Kelabat (Trigonella foenum-graecum) atau sering disebut fenugreek merupakan tumbuhan yang daunnya bisa dijadikan sebagai obat herbal, sementara bijinya sebagai rempah-rempah. Kelabat juga sering dipergunakan sebagai salah satu bumbu atau bahan masakan pada kare/ kari. Mengenai biji kelabat yang sering dipergunakan, bentuknya kubus dengan warna kuning sampai amber. Biji ini sering dipakai dan diolah sebagai bumbu masakan pasta atau serbuk kari yang dikaitkan dengan masakan tradisional dari India.
Sejarah kelabat
Nama fenugreek sebenarnya berasal dari bahasa latin untuk ‘Greek hay’. Tanaman kelabat dipercaya mempunyai kesamaan dengan tanaman wild clover yang sering disebut orang Swedia dengan nama ‘Bockhornsklöver’ atau ‘Bockshornklee’ dalam bahasa Jerman.
Kelabat ini dipercaya dulunya dibawa agar bisa dibudidayakan di Timur Dekat (Near East). Lalu ada juga yang mengatakan bahwa ada sisa kelabet yang ditemukan di Tell Halal, Iraq yang menurut sebuah analisa berumur 4000 SM. Kelabat juga dijumpai pada jaman Perunggu di Lachish dan biji kelabat di makam Tutankhamen.
Kandungan dan penyebaran kelabat
Kelabat mengandung berbagai macam nutrisi seperti protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dan tidak ketinggalan juga air. Kelabat juga kaya akan kandungan polisakarida dan galaktomannan. Selain itu, bijinya merupakan sumber tinggi dari senyawa saponin dan minyak atsiri. Minyak atsiri ini sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Ada yang mengatakan bahwa kelabat merupakan tumbuhan asli yang berasal dari Afrika Utara dan India. Penyebaran kelabat ini kemudian sampai ke Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia. Di Malaysia, orang-orang Melayu mempergunakan kelabat sebagai bahan tambahan untuk membuat kolak. Orang Melayu juga sering memakai kelabat misalnya bagian akarnya sebagai obat herbal dan bijinya sebagai rempah-rempah atau campuran param.
Dosis kelabat
Dosis kelabat yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis dan seberapa parah penyakitnya. Misalnya untuk penderita diabetes tipe I dengan usia di atas 18 tahun, maka dosis yang biasanya dipakai adalah sekitar 50 gram biji kelabet yang bisa dikonsumsi secara oral sebanyak 2 kali dalam sehari. Tapi ini juga tergantung insulinnya. Sementara itu bagi penderita diabetes tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin, maka dosis yang biasanya dikonsumsi adalah 2,5 gram serbuk biji kelabet yang bisa diminum 2 kali dalam satu hari. Sayangnya belum ada penelitian tentang keamanan lebih lanjut untuk penderita diabetes yang berumur di bawah 18 tahun. Oleh karena itu, konsumsi kelabat tidak dianjurkan.
Kegunaan kelabat
Kegunaan kelabat dapat dipakai sebagai bumbu masakan, tidak hanya kari namun juga pickles. Memang kelabat sering dikaitkan sebagai bumbu tradisional masakan khas India. Selain itu kelabat juga dipercaya dapat digunakan sebagai peningkat produksi ASI bagi wanita yang sedang menyusui. Kelabat juga sering digunakan sebagai obat herbal karena memiliki sifat antivirus yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dari ringan sampai parah misalnya demam. Daun kelabat juga dapat diseduh sebagai teh untuk mengurangi rasa tidak nyaman bagi penderita arthritis.
Manfaat kelabat
Pemanfaatan biji kelabat dianjurkan tidak boleh lebih dari 12 minggu agar tidak timbuk efek samping yang tak diinginkan. Untuk pengobatan herbal, kelabat sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam penyakit hidung, iritasi mata, tenggorokan, dan hidung. Sampai sekarang pun kelabat masih digunakan untuk mengobati sakit diabetes, liver, sampai kolesterol tinggi. Kelabat juga dipercaya mampu memperbesar ukuran payudara berkat kandungan diosgenin yang ada di dalamnya.
Efek samping kelabat
Efek samping kelabat dapat menimbulkan reaksi alergi bagi sebagian orang dan juga masalah pencernaan. Jika kelabat dikonsumsi lebih dari 100 gram setiap hari, maka bisa terkena risiko gangguan pencernaan seperti diare serta perut kembung maupun hilangnya nafsu makan. Selain itu, bagi sebagian orang, kelabat juga bisa memicu reaksi alergi seperti bercak merah di kulit yang gatal, wajah membengkak, sampai sesak nafas.
Reaksi alergi tersebut tidak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, bahkan pada anak-anak dan bayi. Oleh karena itu, disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum berniat mengonsumsi kelabat khususnya sebagai pengobatan herbal. Demikian informasi mengenai kelabat beserta manfaat dan efek samping yang perlu diperhatikan.
Deskripsi: Tanaman yang dipercaya berasal dari India ini memiliki banyak manfaat dan khasiat dalam pengobatan herbal, simak informasi pentingnya!
Beli kelabat dari Cairo Food secara Online di Indonesia dan dapatkan produk dengan kualitas Baik dan Bagus. kelabat Asli dan Murni, Halal, Wangi dan bermanfaat untuk kesehatan. Bisa dipakai sebagai bumbu masak dan juga untuk tujuan kesehatan.