Profil Bumbu
Keema adalah hidangan khas India yang memiliki berbagai variasi. Ini terbuat dari daging giling dan campuran rempah-rempah yang menciptakan rasa yang luar biasa. Biasanya disajikan sebagai hidangan utama dan dapat dihidangkan dengan berbagai jenis roti, seperti pav, naan, atau roti pipih lainnya. Selain itu, Keema juga sering digunakan sebagai isian untuk makanan seperti samosa dan paratha.
Hidangan Keema sering disiapkan sebagai kari dengan menggunakan bahan-bahan seperti daging cincang, termasuk domba atau kambing, yang kemudian dicampur dengan sayuran seperti kacang polong, kentang, dan rempah-rempah khas India seperti jahe, cabai, bawang bombay, ghee, dan bawang putih. Campuran rempah-rempah ini, dikenal sebagai garam masala, memberikan hidangan ini rasa yang khas. Nama “Keema” sendiri berarti “daging cincang” dalam bahasa Urdu.
Dalam berbagai masakan India, komponen umum adalah keema, yang dapat diolah sebagai hidangan sederhana atau lebih kompleks. Berbagai metode pengolahan digunakan, tetapi salah satu cara yang umum adalah dengan mencampur daging giling, seperti daging kambing atau daging domba yang lebih tua, dengan sayuran seperti kacang polong dan kentang. Proses ini juga melibatkan penambahan campuran rempah-rempah khas India yang memperkaya rasa hidangan.
Keema dapat dinikmati dalam berbagai cara, seperti disantap dengan naan, dimakan begitu saja, atau diambil dengan sepotong roti atau tusuk sate panas, menambah nikmatnya pengalaman kuliner India.
Napak Tilas Asal Bumbu
Keema, hidangan daging cincang yang terkenal di India Utara, Pakistan, dan Bangladesh, memiliki sejarah panjang yang melibatkan pengaruh dari berbagai budaya. Nama “Keema” sendiri berasal dari kata Turki kuno yang berarti “daging cincang.” Meskipun saat ini sangat terkait dengan masakan India, Pakistan, dan Bangladesh, beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa hidangan ini pertama kali muncul sebagai resep di Ain-l-Akbari, sebuah dokumen yang mencatat kerajaan Kaisar Akbar.
Asal usul Keema juga dikaitkan dengan pengaruh Mughal, yang memerintah India pada abad ke-16. Kaisar Mughal pertama tidak begitu tertarik pada budaya Hindu, tetapi perubahan signifikan terjadi pada masa pemerintahan Kaisar kedua. Ia sangat menyukai budaya Persia, sehingga membawa juru masak Persia ke India. Juru masak dari Persia ini mulai memadukan bumbu India dengan masakan mereka. Inilah saat dimulainya perpaduan budaya Persia, Asia Tengah, dan Hindu dalam masakan India.
Keema juga dikenal sebagai hidangan sarapan yang populer dalam masakan Awadhi. Pada masa itu, Awadh (yang kini bagian dari India Utara) memiliki masakan yang sangat kompleks, dengan bahan-bahan seperti sayuran, jahe, cabai, bawang bombay, rempah-rempah, dan tentu saja, daging cincang. Inilah contoh bagaimana hidangan seperti Keema mencerminkan pengaruh berbagai budaya yang berdampingan dan menciptakan hidangan yang kaya akan cita rasa dan sejarah.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu keema dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu keema asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu keema kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu keema Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu keema kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu keema kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu keema kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Keema
Biji Ketumbar
Biji ketumbar memberikan rasa yang ringan dan citrus dengan sedikit rasa manis, memberikan kedalaman dan keaslian pada bumbu keema. Biji ketumbar biasanya dicampur untuk menciptakan bumbu dasar yang harum.
Cumin
Cumin menambahkan aroma hangat dan pedas, memberikan catatan bersahaja pada bumbu. Penambahannya meningkatkan kompleksitas rasa secara keseluruhan pada keema.
Cabai Merah
Cabai merah dalam berbagai bentuk seperti bubuk atau serpihan, memberikan rasa pedas pada campuran bumbu. Cabai ini bertanggung jawab atas rasa pedas yang mendefinisikan keema.
Jahe Putih
Jahe putih memberikan rasa pedas yang unik dan tendangan semangat pada bumbu. Rasanya yang semarak meningkatkan cita rasa keema secara keseluruhan.
Kunyit Kuning
Kunyit kuning tidak hanya memberikan warna keemasan yang indah pada keema tetapi juga memberikan rasa yang bersahaja dengan sedikit rasa pahit, menyeimbangkan profil rasa secara keseluruhan.
Cabai Hijau
Cabai hijau memberikan rasa pedas yang segar dan bersemangat pada bumbu, menciptakan profil bumbu yang berlapis dan menyeluruh.
Kapulaga Hijau
Kapulaga hijau memberikan sentuhan herbal dan aroma citrus pada keema. Sifat aromatiknya meningkatkan kompleksitas rasa.
Kapulaga Hitam
Kapulaga hitam menawarkan rasa berasap dan berani yang menambah kedalaman pada keema, menjadikannya bahan yang menonjol dalam campuran.
Kayu Manis
Kayu manis memberikan aroma manis dan kayu pada bumbu, menciptakan lapisan rasa yang hangat dan menenangkan.
Biji Pala
Biji pala, dengan sari yang kaya dan pedas, memberikan karakter yang halus dan khas pada bumbu keema.
Lada Hitam
Lada hitam memberikan rasa pedas yang ringan dan kualitas aromatik yang meningkatkan daya tarik keseluruhan dari bumbu ini.
Cengkeh
Cengkeh memberikan rasa manis dan sedikit pedas, menambahkan dimensi kehangatan dan kompleksitas pada keema.
Daun Laurel
Daun laurel umumnya disalahartikan sebagai daun salam, memberikan aroma herbal yang bersahaja pada bumbu ini, meningkatkan kedalaman keseluruhan dari profil rasa.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu keema Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Hidangan Kreasi Absurd
Jika Anda bosan dengan hidangan keema yang biasa, mungkin ini bisa menjadi opsi yang menarik yaitu “Kincir Puff Pastry Isi Bumbu Keema”. Bayangkan puff pastry bersisik yang diisi dengan campuran daging giling, kacang polong, dan wortel yang dibumbui dengan bumbu keema. Kincir pastry ini kemudian dipanggang hingga berwarna keemasan dan mengembang, sehingga rasa aromatik dari bumbu dapat menyatu dengan lapisan mentega pada pastry.
Ini adalah sentuhan yang menyenangkan pada hidangan pembuka klasik, yang menggabungkan kekayaan rempah-rempah keema dengan kelembutan dan ringannya puff pastry. Bagi mereka yang ingin mencoba perpaduan antara cita rasa klasik dan inovasi pada hidangan pembuka, mungkin ini akan menjadi pengalaman kuliner yang menarik dan lezat.
Kemasan dan Ukuran
Bumbu Keema Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami
tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk