Ini Dia Perbedaan Ikan Nila vs Gurame vs Mujaer vs Ikan Mas

Ikan nila, gurame, mujaer, dan ikan mas merupakan jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Keempat jenis ikan ini termasuk ikan paling laris di pasaran sehingga sudah banyak sekali masyarakat yang melakukan budidaya ikan tersebut. Ditambah lagi budidaya ikan-ikan tersebut yang cenderung mudah dan tidak membutuhkan lahan yang besar.

Ikan nila, gurame, mujaer, dan ikan mas adalah jenis ikan tawar seperti kolam, sungai, tambak, dan danau dengan kadar garam dalam air kurang dari 0,05 persen. Secara fisiologis ikan yang hidup di air tawar tentu berbeda dengan jenis ikan air laut, mulai dari cara bernafas dan ketahanan terhadap salinitas.

Tak hanya itu, ikan laut dan ikan air tawar yang berbeda, bahkan spesies ikan air tawar sekalipun juga memiliki perbedaan tersendiri termasuk ikan nila, gurame, mujaer, dan ikan mas. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai Pengawet

Ikan Nila

Jenis ikan air tawar yang satu ini memiliki nama ilmiah Oreochromis niloticus. Ikan nila cukup populer di Indonesia dengan ciri fisik yang mirip ikan mujaer. Selain di Indonesia, ikan nila juga dikonsumsi dan dibudidayakan secara luas di Cina, Mesir, Filipina, Thailand, dan Brasil. Ikan nila adalah jenis ikan yang memiliki daya tahan tubuh kuat. Tak hanya itu, ikan ini tidak membutuhkan antibiotik untuk pertumbuhannya karena secara alami dapat tumbuh secara cepat.

Ikan nila termasuk omnivora atau pemakan segalanya, termasuk plankton hingga tumbuhan air. Namun kebanyakan peternak ikan meyakini bahwa ikan nila cenderung membutuhkan pakan berbasis protein nabati misalnya alga. Budidaya ikan nila yang menggunakan pola makan vegetarian tersebut akan mengurangi biaya untuk membudidayakannya. Hal ini juga dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.

Ikan nila memiliki empat jenis yang paling umum dikenal. Pertama, nila hitam yang bisa dibeli di pasaran. Kedua nila merah yang dianggap lebih menarik secara rasa dan warna dibanding nila hitam. Nila merah diminati oleh banyak pecinta kuliner di Indonesia, namun harganya cenderung lebih mahal. Ketiga, terdapat nila Bangkok yang memiliki daging tebal dan empuk. Sementara ada juga nila gesit yang merupakan nila dengan bentuk fisik terbesar. Terakhir terdapat nila best yang memiliki sikap aktif dan gesit dibandingkan nila lainnya.

Ikan Gurame

Gurame merupakan salah satu ikan asli Indonesia yang sudah menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Cina. Ikan yang hidup di air tawar ini biasanya bermukim di perairan yang cenderung tenang seperti waduk, kolam, rawa, dan danau. Ikan gurame kadang disebut juga gurami, dengan nama latin Osphronemus goramy.

Ikan gurame cukup umum dijadikan ikan untuk konsumsi, namun beberapa orang juga senang memelihara gurame sebagai ikan hias karena bentuknya yang unik. Bentuk kepala ikan ini kerucut dan tulang belakangnya mirip dengan ikan nila dan mujaer. Hal inilah yang membuat beberapa orang sekilas akan menganggap ketiga jenis ikan ini sama.

Fakta unik dari ikan gurame ialah kemampuannya hidup ditempat minim oksigen. Jika diperhatikan, anda mungkin pernah melihat ikan gurame berenang ke permukaan air. Hal ini dilakukan untuk mengambil oksigen langsung di udara dan menyimpannya di insang cadangan yang berbentuk labirin. Insang kedua ini terletak di atas insang utama sehingga gurame dapat hidup di dalam air keruh yang memiliki sedikit oksigen, karena mampu menggunakan oksigen cadangan.

Ikan Mujaer

Ikan mujaer memiliki nama ilmiah Oreochromis mossambicus yang menunjukkan kekerabatan dengan ikan nila. Jenis ikan ini berasal dari perairan Afrika, namun kini telah menyebar di dunia termasuk di Indonesia. Belum ada data yang pasti bagaimana ikan ini bisa sampai di Indonesia, namun dinamakan “mujaer” untuk mengenang sang penemu. Ikan mujaer ditemukan pertama kali di Indonesia oleh Pak Mujaer di muara sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur.

Ikan mujaer memiliki kemampuan hebat untuk hidup di air payau karena bisa menyesuaikan diri terhadap kadar garam yang tinggi (salinitas). Selain itu, jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang cukup tinggi, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun. Pada umur sekitar 3 bulan, ikan mujaer sudah berkembang biak dan setelahnya akan terus berkembang biak setiap satu setangah bulan sekali. Oleh sebab itu, hanya dalam beberapa bulan saja populasi ikan ini telah mencapai ribuan.

Pola hidup seperti ini membuat ikan mujaer dikenal sebagai ikan invasif. Ikan mujaer yang tumbuh begitu cepat akan menjadi lawan dari ikan-ikan lain dalam memperebutkan makanan dan tempat bertelur. Bahkan ikan ini juga memangsa ikan-ikan yang lebih kecil. Tak heran jika para peternak ikan mujaer di manapun berada, mulai dari Asia hingga Amerika pasti mewaspadai masalah yang disebabkan oleh sikap agresif dari ikan mujaer ini.

Ikan Mas

Ikan mas atau ikan karper ini memiliki nama ilmiah Cyprinus carpio. Ikan ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dibandingkan beberapa jenis ikan air tawar lainnya. Ikan mas tersebar luas di Indonesia. Namun siapa yang menyangka bahwa ikan mas berasal dari China, Eropa, Taiwan dan Jepang yang mulai dipelihara 1920-an. Sementara khusus untuk jenis Ikan Mas Majalaya dan Ikan Mas Punten adalah ikan mas yang dihasilkan dari persilangan di Indonesia.

Ikan mas memiliki nama lokal yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia diantaranya kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, dan ameh. Secara habitat, hampir semua jenis ikan mas menyukai tempat hidup air tawar dengan kedalaman air sedang, serta aliran air yang tidak terlalu deras. Ikan ini dibudidayakan dengan baik di daerah dengan ketinggian 15-600 meter di atas permukaan air laut. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau maupun muara sungai yang mengandung kadar garam 25-30%.

Ikan mas tergolong omnivora yang bisa memakan pakan dari tumbuhan maupun hewan renik. Secara spesifik makanan utama dari ikan ini biasanya tumbuhan atau hewan yang berada di dasar atau tepi perairan secara alami. Berbicara tentang perkembangannya, ikan mas bisa memiliki ukuran tubuh mencapai 36 sentimeter, dengan rata-rata populasi sekitar 15 sentimeter.

Ikan Nila vs Gurame vs Mujaer vs Mas: Mana Lebih Baik?

Keempat jenis ikan yang sudah dijelaskan di atas memiliki persamaan terkait sama-sama dikonsumsi dan secara umum juga hidup di air tawar. Namun, ternyata keempat jenis ikan ini memiliki beberapa perbedaan yang akan membantu menentukan pilihan mana ikan yang lebih baik.

Kandungan Gizi

Dalam 100 gram masing-masing ikan mengandung nutrisi, sebagai berikut:

Ikan Nila

  • Kalori: 128
  • Karbohidrat: 0 gram
  • Protein: 26 gram
  • Lemak : 3 gram
  • Vitamin B3: 24% dari rekomendasi konsumsi harian
  • Vitamin B12: 31% dari rekomendasi konsumsi harian
  • Fosfor : 20% dari rekomendasi konsumsi harian
  • Selenium: 78% dari rekomendasi konsumsi harian
  • Kalium: 20% dari rekomendasi konsumsi harian

Ikan Gurame

  • Kalori: 125.
  • Protein: 17.48 gram.
  • Karbohidrat: 0 gram.
  • Sodium: 48 mg.
  • Kolesterol: 65 mg.
  • Lemak: 5.49 gram.
  • Kalsium: 3%.
  • Zat besi: 7%.
  • Potassium: 7%.
  • Vitamin A: 1%.
  • Vitamin C: 2%

Ikan Mujaer

  • Energi: 416 kalori
  • Protein: 46.9 g
  • Lemak: 23.9 g
  • Kalsium: 346 mg
  • Fosfor: 654 mg
  • Natrium: 54 mg
  • Kalium: 278.9 mg
  • Vitamin A: 12 mcg
  • Asam lemak omega-3 dan omega-6

Ikan Mas

  • Kalori: 130 kkal
  • Protein: 16 – 18.3 g
  • Energi: 86 kkal
  • Lemak: 2 – 5,8 g
  • Kalsium: 20 mg
  • Fosfor: 120 mg
  • Zat besi: 2 mg
  • Vitamin B1: 0,5 mg
  • Kolesterol: 67 mg

Kuantitas Duri

Ikan mas adalah ikan air tawar dengan duri terbanyak. Sama seperti ikan bandeng, struktur tulang pada ikan mas sangat kompleks dari kepala hingga ekornya. Saking banyak durinya, pada bagian daging pun terdapat duri-duri halus. Hal inilah yang membuat ikan sulit dikonsumsi oleh anak-anak karena durinya rawan menyebabkan tersedak.

Sementara ikan air tawar lainnya yang memiliki duri tidak terlalu banyak secara berurutan yakni mujaer, gurame dan nila. Dengan demikian nila adalah ikan air tawar yang sangat mudah diolah dan dikonsumsi karena durinya paling sedikit dibandingkan tiga jenis ikan lainnya.

Ketebalan Daging

Dari ukurannya sudah jelas bahwa ikan air tawar yang memiliki daging paling banyak dan tebal adalah ikan gurame. Sebenarnya ikan mas juga memiliki ukuran yang sama dengan ikan gurame, namun karena durinya cukup banyak maka ikan gurame cenderung lebih disukai. Tak heran jika terdapat gurame fillet, karena dagingnya yang kenyal, tebal dan lembut. Sementara ikan mujaer dagingnya cukup tebal dan padat jika dibandingkan ikan nila, namun tidak setebal ikan gurame.

Karakteristik Sisik

Diantara keempat jenis ikan yang disebutkan diatas, maka sisik ikan nila adalah yang paling halus dan kecil. Penampilan ikan nila juga sangat indah karena sirip punggungnya cenderung tinggi. Sedangkan sisik ikan gurame cukup besar dan kasar. Sisik ikan mas juga berukuran sangat besar, sangat mirip dengan ukuran sisik gurame. Ikan mas memiliki lima sirip yang menonjol pada dada, perut, dubur, punggung, dan ekor. Sementara itu ikan mujair memiliki sisik yang kasar, namun tidak sekasar ikan mas dan warnanya cenderung gelap.

Metode Memasak

Jika ingin memasak ikan dengan cara dibakar atau dipanggang, maka diperlukan ikan dengan daging tebal dan sedikit duri. Maka pilihan terbaik untuk metode memasak tersebut akan ikan gurame. Namun sebenarnya ikan gurame adalah jenis ikan yang bisa diolah jadi apapun, mulai dari sup gurame, gurame goreng tepung dan gurame asam manis.

Sementara jika dilihat secara umum ikan nila lebih umum digoreng dan disambal kering. Sedangkan ikan mujaer biasanya dipanggang, digoreng dan pesmol mujaer. Sebaliknya ikan mas justru jarang sekali dibakar atau dipanggang, dan lebih umum dimasak dengan bumbu kuning, digulai, atau hidangan berkuah kental lainnya. Akan tetapi, tentu saja tidak mengurangi kenikmatan jika semua ikan tersebut dikreasikan dengan resep masing-masing orang, sehingga bisa dibakar, digoreng, dikukus dan sebagainya.

Rasa Dan Tekstur

Secara garis besar ikan nila, gurame, mujaer dan ikan mas memiliki rasa yang mirip atau perbedaan rasanya tidak terlalu signifikan. Ikan nila merah memiliki daging tebal berwarna putih bersih, tidak berbau lumpur, memiliki rasa yang paling gurih dibandingkan varian nila lainnya.

Sementara ikan gurame memiliki tekstur dan rasa daging yang lebih lembut. Sedangkan ikan mujaer rasanya sedikit manis gurih dan teksturnya lebih padat dibandingkan ikan nila. Terakhir, ikan mas memiliki rasa yang sangat gurih, mirip seperti gurame. Namun ikan mas kurang disukai karena duri-duri halusnya yang berada di seluruh daging.

Harga

cek ratusan koleksi lainnya

Rentang harga keempat jenis ikan tersebut tidak berbeda jauh. Berdasarkan data rata-rata, harga ikan nila per kilo sekitar 25.000 – 35.000 rupiah. Ikan nila merah biasanya lebih mahal dibandingkan ikan nila hitam. Ikan gurame seharga 45.000 – 60.000 rupiah per kilogram. Ikan mujaer berkisar 27.000 – 35.000 rupiah. Sedangkan ikan mas sekitar 30.000 – 38.000 rupiah per kilogram. Semua harga tersebut relatif dan berubah-ubah, tergantung dengan daerah dan peminatnya pada bulan-bulan tertentu.

Ketersediaan Di Pasar

Ikan nila, gurame, mujaer maupun ikan mas sama-sama bisa dibeli di pasar tradisional. Namun ikan mujaer dan ikan nila memiliki kuantitas yang paling banyak di pasar. Sementara ikan gurame tergolong mahal dibandingkan jenis ikan lain, sehingga seringkali ikan mujaer dan ikan nila dianggap lebih menarik. Sedangkan ikan mas cukup jarang ditemukan dibanding tiga jenis ikan lainnya. Namun, beberapa toko online maupun pasar di daerah Sumatera dan Jawa masih mungkin menemukan jenis ikan ini.

Nah, itu dia perbandingan antara ikan nila vs gurame vs mujaer vs ikan mas. Semua perbedaan tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk memilih salah satu jenis ikan. Namun yang perlu diketahui secara nilai gizi, keempat ikan tersebut sama-sama baik untuk kesehatan. Selain itu, semuanya juga memiliki rasa yang gurih dan lezat, tinggal bagaimana selera masing-masing dan cara mengolahnya.

Alih-alih membandingkan jenis ikan, alangkah lebih baik jika memilih ikan dengan memastikan kesegaran, kebersihan dan lingkungan hidup ikan tersebut. Sebaik apapun nutrisi di dalam ikan akan hilang jika ikan tersebut tercemar atau tidak segar. Dengan demikian, sebaiknya anda mempertimbangkan untuk mengonsumsi semua jenis ikan tersebut secara bergantian dibandingkan harus memilih salah satu saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *