[block id=”cara-simpan-produk-full”]
[block id=”dimensi-produk-bumbu”]
Profil Rasa
Bir Pletok, minuman khas Betawi, memiliki ciri khas yang membedakannya dari minuman lain. Warna merah yang khas berasal dari serutan kayu secang. Awalnya, saat pertama kali diminum, rasanya pedas namun seiring waktu, sensasi hangat mulai terasa karena pengaruh ramuan di dalamnya. Perpaduan warnanya menyerupai campuran bir dan anggur, namun rasa manisnya tidak pernah diiringi rasa pahit atau asam. Minuman ini tidak hanya nikmat dan hangat di lidah, tetapi juga dipercaya memiliki beragam khasiat yang baik untuk kesehatan.
Napak Tilas Asal Bumbu
Kisah unik mengenai munculnya bir pletok bermula dari pesta-pesta yang digemari warga Belanda di masa kolonial. Pesta tersebut sering menyediakan minuman beralkohol seperti bir dan anggur merah untuk para tamu. Namun, ada interpretasi alternatif terkait kata “bir” yang berasal dari bahasa Arab, mengacu pada “sumber mata air”. Minuman ini tidak mengandung alkohol dan dapat dikonsumsi oleh segala usia karena terbuat dari tanaman rimpang dan rempah, sering dijadikan komposisi jamu tradisional.
Bang Handy, pelestari budaya Betawi, menyampaikan bahwa bir pletok diciptakan oleh masyarakat Betawi yang mulai meningkatkan praktik keislaman mereka, tidak ingin mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol. Nama “bir” dipilih sebagai pengganti anggur merah yang biasa diminum oleh orang Belanda, sekaligus menunjukkan keinginan untuk tidak kalah dengan kebiasaan minum bir orang Eropa.
Masyarakat Betawi ingin mencoba minuman yang mirip dengan minuman beer yang disukai oleh penjajah Belanda, namun tanpa efek mabuk dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Ada beberapa teori mengenai asal kata “pletok”, seperti bunyi saat membuka botol atau hasil pencampuran bahan-bahan dalam tabung bambu. Bunyi ini juga terkait dengan es batu, kulit secang, atau proses pememarkan bahan sebelum direbus.
Pada zaman kolonial, bir pletok sering dikonsumsi pada malam hari, namun kini juga diminum sebagai penyegar tubuh dan penghangat pada malam hari. Seiring waktu, minuman ini dikaitkan dengan bunyi-bunyi tertentu yang terkait dengan proses pembuatan atau penyajian, seperti bunyi es batu yang beradu dengan dasar gelas kaleng. Sebuah racikan yang mengandung sejarah, kepercayaan, dan adaptasi budaya.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu bir pletok dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu bir pletok asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu bir pletok kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu bir pletok Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu bir pletok kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu bir pletok kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu bir pletok kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bir Pletok
Jahe Putih
Jahe putih adalah komponen dasar dari bumbu Bir Pletok. Aroma pedas dan tanahnya yang lembut memberikan rasa yang menyegarkan pada minuman ini. Jahe putih kering sering digunakan untuk memberikan kedalaman pada profil rasa.
Kayu secang
Kayu secang, atau “kayu secang”, memberikan kontribusi rasa kayu yang kaya pada Bir Pletok. Bahan unik ini menanamkan esensi yang dalam dan bersahaja pada minuman ini, menambah kompleksitas pada rasanya.
Serai
Serai, atau “sereh”, adalah bumbu klasik dalam bumbu Bir Pletok. Aroma dan rasanya yang cerah dan citrus memberikan kontras yang menyenangkan dengan bahan-bahan lainnya, menciptakan keseimbangan yang harmonis dalam campurannya.
Biji Pala
Pala, atau “pala”, menambahkan rasa pedas yang hangat dan sedikit manis pada Bir Pletok. Parutan biji pala memberikan rasa yang khas pada minuman ini, sehingga meningkatkan daya tariknya secara keseluruhan.
Cengkeh
Cengkeh, memberikan aroma yang kuat dan aromatik pada bumbu Bir Pletok. Rasanya yang hangat dan tajam berpadu sempurna dengan rempah-rempah lainnya, menciptakan profil yang menenangkan dan aromatik.
Kapulaga Putih
Kapulaga putih, memperkenalkan rasa bunga yang halus dan sedikit pedas pada bumbu. Bahan ini melengkapi keseluruhan buket herbal Bir Pletok.
Bunga Lawang
Bunga lawang, memberikan dimensi unik pada profil rasa Bir Pletok. Aromanya yang harum dan sedikit manis meningkatkan pengalaman sensorik minuman secara keseluruhan.
Daun Jeruk Nipis
Daun jeruk nipis menambahkan rasa segar dan citrus pada Bir Pletok. Aroma dan rasa daunnya yang segar membawa elemen yang menyegarkan ke dalam racikannya.
Kayu manis
Kayu manis, atau “kayu manis”, adalah rempah-rempah yang hangat dan menenangkan yang melengkapi bumbu Bir Pletok. Aroma kayu manisnya yang manis menambah kedalaman dan kompleksitas pada minuman ini.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bir pletok Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Hidangan Kreasi Absurd
Bosan dengan bir pletok yang biasa? Coba Bir Pletok Sorbet? Buatlah sorbet menyegarkan dengan Bir Pletok. Sajikan dengan satu sendok es krim bawang putih untuk kombinasi rasa yang tidak masuk akal sekaligus membuat penasaran. Tertarik mencoba?
Kemasan dan Ukuran
Bir pletok Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami
tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk