[block id=”cara-simpan-produk-full”] [block id=”dimensi-produk-bumbu”]
Profil Rasa
Turkey brine adalah larutan khusus yang digunakan untuk mengolah kalkun. Larutan ini terdiri dari garam, gula, dan berbagai perasa yang bertujuan untuk meningkatkan rasa dan kelembapan pada kalkun. Proses pengasinan kalkun dengan menggunakan air garam melibatkan penyerapan kelembapan dari daging kalkun oleh garam. Ini berarti bahwa garam akan mengeluarkan kelembapan dari daging kalkun sebelum kemudian mengembalikannya ke dalam kalkun bersama dengan rasa yang diberikan oleh campuran air garam tersebut. Selain garam, campuran turkey brine juga mengandung gula dan berbagai perasa lainnya. Ini termasuk bumbu-bumbu yang memberikan karakteristik manis dan gurih pada daging kalkun. Selain itu, ada juga sensasi pedas dan aroma yang kuat yang dihasilkan oleh bumbu-bumbu dalam campuran ini. Jadi, pada dasarnya, bumbu turkey brine adalah kombinasi yang unik dari garam, gula, dan berbagai perasa yang digunakan untuk menghasilkan daging kalkun yang lezat dan beraroma. Garam memiliki peran penting dalam proses kimia pengasinan dan juga membantu meningkatkan rasa akhir dari kalkun yang telah diolah dengan campuran ini.
Tips Penggunaan
Mengasinkan kalkun adalah salah satu teknik persiapan sebelum memasak yang sangat penting dalam dunia kuliner. Proses ini melibatkan merendam kalkun dalam larutan air garam selama jangka waktu yang lama, biasanya sekitar 24 jam. Tujuan utama dari mengasinkan kalkun adalah untuk membantu daging kalkun tetap lembap dan berair saat dimasak. Larutan air garam yang digunakan untuk mengasinkan kalkun dapat diperkaya dengan berbagai bahan tambahan seperti herba, rempah-rempah, dan kulit jeruk untuk memberikan rasa dan aroma ekstra pada daging. Teknik ini dikenal sebagai ‘wet brine’. Selain itu, ada juga teknik yang disebut ‘wet dry’, di mana kalkun dilumuri garam dan dibiarkan selama satu atau dua hari, tanpa perlu merendamnya dalam larutan cairan. Namun, perlu diingat untuk tidak terlalu lama merendam kalkun dalam air garam, agar tidak terlalu asin. Air garam yang digunakan dalam proses pengasinan berbahan dasar air tradisional yang dicampur dengan garam, gula, dan bahan-bahan aromatik lainnya. Campuran ini dididihkan dan kemudian didinginkan sebelum digunakan untuk merendam kalkun. Tujuan dari mengasinkan adalah untuk memberikan kelembapan, bumbu, dan rasa pada daging kalkun. Beberapa orang percaya bahwa kulit dan daging kalkun akan memiliki rasa ekstra dan menjadi lebih lembap setelah mengasinkan. Terdapat dua jenis utama pengasinan, yaitu brining kering dan brining basah. Brining kering melibatkan penggunaan air garam kering yang dioleskan ke permukaan kalkun dan dibiarkan lebih lama. Proses ini memungkinkan garam meresap ke dalam daging secara perlahan, menghasilkan kulit yang sangat renyah dan daging yang tetap lembap. Di sisi lain, brining basah melibatkan merendam kalkun dalam larutan air garam basah. Hasilnya adalah daging yang lembap dan lezat, meskipun kulitnya cenderung kurang renyah. Brining basah juga lebih cepat, hanya membutuhkan waktu 12-24 jam, tetapi memerlukan ruang khusus di dalam lemari es. Penting untuk diingat bahwa pengasinan kalkun harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan perhatian pada suhu. Selama seluruh proses pengasinan, kalkun dan larutan air garam harus tetap dalam suhu 40 derajat Fahrenheit atau lebih rendah. Proses ini lebih mudah dilakukan dengan kalkun yang berukuran agak kecil, sekitar 12 hingga 14 pon. Meskipun ada perbedaan pendapat tentang apakah pengasinan benar-benar membuat perbedaan signifikan dalam hasil akhir, namun jika Anda merasa itu memberikan hasil yang lebih baik, maka tidak ada salahnya mencobanya. Proses mengasinkan kalkun bisa menjadi langkah awal yang penting untuk menciptakan hidangan kalkun yang lezat dan lembap.
Napak Tilas Asal Bumbu
Brining adalah metode kuno yang berasal dari Eropa ratusan tahun yang lalu. Awalnya, brining digunakan sebagai cara untuk mengawetkan makanan, terutama ikan dan daging, dengan merendamnya dalam air laut yang pekat garam. Fungsi utama garam adalah mencegah pertumbuhan bakteri yang merusak makanan. Seiring berjalannya waktu, motivasi utama dalam penggunaan brining berubah dari pengawetan menjadi peningkatan rasa. Perkembangan teknologi pendingin mekanis menggantikan kebutuhan akan pengawetan, sehingga air laut digantikan oleh air asin yang kadar garamnya bisa disesuaikan dengan selera. Selain garam, berbagai bahan lain juga ditambahkan ke dalam larutan garam untuk memberikan rasa yang beragam. Di Amerika Serikat, brining menjadi sangat populer sejak awal abad ke-20, melebihi popularitasnya di negara-negara lain. Namun, brining, sebagai metode pengawetan makanan berbasis garam, telah digunakan di seluruh dunia selama ribuan tahun. Sejarah penggunaan garam sebagai pengawet makanan bisa ditelusuri hingga zaman Sumeria sekitar tahun 3500 SM. Kemudian, pemukiman Yahudi di sekitar Laut Mati pada tahun 3000 SM sudah menggunakan air asin untuk mengawetkan daging selain ikan. Pada tahun 200 SM, orang Romawi belajar dari orang Yunani tentang cara mengawetkan daging dengan garam, serta menemukan bahwa nitrat dalam garam memberi warna merah muda pada daging mereka. Pergeseran menuju zaman modern terjadi pada tahun 1608 M, ketika penduduk asli Amerika mengajarkan kepada masyarakat Jamestown, Virginia, tradisi lama dalam mengasinkan, mengasapi, dan menua daging rusa. Kemudian, pada tahun 1999, episode acara TV “Good Eats” yang dipandu oleh Alton Brown menjadi pemicu minat besar terhadap brining. Brown mempromosikan berbagai rempah-rempah dan ilmu pengetahuan yang mendukung brining untuk menghasilkan daging kalkun yang lebih lembut dan lezat. Setelah episode ini, tokoh-tokoh kuliner ternama seperti Alice Waters dan Ruth Reichl mulai menerbitkan resep brining mereka sendiri. Namun, tren dalam makanan selalu berubah, dan ada perdebatan antara wet brining, dry brining, braising, dan metode lainnya. Brining tidak sesuai untuk semua orang karena membutuhkan ruang tambahan di lemari es atau pendingin serta waktu tambahan untuk persiapan. Dalam brining, kalkun direndam dalam air garam agar garam bisa bekerja pada protein dan memberikan rasa. Meskipun demikian, para pendukung brining mengklaim bahwa metode ini dapat membuat daging lebih lembut dan mempertahankan kelembapannya, mengurangi kehilangan kelembapan selama proses memasak, yang bisa mencapai 25% hingga 30% pada unggas yang tidak diasin. Dalam kontrast, kalkun yang direndam dalam air garam hanya kehilangan sekitar 15% kelembapannya.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik. Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu turkey brine dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu turkey brine asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu turkey brine kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu turkey brine Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu turkey brine kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak. Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu turkey brine kami. Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu turkey brine kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Turkey Brine
Garam Putih Landasan utama bumbu turkey brine, garam putih sangat diperlukan untuk meningkatkan retensi kelembapan dan cita rasa kalkun secara keseluruhan. Garam putih memastikan kalkun tetap lezat dan dibumbui dengan baik selama proses memasak. Gula Putih Gula putih memberikan rasa manis yang halus yang melengkapi elemen gurih dari bumbu turkey brine. Gula putih menambahkan keseimbangan yang lembut pada profil rasa dan mendorong karamelisasi yang indah saat kalkun dimasak. Rosemary Ramuan yang harum dan berkayu, rosemary memberikan kualitas yang bersahaja dan aromatik pada bumbu turkey brine. Aromanya yang seperti pinus selaras dengan rasa alami kalkun, sehingga meningkatkan pengalaman rasa secara keseluruhan. Thyme Thyme dengan aroma yang lembut dan sedikit citrus, berpadu sempurna dengan rosemary, menciptakan buket herbal yang harmonis. Bumbu ini memberikan kontribusi pada kedalaman dan kerumitan bumbu, membuat setiap gigitan kalkun menjadi tak terlupakan. Lada Hitam Lada hitam memberikan rasa pedas yang lembut yang meningkatkan profil rasa kalkun. Aroma yang kuat dan sedikit menyengat menambah rasa yang menyenangkan pada bumbu air garam. Jahe Putih Jahe putih memberikan rasa pedas yang hangat dan sedikit manis yang melengkapi bumbu dan rempah-rempah lainnya dalam campuran. Hal ini memberikan kontribusi pada keseluruhan kedalaman rasa pada kalkun. Biji Pala Biji Pala menambahkan sedikit rasa pedas dan sentuhan rasa manis pada campuran bumbu. Aromanya yang hangat dan bersahaja meningkatkan cita rasa kalkun, menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari campuran. Cengkeh Cengkeh memberikan rasa yang unik pada bumbu turkey brine dengan rasa hangat, manis, dan sedikit pedas. Hal ini berkontribusi pada kompleksitas bumbu dan menambahkan sedikit rasa hangat pada kalkun. Kayu manis Aroma kayu manis yang manis dan hangat meningkatkan profil rasa keseluruhan dari bumbu turkey brine. Kehadirannya menciptakan sinergi yang menyenangkan dengan rempah-rempah lainnya, menciptakan perpaduan yang menyeluruh. Daun Laurel Daun Laurel memberikan aroma herbal yang halus yang melengkapi rasa kalkun. Daun ini menambahkan elemen kedalaman rasa pada bumbu.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu turkey brine Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Hidangan Kreasi Absurd
Tertarik mencoba sesuatu yang berbeda dari hidangan turkey brine biasa? Kenapa tidak mencoba Permen Jeli Rasa Turkey Brine! Ini adalah inovasi unik yang menggabungkan dua dunia yang berbeda: permen jeli dan hidangan kalkun Thanksgiving. Permen ini memiliki bentuk yang menggemaskan, mirip dengan kalkun Thanksgiving yang biasa kita nikmati. Namun, yang membuatnya istimewa adalah rasa turkey brine yang autentik. Jadi, ketika Anda menggigitnya, Anda akan merasakan perpaduan antara manis dan gurih yang unik. Ini adalah pengalaman rasa yang pasti akan membuat Anda terkesan. Jadi, jika Anda bosan dengan hidangan kalkun yang biasa-biasa saja, coba beri kesempatan kepada Permen Jeli Rasa Turkey Brine ini. Ini adalah cara yang menyenangkan dan berbeda untuk merayakan Thanksgiving atau sekadar menikmati rasa turkey brine kapan pun Anda inginkan. Jadi, ayo mencoba sesuatu yang baru dan lezat!
Kemasan dan Ukuran
Bumbu Turkey brine Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami
tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk