Santan adalah cairan yang berasal dari ekstraksi kelapa parut yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membuat makanan bersantan seperti gulai, soto, opor, dan kari. Santan menambah cita rasa makanan menjadi lebih gurih, creamy, dan berkaldu sehingga sangat disukai oleh para ibu rumah tangga. Santan sering dikaitkan dengan makanan berlemak, sehingga diyakini dapat memicu penyakit berbahaya, mulai dari kolesterol hingga penyakit jantung.
Akan tetapi, kemunculan penyakit ini sebenarnya disebabkan oleh pengolahan santan yang kurang tepat atau cara mengonsumsinya yang berlebihan. Pada hakikatnya, santan dapat mendatangkan sejumlah manfaat bagi kesehatan apabila diolah dan dikonsumsi dengan cara yang benar. Manfaat santan di bawah ini merujuk pada santan murni yang belum dicampur dengan bahan apapun dan masih segar.
Kandungan Gizi
Rasa santan yang gurih dan sedikit manis telah dipercayakan sebagai bahan masakan yang menyempurnakan hidangan makanan maupun minuman. Santan juga dipercaya sebagai bahan masakan dengan segudang manfaat kesehatan. Hal ini dikarenakan kandungan gizi yang tertera di dalamnya dapat digunakan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dalam 100 gram santan murni mengandung:
- Air: 54,9 g
- Energi: 324 kalori
- Protein: 4,2 g
- Lemak: 34,3 g
- Karbohidrat: 5,6 g
- Kalsium: 14 mg
- Fosfor: 45 mg
- Besi: 1,9 mg
- Natrium: 18 mg
- Kalium: 514,1 mg
- Zinc: 0,9 mg
- Vitamin C: 2 mg
Manfaat Santan Kelapa
Hingga kini penelitian terhadap manfaat dari santan kelapa masih dilakukan. Namun sejauh ini penelitian telah mencocokkan kandungan nutrisi dari santan kelapa dengan manfaatnya bagi kesehatan. Ini digambarkan memiliki nutrisi dan manfaat yang sangat mirip dengan daging buah kelapa dan Virgin Coconut Oil (VCO). Seluruh kandungan nutrisi tersebut mengawali manfaat santan untuk kesehatan sebagai berikut.
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Santan murni adalah bahan yang baik untuk menghasilkan vitamin C dan asam laurat. Dua jenis nutrisi ini dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan. Tubuh sangat membutuhkan vitamin C dari sumber makanan karena tidak bisa diproduksi secara alami. Vitamin C baik untuk mencegah dan memperpendek durasi sakit seseorang.
Dengan kata lain, selain bersifat mencegah, manfaat ini juga mencakup percepatan penyembuhan penyakit. Sementara itu, kandungan asam laurat dibarengi dengan komponen asam kaprat dan anti-mikroba dalam santan murni, ternyata bermanfaat untuk menangkal bakteri dan virus yang hendak menyerang tubuh. Mengonsumsi minyak murni ini bisa dijadikan alternatif ketika mengalami masalah kelelahan, flu dan batuk, pilek.
Menurunkan Berat Badan
Santan murni terdiri dari trigliserida rantai menengah (MCT) yang dipercaya oleh ilmuan dapat menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan MCT akan mendorong produksi energi lebih banyak melalui proses yang disebut thermogenesis atau produksi panas. Dengan tahap ini, maka kalori dan lemak akan lebih banyak terbakar untuk diubah menjadi energi.
Lebih lanjut, penelitian lain juga menyebutkan bahwa MCT berperan dalam mengurangi berat badan sekaligus mengecilkan ukuran pinggang. Selain itu, kandungan trigliserida juga akan menyeimbangkan mikrobiota di dalam usus yang tidak stabil.
Ketidakstabilan mikrobiota adalah penyebab dari terjadinya obesitas. Oleh sebab itu, ketika seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung MCT saat sarapan, termasuk santan murni, maka asupan makanan di sisa hari semakin berkurang. Dengan demikian, mengonsumsi makanan berlebih dapat diminimalisir.
Mengontrol Kadar Gula Darah
Manfaat selanjutnya dari santan adalah mampu mengontrol kadar gula darah menuju normal. Sebuah penelitian menemukan bahwa kandungan trigliserida di dalam santan juga berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, yang berperan penting dalam memecah glukosa sekaligus mengontrol kadar gula darah.
Oleh sebab itu, penurunan berat badan sering kali dibarengi dengan sensitivitas insulin yang lebih baik. Selain itu, santan juga mengandung antioksidan yang mampu meningkatkan sekresi insulin. Santan murni akan menstimulasi metabolisme, mengurangi kadar gula darah, dan meningkatkan efisiensi respon seluler terhadap insulin, yang pada akhirnya akan membantu mengontrol gula darah dan mencegah diabetes.
Menurunkan Kolesterol
Untuk menurunkan kolesterol, santan yang digunakan harus santan murni bukan santan yang mengalami proses pengolahan atau campuran dari bahan lainnya. Santan murni bisa dikonsumsi langsung tanpa harus dicampurkan pada makanan.
Santan mengandung lemak omega 3 yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Oleh sebabnya, meskipun santan mengandung lemak jenuh, namun jika dikonsumsi dengan porsi sedang maka santan dapat menurunkan kadar kolesterol total.
Menyehatkan Jantung
Dikarenakan santan dapat menurunkan kolesterol serta mencegah obesitas, maka hal ini berkolerasi positif dengan manfaat santan yang dapat menyehatkan jantung. Adanya kolesterol baik dapat melindungi jantung dengan menghilangkan kolesterol jahat di dalam darah. Ini dilakukan dengan membawa kolesterol jahat ke organ hati, untuk kemudian dipecahkan dan dihilangkan dari tubuh.
Pada akhirnya aliran darah yang lancar tanpa adanya penyumbatan dari kolesterol dapat terhindar dari resiko penyakit jantung. Namun, perlu diingat bahwa santan tetap mengandung lemak, sehingga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena justru dapat membahayakan kesehatan jantung.
Menjaga Kesehatan Tulang
Santan dapat menjaga kesehatan tulang karena kandungan kalsium dan fosfor di dalamnya. Selain itu, bahan makanan ini juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu menjaga struktur tulang dan menjaga pengeroposan tulang akibat perubahan hormonal.
Santan yang kaya akan vitamin dan mineral akan membuat tulang lebih sehat dan kuat. Manfaat santan murni ini didapatkan dengan meminum langsung santan tanpa tambahan apapun. Dengan konsumsi santan murni, maka akan menurunkan resiko patah tulang, osteoporosis, hingga rematik.
Menjaga Kesehatan Gastrointestinal
Santan bermanfaat sebagai bahan untuk meningkatkan kesehatan gastrointestinal atau sistem pencernaan. Santan disebut sebagai minuman alternatif untuk menggantikan susu terutama bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa.
Selain itu, kandungan zinc sebagai salah satu mineral penting di dalam santan dapat membantu regenerasi sel-sel yang melapisi dinding usus. Hal ini dapat mencegah translokasi bakteri berbahaya dari dinding usus ke dalam aliran darah, serta mengatasi masalah pencernaan seperti diare dan sembelit. Oleh sebab itu, konsumsi santan dalam jumlah yang tepat karena akan menyeimbangkan enzim di dalam lambung dan sistem pencernaan.
Menjaga Kesehatan Rambut Dan Kulit
Santan telah mendapat popularitas karena dapat digunakan sebagai bahan untuk merawat rambut dan kulit. Kandungan lemak yang tinggi dalam santan bertindak sebagai sealant yang berguna untuk retensi kelembapan. Saat dioleskan ke kulit secara langsung, santan murni akan membantu mengurangi ketombe dan gatal di kulit kepala.
Tak hanya itu, santan juga bisa diterapkan pada kulit tangan dan kaki untuk membantu melembabkan dan menjaga elastisitas kulit. Asam laurat di dalam komponen santan memiliki sifat anti-bakteri dan anti-jamur. Ini berkontribusi untuk mengurangi pembentukan kerutan dan memberi penampilan awet muda yang lebih lama.
Sifat anti-bakerinya juga berkontribusi terhadap pencegahan jerawat. Oleh sebab itu, saat ini beberapa produk kosmetik juga menggunakan santan sebagai salah satu komposisi untuk membersihkan make up.
Menyeimbangkan Elektrolit
Santan kaya akan mineral yang dapat memenuhi kebutuhan elektrolit seperti kalium, magnesium, dan fosfor. Kalium berfungsi untuk memelihara irama jantung yang normal. Ini juga berperan penting untuk menjaga fungsi otot yang sehat.
Sementara itu magnesium diperlukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, menjaga fungsi saraf dan membantu membentuk otot. Fosfor adalah komponen struktural yang penting di dalam pembentukan tulang dan gigi. Dengan menambahkan santan ke dalam makanan, maka tubuh dapat mencukupi kebutuhan elektrolit di dalam tubuh.
Menjaga Kesehatan Otak
Santan ternyata juga berkontribusi dalam menjaga kesehatan otak dengan memelihara fungsi sel dan saraf di otak. Kandungan MCT, antioksidan dan protein pada santan akan menutrisi energi positif pada otak. Ini membuat otak dapat bekerja secara maksimal.
Selain itu, santan yang mengandung antioksidan tinggi terutama vitamin C dan vitamin E dibutuhkan untuk menangkal radikal bebas. Antioksidan ini akan meningkatkan komunikasi antara sel di otak sekaligus membantu sel otak untuk membentuk koneksi baru terhadap suatu pembelajaran. Hal ini berdampak pada peningkatan daya tangkap informasi dan daya ingat.
Santan terdiri atas asam lemak rantai sedang yang mudah dimanfaatkan oleh organ hati untuk diubah menjadi keton. Keton adalah salah satu senyawa yang dibutuhkan untuk menciptakan energi bagi otak. Oleh sebabnya keton dapat berguna untuk mencegah penyakit nurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer.
Mencegah Kanker
Mungkin tak banyak yang tahu bahwa santan murni nyatanya bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang bersifat anti-kanker. Hal ini secara teknis disamakan dengan kandungan yang ada pada minyak kelapa yang terdiri dari asam laurat. Asam laurat memberikan efek pada sel kanker untuk berhenti tumbuh dan hilang dari organ tubuh. Dengan kata lain asam laurat akan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker terutama jenis kanker payudara.
Tips Memasak Santan
Santan yang bermanfaat bagi kesehatan akan berbahaya jika tidak dimasak dengan benar dan dikonsumsi secara berlebihan. Oleh sebabnya, untuk mendapatkan sejumlah manfaat diatas, maka beberapa hal berikut sangat penting untuk dilakukan.
Tidak Dimasak Lebih Dari Tiga Menit
Pada dasarnya santan termasuk kategori lemak baik. Hal ini dikarenakan santan mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh. Namun, cara memasak yang terlalu lama, akan membuat lemak pada santan akan berubah menjadi lemak jenuh yang justru berbahaya.
Lemak jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), sehingga memperbesar resiko penyumbatan pembuluh darah yang berakibat pada penyakit kronis berbahaya. Sebaiknya santan tidak dimasak lebih dari 3 menit dan dianjurkan untuk dimasukkan terakhir ketika makanan hampir matang. Hal ini bertujuan untuk membuat santan tidak terlalu lama di suhu panas sehingga tidak merubahnya menjadi lemak jahat.
Tidak Memanaskan Makanan Yang Mengandung Santan
Santan juga bisa berubah menjadi sumber makanan lemak jahat apabila dihangatkan berkali-kali. Hal ini dikarenakan makanan yang mengandung santan jika dikenakan panas berulang kali akan menimbulkan lapisan minyak. Tentu saja, ini akan membahayakan bagi kesehatan jika terlalu sering dilakukan dan dikonsumsi.
Tidak Mencampur Bahan Lain Yang Menimbulkan Kolesterol
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa mengonsumsi santan akan meningkatkan kadar kolesterol dan menyebabkan kegemukan. Namun, faktanya hal ini dapat terjadi apabila santan dicampurkan dengan bahan-bahan berkolesterol tinggi.
Misalnya menggunakan santan untuk campuran makanan telur, daging, dan jeroan secara bersamaan. Apalagi jika hidangan penutup dilengkapi dengan makanan yang mengandung santan, seperti cendol yang juga menggunakan pemanis dari gula merah. Kandungan kalori dari santan pun menjadi lebih banyak. Inilah yang menjadi alasan mengapa santan sebaiknya tidak dikonsumsi dalam porsi besar, terutama jika dibarengi dengan makan makanan berkalori dan mengandung gula yang tinggi, seperti nasi, pulut dan mie.
Hal Yang Perlu Diperhatikan
Selain menerapkan cara mengonsumsi dan mengolah santan yang benar, maka untuk menyempurnakan manfaat dari santan kelapa, sebaiknya lakukan beberapa hal penting sebagai berikut.
Pilih Santan Tanpa Bahan Pengawat
Santan dapat berbahaya jika dikemas dalam kaleng yang mengandung zat kimia berbahaya yaitu bisphenol-a (BPA). BPA biasanya ditemukan pada kemasan logam dan plastik. Apabila BPA masuk ke dalam tubuh maka dapat menyebabkan gangguan fungsi pada otak terutama pada anak-anak. Oleh sebab itu jika ingin membeli santan kemasan, pilihlah yang tertulis bebas BPA (BPA Free) pada bungkusnya.
Tak hanya itu, perlu juga memperhatikan tidak adanya tambahan bahan kimia berbahaya yang dicampurkan di dalam santan, misalnya pengawet. Sebaliknya, pilihlah santan yang sudah dikemas dengan proses dan metode pengawetan yang baik seperti UHT (ultra high technology) sehingga santan bisa awet, lezat serta tidak mengandung bahan berbahaya.
Beli Dari Produsen Terpercaya
Produk santan siap pakai yang baik harus sudah mendapatkan izin dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bersertifikasi halal. Hal ini untuk memastikan bahwa santan tersebut sudah pasti aman bagi kesehatan. Akan tetapi jika memilih untuk membeli santan murni di pasar tradisional yang tidak menggunakan label kemasan, maka pastikan membelinya pada produsen yang reputasinya baik, serta kebersihannya terjamin.
Periksa Kandungan Nutrisi Pada Label Kemasan
Santan murni seharusnya mengandung beragam nutrisi seperti serat, omega 3, omega 6, rendah kalori dan bebas kolesterol. Santan yang mendapat tambahan gula maupun pemanis buatan biasanya mengandung kalori dan lemak yang tinggi sehingga kurang disarankan untuk dikonsumsi.
Selama dikonsumsi dalam porsi yang tidak berlebihan dan diolah dengan sederhana, maka santan memang menawarkan manfaat bagi kesehatan. Layaknya makanan lain, apabila santan dikonsumsi berlebihan tentu saja akan memicu efek samping dan penyakit berbahaya. Maka, sebaiknya mengonsumsi makanan bersantan secukupnya saja.