Pertanyaan yang sering ditanyakan
Profil Rasa
Chai masala adalah minuman teh susu yang dimaniskan dan dibumbui yang berasal dari India. Kini, minuman ini tidak hanya dinikmati di India tetapi juga di seluruh Asia Selatan dan diaspora. Chai masala adalah olahan teh hitam yang kaya akan susu dan manis, menciptakan kombinasi yang lezat dan memikat bagi banyak orang.
Tips Penggunaan
Chai adalah minuman tradisional India yang digunakan untuk menyambut tamu ke dalam rumah. Orang-orang di beberapa daerah India rata-rata mengonsumsi empat cangkir kecil chai setiap hari. Waktu yang populer untuk menikmati chai adalah sekitar jam 4 sore bersama camilan sore, seperti samosa, pakora, farsan (makanan ringan khas Gujarat), dan nashta (sarapan gurih yang juga berfungsi sebagai cemilan).
Awalnya, chai masala diseduh dengan berbagai bumbu aromatik dan dibuat melalui berbagai metode. Di India, teh sering direbus di atas kompor bersama dengan bumbu-bumbu untuk menciptakan minuman yang harum dan beraroma. Chai masala merupakan bagian penting di banyak rumah tangga India dan sering disajikan kepada tamu sebagai tanda keramahtamahan.
Sebelum disajikan, teh padat dan sisa bumbu disaring dari chai masala. Proses pembuatannya melibatkan perebusan bahan-bahan, penyaringan, dan penyajian. Dalam beberapa kasus, daun teh direbus hingga mendidih terlebih dahulu, lalu bumbu ditambahkan menjelang akhir, atau sebaliknya, sesuai dengan preferensi dan tradisi masing-masing.
Napak Tilas Bumbu
Teh diperkenalkan ke India oleh Inggris sebagai minuman populer pada masa kolonial. Sebelumnya, tanaman teh tumbuh liar di wilayah Assam, tetapi di India, teh lebih dilihat sebagai obat herbal daripada minuman rekreasional. Pada tahun 1830-an, British East India Company khawatir tentang monopoli Tiongkok atas teh, yang menyumbang sebagian besar perdagangan. Konsumsi teh di Inggris sangat tinggi, sekitar 1 pon per orang per tahun. Penjajah Inggris mulai membudidayakan tanaman teh di India, menggantikan impor dari Tiongkok. Pada tahun 1900, 90% teh di Inggris berasal dari India dan Sri Lanka, bukan Tiongkok.
Konsumsi teh hitam di India tetap rendah hingga awal abad ke-20, ketika Asosiasi Teh India memulai kampanye untuk mendorong pabrik, pertambangan, dan pabrik tekstil memberikan rehat minum teh kepada pekerja. Promosi teh India ini disajikan dalam gaya India dengan susu dan gula, tetapi Asosiasi Teh India awalnya menolak tambahan rempah-rempah dan penambahan susu dan gula yang berlebihan, yang mengurangi penggunaan daun teh.
Asal usul chai masala dapat ditelusuri kembali ke tradisi Ayurveda India kuno, di mana rempah-rempah digunakan untuk pengobatan dan peningkatan kesejahteraan. Perdagangan Jalur Sutra membawa rempah-rempah ke India, yang digunakan dalam berbagai hidangan dan minuman. Chai masala awalnya tidak mengandung susu, tetapi pada awal abad ke-20, susu mulai ditambahkan untuk menciptakan rasa yang lebih dalam dengan biaya yang lebih rendah.
Sejarah chai masala yang lebih awal dapat ditelusuri ke zaman kerajaan kuno di India, mungkin ribuan tahun yang lalu. Chai masala digunakan sebagai minuman Ayurveda yang membersihkan sebagai pengobatan dan dianggap sebagai minuman penyegar. Pada awal abad ke-20, Asosiasi Teh India Inggris mempromosikan konsumsi teh India dengan tambahan susu, gula, dan rempah-rempah. Ini menjadi populer di seluruh India pada tahun 1960-an ketika produksi teh mekanis membuatnya lebih terjangkau.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa chai masala pertama muncul selama periode kolonial Inggris di India, ketika teh pertama kali ditanam di Assam pada tahun 1835. Teh hitam ini kemudian dimasukkan ke dalam resep chai masala lokal, yang memulai evolusi minuman ini menjadi seperti yang kita kenal sekarang. Chai masala menjadi minuman pokok di India, dijual oleh chai wallah di jalanan dan stasiun kereta api.
Legenda juga menyebutkan bahwa biksu Buddha mengamati manfaat mengunyah daun teh dan rempah-rempah yang membuatnya tetap waspada. Ada juga cerita tentang Sanjivini booti yang menghidupkan Lakshman yang koma, yang dianggap sebagai awal mula chai. Selama berabad-abad, minuman ini menjadi bagian dari budaya India dan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pengobatan dan minuman penyegar.
Seiring berjalannya waktu, chai masala terus berkembang dan menjadi minuman yang sangat populer di seluruh India, mencerminkan campuran budaya dan sejarah yang kaya di negara tersebut.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu chai masala dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu chai masala asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu chai masala kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu chai masala Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu chai masala kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu chai masala kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu chai masala kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Chai Masala
Kayu manis
Sering disebut sebagai “rempah-rempah manis,” kayu manis adalah landasan dari chai masala. Aroma manis dan kayunya memberikan rasa yang menenangkan dan sedikit pedas.
Jahe Putih
Jahe putih, dengan rasanya yang lembut dan bersahaja, merupakan komponen penting dalam chai masala. Jahe putih menambahkan rasa panas dan kehangatan yang halus pada campuran, menyeimbangkan keseluruhan palet rempah-rempah.
Kapulaga Hijau
Kapulaga hijau, yang dikenal sebagai “Ratu Rempah-rempah,” memberikan aroma bunga dan citrus pada chai masala. Kehadirannya yang lembut namun berdampak meningkatkan kualitas aromatik dari campuran rempah-rempah.
Kapulaga Putih
Kapulaga putih, menawarkan rasa yang lebih lembut dan halus dibandingkan dengan kapulaga hijau. Hal ini berkontribusi pada keseluruhan kompleksitas dan kedalaman chai masala.
Cengkeh
Rasa cengkeh yang kuat dan sedikit menyengat adalah pemain kunci dalam chai masala. Aroma pedas dan tanahnya memberikan kontras yang menyenangkan dengan rempah-rempah lainnya, menciptakan profil yang seimbang.
Biji Pala
Pala, dengan esensi hangat dan pedas, menambah kedalaman dan kekayaan pada chai masala. Penggunaannya meningkatkan rasa keseluruhan, membuat setiap tegukan chai menjadi pengalaman yang menenangkan.
Biji Adas Manis
Biji adas memberikan rasa manis yang halus dan aroma seperti licorice pada campuran rempah-rempah. Elemen rasa manis ini melengkapi rasa chai yang kuat dan menambahkan dimensi yang menenangkan.
Bunga Lawang
Bunga lawang, atau adas bintang yang berbentuk bintang, memberikan sedikit rasa licorice dan sentuhan rasa manis yang ringan pada chai masala. Ini memberikan kontribusi pada campuran rempah-rempah yang mempesona dan rasa yang kompleks.
Lada Hitam
Lada hitam, dengan kepedasan dan panasnya yang halus, melengkapi profil rasa chai masala. Ini menambahkan tendangan lembut dan kedalaman pada campuran tanpa membanjiri rempah-rempah lainnya.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu chai masala Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Testimoni
Para pelanggan kami telah memberikan tanggapan positif tentang bumbu chai masala kami. Kepuasan konsumen akan kekuatan rasa bumbu dan keaslian cita rasa yang dihadirkan pada hidangan mereka. Testimoni dari pelanggan yang puas akan kualitas dan rasa bumbu chai masala kami menjadi salah satu sumber semangat kami untuk terus menghadirkan yang terbaik.
Jadikan bumbu chai masala dari Cairo Food sebagai pilihan utama Anda untuk memberi cita rasa istimewa pada masakan Anda. Dapatkan sensasi kuliner yang tak terlupakan dan rasakan perbedaannya sendiri.
Hidangan Kreasi Absurd
Bosan dengan chai masala? Coba Chai Masala Slushie! Campurkan chai masala dengan es dan sedikit santan untuk menghasilkan slushie yang menyegarkan dan pedas. Tertarik mencoba?
Kemasan dan Ukuran
Bumbu Chai masala Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk
Reviews
There are no reviews yet.