9 Alasan Kenapa Lebih Baik Masak Di Rumah

Daftar Isi

Manusia adalah mahluk hidup yang dibekali oleh akal dan pikiran oleh Sang Pencipta. Oleh sebab itu, bahkan sejak era sebelum masehi, manusia telah memutar otaknya sedemikian rupa untuk tetap bertahan hidup dan berkembang biak di muka bumi.

Berbekal akal dan pikiran ini, manusia mampu melakukan berbagai aktifitas yang tidak bisa dilakukan oleh mahluk hidup lain. Seperti halnya memasak, ataupun memasang jebakan saat berburu. Tapi seiring perkembangan zaman, budaya dan situasi, banyak orang yang menjual berbagai makanan siap saji. Sehingga hanya dengan membeli makanan tersebut, kita tidak perlu repot-repot lagi untuk memasak makanan yang dijual itu.

Tapi sebenarnya, meskipun praktis, membeli makanan yang siap santap kadang bisa membuat kita kecewa, entah itu karena rasa, durasi saat membelinya, ataupun porsi makanannya. Khususnya jika kita hanya memiliki waktu yang singkat untuk istirahat makan siang.

Untuk menghindari kekecewaan tersebut, maka ada baiknya kita memasak makanan yang akan kita makan dengan tangan kita sendiri. Karena dengan memasak, kita bisa mendapatkan 9 manfaat yang tidak akan kita dapatkan jika kita membeli makanan siap santap di luar rumah.

Ekonomis dan Efisien

Jika kita sering kecewa atau tidak puas dengan porsi makanan yang kita beli, maka ada baiknya juga untuk memasak makanan kita sendiri. Karena dengan memasak, kita tidak hanya bebas mengatur pengeluaran serta menentukan bahan-bahan yang akan kita gunakan.

Tetapi kita juga bisa memperbesar porsi makanan yang akan kita santap. Bahkan terkadang, dengan memasak, kita bisa membuat makanan untuk beberapa orang dengan harga makanan yang sama di sebuah restoran.

Seperti halnya ketika kita membeli satu porsi mie goreng di warung kopi, atau ketika kita membeli satu porsi spaghetti bolognese di sebuah restoran. Harga dari dua makanan ini setidaknya bisa menghasilkan 2 hingga 3 porsi makanan yang sama jika kita memasaknya di rumah.

Lalu soal efisiensi, hal ini berhubungan erat dengan durasi pemesanan makanan. Biasanya jika kita membeli makanan, khususnya delivery, kita memerlukan sekitar 15 hingga 30 menit agar kita bisa menyantap makanan tersebut.

Namun jika kita membawa bekal makanan yang dimasak dari rumah ke sekolah atau tempat kerja, kita bisa memangkas banyak waktu tersebut, khususnya untuk orang-orang yang memiliki jam makan siang yang sangat sebentar seperti murid-murid di sekolah atau tenaga kesehatan.

Ramah Lingkungan

Beberapa tahun kebelakang, gagasan untuk mengurangi sampah yang tidak bisa diurai secara alami semakin bergema. Berbagai gerakan dan jargon untuk menyelamatkan bumi semakin sering terdengar.

Bahkan beberapa sekolah di Indonesia kini mulai menghindari penggunaan sampah yang tidak bisa didaur ulang serta membahayakan lingkungan dan kesehatan, seperti halnya penggunaan styrofoam.

Salah satu langkah yang selalu digagas oleh berbagai gerakan tersebut adalah reuse, atau singkatnya adalah penggunaan kembali sesuatu yang berpotensi menjadi limbah. Satu dari sekian banyak cara untuk menjalankan reuse ini adalah dengan membawa bekal dari rumah.

Dengan membawa bekal dari rumah, sekalipun bisa menambah berat barang bawaan, tetapi kita bisa meminimalisir atau meniadakan produksi sampah. Sebab biasanya, kotak bekal yang banyak dijual di pasaran mampu bertahan hingga bertahun-tahun jika tidak digigit tikus.

Khususnya untuk kotak bekal yang memiliki beberapa partisi di dalamnya, yang meminimalisir tercampurnya rasa pada bekal yang kita bawa ke sekolah, tempat kerja ataupun ketika bertamasya.

Bebas Memilih Bahan

Dengan memasak, kita bisa memastikan makanan yang dihasilkan benar-benar sehat dan bersih dari zat-zat yang tidak diinginkan, entah itu pengawet ataupun bahan-bahan yang dilarang dalam agama. Dengan kebebasan ini juga, kita bisa berkreasi dan menciptakan sebuah masakan sesuka hati.

Tidak hanya dari segi estetika dan keamanan dari bahan-bahan berbahaya, dengan memasak kita bisa menghindari bahan-bahan yang bisa menimbulkan alergi, baik itu untuk diri sendiri ataupun keluarga.

Sehingga tidak aneh jika memasak makanan adalah salah satu kewajiban bagi para perantau atau orang-orang yang memiliki alergi terhadap makanan. Karena seperti yang kita ketahui, alergi tidak bisa disembuhkan secara total, namun masih bisa dikendalikan.

Bisa Memperkirakan Gizi Makanan

Selain ahli gizi, biasanya menghitung gizi dalam makanan adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh para ibu dan seseorang yang sedang menjalani diet. Karena tidak ada seorang ibu yang tega memberikan makanan yang tidak bergizi dan penuh bahan tambahan pangan yang berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang pada anggota keluarganya.

Lalu orang-orang yang sedang berdiet juga tidak mau usahanya dalam menurunkan berat badan menjadi sia-sia karena keliru dalam menghitung gizi makanan. Karena untuk berdiet, kita tetap harus memenuhi asupan gizi harian dengan memperhatikan jumlah kalori yang akan masuk dan terbakar di dalam tubuh. Dengan sistem diet yang seperti itu, menjalani diet juga tidak akan menjadi perjalanan yang melelahkan dan traumatis.

Lebih Terjaga Kebersihannya

Dalam memasak, kita tentu perlu memikirkan berbagai macam faktor. Selain masalah gizi, rasa dan juga estetika, memasak juga memerlukan kebersihan yang baik untuk menghasilkan makanan yang memiliki kualitas tinggi.

Dengan memasak sendiri di rumah, kita tidak hanya menjamin kebersihan alat masak dan alat makan saja. Tetapi kita juga bisa memastikan kebersihan dari bahan yang kita pakai.

Karena jika kebersihan bahan makanan tidaklah baik, hal ini akan berpengaruh pada kesehatan kita, entah itu secara akumulatif ataupun secara langsung. Seperti halnya penggunaan minyak goreng yang sudah menghitam dan bersifat karsinogenik, ataupun faktor kebersihan bahan-bahan mentah yang berhubungan dengan kesehatan pencernaan.

Melatih Kemampuan Memasak

Untuk semua orang, kemampuan memasak adalah sesuatu yang sangat penting. Karena dengan memasak, itu artinya kita bisa mengolah bahan-bahan mentah yang alot, keras, mengandung bakteri yang buruk untuk kesehatan serta tidak layak dikonsumsi menjadi sesuatu yang layak dan aman untuk dikonsumsi manusia.

Selagi melatih kemampuan memasak juga, kita bisa melatih kesabaran, kreativitas serta ketelatenan kita yang bisa diterapkan pada pekerjaan lainnya. Belajar memasak juga akan menjadikan kita sebagai seseorang yang bisa diandalkan dalam hal-hal yang mengandalkan detail dan bersifat artistik.

Membangun Image Positif

Dengan kemampuan memasak yang cukup, setidaknya kita telah membangun image kita sebagai seseorang yang diidam-idamkan. Karena biasanya, seseorang yang pandai memasak selalu melekat dengan image sebagai orang yang bisa diandalkan, penyabar dan cekatan.

Meski tentunya kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari kemampuan memasaknya, tetapi kemampuan memasak kini merupakan daya tarik yang sangat kuat, khususnya untuk para lelaki. Karena kebanyakan perempuan, khususnya yang belum menikah, terkadang membayangkan untuk masak bersama suami tercinta tanpa ada kegagalan yang berarti.

Pereda Stress

Memasak tidak hanya sekadar menyiapkan makanan bagi keluarga atau orang lain. Memasak juga memiliki berbagai manfaat, baik secara psikologis ataupun motorik, khususnya pada anak-anak. Setidaknya dengan memasak, itu berarti kita akan berfokus pada sesuatu yang membuat kita puas.

Karena pada dasarnya memasak adalah seni, karena orang-orang pasti memiliki standarnya masing-masing untuk sisi estetika. Kita juga akan terlibat dalam menciptakan sebuah mahakarya dengan mencicipi dan mengoreksi rasa dari masakan. Namun memasak juga bisa menjadi sebuah pekerjaan, seperti halnya koki profesional, ataupun ibu rumah tangga yang harus memasak setiap hari.

Meski para ibu rumah tangga terkadang jemu dengan kegiatan ini setiap harinya, tetapi selalu ada kepuasan sendiri saat melihat makanan yang kita buat mendapatkan apresiasi dari keluarga.

Bahkan saat memasak makanan favorit anggota keluarga, mungkin para ibu akan membayangkan rasa bahagia ketika melihat anak dan suami makan dengan lahap. Oleh karena itu, masakan seorang ibu biasanya adalah cinta pertama dari anak-anaknya.

Lalu jika memasak adalah sebuah hobi, maka biasanya kegiatan ini akan semakin dihayati, mengingat memasak adalah sesuatu yang membuat kita tenang dan puas. Setidaknya selain memasak makanan yang disukai, kita juga perlu memperhatikan zat gizi dalam makanan agar makanan yang kita buat menjadi lebih sehat dan berkualitas tinggi.

Quality Time

Memasak tidak hanya menjadi aktivitas yang bisa dinikmati seorang diri, dan membuat seseorang fokus pada apa yang ada dalam pikirannya. Memasak juga adalah aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat untuk dilakukan bersama-sama, khususnya oleh anak-anak yang suka bereksplorasi dan menyukai hal-hal baru. Karena dengan memasak bersama, tanpa sadar seseorang sedang menularkan kemampuan memasaknya pada partner memasaknya.

Sekalipun perlu menyediakan waktu khusus untuk memasak dan membersihkan alat masak setelah dipakai, namun waktu yang akan kita pakai menjadi lebih berarti. Selain itu, jika kita ikhlas ketika memasak, maka kemungkinan kita membuat diri sendiri atau orang lain bahagia akan semakin besar.

Lagipula, tidak ada seorang ahli yang tidak melewati latihan keras. Jadi mari kita terus mengasah kemampuan memasak kita. Karena dengan memasak, bisa timbul sebuah rasa bahagia dan aman di dalam hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *