Kenapa Tomat Harus Dibuang Kulit dan Bijinya

Tomat adalah salah satu buah yang sering digunakan dalam masakan, terutama dalam pembuatan saus. Sebagian besar tomat dikonsumsi dalam bentuk bubur atau dimasak, dan dalam kedua kasus tersebut, kulit dan biji tomat biasanya dibuang. Namun, benarkah kulit dan biji tomat harus dibuang sebelum ditambahkan pada suatu resep? Simak penjelasan di bawah ini.

Haruskah Membuang Kulit dan Biji Tomat?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai kenapa kulit dan biji tomat harus dibuang, penting mengetahui alasan ini terlebih dahulu. Seperti yang kita ketahui bahwa kulit tomat memiliki tekstur yang berbeda dari daging tomat. Pasalnya, kulit serta biji tomat dapat menghilangkan konsistensi pada suatu hidangan, dan inilah salah satu alasan mengapa beberapa orang memilih untuk membuang kulit dan biji tomat. Selain itu, kulit yang masih menyatu dengan daging tomat dapat menyebabkannya menggulung, sehingga Anda mungkin tidak akan mendapatkan campuran halus yang seragam.

Kulit tomat juga diketahui mengandung sejenis nutrisi yang disebut flavonol. Kandungan tersebut dapat memberikan rasa pahit. Akan tetapi, hal ini lebih ke preferensi individu, apakah Anda merasa terganggu akan masalah tersebut atau tidak. Hal yang sama berlaku jika Anda menyimpan tomat untuk digunakan nanti, saat tomat mungkin akan diubah menjadi saus. Meskipun ini sepenuhnya adalah terkait masalah preferensi, untuk saus yang paling halus dan paling lembut, Anda mungkin mempertimbangkan untuk mengupas kulitnya.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai Pengawet

Kapan Harus Membuang Kulit dan Biji Tomat?

Saat Membuat Saus atau Sup

Dalam hal membuat saus tomat, mengupas kulitnya akan lebih disukai, karena jika kulitnya dibiarkan, maka bisa saja kulit tomat menggulung di dalam saus. Saran yang paling umum untuk membuat saus adalah dengan mengupas kulit tomat saus untuk menghindari potongan yang berserabut. Sementara yang lain menyebutkan bahwa kulit tomat bisa membuat saus Anda pahit – membuangnya akan membuat saus lebih premium.

Di sisi lain, membiarkan kulit dan biji tomat tanpa harus dibuang dapat menambah dimensi pada hidangan, seperti pada sup. Kulit dan bijinya juga memberikan rasa umami yang lebih kaya, sementara beberapa orang lainnya memilih untuk tidak membuang kulit dan biji tomat karena menyukai tekstur dan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Untuk mengalengkan atau membekukan tomat, atau membuat saus atau sup, yang terbaik adalah membuang kulit serta biji tomat sebelum mengolahnya. Kulit dan biji tomat biasanya akan lebih sulit dicerna karena tidak matang seperti dagingnya dan akan muncul pada produk jadi Anda. Oleh karena itu, Anda mungkin harus menyingkirkan kulit dan bijinya.

Saat Membuat Salad, Salsa, Telur Dadar, atau Casserole

Menyingkirkan kulit dan biji tomat juga harus dilakukan ketika menambahkan tomat ke berbagai hidangan seperti casserole, salad, salsa, dan telur dadar. Kulit beserta bijinya dapat membuat hidangan tersebut menjadi lebih lengket dan encer, serta merusak konsistensi resep. Sementara pada salad, kelembapan ekstra akan membuat selada menjadi layu. Pada kasus seperti ini, Anda mungkin akan lebih memilih untuk membuang kulit dan biji tomat.

Tetapi terlepas dari hidangan apa pun yang akan dibuat, kandungan flavonol mungkin membuat Anda berpikir dua kali dalam membuang kulit serta biji tomat. Flavonol adalah sejenis antioksidan nabati dan, seperti yang disebutkan sebelumnya, kandungan flavonol dapat memberikan rasa pahit. Namun dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa kandungan ini memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, seperti menurunkan resiko penyakit kanker, mencegah penyakit kardiovaskular, dan komplikasi terkait usia lainnya.

Apabila Anda mengupas kulit tomat, manfaat kandungan tersebut tidak akan Anda rasakan sepenuhnya karena kandungan flavonol ditemukan pada kulit sebanyak 98 persen. Sehingga, menjaga tomat tetap utuh akan memaksimalkan nilai nutrisinya bagi Anda. Sebagai alternatif, Anda dapat menyimpan kulit untuk digunakan nanti.

Apa yang Terjadi Jika Tidak Mengupas Kulit Tomat Untuk Saus?

Kulit yang dibiarkan menyatu pada daging tomat akan menghasilkan potongan-potongan kecil yang melengkung yang mengapung di sekitar saus Anda. Kulit tomat cenderung tidak rusak saat dimasak sehingga biasanya masih terlihat di bagian akhir. Ini juga bergantung dari cara Anda memotong tomat, Anda akan mendapatkan potongan kulit keriting yang keras yang menambahkan sedikit tekstur pada saus Anda. Sehingga, tekstur saus pun dapat rusak akibat kulit yang masih tersisa.

Haruskah Anda Membuang Biji Tomat Saat Membuat Saus?

Membuang biji tomat merupakan upaya ekstra tetapi dapat menjadikan saus memiliki tekstur yang lebih halus dengan rasa pahit yang lebih sedikit. Ini bukan salah satu langkah yang penting, sebab banyak resep yang menyarankan untuk menyimpan bijinya ketika membuat saus. Ini lebih ke masalah preferensi, apakah Anda lebih menyukai sensasi rasa pahit dan tekstur yang sedikit lebih kasar, atau justru lebih menyukai saus yang sempurna namun membutuhkan upaya ekstra serta memakan waktu yang lebih banyak karena harus menyingkirkan biji tomat.

Sementara itu, beberapa orang tidak menyukai kekasaran biji dalam saus pasta, tetapi dengan tomat matang, serta jika sausnya cukup matang, mereka tidak terlalu invasif. Menggigit langsung biji tomat memberikan sensasi pahit di mulut Anda, tetapi setelah Anda memasak sausnya dan menambahkan bahan lain, rasa pahitnya dapat hilang begitu saja.

Jika Anda ingin membuang bijinya, Anda bisa memotong tomat menjadi dua bagian dan menekan atau mengambil biji yang berair. Secara alami, saus memiliki sedikit kadar air dan teksturnya juga lebih kental. Menyisihkan biji tomat untuk saus berarti akan menjadikan tekstur saus menjadi ekstra kental. Menghilangkan daging buah dan biji tomat berarti menghilangkan rasa penuh yang ditawarkan tomat pada saus.

Cara Membuat Saus Tomat Tanpa Mengupas Kulit Tomat

Jika Anda bertekad untuk tidak mengupas tomat dan ternyata kulitnya menambah nilai dan rasa pada saus Anda, maka ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah kulit tomat yang keriting dan berserabut. Anda bisa menggunakan food processor atau blender untuk mengurangi sisa kulit tomat pada saus Anda. Umumnya, semakin lama Anda mencacahnya, maka akan semakin halus pula tekstur akhirnya.

Beberapa pusaran bilah akan meninggalkan Anda dengan tekstur kasar. Namun, jika Anda lebih menyukai tekstur yang lebih halus, putar mata pisau selama beberapa detik lebih lama, karena ini akan memberi Anda campuran yang jauh lebih halus dengan sedikit atau tanpa bekas kulit.

Jika tidak memiliki peralatan dapur tersebut, Anda bisa menggunakan parutan kotak sebagai alternatif dengan sisi lubang besar untuk memarut tomat Anda, dengan begitu, maka akan menyisakan tumpukan kulit yang bisa Anda buang ke tempat sampah. Potongan kecil kulit yang tidak Anda kupas hanya akan menyatu dengan saus dan menjadi bagian dari bahan.

Tomat yang Digunakan Untuk Saus

Untuk membuat saus, Anda bisa menggunakan jenis tomat apa pun, tetapi tomat prem seperti tomat Roma dan tomat pasta lainnya adalah jenis yang terbaik untuk saus. Jenis tomat ini paling baik digunakan dalam saus karena lebih banyak daging dan memiliki sedikit biji dan sedikit jus. Tak hanya itu, tomat Roma menjadikan waktu memasak lebih singkat dan membantu mengurangi saus menjadi pasta kental. Selain tomat Roma, beberapa tomat di bawah ini adalah jenis yang terbaik yang bisa digunakan untuk saus.

  • San Marzano memiliki kandungan airnya yang rendah sehingga sangat cocok untuk membuat saus.
  • Roma adalah tomat klasik dengan dagingnya yang keras, tebal, dan sedikit biji.
  • Super Italian Paste adalah jenis buah tomat berwarna oranye kemerahan yang berdaging, namun dengan sedikit biji.
  • Viva Italia menawarkan rasa mentah yang luar biasa yang meningkat saat dimasak, dan menjadi favorit di antara sebagian besar koki.
  • Big Mama adalah tomat besar berbentuk lemon dengan kulit yang mudah dikupas setelah direbus. Ini memiliki kepadatan daging yang tinggi dan sedikit biji.
  • Pasta Amish – sangat mirip dengan tomat Roma tetapi menawarkan rasa yang lebih manis daripada rekannya.

Cara Menghilangkan Kulit Dan Biji Tomat

Menghilangkan kulit dan biji tomat memiliki keunggulannya sendiri, untuk membuangnya, Anda harus merebus air dalam panci cukup dalam untuk menutupi tomat. Kemudia, tomat harus dicuci dan membuang buang daunnya. Membuang inti tomat dan mengeluarkan sebagian besar bijinya sebelum direbus juga merupakan cara yang bagus, namun beberapa orang enggan melakukan hal tersebut.

Potong tomat dengan membuat tanda X di ujung bawah buah, berlawanan dengan batangnya. Masukkan tomat dengan hati-hati ke dalam air mendidih perlahan agar airnya tidak menciprat Anda. Bisa juga menggunakan penjepit atau sendok berlubang besar untuk memasukkan tomat ke dalam air. Biarkan tomat di dalam air selama 30 detik hingga satu menit.

masakan negara apapun cairo food bumbunya

Saat kulit mulai pecah-pecah atau beriak, angkat tomat dan masukkan ke dalam mangkuk berisi air es. Biarkan tomat mendingin dalam penangas es selama satu atau dua menit dan kulitnya akan langsung terlepas. Anda harus berhati-hati karena tomatnya akan sangat panas. Untuk membuang bijinya, potong tomat menjadi dua dan keluarkan, dan cukup menyisakan daging tomat.

Kesimpulannya, membuang kulit dan biji tomat hanyalah bergantung pada preferensi dan hidangan yang akan dibuat. Beberapa hidangan memang mengharuskan untuk menyingkirkan kulit dan biji tomat karena akan membuatnya lengket dan encer. Sementara untuk membuat saus, membuang kulit dan biji tomat hanya terkait masalah preferensi.

Jika Anda mengutamakan saus yang sempurna dan tak keberatan menyisihkan banyak waktu dalam upaya membuang kulit dan biji tomat, maka lakukanlah. Namun sebaliknya, jika Anda ingin mendapatkan manfaat kandungan flavonol yang terdapat pada kulit tomat, maka biarkan saja kulitnya menyatu.

Setelah mengetahui kenapa kulit dan biji tomat harus dibuang, Anda juga mungkin ingin mengetahui apakah tomat termasuk buah atau sayur. Untuk membaca artikel menarik tersebut, Anda dapat membacanya melalui tautan berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *