan diketahui dapat bermanfaat untuk mengontrol darah agar menjadi normal. Kandungan polifenol bekerja untuk membantu relaksasi otot halus dalam arteri (pembuluh nadi besar) untuk memberikan rongga di dalamnya. Sehingga nanti darah yang masuk akan normal. Dalam beberapa produk jamu untuk menurunkan darah tinggi, di dalamnya mengandung polifenol yang nantinya membantu menormalkan kembali tekanan darah. Dengan begitu, konsumsi buah-buahan dengan rutin juga dapat membantu tekanan darah lebih stabil dengan menurunkan kontraksi pembuluh darah.
Melancarkan Pencernaan
Telah disebutkan bahwa buah memiliki serat yang bagus untuk melancarkan pencernaan. Serat dalam buah digadang-gadang dapat mencapai 75% untuk pemenuhan dalam tubuh. Serat ini bekerja untuk mengikat kadar air dalam pencernaan terutama dalam usus, yang nanti dibawa ke dalam usus besar untuk masuk ke dalam sistem pembuangan. Ini membantu melunakkan feses dari daya ikat air dalam serat. Ini nantinya membantu kamu jauh dari sakit sembelit.
Buah juga memiliki kadar air yang bagus untuk pencernaan. Kadar air ini juga tidak hanya berfungsi dalam melunakkan feses, tetapi nantinya kadar air akan membantu meluruhkan bakteri. Hal ini disebabkan bahwa, cairan dalam daging buah mengandung flavonoid tinggi yang bagus untuk melawan bakteri jahat dalam usus. Diketahui, dalam usus terdapat ribuan bakteri baik yang akan membantu dalam metabolisme pencernaan. Tetapi, bakteri jahat (patogen) juga dapat masuk ke dalam pencernaan yang mengakibatkan terjadinya infeksi, seperti infeksi usus. Dengan flavonoid dalam daging buah ini, nantinya membantu meredakan infeksi dengan membunuh bakteri penyebabnya. Dengan begitu, perlahan-lahan akan membantu menyehatkan pencernaan mu.
Menjaga Berat Badan
Manfaat selanjutnya ini, berhubungan dengan melancarkan pencernaan. Dalam buah, yang tentunya mengandung serat tinggi untuk melancarkan Buang Air Besar, secara tidak langsung akan membantu menjaga berat badan. Lemak dalam tubuh menjadi tidak tertimbun dalam jumlah yang banyak, karena sudah terbawa dalam feses yang nantinya keluar melalui sistem pembuangan. Dengan begitu berat badan akan mudah terjaga.
Selain itu, serat dalam buah berfungsi untuk memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Ini dapat mencegah kamu makan berlebihan sepanjang hari. Serat ini nantinya mengikat air yang masuk ke dalam lambung. Tanpa disadari, air nantinya dapat memenuhi kadar lambung, yang dapat memperlambat pengosongan isi lambung dan kerja pencernaan, sehingga inilah yang membuat perutmu terasa kenyang dalam waktu lama.
Membantu Tingkatkan Kesehatan Mata
Kesehatan mata juga bagian penting untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Tak jarang, mata kamu dapat merasakan gatal, dan memerah akibat terpaparnya debu dan polusi. Apalagi, zaman milenial seperti sekarang ini, banyak orang yang menggunakan gadget dalam kegiatannya. Tetapi, layar gadget ternyata terdapat sinar biru yang membahayakan mata. Apabila terpapar sinar biru terlalu lama maka kelembapan dalam area mata dapat berkurang. Ini yang menjadikan mata kamu terasa lebih kering, juga nantinya terasa gatal dan kemerahan.
Dalam buah, terdapat kandungan Vitamin A dan Vitamin E yang bagus untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin A ini bekerja untuk memberikan rangsangan cepat saat cahaya jatuh ke retina, sehingga gambar yang diproduksi menjadi lebih jelas. Vitamin A juga yang dapat membantu mengurangi terjadinya rabun, dengan merespon cahaya rangsangan untuk tepat jatuh ke retina.
Selanjutnya vitamin E pada buah yang berfungsi menjaga kelembapan area mata. Ini tentunya membantu mata kamu tetap sehat walau terpapar sinar biru. Kelembapan yang diberikan berasal dari rangsangan vitamin A yang mengalami oksidatif, lalu vitamin E menerimanya dan meresponnya sebagai cairan untuk menjaga kelembapan mata. Tentunya jika kamu rutin mengonsumsi vitamin A dan vitamin E (salah satunya dari buah) akan terhindar dari mata kering dan memerah.
Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker
Sel kanker terjadi karena banyaknya patogen atau parasit yang masuk ke dalam tubuh. Patogen yang masuk ke dalam tubuh cukup berbahaya, salah satunya adalah pembentukan sel kanker. Sel kanker menjadi bahaya karena dapat menggerogoti sel normal tubuh. Perkembangbiakannya pun sangat abrasif (tidak teratur dan banyak), sehingga nantinya dapat merusak sel tubuh dalam waktu singkat.
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa memakan buah-buahan dapat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Peningkatan daya tahan ini termasuk melawan patogen penyebab sel kanker. Flavonoid bekerja untuk menghambat jaringan ‘sel bayi’ atau ‘sel baru’ pada kanker, dengan begitu nantinya akan membuat sel kanker tidak berkembang. Selain itu, flavonoid tinggi juga bagus menggerus sel kanker dan memperbaiki jaringan-jaringan yang rusak akibat sel kanker. Ini tentu membantu tubuh ‘recovery‘ lebih cepat.
Selanjutnya kandungan kuarsetin pada kulit buah (yang bisa dimakan), bekerja sebagai mekanisme preventif, yaitu dengan cara mencegah sel kanker atau karsinogen untuk mencapai target lokasi pertumbuhan. Selain itu kuarsetin juga bermanfaat sebagai suppressing agent (agen penekan) untuk menghambat transformasi sel kanker dari sel yang sudah terinisiasi. Bila agen penekan ini semakin tinggi maka akan membantu sel kanker tidak tumbuh, dan perlahan-lahan akan mati.
Diketahui kuarsetin bermanfaat menghambat mutasi dan inisiasi kanker pada lingkungan luar atau lingkungan dalam sel, yang nantinya bekerja untuk menghambat pertumbuhan tumor dengan melalui perubahan membran, meningkatkan metabolisme, memblok spesies membran reaktif, menghambat replikasi sel agar tidak mudah berubah menjadi sel kanker, mempertahankan struktur DNA, serta memperbaiki DNA, juga mengontrol genetik agar kuat melawan sel kanker.
Melancarkan Aliran Darah
Tentunya aliran darah yang lancar dapat membantu menyehatkan organ-organ dalam tubuh. Senyawa flavonoid dalam buah, juga berfungsi untuk melancarkan aliran darah ke dalam jantung, dan nantinya dipompa ke seluruh tubuh.
Salah satunya, flavonoid bekerja meningkatkan Nitrit oksida, yang berperan dalam menjaga aliran darah tetap stabil. Nitrit oksida berfungsi merilekskan otot dinding pembuluh darah sehingga melancarkan peredaran darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Flavonoid ini bisa menurunkan tekanan darah dan mencegah sel darah menempel satu sama lain. Hasilnya, nitrit oksida mampu menguatkan pembuluh darah dan mencegah terjadinya penggumpalan darah, yang nantinya membuat peredaran darah menjadi lancar. Cara meningkatkan kadar Nitrit oksida dengan asam amino dalam buah, terutama pada buah semangka.
Antioksidan flavonoid ini, banyak ditemukan pada buah beri, apel, anggur, dan cokelat hitam. Nutrisi ini bertugas memperbaiki fungsi pembuluh darah, salah satunya dari kekakuan. Dengan membuat dinding pembuluh darah tetap lunak dan tetap mengikuti pergerakan tubuh. Walaupun lunak, pembuluh darah juga diberi nutrisi dengan antioksidan untuk kuat menahan aliran darah dalam tubuh, sehingga tidak mudah pecah.
Menetralkan Racun (Detoksifikasi)
Diketahui racun dalam tubuh sangat tidak baik, karena dapat mengakibatkan disfungsi pada organ. Racun dapat disebabkan karena banyaknya radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Dengan kandungan polifenol pada buah, racun dapat dibantu digempurkan dan dibawa dalam aliran darah menuju ginjal. Ini nantinya dikeluarkan dalam air seni.
Polifenol buah bertindak dalam membantu memberikan donor atom hidrogen, yang nantinya bila bertemu dengan suatu zat berupa racun, akan dipisahkan dalam darah, dengan langsung menuju ke organ ginjal untuk dibuang. Hidrogen ini juga berperan menetralkan racun dengan mematikan daya aktif racunnya. Sehingga nantinya racun tidak dapat beroperasi atau bahkan dapat mati. Tentunya ini baik untuk tetap menjaga tubuh tetap sehat.
Menyehatkan Kulit
Untuk manfaat satu ini bekerja karena dalam buah mengandung kolagen, vitamin E juga flavonoid yang bagus untuk kesehatan kulit luar. Seperti contohnya pada buah-buahan beri, termasuk makanan yang mengandung kolagen. Kolagen sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit, yang nantinya akan memberikan kelembapan pada kulit.
Kolagen sendiri memiliki berbagai peran penting, termasuk di antaranya menyediakan struktur pada kulit, dan menguatkan tulang. Kolagen adalah komponen utama dari jaringan ikat yang membentuk beberapa bagian tubuh, termasuk tendon, ligamen, kulit, dan otot. Sehingga terjadi proses kait mengait pada kulit, yang membuat kulit terasa kencang dan awet muda.
Vitamin E dan kolagen juga bermanfaat untuk meregenerasi jaringan rusak pada kulit. Misalnya saja, bekas jerawat atau bekas luka. Dengan adanya kolagen dan vitamin E, nantinya berperan meningkatkan penyembuhan bekas luka, menjadi sel baru kembali. Inilah yang tentunya baik untuk mengkordinasi sel rusak dalam kulit agar cepat diperbaiki. Dengan adanya kolagen cukup dalam tubuh, akan membantu mencerahkan dan menyehatkan kulit. Sehingga lapisan-lapisan kulit nantinya tidak mudah rusak akibat terkena sinar UV matahari ataupun polusi.
Kerusakan kulit bisa saja terjadi karena kurangnya kelembapan. Misalnya saja penuaan dini seperti garis senyum, kerut dahi atau fine lines. Penyebab utamanya adalah kekurangan kelembapan pada kulit. Dengan mengonsumsi buah-buahan yang kaya serat dan vitamin E, juga akan membantu menjaga kelembapan kulit dan terhindar dari penuaan dini. Inilah yang akan membuat kamu menjadi tampil awet muda.
Semua manfaat ini bisa kamu dapatkan apabila rutin mengonsumsi buah-buahan, juda disertai dengan protein cukup dalam tubuh. Demikian informasi mengenai 10 Manfaat Kita Memakan Buah-Buahan dengan Rutin. Semoga bermanfaat.