7 Fakta Sejarah Hagia Sophia Yang Ikonik

Daftar Isi
7 Fakta Sejarah Hagia Sophia Yang Ikonik
7 Fakta Sejarah Hagia Sophia Yang Ikonik

Bahkan sampai saat ini, bangunan besar bernuansa oranye yang terletak di distrik Fatih, Istanbul bagian Eropa ini tetap menjadi bangunan yang paling mudah dikenali. Selain dikarenakan warnanya yang paling berbeda, Hagia Sophia, atau biasa juga disebut dengan nama Aya Sofia atau Aya Sofya dalam bahasa Turki, juga dikelilingi oleh berbagai macam tempat bersejarah lainnya yang tidak kalah indah meskipun arsitekturnya memiliki perbedaan gaya yang cukup banyak.

Dari berbagai keindahan alam, arsitektur, dan sejarah yang ada di Turki, Hagia Sophia adalah sebuah mahakarya yang sangat sulit digantikan. Sehingga setidaknya, terdapat 7 fakta historis mengenai Hagia Sophia yang sangat sayang untuk dilewatkan, terutama dalam situasi di saat kita sedikit terkekang karena pandemi Covid-19 ini, di mana semua orang kesulitan untuk berpetualang mengelilingi dunia yang luas dan indah ini.

Histori Status Hagia Sophia

Histori Status Hagia Sophia
Histori Status Hagia Sophia

Sebagai bangunan yang dibangun sekitar tahun 537 masehi, Hagia Sophia bisa dikatakan sebagai salah satu saksi bisu tertua dari setiap perubahan Turki yang berdekatan dengan pesisir pantai. Bangunan yang didirikan atas perintah kaisar Justinian I dari kekaisaran Romawi Timur ini awalnya berfungsi sebagai katedral kristiani.

Selain digunakan sebagai katedral, Hagia Sophia adalah bangunan yang berhasil mengobrak-abrik bidang arsitektur tempo hari, dan berhasil menjadi ikon dari arsitektur Bizantium. Hagia Sophia berfungsi sebagai katedral selama ratusan tahun lamanya.

Hingga akhirnya, pada tahun 1453, Sultan Mehmet Al-Fatih dengan kegigihannya yang luar biasa berhasil menaklukkan Konstantinopel dan merubah Hagia Sophia menjadi sebuah masjid. Di masa Ottoman, Hagia Sophia berubah nama menjadi Aya Sofia.

Bangunan ini juga direnovasi agar lebih bersahabat dan cocok sebagai masjid. Dengan meniru gaya Hagia Sophia, 4 minaret ditambahkan di setiap pojok bangunan. Gambar-gambar bernuansa kristiani ditutupi oleh plaster, dan bagian interior ditambahkan berbagai elemen islami seperti mimbar, mihrab, serta dua buah kaligrafi raksasa yang terpasang mengitari interior masjid.

Lalu pada tahun 1931, Hagia Sophia sempat ditutup selama 4 tahun lamanya oleh pemerintah Republik Turki. Baru pada tahun 1935, Hagia Sophia kembali dibuka sebagai museum. Sebenarnya nasib Hagia Sophia masihlah sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan bangunan-bangunan bersejarah lainnya, terkhusus masjid di Istanbul. Seperti halnya kompleks Istana Yıldız yang sempat dijadikan kasino sebelum akhirnya turut menjadi museum hingga saat ini.

Kemudian secara mengejutkan, pada musim panas tahun 2020, Hagia Sophia diubah kembali statusnya menjadi masjid di bawah perintah Presiden Recep Tayyip Erdogan. Meskipun tentunya, setelah perubahan status ini, banyak sekali pihak yang menentang keputusan pemerintah. Tetapi pihak pemerintah tidak terlalu ambil pusing dengan kritik yang bertebaran di seluruh dunia dan tetap berbangga hati dengan keputusannya.

Keberadaan Mesjid Küçük Aya Sofya

Keberadaan Mesjid Küçük Aya Sofya
Keberadaan Mesjid Küçük Aya Sofya

Hagia Sophia bisa dikatakan sama dengan Masjid Mecidiye, atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Ortaköy yang berada di distrik Beşiktaş. Baik itu Masjid Ortaköy ataupun Hagia Sophia memiliki kembaran versi kecilnya sendiri yang masih terletak di distrik yang sama.

Kembaran kecil dari Hagia Sophia sendiri bisa dikatakan memiliki nasib yang mirip dengan kembaran besarnya. Lalu meskipun didirikan sebelum Hagia Sophia berdiri, namun Masjid Küçük Aya Sofya ini diketahui bukanlah model dari Hagia Sophia, meskipun sebelumnya masjid ini berfungsi sebagai sebuah gereja yang didedikasikan pada Saint Sergius dan Saint Bacchus.

Namun uniknya, gereja ini baru diubah statusnya menjadi masjid pada masa Sultan Bayezid II, yang merupakan putra dari Sultan Mehmet Al-Fatih. Masjid Küçük Aya Sofya ini kemungkinan termasuk pada deretan masjid yang ditutup pada awal Republik Turki berdiri, karena minaret dari masjid ini sempat dirobohkan pada tahun 1940, meskipun akhirnya kembali dibangun pada tahun 1956.

Lalu karena kurang mendapat perhatian, pemugaran baru dimulai pada awal tahun 2000-an, dan berakhir pada bulan September tahun 2006. Bangunan ini sendiri masih mendapatkan statusnya sebagai masjid, sedikit berbeda dengan Hagia Sophia.

Terletak di Lokasi Strategis

Jika kita selami lebih jauh, distrik Fatih adalah distrik yang strategis dan penuh dengan berbagai saksi bisu  yang menyaksikan perubahan demi perubahan di Turki. Selain itu, karakteristik distrik ini sangatlah khas. Karena kebanyakan eksterior bangunan klasik dipertahankan dengan baik di sini, sehingga harmoni antara bangunan klasik dan bangunan bergaya modern berpadu dengan cantik hampir di seluruh distrik ini.

Secara spesifik, Hagia Sophia sendiri berdekatan dengan Masjid Suleymaniyye, dan juga Masjid Sultan Ahmet, atau yang juga dikenal dengan nama Masjid Biru karena interiornya yang mayoritas bersepuh keramik berwarna biru dengan kualitas yang sangat bagus.

Selain itu Hagia Sophia juga berdekatan dengan Yerebatan Sarnıcı, sebuah irigasi raksasa yang dibangun pada era yang sama dengan Hagia Sophia. Kabarnya pernah ditemukan sebuah kepala yang cukup unik di sana pada zaman Ottoman.

Jika kita perluas lagi jangkauan kita, maka Hagia Sophia sebenarnya masihlah berdekatan dengan Istana Topkapi. Selain itu, di sekitar Hagia Sophia juga terdapat banyak tempat bersejarah seperti pemandian umum yang didirikan oleh Hurrem Sultan, beserta makam dari beberapa Sultan Ottoman. Lalu seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya, Hagia Sophia masih berdekatan dengan kembaran versi kecilnya, yaitu masjid Küçük Aya Sofya.

Pernah Dikunjungi Bangsa Viking

Pernah Dikunjungi Bangsa Viking
Pernah Dikunjungi Bangsa Viking

Jika tidak diteliti secara mendetail, sebenarnya fakta ini juga minim dengan referensi. Tetapi terdapat sebuah torehan yang diketahui berasal dari bangsa Viking di dalam bangunan Hagia Sophia. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi di balik torehan tersebut, yaitu bangsa Viking yang disewa oleh kekaisaran Romawi sebagai bodyguard, atau merupakan bagian dari ekspedisi dagang bangsa Viking yang tempo hari telah mencapai wilayah Istanbul.

Sering Dijadikan Lokasi Syuting

Di antara distrik lainnya di Istanbul, sebenarnya distrik Fatih adalah yang paling sering dijadikan tempat syuting, baik itu oleh industri Hollywood ataupun industri perfilman lokal ataupun negara lainnya. Sejak sebelum statusnya diubah kembali menjadi masjid, sudah ada berbagai film yang turut merekam keagungan arsitektur Hagia Sophia.

Dari industri Hollywood, setidaknya ada dua film dari franchise James Bond yang turut menyorot keagungan arsitektur Hagia Sophia, yaitu Skyfall dan From Russia with Love. Selain itu, ada juga film yang diadaptasi dari novel karya Dan Brown, Inferno. Selain menyorot Hagia Sophia, film Inferno turut menyorot bagian dalam Yerebatan Sarnıcı dan keelokan distrik Fatih.

Selain itu ada juga film berjudul Argo, serta sebuah dokumenter berjudul Beneath Hagia Sophia, yang bisa menjadi petunjuk bagi pembaca novel Inferno. Di luar industri Hollywood, sebenarnya sudah cukup banyak film yang turut menyorot keagungan Hagia Sophia, seperti film 99 Cahaya di Langit Eropa.

Kompleks Pemakaman di Hagia Sophia

Sebagai bangunan keagamaan yang telah berabad-abad berdiri dengan kokoh, Hagia Sophia juga memiliki kompleks pemakaman yang bersejarah. Baik itu dari masa Bizantium ataupun Ottoman, setidaknya ada cukup banyak nama yang dimakamkan di Hagia Sophia.

Dari era Bizantium, tercatat jika Enrico Dandolo, seorang Doge dari Venesia pernah dimakamkan di Hagia Sophia. Ini terjadi setelah Enrico berhasil mengambil alih Konstantinopel meskipun hanya sesaat. Namun sayangnya, setelah kekaisaran Bizantium berhasil merebut kembali Konstantinopel, mereka menggali lagi makam Enrico Dandolo lalu membuang kerangkanya ke laut.

Kemudian setelah penaklukan Konstantinopel oleh Ottoman, makam yang asli ditutup karena Hagia Sophia telah beralih fungsi menjadi masjid. Lalu pada abad ke-19, sebuah tim restorasi dari Italia membuat sebuah tanda bertuliskan Henricus Dandolo, yang mengacu pada nama asli Enrico Dandolo di lokasi yang diperkirakan dekat dengan makam asli Doge Venesia tersebut.

Kemudian pada masa Dinasti Ottoman, Sultan Selim II, atau yang memiliki julukan Selim Sarı, menjadi sultan Ottoman pertama yang meninggal dan dimakamkan di ibu kota, lebih tepatnya di sekitar Hagia Sophia. Keluarganya juga diketahui dimakamkan dekat dengan beliau.

Kemudian ada 4 sultan lain beserta keluarga dekatnya yang dimakamkan dekat dengan Hagia Sophia, yaitu Sultan Murad III, Sultan Mehmet III, Sultan Mustafa I, kemudian Sultan Ibrahim I. Sehingga kini, kita akan mendapati 5 bangunan yang terpisah dari bangunan utama, yang tidak lain merupakan makam dari kelima sultan Ottoman tadi.

Kucing Penjaga Hagia Sophia

Sebenarnya sudah menjadi hal lumrah di Turki ketika ada kucing liar yang masuk ke masjid atau pertokoan, terutama ketika musim dingin melanda. Namun ada kucing spesial yang sangat khas di Hagia Sophia, yaitu Gli. Sebenarnya kucing ini juga memiliki 2 saudara yang bernama Pati dan Kızım. Tetapi Gli tetaplah yang paling terkenal jika dibandingkan dengan kedua saudaranya.

Kucing betina kelahiran tahun 2004 ini diketahui telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di Hagia Sophia. Bahkan banyak sekali orang yang mengenali Gli sebagai penjaga Hagia Sophia. Meskipun bisa dikategorikan sebagai kucing kampung, namun Gli telah bertemu banyak orang, dan menjadi sangat terkenal ketika dielus oleh Barack Obama dan Recep Tayyip Erdoğan yang pada tahun 2009 masih menjabat sebagai perdana menteri.

Sebagai seekor kucing, Gli diketahui memiliki umur yang sangat panjang, yaitu sekitar 16 tahun. Ketika Hagia Sophia diumumkan akan dialih fungsikan lagi sebagai masjid, foto-foto Gli ketika sedang berjalan dan berguling penuh kebahagiaan di atas karpet masjid langsung menyebar dengan mudah di internet.

Namun sayang, Gli hanya bisa menikmati kesenangan berguling kesana kemari di karpet masjid dalam kurun beberapa bulan saja. Gli dinyatakan mati pada tanggal 7 November 2020 setelah menerima perawatan di sebuah klinik hewan di Levent sejak tanggal 24 September 2020.

Diketahui jika Gli dimakamkan di Hagia Sophia sebagai sebuah tanda penghormatan. Sebagai suksesor titel “Penjaga Hagia Sophia”, pemerintah Turki sampai mendatangkan seekor kucing Angora berbulu putih bersih bernama Kılıç. Meskipun sebenarnya, Hagia Sophia sudah benar-benar sepenuhnya terbuka pada kucing-kucing jalanan di sekitar masjid.

Meskipun tentu masih banyak fakta mengenai Hagia Sophia yang belum tertulis di artikel ini, tetapi setidaknya artikel ini bisa menjadi sarana untuk menambah wawasan sambil membebaskan pikiran di tengah situasi yang terlampau rumit ini. Jika ingin menyelami lebih lanjut mengenai Hagia Sophia, ada baiknya untuk melakukan penelusuran melalui buku ataupun film dokumenter yang menjelaskan mengenai seluk-beluk Hagia Sophia.

Infographic 7 Fakta Sejarah Hagia Sophia Yang Ikonik
Infographic 7 Fakta Sejarah Hagia Sophia Yang Ikonik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *