Profil Bumbu
Aglio e Olio adalah hidangan klasik Italia yang menggoda selera dengan kesederhanaannya. Hidangan ini dibuat dengan menumis bawang putih dalam minyak zaitun dan serpihan cabai merah. Untuk memberikan sentuhan tambahan, seringkali disajikan dengan taburan pecorino atau keju parmesan, serta daun peterseli.
Meskipun dalam versi asli Italia, aglio e olio biasanya disajikan dengan spageti, Anda memiliki fleksibilitas untuk menggunakan pasta lain seperti linguine, bucatini, atau bahkan bihun sesuai selera Anda.
Di wilayah Milan, Italia, ada variasi khusus yang menambahkan remah roti untuk menciptakan tekstur renyah dalam sausnya. Ini adalah ciri khas dari aglio e olio ala Milan.
Selain variasi tersebut, ada juga hidangan pedas yang dikenal sebagai spaghetti aglio e olio e pepperoncino. Dalam dialek Abruzzo dan Roma, hidangan ini disebut aglio olio e peparzo. Versi pedas ini menggunakan cabai segar atau kering yang ditumis bersama bawang putih dan minyak, memberikan rasa pedas yang khas.
Beberapa variasi lain mungkin menambahkan sedikit mentega dan daun peterseli cincang sebagai hiasan. Dengan beragam varian ini, aglio e olio menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda-beda sesuai dengan selera dan preferensi pribadi Anda.
Napak Tilas Asal Bumbu
Aglio e Olio, hidangan pasta yang menggoda selera ini, memiliki akar sejarahnya yang beragam. Hidangan ini berasal dari Napoli, dan kadang-kadang terkait dengan wilayah Abruzzo Timur, sebuah daerah terpencil sekitar 50 mil timur Roma yang dulunya terkenal karena kemiskinan dan keterbelakangannya, namun kini telah berkembang secara signifikan.
Nama “aglio e olio” sendiri mengandung arti sederhana, yaitu “bawang putih dan minyak.” Hidangan pasta ini telah ada sejak 1800-an atau bahkan lebih awal. Konon, itu adalah hidangan favorit Raja Bourbon Ferdinand IV, yang bahkan memerintahkan penciptaan alat bercabang dengan 4 gigi untuk memudahkan konsumsi pasta bawang putih dan minyak.
Tetapi ada juga pendapat bahwa aglio e olio berasal dari cucina rustica (makanan petani) dengan asal usul yang kurang jelas. Hidangan ini, konon, dimakan oleh petani Campanian yang tidak mampu membuat hidangan khas setempat, Linguine Vongole (pasta dengan kerang dan anggur putih), sehingga mereka menggantinya dengan minyak zaitun yang diproduksi secara lokal di kebun zaitun Campania.
Resep aglio e olio pertama kali tertulis dalam buku masak “Cucina Teorico Pratica” oleh Ippolito Cavalcanti pada tahun 1837, dengan nama “Uermiculi Aglio e Uoglie” karena menggunakan bihun sebagai penggantinya. Kemudian, di buku masak “La Cucina Napoletana” tahun 1965 oleh Jeanne Carola Francesconi, ia merekomendasikan penggunaan linguine sebagai penggantinya.
Sebenarnya, bentuk pasta pertama yang ditumis dengan bawang putih dan minyak adalah linguine, yang merupakan kerabat terdekat dari tagliatelle. Kata “Borbonica” mungkin berasal dari nama bendahara Gennaro Spadaccini, yang menciptakan garpu bercabang empat atas permintaan langsung Ferdinand IV dari Bourbon. Ini lebih pendek dan kurang runcing dibandingkan dengan tiga cabang yang digunakan untuk daging, dan terbukti sempurna untuk memutar-mutar pasta seperti bihun dengan bawang putih dan minyak zaitun.
Seiring dengan asal usulnya, hidangan ini awalnya menggunakan lada daripada cabai, karena cabai baru tiba di Eropa setelah penemuan Amerika oleh Christopher Columbus. Di Italia Selatan, aglio e olio dianggap sebagai camilan dan makanan cepat saji yang mengenyangkan, sering kali menjadi pilihan favorit. Selain itu, varian dekat dari spageti aglio e olio adalah “vermicelli con le vongole fujute” (bihun dengan kerang yang lolos), yang juga populer di Italia.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu aglio e olio dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu aglio e olio asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu aglio e olio kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu aglio e olio Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu aglio e olio kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu aglio e olio kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu aglio e olio kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Aglio e Olio
Bawang Putih
Bawang putih, yang sering disebut sebagai “jantung” dari Aglio e Olio, adalah landasan dari bumbu ini. Rasa tajamnya menambah kedalaman dan keaslian pada hidangan ini. Dalam berbagai bentuk, bawang putih adalah bahan utama yang memberikan aroma dan rasa gurih pada pasta.
Cabai Merah
Cabai merah memberikan rasa pedas yang lembut pada bumbu Aglio e Olio, menciptakan rasa pedas yang nikmat yang meningkatkan kelezatan hidangan. Cabai ini menambahkan tendangan rasa halus tanpa mengalahkan bawang putih, menciptakan keseimbangan yang harmonis.
Daun Parsley
Daun parsley atau peterseli, dengan aroma segar dan sedikit pedas, melengkapi bawang putih dan cabai merah dengan sempurna. Daun peterseli menyempurnakan keseluruhan sensasi herbal dari campuran bumbu dan memberikan warna yang cerah dan hijau yang kontras dengan bahan-bahan lainnya.
Lada Hitam
Lada hitam, dengan rasanya yang kuat dan pedas, memainkan peran penting dalam bumbu Aglio e Olio. Bumbu ini menambahkan lapisan kehangatan dan ketajaman, meningkatkan kompleksitas rasa sekaligus mempertahankan kesederhanaan hidangan.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu aglio e olio Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Hidangan Kreasi Absurd
Mari jelajahi rasa baru pada creme brulee dengan “Creme Brulee Bumbu Aglio e Olio”, menggabungkan cita rasa Aglio e Olio yang khas dengan manisnya creme brulee. Bayangkan creme brulee yang lembut, biasanya dikenal dengan manisnya, namun kali ini, dibumbui dengan cita rasa halus dari bumbu Aglio e Olio. Bawang putih yang harum, sedikit kehangatan dari cabai merah, dan kesegaran peterseli memberikan sentuhan gurih yang unik pada custard creme brulee ini.
Namun, kejutan sejati datang dari lapisan atasnya. Di atas creme brulee ini, terdapat lapisan gula karamel yang sempurna. Gula ini memberikan kontras yang mengejutkan dengan rempah-rempah Aglio e Olio di bawahnya, menciptakan harmoni antara manis karamel dan cita rasa gurih dari bumbu Aglio e Olio.
Creme Brulee Bumbu Aglio e Olio memperkenalkan perpaduan yang unik antara cita rasa tradisional kue manis dengan sentuhan rempah-rempah yang hangat. Jadi, siap mencoba kombinasi hidangan penutup klasik ini?
Kemasan dan Ukuran
Bumbu Aglio e olio Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami
tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk