This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.
5 Buah yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Diabetes
Daftar Isi
Diabetes dapat terjadi apabila organ pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, ataupun tidak mampu mengelola insulin dengan benar karena terjadinya disfungsi organ. Ini menyebabkan kadar glukosa darah yang lebih tinggi pada penderita diabetes, dibandingkan kadar gula orang normal. Maka dari itu penderita diabetes harus membatasi beberapa makanan yang mengandung gula dalam bentuk karbohidrat biasa (bukan karbohidrat kompleks). Dengan kata lain penderita diabetes harus mengawasi setiap asupan gula yang masuk ke dalam tubuh, termasuk gula yang berasal dari buah-buahan tertentu.
Durian
Durian memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, siapa sangka ternyata buah ini tidak di anjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Mengonsumsi durian secara berlebihan akan mengundang bahaya bagi penderita diabetes. Hal ini dikarenakan durian memiliki kandungan fruktosa atau gula alami, kalori dan karbohidrat tinggi.
Dalam takaran per 100 gram daging durian mengandung 27 gram karbohidrat, kalori 147 kkal, dan lemak yang cukup tinggi, sebanyak 5 gram. Mengonsumsi durian bagi penderita diabetes dapat mengakibatkan kenaikan gula darah secara mendadak. Hal ini dapat berbahaya pada tubuh, jika dibiarkan dalam jangka panjang akan memicu sindrom hiperglikemia hiperosmolar diabetic.
Sindrom hiperglikemia hiperosmolar diabetic dapat menjadi penyebab darah penderita diabetes menjadi kental. Hal ini terjadi ketika kadar gula darah mencapai 600 mg/dL atau lebih. Pada fase ini tubuh penderita akan berusaha membuang kelebihan gula melalui urin sehingga menyebabkan penderita mengalami dehidrasi. Apabila gejala ini dibiarkan akan semakin parah hingga memicu koma dan kematian. Sekitar 21 persen penderita diabetes yang mengalami sindrom ini disebabkan oleh komplikasi penyakit jantung, gangguan ginjal dan stroke yang seluruhnya berkorelasi negatif dengan buah durian yang tinggi kadar gula.
Penderita diabetes yang mengalami kadar gula melonjak secara mendadak akan ditandai dengan mulut kering dan kehausan, mata cekung, jantung berdebar kencang, kaki dan tangan dingin, demam, kebingungan, kelemahan pada salah satu sisi tubuh, hingga kejang, pingsan dan koma. Seluruh gejala tersebut bukan berarti langsung terjadi jika penderita diabetes mengkonsumsi durian, namun untuk mengantisipasi hal tersebut sebaiknya menghindari konsumsi durian, terutama dalam porsi yang banyak.
Memang menderita diabetes, bukan berarti anda tidak dapat mengkonsumsi durian selamanya. Sebenarnya indeks glikemik satu biji durian hanya 55, yang termasuk golongan makanan rendah gula. Bahkan nilai indeks tersebut lebih rendah dari pada nasi putih yang bernilai 65. Akan tetapi seseorang yang mengkonsumsi durian jarang sekali merasa cukup dengan satu atau dua biji durian. Biasanya saat mengkonsumsi durian seseorang akan “lupa diri” dan mengkonsumsi terlalu banyak. Oleh sebabnya ada aturan yang harus diikuti untuk penderita diabetes jika ingin mengkonsumsi durian.
Pertama, penderita diabetes harus memperhatikan berapa banyak karbohidrat (gula) yang dikonsumsi dan berapa batasan yang harus dipatuhi. Pengidap diabetes dapat mengkonsumsi durian pada porsi sedikit atau maksimal 2 biji. Daging dari biji durian yang berukuran kecil sekalipun sudah mengandung 8 gram gula yang dibentuk dari karbohidrat. Ini sama dengan gula yang terdapat pada satu buah apel atau pepaya. Kandungan glukosa dalam durian akan meningkatkan gula darah, sehingga akan memperburuk gejala diabetes.
Sementara tips lainnya dapat mengkonsumsi timun, sayur mentah dan tomat terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi durian. Ini bertujuan untuk membuat perut kenyang dan mengendalikan keinginan mengkonsumsi lebih banyak durian. Jika anda bersikeras mengkonsumsi durian, maka perlu mengurangi asupan makanan yang tinggi karbohidrat (gula) lainnya. Ingat juga bahwa makan durian akan menghambat kinerja obat diabetes, sehingga perlu berhati-hati terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
Mangga
Mangga merupakan buah yang mudah ditemukan di seluruh belahan dunia. Warna daging buahnya yang mencolok disertai rasanya yang manis dan asam bersamaan akan membuat banyak orang menyukainya. Saat mengkonsumsi mangga pasti anda sadar bahwa rasanya sangat manis dan kuat. Hal ini mengindikasikan kandungan gula yang tinggi pada mangga.
Sebenarnya mengkonsumsi mangga dalam batasan normal tidak akan mempengaruhi kadar glukosa penderita diabetes. Terutama karna mangga juga mengandung serat yang bisa menghambat proses penyerapan gula pada tubuh. Sehingga proses kenaikan gula tidak akan melonjak drastis. Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (PB PERSADIA) menjelaskan bahwa, kandungan gula dan kalori pada mangga dapat meningkatkan kadar gula darah pada manusia sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi penderita diabetes.
Sebagian orang berpikir bahwa rasa manis pada mangga adalah sehat sehingga orang mengkonsumsinya dalam jumlah banyak, padahal tindakan tersebut salah dan berbahaya bagi kesehatan. Bagi para penderita diabetes, jumlah takaran mangga yang dianggap normal adalah dua iris mangga atau maksimal setengah buah mangga berukuran sedang (85 gram). Istilahnya hanya menyipi saja, bukan untuk memuaskan keinginan memakan mangga. Perlu diingat juga bahwa mengonsumsi satu buah mangga utuh sudah cukup menaikkan gula darah penderita diabetes, yang tentu saja akan berakibat fatal jika diteruskan.
Beberapa dampak buruk jika gula darah meningkat, maka akan memperbesar peluang terjadinya infeksi pada gusi dan gigi, permasalahan kulit, penyakit tulang, kerusakan saraf, serta penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Untuk meminimalisir resiko tersebut pastikan untuk mengkonsumsi mangga bersamaan dengan makanan yang mengandung serat dan protein.
Apabila makanan jenis protein dan serat tinggi dikonsumsi dengan mangga, yang kaya akan karbohidrat (gula), maka akan meminimalisir peningkatan gula darah. Dengan kata lain gula darah dapat dikendalikan dengan strategi makan tertentu. Misalnya setelah mengkonsumsi setengah buah mangga bisa memakan sebutir telur, keju ataupun kacang-kacangan untuk menetralisir gula darah.
Semangka
Buah selanjutnya yang tidak boleh dimakan oleh penderita diabetes adalah buah semangka. Semangka banyak diminati orang karena rasanya yang manis dan segar disertai dengan harganya yang terjangkau. Konotasi kata “tidak boleh” mengacu pada indeks glikemik semangka yang tinggi yaitu bernilai 76, sehingga mengandung kadar gula yang tinggi. Meskipun semangka juga mengandung banyak nutrisi lainnya, namun tetap saja beberapa penderita diabetes akut tidak dianjurkan untuk mengonsumsi buah yang satu ini.
Jika penderita diabetes tetap ingin mengonsumsi buah semangka maka kuncinya harus mengonsumsi dalam porsi kecil. Selain itu penting untuk mengonsumsinya bersamaan dengan makanan yang mengandung lemak sehat, serat, serta protein yang tinggi. Beberapa jenis makanan yang mengandung nutrisi tersebut yaitu kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging merah dan ayam. Mengonsumsi berbagai makanan tersebut akan mengurangi dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh kadar glukosa yang tinggi dari semangka.
Tips lain yang harus dilakukan adalah mengonsumsi semangka setelah satu jam memakan makanan berat, sehingga akan mengurangi porsi makan anda disaat perut sudah terasa kenyang. Meskipun patokan dalam melarang makan semangka hanyalah indeks glikemik, dan belum ada penelitian khusus mengenai hal ini, namun sebagai tindakan pencegahan perlu untuk berhati-hati agar tidak terjadi komplikasi terkait diabetes. Misalnya nyeri perut, selalu merasa haus, penglihatan buram dan sakit kepala.
Nanas
Nanas memiliki rasa manis bercampur asam dan segar. Namun, nanas memiliki kombinasi yang lebih besar dari kadar gula dan karbohidrat, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah. Menurut standar saran penyajian buah per 150 gram, satu porsi nanas potong mengandung 15 gram gula dan 19 gram karbohidrat. Sementara pada satu buah nanas utuh hampir mengandung 120 gram karbohidrat, dan nanas yang diolah menjadi buah kalengan kemudian ditambahkan ke dalam sirup berat mengandung 51 gram karbohidrat per cangkirnya.
Nanas dimuat oleh banyak nutrisi salah satunya berupa enzim yang dikenal sebagai bromelain sehingga dapat membantu meningkatkan pencernaan dan bertindak sebagai diuretik. Selain itu, nanas dapat membantu menekan peradangan dan meningkatkan imunitas. Kandungan antioksidan pada nanas juga dapat membantu memerangi stres oksidatif. Tentu saja hal ini menjadikan nanas sebagai salah satu buah yang menawarkan banyak manfaat kesehatan yang luar biasa, namun bukanlah piihan yang baik bagi penderita diabetes.
Di ketahui nanas memiliki indeks glikemik atau kadar gula darah di level sedang. Buah yang mengandung indeks glikemik rendah dianggap paling baik untuk penderita diabetes, sehingga nanas kurang tepat untuk penderita diabetes. Hal ini disebabkan karena karbohidrat pada nanas juga dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. Kebanyakan penderita diabetes akan menghitung jumlah karbohidrat yang mereka konsumsi per makanan untuk menghindari fluktuasi signifikan dalam gula darah. Dalam hal ini nanas mengandung jumlah karbohidrat yang cukup menaikkan kadar gula.
Karena memiliki indeks glikemik sedang membuat nanas menjadi tidak begitu baik untuk kadar gula darah. Akan tetapi penderita diabetes tak perlu khawatir jika memang ingin mengonsumsi nanas. Nanas dapat dipadukan dengan makanan yang memiliki indeks glikemik level rendah. Perlu dicatat bahwa jus nanas tidak disarankan untuk dikonsumsi karena mengandung lebih banyak gula. Dan sebaiknya penderita diabetes harus menghidari makan nanas sebanyak mungkin.
Ceri
Ceri adalah buah manis lain yang mengandung kadar gula dan karbohidrat yang harus dihindari oleh penderita diabetes. Tetapi ada dua jenis ceri, manis dan asam yang mungkin memiliki dampak berbeda pada gula darah seseorang. Ceri asam memiliki jumlah karbohidrat yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan ceri manis. Per satu cangkir ceri asam mengandung sekitar 19 gram karbohidrat yang setara dengan sekitar 5 sendok teh gula. Sementara per satu cangkir ceri manis mengandung sekitar 25 gram karbohidrat dan ini setara dengan lebih dari 6 sendok teh gula.
Jumlah karbohidrat tersebut bisa menaikkan kadar gula darah. Meskipun demikian, ceri mengandung banyak nutrisi untuk tubuh seperti serat, protein, vitamin C dan kalium. Selain itu, ceri juga bisa meningkatkan fungsi saraf dan mengatur tekanan darah. Ceri sebenarnya memiliki banyak manfaat kesehatan untuk tubuh, diantaranya mampu melindungi tubuh dari penyakit berbahaya seperti kanker dan penyakit jantung. Tetapi, ceri ternyata tidak disarankan untuk penderita diabetes. Tindakan yang tepat bagi penderita diabetes ialah dengan memilih ceri asam karena jumlah karbohidrat didalamnya lebih rendah. Namun, jika penderita diabetes ingin mengonsumsi ceri manis, maka porsi setengah gelas sangat tepat, yang mana akan mendekati jumlah maksimum yang disarankan.
Dengan demikian, penderita diabetes tidak berarti harus berhenti mengkonsumsi buah-buahan, namun sebaliknya buah-buahan dapat menetralisir kadar gula dalam darah, Akan tetapi memang beberapa buah diatas adalah buah yang sebaiknya dihindari atau dibatasi. Sebaliknya dapat mengganti dengan buah yang tinggi serat seperti jeruk, kiwi, wortel, dan pisang. Selain itu disarankan juga untuk mengkonsumsi buah dan sayuran yang kurang manis seperti pare, kentang dan jagung.
Perlu diperhatikan bahwa masalah penderita diabetes tidak hanya terbatas pada jenis makanan yang dapat dikonsumsi, namun porsi dan variasi makanan juga penting. Kemudian penderita diabetes juga sebaiknya rutin mengecek kadar gula darah untuk memantau perkembangan kesehatan. Jangan lupa juga tetap beraktivitas dan berolahraga secara teratur untuk mengikis kalori di dalam tubuh anda, yang biasanya akan memperburuk gejala diabetes.
