Kelebihan Produk
Halal
Tanpa Pengawet
Tanpa MSG
Tanpa Pewarna
Anti Kempal Alami
Tanpa Filler
Vegan
Tanpa Garam
Tanpa Gula
Cara Simpan Produk
Jangan Simpan di Kulkas
Aman Simpan di Freezer
Boleh Simpan di Suhu Ruang
Jangan Kena Panas
Jangan Simpan di Suhu Lembab
Jauhi Sinar Matahari Langsung
Produk dapat bertahan selama 18-24 Bulan jika disimpan dengan baik. Ikuti panduan diatas untuk cara simpan yang baik. Segera tutup rapat kemasan jika belum habis. Lebih baik simpan di Freezer atau simpan ditempat yang aman dalam wadah yang rapat, pastikan aman dari serangga dan tikus.
Profil Bumbu
Kari, yang berasal dari bahasa Tamil “kari” yang berarti “saus,” adalah hidangan saus atau kuah yang dibumbui dengan campuran rempah-rempah. Asalnya diyakini berasal dari India dan telah menyebar ke berbagai wilayah di dunia.
Bumbu dasar dalam kebanyakan hidangan kari India terdiri dari campuran bawang merah, jahe, dan bawang putih. Bumbu dasar ini kemudian diperkaya dengan beragam rempah-rempah seperti kapulaga, kayu manis, cengkeh, ketumbar, jintan, biji adas, fenugreek, biji sawi, lada hitam dan merah (rawit), dan kunyit yang memberikan warna kuning khas. Daun kari, cabai, pala, fuli, biji poppy, adas bintang, dan daun salam juga sering digunakan. Setiap daerah di India memiliki varian rasa yang khas.
Di antara juru masak India, rasio rempah-rempah dalam hidangan kari bervariasi sesuai dengan wilayah, hidangan khusus, dan preferensi pribadi. Namun, bubuk kari komersial yang diadopsi oleh pemukim Inggris di India memungkinkan mereka untuk mereplikasi rasa masakan India.
Masakan India tradisional mengenal campuran rempah-rempah ini dengan sebutan “masala,” yang sering disiapkan di rumah. Beberapa masala diubah menjadi pasta kari dengan mencampurnya dengan cairan seperti air atau cuka. Kari vegetarian di India Selatan, yang dibumbui dengan sambar podi dan campuran tradisional lainnya, seringkali sangat pedas dan mengandung cabai. Di sisi lain, garam masala klasik, atau Mughal, dari India Utara hanya berisi biji kapulaga mentah, kayu manis, cengkeh, dan lada hitam; variasinya bisa menambahkan biji ketumbar dan jintan, tetapi menghindari rempah-rempah yang pedas atau menyengat. Daging domba dan unggas seringkali menjadi bagian dari hidangan kari di wilayah Utara.
Selain itu, kari adalah jenis hidangan yang menggunakan saus yang dibumbui dengan rempah-rempah, terutama terkait dengan masakan Asia Selatan. Di India Selatan, kadang-kadang daun dari pohon kari turut disertakan.
Hidangan kari memiliki berbagai jenis, dengan pilihan rempah-rempah yang berbeda untuk masing-masing hidangan, yang bergantung pada tradisi budaya setempat dan preferensi individu. Hidangan ini sering dinamai berdasarkan bahan utama, jenis bumbu, atau metode memasaknya.
Di luar India, kari juga dikenal dalam masakan Asia Tenggara yang menggunakan santan atau pasta rempah-rempah. Kari bisa berisi ikan, daging, unggas, atau kerang, kadang-kadang dicampur dengan sayuran. Ada varian kari kering yang dimasak dengan sedikit cairan hingga menguap, sehingga bahan-bahan lain terlumuri oleh campuran rempah-rempah. Kari basah memiliki saus atau kuah yang terbuat dari kaldu, krim kelapa atau santan, krim susu atau yogurt, atau bubur kacang-kacangan, seringkali disertai dengan tumis bawang bombay atau bubur tomat.
Namun, penting untuk diingat bahwa istilah “kari” sendiri sebenarnya merujuk pada “saus atau kuah,” dan hidangan ini terdapat dalam berbagai variasi yang dapat bervariasi dalam tingkat kepedasan sesuai dengan preferensi dan toleransi individu terhadap makanan pedas.
Napak Tilas Asal Bumbu
Hidangan berkuah pedas telah menjadi andalan masakan Asia Selatan sejak zaman kuno. Kemungkinan berasal dari semur susu asam, hidangan ini juga menjadi bagian integral dari masakan Thailand, Cina, Indonesia, Jepang, dan pulau-pulau Karibia seperti Jamaika, Trinidad, dan Martinik. Hubungan dengan Karibia muncul dari imigrasi pekerja kontrak dari anak benua tersebut pada pertengahan abad ke-19.
Asal-usul kari dimulai sebelum Inggris tiba di anak benua India pada tahun 1608. Untuk memahami sejarahnya, Anda harus melihat lebih jauh ke belakang dalam garis waktu penjajahan. Portugis tiba di India pada tahun 1498 dan memperkenalkan cabai. Belanda tiba pada tahun 1605, diikuti oleh Perancis pada tahun 1664, yang menciptakan klasifikasi baru dalam makanan India untuk non-India.
Pengaruh Portugis pada kari sangat berpengaruh, terutama dalam hidangan vindaloo di Goa. Resep asli vindaloo mencampur lebih dari 20 jenis paprika dengan daging babi dan lada hitam dicampur air asam. Namun, ketika lada hitam digantikan oleh cabai merah yang lebih terjangkau, perubahan ini memengaruhi evolusi kari. Selain itu, kata “kari” diyakini berasal dari bahasa Tamil di India Selatan, yang berarti menghitamkan dengan rempah-rempah.
Pengenalan lada ke dalam masakan India bersamaan dengan pendirian British East India Company pada masa Ratu Elizabeth. Kedatangan banyak tentara Inggris di India dan Pemberontakan Besar India tahun 1857 membawa perubahan signifikan. Para birokrat Inggris yang datang ke India membawa budaya makanan mereka dan menciptakan hidangan kari yang lebih sesuai dengan selera mereka.
Beberapa hidangan seperti Kajeri dan Mulligantany berubah seiring waktu. Kajeri, awalnya hidangan telur Inggris dengan nasi dan salmon asap, berubah menjadi hidangan vegetarian yang disebut kitchari. Mulligantany, yang berarti air merica dalam bahasa Tamil, awalnya digunakan untuk masalah pencernaan dan kemudian diadaptasi menjadi sup India-Inggris dengan sayuran dan rempah-rempah.
Pada akhir abad ke-18, bubuk kari secara resmi muncul dalam buku masak bahasa Inggris oleh Hannah Glasse. Ini memungkinkan homogenisasi hidangan kari, yang sebelumnya beragam.
Pengembalian keluarga Nabobs ke Inggris membawa masakan kari, dan ekspansi globalnya terjadi melalui perdagangan, migrasi, dan penjajahan. Para pekerja migran di Sylhet, Bengal, berperan penting dalam penyebaran kari ke seluruh dunia. Mereka membawa budaya makanan India ke London, dan Bricklane menjadi pusat komunitas mereka. Setelah perang dunia kedua, pekerja Sylhette mulai memiliki restoran mereka sendiri, menciptakan dasar kari modern yang kita kenal sekarang.
Kari adalah contoh bagaimana makanan dapat berkembang melalui perjalanan budaya dan perdagangan. Meskipun memiliki akarnya di India, kari telah menjadi makanan global yang merangkul keanekaragaman dan sejarah yang luas.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu kari klasik dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu kari klasik asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu kari klasik kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu kari klasik Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu kari klasik kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu kari klasik kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu kari klasik kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Classic Curry
Beli Classic Curry Powder dari Cairo Food secara Online di Indonesia dan dapatkan produk dengan kualitas Rasa, Halal, Tanpa Pewarna, Tanpa MSG, Tanpa Pengawet. Dibuat di Indonesia dengan rempah-rempah Lokal dan Import. Berikut komposisi bumbu classic curry
Biji Ketumbar
Memberikan pengalaman sensorik dengan aroma hangat dan citrus dari biji ketumbar. Biji ini adalah inti dari bumbu kari, memberikan rasa yang sedikit manis dan bersahaja pada campurannya, menciptakan fondasi yang mengaitkan rempah-rempah lainnya.
Cumin
Rasa cumin yang kuat dan pedas saat menyatu dengan ketumbar, memberikan kedalaman yang berbeda pada bumbu kari. Bumbu ini beresonansi dengan kehangatan yang bersahaja yang melengkapi dan meningkatkan profil rasa secara keseluruhan
Lada Hitam
Meningkatkan campuran dengan karakternya yang gurih dan tajam, lada hitam menambahkan sentuhan kepedasan yang menggoda selera. Rasa pedasnya yang halus selaras dengan rempah-rempah lainnya, memberikan tendangan lembut pada campuran.
Kayu Manis
Memberikan sedikit kehangatan yang manis dan sentuhan kayu. Aromanya yang harum menjembatani kesenjangan antara rasa manis dan gurih, menawarkan kontras yang seimbang dengan rempah-rempah lainnya.
Kunyit Kuning
Kunyit kuning tidak hanya menyumbangkan warnanya yang cemerlang tetapi juga rasa yang hangat. Rasanya yang sedikit pahit sangat penting untuk bumbu kari, menciptakan kompleksitas yang menyeluruh.
Jahe Putih
Esensi jahe putih yang lembut namun aromatik menambahkan lapisan kecerahan pada campurannya. Aroma pedas dan hangat yang halus, meningkatkan aroma secara keseluruhan.
Mustard Hitam
Dengan profil rasa yang tajam dan berani, biji mustard hitam memberikan kesan tersendiri pada bumbu kari. Biji-biji kecil tetapi kuat ini memperkenalkan elemen tajam dan sedikit pedas, menambah kedalaman pada campuran.
Biji Kelabat
Biji kelabat memberikan sentuhan unik pada bumbu ini, dengan rasanya yang sedikit pahit dan sedikit rasa manis. Rasa yang khas ini meningkatkan profil keseluruhan, membuat perpaduannya tak terlupakan.
Cabai Merah
Menambahkan rasa panas dan rona merah yang hidup, cabai merah membangkitkan selera dan berkontribusi pada kepedasan khas hidangan kari.
Kapulaga Hijau
Aromanya yang sejuk dan menyegarkan, dengan sensasi pedas dan manis menyeimbangkan kehangatan rempah-rempah lainnya, menciptakan perpaduan rasa yang harmonis.
Kapulaga Putih
Kapulaga putih, membawa daya tarik tersendiri ke dalam campuran. Karakternya yang lebih ringan dan sedikit manis menambahkan lapisan kedalaman yang bernuansa pada bumbu.
Biji Pala
Rasa manis dan pedas dari pala, menambahkan sentuhan kehangatan dan kekayaan pada campuran. Kompleksitasnya meningkatkan pengalaman rasa secara keseluruhan.
Cengkeh
Memperkenalkan elemen pedas yang berani dan intens, cengkeh menanamkan bumbu dengan profilnya yang kuat dan aromatik. Aromanya yang hangat dan sedikit manis berkontribusi pada daya tarik kari yang tak diragukan lagi.
Biji Adas Manis
Esensi biji adas manis yang halus seperti licorice yang menyatu dalam campuran, menawarkan kontras yang lembut dengan rempah-rempah lainnya. Kehadirannya yang lembut menambahkan sentuhan pada keseluruhan profil rasa.
Daun Laurel
Daun laurel memberikan aroma herbal yang lembut dan sensasi pedas memberikan nada latar belakang yang menyatu dengan bumbu kari.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu kari klasik Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Resep Kari Kambing
Untuk hidangan nikmat, lezat dan otentik, anda cukup mengikuti resep yang sudah kami sertakan.
Bahan bahan
- 1 kg Daging Kambing dengan Tulang( potong sesuai selera).
- 2 pcs Kentang ukuran besar, potong kotak sedang.
- 2 pcs Wortel, potong ukuran sedang.
- 3 sdm Classic Curry Powder Cairo Food.
- 2 pcs Bawang Bombay.
- 2 pcs Bawang Putih.
- 1 pcs Cabe Hijau Besar, utuh.
- 3 sdm Minyak Samin / Mentega.
- 400 mL Air.
- 2 buah Tomat, blender halus.
- 200 mL Santan.
- Garam secukupnya.
Cara memasak
- Panaskan minyak dalam panci, lalu masukkan bawang bombay dan bawang putih. Tumis hingga layu.
- Masukkan Cabe, dan Classic Curry Powder Cairo Food, Tumis selama 1 menit.
- Masukkan santan, tomat, garam, dan daging Kambing.
- Masak hingga empuk sekitar 2 jam, lalu masukkan kentang dan wortel.
- Masak kembali hingga kentang dan wortel matang.
- Sajikan dengan nasi atau roti.
Testimoni
Para pelanggan kami telah memberikan tanggapan positif tentang bumbu kari klasik kami. Kepuasan konsumen akan kekuatan rasa bumbu dan keaslian cita rasa yang dihadirkan pada hidangan mereka. Testimoni dari pelanggan yang puas akan kualitas dan rasa bumbu kari klasik kami menjadi salah satu sumber semangat kami untuk terus menghadirkan yang terbaik.
Jadikan bumbu kari klasik dari Cairo Food sebagai pilihan utama Anda untuk memberi cita rasa istimewa pada masakan Anda. Dapatkan sensasi kuliner yang tak terlupakan dan rasakan perbedaannya sendiri.
Hidangan Kreasi Absurd
Bosan dengan hidangan kari klasik biasa? Coba Pizza Kari! Ganti saus tomat dengan pizza dengan saus kari yang kaya rasa dan aromatik. Taburi dengan topping yang tidak biasa seperti potongan mangga, paneer, dan serpihan kelapa. Ini adalah perpaduan dua masakan yang sangat berbeda.
Kemasan dan Ukuran
Bumbu Kari klasik Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk
Reviews
There are no reviews yet.