10 Negara Eksportir Rempah Terbesar, Beserta Komoditinya

Rempah-rempah memiliki peran penting dan menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari di seluruh dunia. Sudah sejak era kolonial dulu, rempah-rempah bernilai sangat tinggi karena dianggap sebagai sesuatu yang begitu berharga. Untuk memenuhi permintaan global, banyak negara yang mengekspor rempah-rempah ke seluruh dunia. Di antara banyaknya negara eksportir rempah di dunia, berikut adalah 10 negara eksportir rempah terbesar di dunia beserta komoditinya.

India

Food and Agricultural Organization (FAO) dan OEC World setuju bahwa India merupakan negara teratas sebagai negara yang paling banyak mengekspor rempah-rempah ke seluruh dunia. Hal ini tak diragukan lagi dan bisa dilihat dari kuatnya rasa rempah pada setiap masakan di India. Penggunaan rempah yang melimpah dalam masakan India memang sudah menjadi ciri khas, dan ini disebabkan oleh produksi rempah-rempah yang begitu melimpah.

India menyumbang lebih dari sepertiga produksi global dengan lebih dari 75 jenis rempah-rempah termasuk cabai, fenugreek, bawang putih, jintan, kapulaga, kunyit, ketumbar, mustard, dan merica. Negara bagian penghasil rempah terbesar di India yaitu Andhra, Pradesh, Gujarat, Karnataka, Rajashtan, dan Tamil Nadu.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai MSG

Kegiatan ekspor rempah dari India tak terhalang meskipun adanya pandemi khususnya pada tahun 2020 hingga 2021, karena nilai ekspor rempah-rempah India memang telah meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2021 hingga 2022, India mengekspor rempah-rempah senilai US$ 4.102,29 juta.

Rempah-rempah India dan produk rempah-rempah dari 225 varietas berbeda dikirimkan ke lebih dari 180 negara di seluruh dunia, dengan tujuan negara utama adalah Tiongkok, Amerika Serikat, Bangladesh, Thailand, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, Malaysia, Inggris, Indonesia, dan Jerman. Sembilan negara tujuan tersebut menyumbang lebh dari 70 persen total pendapatan ekspor pada tahun 2021 hingga 2022.

Etiopia

Di urutan kedua dalam negara eksportir rempah terbesar di dunia beserta komoditinya adalah Etiopia. Negara ini menghasilkan rempah-rempah sebanyak 311,4 ribu ton pada tahun 2020. Meskipun produksinya jauh lebih rendah di bawah India, namun Etiopia berhasil meningkatkan produksi rempah-rempah sebanyak 18,8% daripada tahun 2019 yang hanya memproduksi 261,9 ribu ton.

Pada tahun 2021, Ethiopia mengekspor rempah-rempah senilai $7,83 juta. Tujuan utama ekspor Rempah-rempah dari Ethiopia adalah India ($2,96 juta), Uni Emirat Arab ($773rb), Amerika Serikat ($566rb), Mesir ($504rb), dan Kanada ($425rb). Rempah-rempah yang diproduksi oleh petani kecil di Etiopia adalah korarima (Aframonum Korarima), cabai merah panjang, jahe, kunyit, kapulaga, lada hitam, jintan hitam, jintan putih/gulma Bishops (Nech azmud), ketumbar, fenugreek, sage, dan kayu manis.

Bangladesh

Salah satu negara di Asia Selatan, yaitu Bangladesh menduduki posisi ketiga teratas sebagai negara eksportir rempah terbesar di dunia. Produksinya melimpah hingga 309,5 ribu ton pada tahun 2020. Dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 173,8 ribu ton, negara ini mampu meningkatkan produksi rempah yang signifikan sebanyak 78%. Komoditi yang diekspor Bangladesh antara lain daun fenugreek, biji nigella, kapulaga hitam, dan lada hitam. Negara utama tujuan ekspor rempah Bangladesh termasuk Cina, Indonesia, India, dan Kuwait.

Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, termasuk rempah-rempah. Pada zaman dahulu, Indonesia menjadi negara yang dijajah karena kekayaan rempah-rempah yang melimpah. Mulai dari Sabang sampai Merauke, daerah-daerah di Indonesia memproduksi banyak rempah-rempah yang tersebar di setiap pulau.

Indonesia memang menjadi negara yang banyak mengekspor rempah ke seluruh dunia, dengan aneka ragam komoditi unggulan yaitu cengkeh, kayu manis, jahe, lada pala, dan vanilla. Bahkan, di Indonesia memiliki salah satu jenis lada putih yang disebut lada putih muntok berkat curah hujan yang tinggi, dan berhasil tumbuh di wilayah tropis dan tanah yang subur di Indonesia.

Sebagai salah satu komoditi perdagangan rempah, produksi lada berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini disebabkan oleh Indonesia yang berada di garis katulistiwa, menyebabkan kondisi tanah yang subur di wilayah tropis. Beberapa rempah seperti jahe memang hanya bisa tumbuh di wilayah tropis, itulah sebabnya Indonesia begitu kaya akan rempah-rempah, dan kerap menjadi negara jajahan di era kolonial dahulu.

Negara tujuan eksportir rempah dari Indonesia ke seluruh dunia mayoritas dari Amerika Serikat, Cina, India, Vietnam, dan Belanda. Tercatat hingga akhir tahun 2020, nilai ekspor rempah-rempah Indonesia mencapai $1,02 miliar atau hampir setara dengan Rp. 16 triliun. Angka tersebut ditargetkan naik dua kali lipat pada tahun 2024 mendatang.

Cina

Cina merupakan negara yang juga banyak mengekspor rempah ke seluruh dunia, dengan nilai ekspor rempah-rempah mencapai 737 juta dolar AS, dan bahkan melampaui melebihi nilai ekspor rempah-rempah India dalam periode fiskal 2019-2020. Negara ini secara besar-besaran memproduksi rempah seperti bunga lawang, biji adas, cengkeh utuh, kayu manis, dan lada Sichuan, yang merupakan rempah yang banyak digunakan dalam masakan di seluruh dunia.

Pada tahun 2021, Tiongkok mengekspor Rempah-rempah senilai $783 juta, menjadikannya pengekspor Rempah-rempah terbesar pertama di dunia. Pada tahun yang sama. Tujuan utama ekspor Rempah-rempah dari Tiongkok adalah Belanda ($89,6 juta), Jepang ($84,8 juta), Amerika Serikat ($76,3 juta), Malaysia ($76,1 juta), dan Pakistan ($54,9 juta).

Turki

Turki meningkatkan produksi rempah-rempah sebanyak 5,5% dari 260,5 ribu ton pada 2019 menjadi 274,8 ribu ton pada 2020. Pada tahun 2019, ekspor rempah-rempah dari Turki berjumlah $175,5 juta, dan meningkat pada tahun 2020 sebesar 15% dan melampaui $201,7 juga. Selama periode tersebut, negara ini mengekspor rempah-rempah ke lebih dari 100 negara secara global, dan Amerika Serikat yang menjadi importir utama rempah-rempah.

Komoditas utama yang menjadi perdagangan secara global adalah thyme sebanyak $59,8 juga, dan disusul oleh daun salam sebanyak $44,5 juga, dan jintan sebanyak $11,4 juta. Ekspor thyme mencapai puncaknya dengan penjualan mencapai 57,3 juta dolar AS. Ekspor rempah dari Turki menjadi bagian penting dalam masakan di seluruh dunia terutama wilayah Asia Tenggara.

Pakistan

Secara signifikan, Pakistan memproduksi rempah-rempah sebanyak 79,5 ribu ton per tahunnya. Dengan komoditi yang paling banyak diekspor yaitu kunyit. Rempah tersebut banyak diekspor oleh Pakistan ke negara-negara seperti Afghanistan, Kuwait, dan Saudi Arabia. Kunyit juga banyak diekspoer ke India terutama karena rempah tersebut banyak digunakan oleh masakan India.

Pada tahun 2021, nilai ekspor rempah dari Pakistan dalam kategori campuran rempah-rempah diperkirakan mencapai USD 17,75 miliar, dengan ekspor global sebesar USD 620,1 juta pada tahun yang sama. Bahkan, negara ini menempati posisi ketiga terbesar dengan ekspor sebesar USD 80,8 juta dengan tingkat pertumbuhan yang signifikan antara tahun 2012 dan 2021.

Kolombia

Bumbu Terbaik Untuk Masakan Ternikmat

Selanjutnya adalah Kolombia, yang meningkatkan produksi rempah-rempah di tahun 2020 sebesar 57,6% menjadi 33,1 ribu ton, dari sebelumnya yang hanya menghasilkan 21 ribu ton pada tahun 2019. Pada tahun 2021, Kolombia mengekspor Rempah-rempah senilai $8,42 juta. Rempah yang menjadi komoditasnya adalah jahe, saffron, kunyit, thyme, daun salam, dan kari. Negara yang menjadi tujuan utama ekspor rempah dari Kolombia adalah Amerika Serikat ($6,82 juta), Kanada ($1,32 juta), Panama ($168rb), Uni Emirat Arab ($32,6rb), dan Inggris ($21,7rb).

Nepal

Pada tahun 2020, Nepal memproduksi rempah-rempah yang tercatat sebesar 21,61 ribu ton. Sementara di tahun sebelumnya Nepal memproduksi rempah-rempah sebanyak 21,62 ribu ton. Meski sedikit menurun, tetapi Nepal juga menduduki 10 daftar negara eksportir rempah terbesar di dunia, dengan tujuan negara pengekspor rempah dari Nepal yaitu India ($3,32 juta), Hong Kong ($1,98 juta), Jerman ($731rb), Amerika Serikat ($337rb), dan Australia ($200rb). Komoditi yang diekspor antara lain adalah jahe, kunyit, thyme, daun salam, dan lainnya.

Myanmar

Berbeda dengan Nepal, produksi rempah-rempah di Myanmar turun hingga 16% dari 24,4 ribu ton pada 2019 menjadi 20,4 ribu ton pada tahun 2020. Myanmar adalah negara yang banyak mengekspor kopi, teh, mate, dan juga rempah-rempah menurut database COMTRADE PBB tentang perdagangan internasional. Negara ini banyak mengekspor rempah-rempah seperti bunga lawang, jahe, jintan, kayu manis, lada hitam, dan yang paling utama adalah kunyit.

Setiap negara memproduksi hingga ribuan ton untuk memenuhi permintaan global akan rempah-rempah yang sangat berharga. Bahkan, rempah-rempah masih begitu berharga hingga saat ini. Hal tersebut membuktikan bahwa kegunaan rempah-rempah dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Anda juga bisa mencari tahu daerah penghasil rempah terbesar di Indonesia dengan klik tautan berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *