Profil Bumbu
Pain d’épices adalah hidangan yang serbaguna dalam budaya kuliner Prancis. Hidangan ini dapat dinikmati dalam berbagai cara yang memikat lidah. Salah satu cara populer adalah dengan mengombinasikannya dengan hidangan gurih, seperti foie gras atau salmon, menciptakan harmoni unik dari rasa manis dan gurih.
Selain digunakan sebagai pendamping hidangan gurih, pain d’épices juga bisa dinikmati dengan cara yang lebih sederhana. Anda bisa menikmatinya dengan secangkir cokelat panas, menciptakan perpaduan rasa yang lezat antara rempah-rempah dan cokelat. Selain itu, hidangan ini dapat dihidangkan sebagai roti panggang dengan mentega dan selai, memberikan sentuhan manis yang sempurna untuk sarapan atau camilan sore.
Pain d’épices juga sering disiapkan dalam bentuk roti panggang ala Prancis, memberikan alternatif yang menarik untuk hidangan roti tradisional. Selain itu, Anda bisa mengkreasikan hidangan verrines dengan menggabungkannya dengan buah-buahan, menciptakan hidangan penutup yang memikat mata dan lidah.
Pada waktu minum teh, pain d’épices adalah camilan yang sempurna. Namun, dalam budaya Prancis, biasanya tidak disajikan bersamaan dengan minum teh. Lebih sering, Anda akan menemukan orang Prancis menikmatinya dengan secangkir teh, kopi, atau chaud chaud, yang merupakan cokelat panas yang lezat. Rasanya sangat cocok jika dipadukan dengan segar jeruk clementine.
Pada musim liburan, pain d’épices menjadi hidangan pembuka yang populer atau apéritif. Hidangan ini cocok disajikan bersamaan dengan foie gras, menciptakan kombinasi yang memanjakan lidah. Karena resepnya tidak terlalu manis, hidangan ini juga sempurna untuk dinikmati dengan keju Prancis yang lebih kuat, memberikan pengalaman rasa yang mendalam.
Untuk kemewahan tertinggi, Anda bisa menikmati pain d’épices dengan sedikit selai ara (confiture de figues), menciptakan perpaduan rasa manis buah dan rempah yang tak tertandingi. Dalam berbagai cara yang berbeda ini, pain d’épices menunjukkan fleksibilitasnya dalam kuliner Prancis dan menjadi hidangan yang dicintai oleh banyak orang.
Napak Tilas Asal Bumbu
Pain d’épices, kue madu klasik dari Prancis, adalah hidangan yang kaya akan sejarah dan cita rasa yang unik. Kue ini sering digambarkan sebagai perpaduan antara roti dan makanan penutup, dan memiliki akar yang bisa ditelusuri hingga ke zaman kuno.
Sejarah pain d’épices dimulai pada abad ke-10 di Cina, di mana versi awal kue rempah-rempah dibuat dengan madu dan tepung terigu. Selama kampanye Jenghis Khan, kue ini dibawa oleh prajurit dan diperkenalkan ke Timur Tengah. Di sana, selama Perang Salib pada abad ke-12 dan ke-13, resep dan rempah-rempah kue ini menyebar ke Eropa, khususnya Jerman dan Prancis timur laut. Penyebutan pertama “pain d’espessez” muncul pada tahun 1372, dan istilah “pain d’épices” pertama kali direferensikan pada tahun 1530.
Pada abad ke-15, pain d’épices menjadi makanan favorit di istana Prancis, tetapi pada abad ke-16, ketidakpopuleran sementara terjadi karena desas-desus bahwa orang Italia menggunakan rasa pedas untuk menutupi rasa racun dalam hidangan ini. Untuk mengembalikan kepercayaan konsumen, para pembuat roti pain d’épices Prancis membentuk serikat pada tahun 1571, yang kemudian diakui secara resmi oleh Raja Henry IV pada tahun 1596.
Kue ini menjadi sangat penting dalam perayaan Natal, seperti yang tercatat dalam teks tahun 1453 yang mencatat bahwa biarawan Cistercian di Alsace menikmati roti jahe selama pesta Natal mereka. Tradisi ini menyebar ke seluruh Eropa dan diperkuat oleh perkembangan berbagai versi roti jahe, termasuk Lebkuchen di Jerman.
Pain d’épices dapat dibuat dengan bahan-bahan seperti madu, gandum hitam, atau tepung terigu, serta berbagai rempah-rempah seperti kapulaga, adas manis, kayu manis, pala, dan cengkeh. Biasanya dipanggang hingga menjadi roti dan disajikan bersama hidangan gurih, seperti foie gras atau keju gourmet. Namun, kue ini juga sering digunakan dalam hidangan penutup Prancis klasik atau dijual di pasar tradisional oleh pedagang madu dan toko roti Prancis klasik.
Jadi, pain d’épices adalah bukti hidangan yang berasal dari zaman kuno yang telah berkembang sepanjang sejarah, memberikan sentuhan manis yang tak terlupakan pada kuliner Prancis dan Eropa secara umum.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu pain d’epices dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu pain d’epices asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu pain d’epices kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu pain d’epices Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu pain d’epices kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu pain d’epices kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu pain d’epices kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Pain d’Epices
Biji Adas Manis
Biji adas manis, yang dikenal dengan rasanya yang khas seperti licorice, merupakan bahan utama dari bumbu pain d’épices. Biji adas manis memberikan rasa manis, hangat,
Kayu Manis
Kayu manis dengan rasa pedas yang hangat dan sedikit manis, merupakan komponen penting dari bumbu pain d’épices.
Jahe Putih
Jahe putih dengan rasa jahe yang unik dan sedikit pedas, merupakan bagian penting dari bumbu ini. Baik digunakan dalam bentuk segar maupun dalam bentuk bubuk, bumbu ini selaras dengan rempah-rempah lainnya, menciptakan perpaduan yang menyeluruh.
Allspice
Allspice, dinamakan demikian karena rasanya yang mengingatkan pada campuran rempah-rempah, menambahkan rasa hangat dan sedikit pedas pada bumbu pain d’épices. Ini memperkaya kompleksitas rasa dan meningkatkan daya tarik hidangan secara keseluruhan.
Biji Pala
Biji pala dengan rasa pedas dan sedikit manis, berkontribusi pada profil unik bumbu pain d’épices. Penyertaannya sangat penting untuk mendapatkan perpaduan yang menyeluruh.
Biji Ketumbar
Biji ketumbar dengan rasanya yang ringan dan sedikit citrus, sering disertakan dalam bumbu pain d’épices. Rempah ini menambahkan sentuhan kecerahan dan keseimbangan pada keseluruhan rasa.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu pain d’epices Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Hidangan Kreasi Absurd
Jika Anda bosan dengan hidangan yang menggunakan bumbu pain d’epices, ini bisa menjadi opsi yang menarik yaitu “Macaron Truffle Bumbu Pain d’Epices”. Bayangkan cangkang macaron yang lembut, namun kali ini diresapi dengan rasa hangat dan aromatik dari bumbu Pain d’Epices. Bumbu ini merupakan campuran aroma kayu manis, pala, dan cengkeh yang khas.
Setiap macaron diisi dengan ganache lezat yang terbuat dari cokelat hitam dan sentuhan madu. Ganache ini menyatu dengan campuran rempah-rempah di bagian tengahnya yang lembut. Ini adalah hidangan penutup yang memadukan keanggunan macaron Prancis dengan rasa roti berbumbu yang nyaman.
Bagi mereka yang ingin mencoba perpaduan antara cita rasa elegan dari macaron dengan kompleksitas rasa rempah-rempah dari bumbu pain d’epices, mungkin ini akan menjadi pengalaman kuliner yang menarik untuk dicoba.
Kemasan dan Ukuran
Bumbu Pain d’epices Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami
tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk