Minuman yang sangat lekat di kehidupan sehari-hari tidak hanya di Indonesia tapi juga masyarakat dunia. Teh dan Kopi, kedua minuman ini mengandung kafein dan merupakan favorit untuk menemani beraktivitas. Dikenal dengan banyak jenis atau variasi banyak sekali resep minuman yang dapat dikreasikan sesuai dengan selera dari kedua bahan utama tersebut. Lalu jika dilihat lebih jauh Teh vs Kopi memiliki kelebihan masing-masing, Simak dibawah ini:
Teh
Teh memiliki banyak jenis, namun yang paling umum diketahui oleh banyak orang adalah jenis daun Teh dari Camellia Sinensis yang dikeringkan. Teh dikenal dari Tiongkok pada masa dinasti T’ang di abad ke 4. Memiliki sejarah penyebaran yang panjang, salah satunya adalah masuknya Teh ke benua Eropa yang dibawah oleh Belanda atau Portugis pada abad 17 yang kemudian menyebar dan akhirnya banyak mendatangkan permintaan secara global.
Dimasa awal, Eropa hanya mengenal daun Teh yang sudah kering saja yang kemudian akhirnya pohon Teh di tanam didaratan Eropa sekitar tahun 1764. Sementara itu tanaman Teh ini telah lebih dulu diperkenalkan di Indonesia pada 1684, kemudian oleh Pemerintah Hindia Belanda di jadikan salah satu industri untuk komoditas perdagangan yang menguntungkan.
Jenis Teh
Teh sudah lama menjadi salah satu minuman favorit banyak orang, bahkan di beberapa negara Teh sudah sangat melekat dengan tradisi dan menjadi ikon budaya. Tidak hanya jenis yang digunakan berbeda dengan negara lainnya, namun Teh yang disajikan pun mempunyai aturan khusus sehingga terkadang minum Teh termasuk jamuan penting pada acara-acara sakral. Memiliik banyak jenis yang beragam, hanya beberapa jenis yang biasanya dijumpai sehari-hari.
Teh Hijau
Teh hijau sendiri memiliki beberapa jenis tergantung pada pengolahan yang dilakukan seperti Macha, Sencha, dan Genmaicha. Kandungan kafein yang terdapat dalam Teh Hijau sebanyak 24-45 mg dalam segelasnya. Salah satu yang paling dikenal adalah Matcha (Green Tea), Teh Hijau yang sangat lekat dengan negara Jepang. Tidak heran karena di negeri sakura tersebut ada sebuah tradisi minum Teh yang biasanya menggunakan jenis macha.
Macha adalah bubuk Teh hijau halus dari daun Camellia Sinensis yang digiling, tidak hanya dapat dijadikan sebagai minuman, Macha juga bisa dikreasikan dengan bahan lain seperti susu atau bahkan Kopi kekinian yang banyak ditemui di gerai-gerai Kopi. Bubuk Macha juga dapat dikreasikan menjadi dessert seperti pudding, es krim, kue atau permen, hal ini yang membuat jenis Teh satu ini sangat terkenal dan banyak disukai. Saat ini Macha sangat mudah ditemui, sudah banyak gerai offline atau online yang menyediakan macha bubuk untuk dikonsumsi sehingga tidak lagi susah untuk berkreasi dengan Macha.
Oolong
Teh Oolong adalah daun teh yang diolah sehingga teroksidasi namun beberapa lama dan belum sepenuhnya berubah hitam. Teh Oolong biasanya berbentuk daun Teh yang mirip seperti digulung bulat atau seperti di sobek-sobek karena proses pembuatannya, setelah daun Teh dijemur dan dikeringkan maka akan dibawa ke tempat oksidasi teh untuk waktu yang tidak lama kafeinnya pun terbilang sedang 12-49 mg/sajian. Daun Teh yang tercabik dan kering inilah yang dinamakan Teh Oolong, cara penyeduhan Teh ini sama seperti Teh pada umumnya dan rasa yang dihasilkan akan cenderung lebih pahit dari Teh jenis lainnya.
Teh Putih
Teh putih adalah salah satu jenis Teh yang terbilang cukup langka berada di pasaran. Jenis Teh ini berasal dari tumbuhan yang sama namun yang diambil adalah pucuk daunnya saja sehingga masih ada selaput putih. Cara pembuatannya pun hanya dikeringkan saja tanpa adanya proses oksidasi ataupun digiling seperti pada teh lainnya, sehingga kafein yang terkandung didalamnya lebih sedikit dibanding yang lainnya sebanyak 6-55 mg/sajian. Rasa yang dihasilkan dari Teh ini sangat segar karena berasal dari pucuk daun segar. Hal ini lah yang membuat harga Teh putih cenderung tinggi jauh diatas jenis teh lainnya.
Teh Hitam
Teh hitam adalah jenis Teh yang daunnya mengalami proses oksidasi sempurna hingga berubah menjadi hitam. Perubahaan warna ini juga berpengaruh pada kadar kafein yang terkandung didalamnya, sebanyak 20-90 mg/sajian. Jenis teh ini adalah yang sangat mudah ditemui karena rasanya yang pekat dan aroma yang kuat Teh hitam sangat cocok jika dikreasikan menjadi jenis Teh kekiknian seperti Thai Tea yang ditambah dengan susu kental manis dan memiliki rasa creamy yang gurih sehingga favorit banyak orang. Jenis Teh ini juga dijadikan sebagai teh celup atau teh yang biasa dibeli di minimarket atau warung sekitar sehingga tidak terlalu susah untuk menemukannya dan mengolahnya menjadi minuman dengan berbagai kreasi menarik. Hal inilah yang membuat Teh Hitam memiliki banyak peminat dan juga menjadi komoditi perdagangan yang menguntungkan.
Manfaat Teh
Teh mengandung polifenol yang terdiri dari katekin dan flavanol yang memiliki fungsi sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas didalam tubuh serta menjaga sistem kekebalan tubuh. Selain itu Teh juga mengandung karbohidrat seperti sukrosa, glukkosa dan fruktosa, juga mengandung vitamin A, C, B1, B2 dan E yang juga dibutuhkan tubuh.
Menurunkan Resiko Diabetes dan Tekanan Darah
Jenis Teh hitam dan Teh hijau sangat baik untuk menurunkan resiko terkena diabetes karena dapat menaikkan sensitivitas insulin. Mengkonsumsi Teh tanpa tambahan pemanis sangat baik untuk menjaga tubuh tetap mempertahankan kandungan gula didalam tubuh. Selain itu juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi, sehingga sangat baik untuk diminum setiap hari. Mengkonsumsi teh juga tentunya harus didampingi dengan mengendalikan pola makan agar lebih efektif lagi.
Konsentrasi
Kandungan kafein yang ada di dalam Teh dapat membantu konsentrasi meningkat lebih tinggi untuk membantu menjalani aktivitas. Namun kandungan kafein didalam Teh terbilang sedikit dan juga tergantung pada jenis Teh yang dikonsumsi, untuk mendapatkan hasil yang baik dari kafein yang terkandung sebaiknya teh dikonsumsi setiap hari.
Mencegah Kanker
Mengandung antioksidan yang tinggi dapat membantu tubuh untuk mencegah zat radikal bebas yang menyerang dan menyebabkan rusaknya sel-sel. Sel tubuh yang rusak dalam menimbulkan kanker sehingga zat antioksidan didalam teh sangat baik untuk mencegahnya. Teh dapat di konsumi setiap hari agar mendapat manfaat antioksidan yang baik bagi tubuh.
Kopi
Memiliki dua varian yang sangat terkenal yaitu Arabika dan Robusta, awalnya buah Kopi ditemukan di daratan Ethiopia secara tidak sengaja yang kemudian ditanam didaratan tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman itu, dimana bangsa arab datang, menjadikan biji Kopi sebuah komoditas perdagangan dan membawa Kopi ke daerahnya. Akhirnya mereka mulai menanam Kopi di Semenanjung Arab seperti Persia, Mesir, Suriah dan Turkey untuk memenuhi permintaan pasar. Semakin lama Kopi semakin terkenal dengan sebutan “wine of Araby” dan mulai masuk ke benua Eropa dengan rumor yang juga ikut mengiringi.
Terlepas dari rumor tentang minuman yang dapat membawa dosa bagi peminumnya, Kopi disukai oleh penduduk Eropa dan coffee houses mulai banyak dibuka di kota-kota besar di Inggris, Jerman, Belanda, Austria, dan Perancis. Kopi masuk ke Indonesia pada abad ke-17 tepatnya 1696 yang dibawa oleh penjajah Belanda. Perkebunan Kopi pun menyebar di daratan tinggi Indonesia dan menghasikan Kopi dengan kualitas terbaik, maka tidak heran di Indonesia pun Kopi sudah sangat lekat diberbagai kalangan masyarakat.
Jenis Kopi
Kopi sudah dikenal banyak orang sebagai salah satu minuman yang dapat menambah energi untuk beraktivitas. Pada zaman sekarang ini banyak coffee shop yang menawarkan kreasi Kopi buatan sendiri, campuran Kopi dengan susu dan pemanis seperti gula menambah nikmat rasa Kopi tersebut. Namun begitu jenis Kopi yang berbeda juga menghasilkan rasa yang berbeda ketika diminum. Dari banyak jenis Kopi terdapat jenis Kopi yang sangat terkenal dan juga sudah familiar ketika didengar maupun untuk dikonsumsi.
Arabika
Kopi Arabika mempunyai rasa yang lebih kental dan keasaman yang lebih serta aroma Kopinya sangat khas. Jenis Kopi Arabika dapat ditemukan dengan melihat dari karakteristik biji nya yang lebih besar serta bulat seperti telur. Selain itu pohon Kopi Arabika lebih pendek, daun yang terlihat lebih berkilau serta buah Kopi yang merah jika sudah matang. Kandungan kafein dalam 100ml kopi Arabika yang sudah di seduh sebanyak 36-64 mg.
Tanaman Kopi ini sangat bagus jika ditanam di daratan tinggi sehingga menghasilkan kualitas yang baik. Di Indonesia banyak daerah yang menghasilkan Kopi Arabika yang mampu bersaing di dunia internasional seperti Kopi Gayo dari Aceh, Kopi Kintamin dari Bali, dan Kopi Mandailing yang sudah dikenal sebagai penghasil Kopi Arabika terbaik. Kopi Arabika mengandung kafein yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan Robusta sehingga menjadi favorit banyak orang dan menjadi komoditas perdagangan yang besar di dunia.
Robusta
Kopi Robusta memiliki cita rasa yang lebih pahit dibanding Arabika, tidak terlalu kental dan juga aroma yang dihasilkan tidak terlalu kuat, namun kandungan kafeinnya lebih tinggi. Memiliki bentuk yang lebih lonjong dan juga kecil bila dibandingkan Arabika. Kafein yang terkandung di dalam 100 ml kopi Robusta seduh adalah 56-116 mg.
Tanaman Kopinya terbilang lama untuk sampai dipanen, dari mulai berbunga sampai waktu panen membutuhkan waktu sekitar 10-11 bulan lamanya. Tanaman Kopi ini cocok di daratan rendah dan panas sehingga cocok dibanyak daerah, di Indonesia sendiri Kopi jenis Robusta merupakan jenis yang paling banyak di produksi dan menempati posisi 4 teratas sebagai penghasil Robusta di dunia. Jenis Kopi ini pun sudah dikenal para pencinta Kopi, seperti Kopi Robusta Lampung, Robusta Cibulao, Robusta Temanggung dan Robusta Karawang.
Liberika
Kopi Liberika masih terdengar sangat asing jika dibandingkan dua jenis Kopi sebelumnya, namun sebenarnya Kopi Liberika masuk ke Indonesia lebih dulu apabila dibandingkan dengan Robusta. Diperuntukkan untuk menggantikan Arabika yang pada masa itu mengalami penyakit tanaman, nyatanya tidak juga mampu bertahan. Kandungan kafein dalam kopi Liberika yang telah di seduh sebanyak 100 ml hampir sama dengan Robusta yakni sekitar 116 mg.
Di sinyalir berasal dari Liberia, maka dari itu jenis Kopi ini dinamakan Liberika. Buah yang dihasilkan lebih besar dan berbentuk lonjong, Kopi Liberika juga dikenal dengan Kopi nangka karena bijinya yang besar dan pohonnya yang menjulang tinggi. Rasa Kopi yang dihasilkan lebih pahit dan lebih kental sehingga menghasilkan aroma yang sangat tajam. Di Indonesia daerah penghasil Kopi ini adalah Riau, Jambi dan Kalimantan. Kopi jenis ini belum banyak di produksi petani Indonesia karena biaya produksi yang diperlukan terbilang besar, padahal peluang untuk dapat bersaing di perdagangan kopi internasional masih terbuka lebar.
Manfaat Kopi
Kopi murni mengandung antioksidan tinggi yang sangat baik untuk menangkal radikal bebas, selain itu juga mengandung manfaat seperti vitamin B2, B5, B3 serta beberapa nutrisi lain yang baik bagi tubuh. Konsumsi Kopi murni tanpa gula secara rutin sekitar 2-3 gelas seharinya dapat mengurangi beberapa penyakit yang serius. Namun begitu konsumsi Kopi harus dikontrol karena mengandung kafein tinggi yang dapat membuat ketagihan jika mengkonsumsinya berlebihan.
Mengurangi Gangguan Fungsi Otak dan Stress
Kafein yang terdapat dalam Kopi dapat membantu menurunkan tingkat stress sampai depresi. Selain itu, Kopi yang mengandung kafein yang tinggi dapat membantu mencegah stroke, demensia karena membantu menjaga kesehatan fungsi otak. Namun dari beberapa varietas Kopi, Kopi Robusta yang mengandung kafein tinggi adalah varietas yang disarankan untuk mendapat manfaat yang satu ini.
Membantu Diet
Kopi yang di konsumsi tanpa tambahan seperti gula dan susu dapat membantu menjaga tubuh tetap langsing atau yang sedang dalam masa diet. Hal ini dikarenakan jumlah kafein yang tinggi dalam Kopi dapat membuat metabolisme tubuh cepat bekerja serta membuat lemak tubuh terbakar. Namun begitu mengkonsumsi Kopi dalam program diet sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada ahli untuk mencegah efek samping yang ditimbulkan bagi kesehatan.
Mengurangi Resiko Diabetes
Menurut penelitian yang dilakukan tentang Kopi, salah satu manfaat bagi kesehatan adalah dapat mengurangi resiko mengidap penyakit diabetes tipe 2. Untuk mendapatkan manfaat ini, cukup mengkonsumsi satu gelas Kopi setiap harinya tanpa tambahan gula dan susu. Namun begitu, sebaiknya selalu memeriksakan kesehatan karena banyak faktor yang dapat menimbulkan penyakit serupa.
Teh VS Kopi
Jika dilihat dari sejarahnya, Teh telah lebih dulu masuk ke Indonesia dan menjadi komoditas perdagangan yang menguntungkan bagi pemerintah Hindia Belanda saat itu. Sementara Kopi yang datang setelahnya juga sangat cocok untuk bisa tumbuh di Indonesia sehingga banyak sekali perkebunan Kopi yang dibuat di seluruh Indonesia. Teh dan Kopi merupakan komoditas yang besar di Indonesia, belum lagi saat ini sudah banyak bisnis besar maupun UMKM yang tertarik untuk mengolah kedua jenis minuman dari Teh dan Kopi.
Negara Penghasil dan Konsumsi Teh Terbanyak
Jika dilihat lebih jauh tentang produksi Teh di dunia saat ini dari 5.966.467 ton teh yang dihasilkan setiap tahunnya, Tiongkok merupakan penghasil teh terbesar di dunia dengan 2.414.802 ton/tahun diikuti negara India 1.252.174 ton/tahun. Indonesia sendiri menempati urutan ke-7 dengan hasil 144.015 ton/tahun sementara Jepang yang juga dikenal dengan kebudayaan minum tehnya berada pada urutan ke-10 dengan 80.200 ton/tahunnya.
Sementara itu, negara-negara dengan konsumsi Teh yang paling banyak adalah Turkey dimana setiap orang dapat minum teh 3.16 kg/tahunnya atau setara dengan 3-4 cup/hari. Kemudian ada negara Irlandia dengan konsumsi perorang 2.19 kg/tahun setara dengan 2-3 cup/hari, Inggris dengan tradisi minum teh nya 1.94 kg/tahun atau 2-3 cup/hari, Iran 1.50 kg/tahun atau 2-3 cup/hari dan Rusia 1.38 kg/tahun atau setara 2cup/hari. Sementara masyarakat Indonesia mengkonsumsi teh sebanyak 0.46 kg/tahunnya setara dengan 1-2 cup/harinya.
Negara Penghasil dan Konsumsi Kopi Terbanyak
Saat ini negara penghasil kopi terbanyak di dunia adalah Brasil dan menjadi penghasil kopi terbanyak selama lebih dari 1 abad. Jika dilihat dari produksi kopi pertahunnya yang mencapai 9.217.911 ton/tahun, Brasil menduduki peringkat pertama dengan produksi 3.019.051 ton/tahun, vietnam 1.460.800 ton/tahun sementara Indonesia pada urutan ke-4 dengan hasil produksi 639.305 ton/tahunnya.
Sementara negara dengan konsumsi kopi paling banyak adalah negara Finlandia dengan konsumsi 12kg/tahun perkapita atau setara dengan 8 cup/day. Diikuti Norwegia di tempat kedua dengan 9.9 kg/tahun atau 4 cup/hari, Islandia 9 kg/tahun atau 3-4 cup/hari, Denmark 8.7 kg/tahun atau 2-3 cup/hari, dan Belanda 8.4 kg/tahun atau 2-3 cup/hari. Sementara negara Indonesia mengkonsumsi kopi sekitar 1.13 kg/tahunnya.
Manfaat vs Efek Samping
Sementara dari kandungan nutrisi dari kedua minuman ini sama yaitu terdapat kafein yang dapat membantu konsentrasi lebih tinggi, zat antioksidan dan vitamin. Kandungan kafein pada Kopi lebih banyak hampir dua kali lipat daripada Teh, hal ini tentu berpengaruh pula pada kesehatan. Kafein yang tinggi dapat menyebabkan mual, gelisah, sulit tidur dan beberapa penyakit kronis lainnya seperti jantung sehingga minum Kopi terlalu banyak sangat tidak disarankan demi kesehatan tubuh. Sementara pada Teh, kafein yang dihasilkan memang tidak terlalu banyak namun hal ini tergantung pada jenis varietas dari Teh tersebut jika terlalu banyak efek, samping yang ditimbulkan kafein sama dengan kopi. Zat kafein pada Teh dan Kopi bisa menyebabkan ketagihan bahkan sampai pada kematian sehingga sebaiknya harus di kontrol dalam mengkonsumsinya agar tidak timbul masalah pada kemudian hari.
Opportunity
Teh dan Kopi memiliki pangsa pasar yang sangat besar, sehingga harga dipasaran bervariasi. Produk yang sampai ke konsumen akhir tergantung dari olahannya. Produk Teh yang beredar di masyarakat berupa Teh celup relatif murah seperti merek Sariwangi (6 ribu-16 ribu/kantong) atau Lipton (40 ribu-250 ribu/kantong). Sementara itu produk Teh olahan yang lebih premium seperti dari Dum Dum (16 ribu-26 ribu/cup) atau Cha-time (20 ribu-30 ribu/cup) menawarkan harga yang relatif tinggi. Kreasi dari produk Teh dengan tambahan seperti susu, perisa buah, gula atau tambahan boba dapat menambah value sehingga Teh dapat naik kelas menjadi salah satu produk bisnis yang menjanjikan.
Sementara Kopi memiliki banyak peminat dari zaman dahulu dan sudah banyak bisnis kekinian yang berkembang dari minuman Kopi. Minuman ini dapat ditemukan dengan mudah seperti kemasan sachet Kapal Api (2 ribu), kemasan botol (5 ribu) sampai pada Kopi premium internasional sekelas Starbuck (32 ribu-60 ribu). Kopi dengan tambahan susu atau perisa lainnya menjadi salah satu favorit masyarakat bahkan saat ini banyak sekali gerai kecil UMKM yang merambah bisnis coffee shop, ini artinya peminat Kopi sangat banyak dan dapat diterima berbagai kalangan masyarakat.
Memiliki sejarah yang panjang, Teh dan Kopi merupakan minuman yang sangat sering ditemui dikehidupan sehari-hari dari mulai yang berlabel murah sampai premium. Kreasi yang ditawarkan pun beragam, selain menarik tentu saja rasa serta manfaat yang dapat diterima tubuh jika mengkonsumsi sesuai dengan yang dianjurkan, namun terlalu banyak juga dapat menimbulkan akibat atau efek samping yang buruk bagi kesehatan,. Jadi, pilih Teh atau Kopi?