Bumbu Enchilada

Enchilada, hidangan Meksiko yang kini sangat populer, memiliki sejarah panjang yang bermula pada zaman Aztec. Pada masa itu, tortilla jagung digunakan sebagai lapisan luar untuk hidangan berisi daging, mencerminkan cara makan yang umum di kerajaan Aztec. Salah satu hidangan mirip enchilada, yang disebut papadzules, terdiri dari tortilla yang dicelupkan ke dalam biji labu, digulung dengan telur rebus cincang, dan disiram dengan saus tomat. Hidangan ini konon dihidangkan untuk para bangsawan dalam acara-acara khusus. Nama “enchilada” berasal dari bahasa Nahuatl, “enchillatl,” yang berarti “menambahkan cabai,” dan menggambarkan penggunaan cabai dalam hidangan ini sejak zaman dahulu.

Seiring berjalannya waktu, enchilada mengalami perkembangan signifikan. Penjajah Spanyol pada abad ke-16 mulai menyesuaikannya dengan bahan-bahan baru seperti daging babi, keju, dan saus pedas, menjadikannya sebagai hidangan khas koloni Spanyol. Setelah kemerdekaan Meksiko pada tahun 1821, enchilada berkembang dengan identitas yang unik, menggabungkan tortilla, daging, keju, dan saus sebagai ciri khas masakan Meksiko. Dengan penyerapan kebudayaan Meksiko ke dalam masakan Amerika di wilayah seperti Texas dan California, enchilada kemudian menjadi bagian dari masakan “Tex-Mex.” Pada awal tahun 1900-an, hidangan ini mulai dikenal lebih luas di Amerika Serikat dan menjadi salah satu ikon masakan Meksiko hingga kini.