Buah kering sudah ada sejak ribuan tahun lalu di kawasan Mediterania dan Timur Tengah. Pada awalnya buah kering digunakan untuk mengawetkan dan mempertahankan kualitas buah yang dapat dikonsumsi sepanjang tahun. Buah kering pertama yang dikonsumsi adalah kurma. Buah kering ini dibuat dengan cara menghilangkan air dari buah dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan mesin khusus yang disebut dehidrator.
Sementara buah segar merujuk pada buah yang baru dipetik dan mengalami proses pematangan secara alami dari pohon. Buah yang dianggap segar adalah buah yang tidak melalui pengolahan khusus serta dapat dikonsumsi secara langsung. Di negara tropis seperti Indonesia buah segar sangat mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Kedua jenis buah ini yaitu buah kering dan buah segar, sama-sama memiliki nutrisi yang baik untuk kesehatan. Namun beberapa berpendapat bahwa buah kering memiliki kelebihan dibandingkan buah segar. Berikut faktanya.
Lebih Tahan Lama
Tidak adanya kandungan air dari buah kering membuat buah ini lebih tahan lama. Buah kering tidak harus disimpan di dalam lemari pendingin untuk mengawetkannya karena dengan mengeringkan buah, secara otomatis telah memperpanjang umur simpan dari buah. Pada dasarnya buah segar sama dengan makanan basah, artinya makanan jenis ini mengandung air dan bersifat lembab yang mempercepat pertumbuhan bakteri. Bakteri yang semakin banyak berkembang di dalam makanan basah ataupun buah segar membuat bahan pangan ini menjadi lebih cepat membusuk.
Sementara makanan kering lebih mengandung sedikit air atau bahkan tidak sama sekali. Buah kering ini sifatnya menghambat perkembangan bakteri. Meskipun berada pada suhu ruangan buah kering dapat bertahan berbulan-bulan tanpa mengalami pembusukan maupun perubahan rasa. Buah kering mampu bertahan selama 10-18 bulan jika kemasannya tidak mengalami kerusakan. Sedangkan buah segar mungkin dalam seminggu pertama rasa manisnya perlahan hilang dan bila dibiarkan tanpa lemari pendingin akan mulai membusuk. Bahkan jika dimasukkan ke dalam lemari pendingin sekalipun buah segar hanya bertahan sekitar satu bulan.
Lebih Praktis
Buah kering umumnya dibungkus dalam kemasan plastik dengan ukuran yang bervariasi. Buah ini lebih mudah dibawa untuk bepergian tanpa khawatir mengalami kerusakan. Buah ini juga tidak perlu dikupas terlebih dahulu, melainkan dapat langsung dikonsumsi kapan pun dan di mana pun. Karena buah ini sifatnya kering juga tidak merepotkan ketika dikonsumsi dibandingkan buah segar dengan kandungan air yang mungkin sedikit merepotkan seperti semangka, nanas, dan jeruk.
Lebih Murah
Apabila secara sekilas melihat harga buah kering yang tertera pada marketplace online maka terkesan mahal. Namun tanpa disadari harga yang tertera tersebut merupakan keseluruhan isi buah yang bisa langsung dimakan. Artinya dengan berat yang sama, buah segar mungkin masih mengandung air, kulit dan biji yang menambah berat. Sementara buah kering dijual tanpa kulit, tanpa kandungan air dan sebagian tanpa biji. Hal ini jelas membuat buah kering lebih murah jika ditelaah secara matematis.
Sebagai contoh harga buah kismis rata-rata untuk 1 kg di toko online berkisar 90.000 rupiah. Sementara anggur hitam segar tanpa biji juga ditawarkan dengan harga yang sama. Namun perlu diketahui bahwa anggur segar masih mengandung air sebanyak 25% sehingga secara kuantitas berbeda dengan anggur kering. Apabila dalam 1 kg buah anggur segar hanya berisikan 300-400 buah, sementara jumlah satuan buah kismis sekitar 2500 buah.
Dengan kata lain perbandingannya mencapai 1:8, atau harga buah segar sebelum diolah menjadi kismis hanya 11 ribuan per kg. Ini berarti kismis jauh lebih murah, dikarenakan biasanya produksi buah segar untuk kismis dilakukan secara massal atau sekaligus ketika musimnya. Jadi selain harganya murah, juga membuat hasil panen pertanian tidak ada yang terbuang sia-sia.
Indeks Glikemik Rendah
Buah kering secara tradisional memiliki indeks glikemik yang rendah hingga sedang, sehingga tidak mempengaruhi kadar gula darah secara instan. Sebagai contoh indeks glikemik buah aprikot kering berada pada angka 32, buah kurma 45 dan buah kismis 65. Rendahnya indeks glikemik pada buah kering dibarengi dengan tingginya serat. Indeks glikemik tidak semata-mata hanya berkaitan dengan kadar gula di dalam bahan pangan, namun juga dikaitkan dengan jenis karbohidrat, karakter fisik makanan dan keberadaan asam organik.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap respon indeks glikemik termasuk penilaian terhadap buah kering. Ini menunjukkan bahwa buah kering memiliki indeks glikemik yang sedang, sebanding dengan respon insulin setelah dikonsumsi. Selain itu, buah kering secara tekstur cukup kenyal dan kering saat dikunyah, serta adanya senyawa fenolik, asam organik, dan kandungan fruktosa yang membuat sebagian buah kering memiliki indeks glikemik yang rendah.
Lebih Hemat Ruang Penyimpanan
Buah kering biasanya dijual dengan kemasan plastik ukuran kecil hingga sedang, dengan panjang dan lebar kemasan yang tidak lebih dari 50 cm. Ketika sudah tiba di rumah, buah kering juga akan ditempatkan di wadah kecil atau toples kaca yang sudah pasti tidak membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, bisa diletakkan di atas meja makan, di meja ruang keluarga atau di dalam lemari dapur.
Namun sebaliknya bayangkan untuk menyimpan buah segar seperti mangga, apel dan nanas setidaknya dengan berat 3 kg pasti akan lebih merepotkan. Dengan berat seperti itu maka buah-buahan akan memenuhi ruang kulkas atau jika diletakkan di ruang udara terbuka membutuhkan box khusus dan keranjang buah besar. Jenis buah segar tersebut juga jarang bisa diletakkan sekaligus diatas meja atau lemari, hanya berkisar 3-5 buah saja. Hal ini dikarenakan buah segar akan mengambil tempat yang besar dalam meja makan atau lemari dapur anda. Selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa menyajikan buah segar sekaligus dalam jumlah banyak kurang elegan dan rapi untuk dilihat, yang tentu saja berbeda dengan buah kering.
Dalam Beberapa Hal Lebih Sehat
Secara umum buah kering memiliki nutrisi yang hampir sama dengan buah segar. Tetapi buah kering dipadatkan dalam kemasan yang jauh lebih kecil. Oleh sebabnya jika membandingkan kandungan nutrisi berdasarkan beratnya maka dalam beberapa hal buah kering dianggap lebih sehat. Berdasarkan beratnya, buah kering mengandung 3,5 kali serat, vitamin, dan mineral yang lebih banyak dibandingkan buah segar. Oleh karena itu dalam satu porsi buah kering sudah memberikan persentase besar sekaligus telah memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang direkomendasikan setiap hari.
Buah kering juga mengandung antioksidan terutama polifenol yang dikaitkan dengan peningkatan darah, menjaga kesehatan pencernaan, menghalangi rusaknya sel-sel tubuh akibat oksidatif serta mengurangi resiko dari berbagai penyakit kronis. Apabila membandingkan satu cangkir kismis dengan secangkir anggur maka serat, kalium, dan tembaga dalam buah kering (kismis) jauh lebih baik dibandingkan anggur.
Sementara membandingkan aprikot kering adalah sumber nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan aprikot segar. Aprikot kering lebih banyak mengandung vitamin A, vitamin B, zat besi, kalium, dan serat. Meski demikian harus diakui bahwa buah kering ini mengalami penurunan kadar vitamin C selama proses pengeringan karena melibatkan suhu panas.
Kekurangan Buah Kering
Buah kering memiliki kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah segar. Hal ini dikarenakan buah kering tidak mengandung air sehingga membuat kita terus ingin memakannya. Sebagai perbandingan dalam secangkir kismis mengandung 430 kalori, sementara dalam secangkir anggur segar hanya mengandung 60 kalori. Begitu pula dengan aprikot kering yang mengandung 380 kalori, sedangkan aprikot segar hanya terdiri dari 75 kalori. Perbedaan tingkat kalori antara buah segar dan buah kering sangat signifikan. Oleh sebabnya buah kering tidak dianjurkan dikonsumsi secara berlebihan maupun untuk jangka panjang.
Sementara beberapa produk buah kering juga mengandung tambahan gula, pewarna, dan bahan kimia untuk mempertajam tampilan dan rasa buah ini. Tentu saja hal tersebut dapat meningkatkan kandungan gula dan menurunkan rasa alami dari buah kering. Oleh karenanya, dalam memilih produk buah kering pastikan memilih yang diolah secara tradisional serta tidak mengalami proses pengolahan yang terlalu lama. Tak hanya itu, buah kering biasanya mengandung sulfur dioksida (zat belerang) yang terkadang menyebabkan alergi pada sebagian orang.
Tips Mengonsumsi Buah Kering
Dikarenakan gula tambahan yang mungkin terkandung dalam buah kering serta kalori yang tinggi membuat buah kering sebaiknya dikonsumsi dalam porsi yang sangat sedikit. Dua hingga tiga potong buah kering sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi dari buah. Perlu juga memperhatikan komposisi pada kemasan karena beberapa jenis buah kering mengandung zat adiktif seperti belerang untuk mempertahankan warna. Hal ini mungkin dapat mengganggu kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Zat belerang memang membuat buah kering menjadi lebih menarik, namun untuk beberapa individu yang sensitive akan kandungan ini, dapat mengalami kram perut, ruam kulit, dan serangan asma ketika mengonsumsinya. Bagi seseorang yang ingin menghindari belerang atau sulfur ini, sebaiknya pilih buah kering yang berwarna coklat atau keabu-abuan, dibandingkan buah yang berwarna cerah atau mencolok.
Dikarenakan kalori yang tinggi, buah kering sebenarnya tidak cocok dikonsumsi sebagai buah utama dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai solusi dari masalah ini buah kering hanya dijadikan pelengkap atau taburan dalam makanan sehat seperti salad, oatmeal, dan sereal. Beberapa jenis buah kering yang biasa ditambahkan dalam sajian makanan tersebut antara lain kismis, plum, ara, dan kurma. Dengan kata lain, buah ini bukan menjadi salah satu buah yang direkomendasikan untuk diet sehat.
Nah sudah tahu kelebihan buah kering, bukan? Maka dapat dikatakan buah kering adalah salah satu jenis buah yang sehat, meski bukan yang paling terbaik. Pada dasarnya mengonsumsi buah kering dengan porsi kecil sudah cukup untuk memenuhi gizi harian anda, sehingga tidak dianjurkan mengonsumsi secara berlebihan. Perilaku ini justru akan memberikan efek samping karena kalori dan kandungan zat adiktif dari buah kering yang mungkin akan mengganggu kesehatan anda.