Apa itu MCT Oil?
Medium Chain Triglyceride atau Medium Chain Triacylglycerol (MCT) atau diartikan dengan minyak trigliserida rantai sedang, adalah sebuah suplemen makanan yang populer di kalangan atlet dan binaragawan. Nama lain dari MCT yaitu Medium Chain Fatty Acids (MCFA). Minyak MCT banyak diekstraksi dari minyak kelapa, karena lemak dalam minyak kelapa sekitar lebih dari 50% berasal dari MCT.
MCT Oil sudah dikenal sejak tahun 1950an yang digunakan sebagai pengobatan untuk pasien dengan gangguan penyerapan lipid. Pada tahun 1994, Medium Chain Triglyceride telah digunakan pada produk pangan dan masuk dalam kategori Generally Recognized as Safe (GRAS) oleh oleh Food and Drug Administration (FDA).
Karakter dari Medium Chain Triglyceride (MCT) serupa dengan air, yaitu berupa larutan putih bening. MCT memiliki ukuran molekul yang lebih kecil, titik cair yang lebih rendah, cair dalam suhu ruang, serta kandungan energi yang lebih rendah daripada Long Chain Triglyceride (LCT). Sehingga, metabolisme dari MCT mudah diserap dan dapat dicerna langsung lalu dikirim langsung ke hati, menyediakan sumber energi bagi tubuh, serta tidak disimpan sebagai lemak tubuh.
MCT sulit diproduksi, dan cara memperolehnya hanya dari minyak alami yang banyak memiliki kandungan asam lemak rantai sedang yang diisolasi, seperti minyak kelapa dan minyak sawit. Minyak MCT mengandung kalori yang lebih sedikit daripada trigliserida rantai panjang (LCT), yaitu sekitar 10%, yang biasa ditemukan dalam sejumlah makanan seperti alpukat, minyak zaitun, serta kacang-kacangan.
Kandungan lemak jenuh rantai sedang dari MCT memiliki beberapa kelebihan, diantaranya sifat jenuh dari MCT yaitu sangat stabil, tidak mudah rusak pada temperatur yang tinggi atau rendah, serta memiliki retensi yang tinggi terhadap oksidasi, seperti cahaya dan udara. Anti mikroba yang terdapat pada kandungan MCT, yaitu asam lemak bebas dan monogliserida, membuat minyak ini sangat efektif dalam merusak dinding sekaligus mematikan sel mikroba, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Manfaat MCT Oil
Berpotensi dalam Menurunkan Berat Badan
Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa MCT Oil atau minyak MCT mampu meningkatkan pelepasan dua hormon yang dapat meningkatkan rasa kenyang pada tubuh: peptide YY dan leptin. Sementara studi lainnya membandingkan 2 orang; satu mengonsumsi minyak MCT, sedangkan yang lainnya mengonsumsi minyak kelapa sebagai bagian dari sarapan.
Dalam hal ini, orang yang mengonsumsi minyak MCT saat sarapan, faktanya memakan makanan yang lebih sedikit saat makan siang, dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi minyak kelapa. Selain itu, peningkatan dari trigliserida dan glukosa lebih rendah pada MCT oil, yang mana dalam hal ini, MCT mampu mempengaruhi rasa kenyang. Lebih lanjut, beberapa penelitian menjelaskan bahwa dengan mengonsumsi minyak MCT, dapat membantu mengurangi berat badan dan lingkar pinggang, bahkan minyak ini mampu mencegah obesitas.
Tak hanya itu, MCT juga dapat diubah menjadi keton yang dihasilkan saat asupan karbohidrat rendah, dari penguraian lemak. Mengonsumsi MCT dapat membantu anda agar tetap dalam kondisi pembakaran lemak, atau dikenal sebagai ketosis. Sebagai tambahan, minyak MCT dapat mengoptimalkan pertumbuhan bakteri baik, serta mendukung lapisan usus, yang akan membantu anda dalam menurunkan berat badan.
Pada kesimpulannya, MCT berpotensi dalam menurunkan berat badan dengan cara meningkatkan rasa kenyang pada tubuh, menghilangkan lemak, memproduksi keton, serta memperbaiki lingkungan usus. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan keefektifannya.
Menurunkan Kadar Gula Darah
Selain berpotensi dalam menurunkan berat badan, minyak MCT juga dapat menurunkan kadar gula darah, dan berdampak baik pada penderita diabetes. Sebuah studi dalam jurnal Metabolism menyatakan bahwa MCT mampu mengurangi beberapa faktor resiko diabetes, yang meliputi resistensi insulin pada pasien penderita diabetes tipe 2.
Menjadi Sumber Energi yang Baik
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa minyak MCT mudah diserap dan dicerna oleh tubuh serta langsung dikirim ke hati, sehingga tidak memerlukan empedu untuk dipecah seperti Long Chain Triglyceride (LCT). Dalam prosesnya, lemak di hati diolah menjadi sumber energi yang dapat digunakan langsung atau disimpan sebagai lemak tubuh.
Minyak MCT juga dapat menjadi sumber energi bagi sel-sel otak. Apabila anda menjalani diet ketogenik, MCT dapat diubah menjadi keton di hati. Keton ini melewati penghalang darah-otak anda, sehingga bisa dijadikan sebagai sumber energi untuk sel otak.
Membantu Mengurangi Penumpukan Laktat pada Atlet
Peningkatan kadar laktat mempunyai dampak negatif terhadap kinerja olahraga. Nah, dengan mengonsumsi MCT oil, dapat membantu mengurangi penumpukan laktat. Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa atlet yang mengonsumsi 1,5 sendok teh MCT atau 6 gram saat makan dan sebelum berolahraga, kadar laktatnya lebih rendah, serta kinerja olahraganya semakin baik, daripada mereka yang mengonsumsi LCT.
Mengubah Lemak Menjadi Energi
MCT oil diserap lebih cepat oleh hati daripada Long Chain Triglyceride (LCT), yang di dalamnya mengandung asam lemak. Pada organ hati, pergerakan MCT dari usus ke hati tidak memerlukan pemecahan cairan empedu. Dalam hal ini, lemak dipecah untuk digunakan sebagai sumber energi secara langsung. Pada studi lainnya juga ditemukan bahwa mengonsumsi minyak MCT sebelum olahraga akan membantu anda dalam menggunakan lemak lebih banyak daripada karbohidrat untuk energi.
Membantu Mengatasi Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer merupakan penyakit otak yang menurunkan daya ingat, kemampuan berpikir, serta perubahan perilaku seseorang. MCT oil menawarkan sumber energi alternatif, yaitu keton. Sumber energi alternatif ini membuat sel-sel otak untuk bertahan lebih baik, serta memblokir reseptor di otak yang menjadi penyebab hilangnya daya ingat.
Sebuah studi menemukan bahwa dosis tunggal MCT meningkatkan kognisi jangka pendek pada orang penderita alzheimer, dengan tipe gen tertentu. Selain peran dari faktor genetik, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa 20 hingga 70 gram minyak MCT yang mencakup asam kaprilat atau kaprat, dapat membantu meringankan gejala alzheimer, baik yang ringan maupun sedang. Manfaat minyak MCT bagi penderita Alzheimer cukup menjanjikan, akan tetapi diperlukan studi lanjutan dengan skala yang lebih lama dan lebih besar.
Membantu Mengatasi Epilepsi
Pada sebuah penelitian, menemukan bahwa pada diet ketogenik, MCT bisa diubah menjadi keton dan meningkatkan produksi keton, hal ini bermanfaat dalam mengurangi frekuensi serangan serta mengelola epilepsi. Selain itu, asam kaprat MCT dapat mengelola kontrol kejang yang lebih baik dibandingkan dengan obat antiepilepsi yang tersebar luas. Apabila anda mempertimbangkan diet ketogenik untuk mengelola epilepsi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli nutrisi terlebih dahulu.
Melawan Pertumbuhan Jamur dan Bakteri
Minyak MCT telah dibuktikan memiliki efek antijamur dan antimikroba. Dalam studi in-vitro, minyak kelapa yang mengandung banyak MCT dapat mengurangi pertumbuhan Candida albicans, yang dapat menyebabkan sariawan dan berbagai infeksi pada kulit, sebesar 25%. Tak hanya itu, minyak kelapa dapat mengurangi bakteri penyebab penyakit yang disebut Clostridium difficile.
Kemampuan untuk mengurangi berbagai pertumbuhan bakteri dan jamur pada minyak kelapa disebabkan oleh kapri, laurat, dan asam kaprilat dalam MCT. Akan tetapi, kebanyakan penelitian ini dilakukan melalui penelitian in-vitro, yaitu penelitian pada hewan. Studi pada manusia masih diperlukan sebelum kesimpulannya menjadi lebih kuat.
Mengurangi Faktor Resiko Penyakit Jantung
Faktor yang menjadi penyebab resiko penyakit jantung diantaranya adalah kolestrol tinggi, dan indeks massa tubuh. Minyak MCT telah terbukti dalam menurunkan berat badan dan mengurangi lemak, sehingga tentu saja minyak ini juga dapat mengurangi resiko penyakit jantung.
Pada penelitian yang dilakukan pada 24 pria yang kelebihan berat badan, ditemukan bahwa dalam mengonsumsi minyak MCT yang dicampurkan dengan minyak biji rami dan fitosterol selama 29 hari, mampu mengurangi kadar kolestrol sebanyak 12,5%. Hasil yang sama didapat dengan mencampurkan minyak MCT ke dalam makanan. Selain itu, minyak MCT membantu meningkatkan kolestrol baik (HDL) sebagai pelindung jantung.
Efek Samping MCT Oil
Hal yang perlu anda ingat bahwa konsumsi minyak MCT sama dengan mengonsumsi lemak. Mengonsumsi minyak ini akan meningkatkan jumlah kalori dan lemak pada pola makan seseorang. Inilah yang menyebabkan minyak MCT yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan berat badan. Tak hanya itu, jumlah lemak dalam hati pun akan meningkat apabila MCT oil dikonsumsi secara berlebihan untuk waktu yang lama.
Selain menurunkan nafsu makan, minyak ini juga dapat merangsang pelepasan hormon lapar untuk sebagian orang jika dikonsumsi secara berlebihan. Bahkan dalam penelitian pada pasien anoreksia, minyak MCT dapat meningkatkan hormon yang merangsang nafsu makan. Hal ini berakibat pada kenaikan berat badan seseorang.
Petunjuk Penggunaan MCT Oil
Konsumsi minyak MCT tidak boleh sembarangan, serta harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada ahli medis atau ahli gizi, karena pengunaan minyak MCT akan berbeda-beda untuk setiap orang. Hal ini berkaitan dengan usia, berat badan, dan kondisi medis tertentu pada pasien. Minyak ini haruslah dipanaskan perlahan karena titik asapnya yang lebih rendah daripada lemak dan minyak biasa. Minyak MCT dapat dicampurkan dengan makanan atau cairan. Setelah MCT dibuka, simpan dalam lemari es dan habiskan dalam satu bulan.
Penyimpanan
Setelah mengenal lebih jauh mengenai MCT Oil, penting untuk mengetahui tips penyimpanannya. Selalu simpan minyak MCT pada suhu di bawah 20 derajat celcius, dan selalu ganti tutup wadah setelah digunakan. Umur simpan minyak MCT yang belum dibuka ialah 36 bulan atau 3 tahun.
Apa itu Virgin Coconut Oil?
Virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa murni merupakan produk olahan yang terbuat dari daging kelapa. Minyak murni ini berupa cairan dengan warna jernih, tidak berasa, serta memiliki bau khas kelapa. Metode yang dilakukan untuk mendapatkan minyak ini umumnya dengan metode pemanasan bertahap.
Minyak kelapa murni ini mengandung 13 gram lemak total dalam satu sendok makan. 11 gram di antaranya berasal dari lemak jenuh yang ditemukan dalam minyak kelapa murni, yaitu asam laurat. Virgin coconut oil mengandung fitokimia atau senyawa khusus pada tanaman, yaitu saponin dan alkaloid. Virgin coconut oil juga kaya akan zat besi, vitamin K, dan mengandung banyak mikronutrien.
Manfaat Virgin Coconut Oil
Membunuh Mikroorganisme Berbahaya
Manfaat virgin coconut oil (VCO) yang pertama yaitu dapat membunuh mikroorganisme berbahaya. Hal ini disebabkan oleh asam laurat sebanyak 50% yang terdapat pada virgin coconut oil. Saat asam laurat diserap dan dicerna tubuh, asam lemak ini akan berubah menjadi zat monolaurin. Zat monolaurin dan asam laurat dipercaya dapat membunuh pathogen berbahaya penyebab infeksi, yakni virus, bakteri, dan jamur.
Mempermudah Proses Pencernaan
Virgin coconut oil kaya akan lemak, hal ini akan membantu tubuh dalam menyerap sejumlah vitamin seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kandungan MCT yang terdapat pada minyak kelapa murni mampu membantu pemecahan lemak. Ini disebabkan karena kandungan MCT yang diserap liver akan diubah menjadi keton.
Mencegah Diabetes dan Jantung
Minyak kelapa murni dipercaya mampu memperbaiki sensitivitas insulin, dan kandungan glukosa dalam tubuh pada penderita diabetes tipe 2. Bukan hanya itu saja, minyak kelapa murni yang kaya akan asam laurat dapat menjaga kesehatan jantung. Minyak ini juga dapat meningkatkan kadar kolestrol baik (HDL), serta menurunkan kolestrol jahat (LDL). Sebuah studi yang dilakukan pada pasien penderita jantung koroner, ditemukan bahwa dalam mengonsumsi minyak kelapa murni juga dapat membantu menjaga kadar trigliserida yang diiringi dengan rutin olahraga dan diet sehat.
Mengatasi Timbulnya Jerawat
Virgin Coconut Oil (VCO) menjadi alternatif lainnya untuk mengatasi jerawat yang membandel. Pasalnya, kandungan asam laurat (lauric) pada minyak ini efektif dalam mengurangi peradangan serta bakteri penyebab jerawat. Kandungan lauric serta caprylic juga dapat dimanfaatkan sebagai pelembab kulit, agar kulit anda menjadi lebih sehat. Cara untuk menghilangkan jerawat secara alami lainnya bisa anda baca di sini.
Membantu Menurunkan Berat Badan
Sama halnya dengan MCT oil, virgin coconut oil juga dapat membantu menurunkan berat badan, karena di dalam minyak kelapa murni, juga terdapat kandungan MCT dengan cara mengurangi rasa lapar. Tak hanya dapat menurunkan berat badan, virgin coconut oil (VCO) juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan bakteri baik, serta memperkuat lapisan usus. Bakteri baik ini yang akan membantu proses pemecahan dan penyerapan gizi, agar tubuh dapat mengubahnya menjadi energi, tidak dalam bentuk lemak.
Mengatasi Infeksi Saluran Kemih
Kandungan chain fatty acid yang terdapat dalam minyak kelapa murni bekerja sebagai antibiotic alami yang akan mengganggu lapisan lipid pada bakteri, dan membunuh bakteri tersebut. Minyak ini juga dapat dimanfaatkan dalam melawan kanker. Sebuah studi membuktikan bahwa virgin coconut oil mampu mencegah pertumbuhan sel kanker, dan membunuh bakteri penyebab kanker, yaitu helicobacter pylori.
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Kandungan asam laurat (lauric) pada virgin coconut oil dipercaya dapat melawan bakteri, mengurangi jamur, dan virus. Kandungan ini yang akan diubah menjadi monolaurin saat tecerna oleh tubuh. Dengan adanya kemampuan dalam mencegah infeksi serta melawan berbagai bakteri, jamur, dan virus, minyak ini akan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Efek Samping Virgin Coconut Oil
Walaupun minyak kelapa murni ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun tetap perlu diperhatikan penggunaannya supaya tidak berlebihan. Minyak ini dapat menimbulkan lemak trans yang berbahaya bagi tubuh. Dalam hal efek sampingnya, mengonsumsi VCO secara berlebihan dapat menyebabkan diare dan resiko alergi. Untuk itu, sebaiknya gunakan minyak ini dalam dosis yang rendah terlebih dahulu.
Petunjuk Penggunaan Virgin Coconut Oil
Batas aman untuk mengonsumsi minyak ini berkisar antara 4 hingga 7 sendok makan, atau sekitar 60 hingga 100 ml per hari. Meskipun belum ada batas aman dalam konsumsi minyak ini, sebaiknya anda tetap mengikuti aturan aman agar minyak kelapa murni ini tidak menimbulkan efek samping. Namun, tetaplah konsultasikan pada dokter atau ahli nutrisi terlebih dahulu agar anda lebih yakin.
Itulah sejumlah perbedaan antara Medium Chain Triglyceride (MCT Oil) dan Virgin Coconut Oil (VCO). Meski memiliki manfaat yang serupa, namun tetap terlihat perbedaan antara kedua minyak tersebut.
Anda dapat membaca artikel lainnya terkait minyak dengan klik link berikut.