Profil Rasa

Nori Komi Furikake adalah salah satu varian dari produk Cairo Food. Furikake adalah bumbu kering khas Jepang yang menambahkan rasa khas pada hidangan. Terdiri dari campuran ikan kering, biji wijen, rumput laut cincang, gula, garam, dan monosodium glutamat, furikake memberikan rasa asin seperti lautan dan umami alami. Biji wijen yang dipanggang menambahkan rasa pedas dan renyah, serta garam dan gula yang menyeimbangkan citarasanya, mirip dengan rasa nasi sushi, tetapi tanpa asam.

Furikake dapat ditaburkan di atas nasi, sayuran, atau ikan yang dimasak, dan bahkan digunakan sebagai bahan untuk membuat onigiri. Biasanya memiliki warna cerah dan tekstur bersisik. Selain bahan utama, seperti ikan kering dan biji wijen, furikake juga bisa mengandung katsuobushi (serutan ikan bonito), okaka (serpihan ikan bonito yang dibasahi kecap asin dan dikeringkan lagi), partikel salmon kering beku, shiso, telur, bubuk miso, dan sayuran, yang menambahkan variasi rasa dan tekstur. Furikake bisa memiliki sedikit rasa ikan atau makanan laut, dan mungkin juga pedas atau manis.

Selain sebagai penyedap, furikake juga digunakan dalam masakan Jepang untuk membuat acar makanan dan bola nasi (onigiri), menghadirkan citarasa khas Jepang pada hidangan.

Tips Penggunaan

Furikake adalah bumbu gurih khas Jepang yang renyah dan lezat. Biasanya ditaburkan di atas nasi, tetapi bisa digunakan untuk berbagai hidangan seperti sup, tumisan, dan mie. Rasanya yang kaya akan umami membuatnya membuat ketagihan, dan ada berbagai jenis furikake di seluruh Jepang. Salah satunya adalah Nori Komi Furikake, yang terbuat dari biji wijen dan rumput laut, menjadi favorit saya.

Nori Komi Furikake sering digunakan sebagai bumbu nasi. Cara penggunaannya cukup mudah, cukup taburkan di atas nasi panas yang baru dimasak. Jumlahnya bisa disesuaikan dengan selera pribadi, saya biasanya menggunakan 2 sendok makan untuk setiap cangkir nasi. Anda bisa mencampurkannya dengan nasi untuk meratakan rasa atau membiarkannya di atas nasi untuk mendapatkan tekstur yang kontras. Selain itu, furikake bisa menjadi taburan untuk hidangan lain seperti mie, salad, atau tumisan, memberikan ledakan rasa yang nikmat.

Tidak hanya sebagai taburan nasi, di Jepang, furikake juga sering digunakan untuk menambah cita rasa pada ikan dan sayuran. Anda bisa menggunakan furikake untuk membuat onigiri, nasi yang dibungkus dengan nori. Keunikan furikake juga terletak pada kemampuannya untuk menambahkan rasa umami dan tekstur renyah pada berbagai hidangan gurih atau camilan, mulai dari telur dan roti bakar alpukat hingga poke bowl dan salad. Keserbagunaannya menjadikannya cara yang nyaman untuk meningkatkan cita rasa hidangan favorit Anda.

Napak Tilas Asal Bumbu

Furikake adalah bumbu tradisional Jepang yang pertama kali dikembangkan pada era Taisho (1912-1926) oleh seorang apoteker bernama Suekichi Yoshimaru. Pada saat itu, kekurangan kalsium menjadi masalah kesehatan di Jepang, dan furikake diciptakan untuk meningkatkan asupan kalsium dengan cara yang enak. Campuran awal furikake terbuat dari tulang ikan yang digiling, biji wijen panggang, biji poppy, dan rumput laut, yang dihancurkan menjadi bubuk.

Furikake pertama kali dikenal dengan nama Gohan no Tomo, yang berarti “teman nasi” dalam bahasa Jepang. Nama ini menggambarkan tujuannya untuk menjadi tambahan yang sempurna untuk nasi, makanan pokok dalam masyarakat Jepang. Produk ini kemudian menjadi populer dan diakuisisi oleh perusahaan makanan, mulai dijual secara komersial.

Selanjutnya, Seiichirō Kai, seorang pedagang bahan makanan di Fukushima, juga mengembangkan varian furikake dengan campuran kombu putih, bubuk kombu, dan bahan-bahan lain yang direbus dengan kaldu berbasis kecap. Produk ini dinamai Kore Wa Umai (“Ini Enak”) dan menjadi populer, bahkan diakses oleh kelas pekerja.

Pada tahun 1948, produksi furikake meningkat secara signifikan ketika Nissin Foods memproduksi furikake dalam skala besar untuk mengatasi kekurangan gizi yang meluas di Jepang. Furikake menjadi tersedia secara luas dan diberikan kepada militer Jepang selama Perang Dunia II untuk meningkatkan asupan protein dan kalsium.

Asosiasi Furikake Nasional didirikan pada tahun 1959, dan istilah “furikake” mulai digunakan secara umum untuk mendeskripsikan produk ini. Varian furikake kemudian berkembang, dengan berbagai jenis bahan, seperti salmon atau wijen dan garam, digunakan untuk menciptakan variasi rasa.

Seiring berjalannya waktu, furikake telah mengalami evolusi dalam pemasaran dan penggunaan. Awalnya ditujukan untuk orang dewasa, produk ini beralih fokus menjadi favorit anak-anak pada 1960-an, lalu kembali ke orang dewasa pada 1990-an. Saat ini, furikake memiliki beragam varietas yang melayani seluruh keluarga, termasuk versi pedas seperti wasabi furikake untuk selera orang dewasa.

Konsep furikake bukanlah hal baru dalam budaya Jepang. Lebih dari 12 abad lalu, orang Jepang telah mengolah ikan kering asin menjadi serpihan yang digunakan dalam hidangan. Namun, pada awal 1920-an, apoteker Jepang Suekichi Yoshimaru mencoba meningkatkan asupan kalsium dengan mencampur tulang ikan yang digiling dengan biji poppy, biji wijen panggang, dan rumput laut. Produk ini dijual sebagai suplemen kalsium dengan nama “teman nasi” (Gohan no Tomu) karena nasi adalah makanan utama di Jepang.

Furikake, awalnya dimaksudkan sebagai suplemen kalsium, dengan cepat menjadi populer sebagai topping untuk nasi putih. Tradisi ini terus berlanjut hingga hari ini, dan furikake telah menjadi bumbu yang tak tergantikan di dapur-dapur Jepang. Selain menambah rasa pada nasi, furikake juga bisa digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan lain seperti sup, salad, dan makanan pembuka. Dengan beragam varian rasa yang ada sekarang, furikake telah menjadi pengaruh penting dalam dunia kuliner global, memberikan sentuhan khas Jepang pada hidangan-hidangan internasional.

Cerita dibalik Rasa

Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.

Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu nori komi furikake dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu nori komi furikake asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu nori komi furikake kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.

Perbedaan dengan Merk Lain

Salah satu perbedaan utama bumbu nori komi furikake Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu nori komi furikake kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.

Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu nori komi furikake kami.

Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu nori komi furikake kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.

Komposisi Nori Komi Furikake

Wijen Putih

Biji wijen putih adalah komponen dasar dari Nori Komi Furikake, memberikan rasa pedas yang ringan dan kerenyahan yang lembut pada bumbu. Biji wijen putih memainkan peran penting dalam menambah kedalaman dan kekayaan rasa yang halus pada campurannya.

Wijen Hitam

Melengkapi biji wijen putih, biji wijen hitam memberikan rasa yang sedikit lebih kuat, rasa yang bersahaja dan kontras visual yang mencolok pada campuran. Biji wijen hitam memberikan rasa pahit yang halus dan tekstur tambahan.

Nori

Nori, atau rumput laut kering, adalah elemen khas Nori Komi Furikake. Nori memberikan rasa umami yang unik pada bumbu yang mengingatkan kita pada laut. Rasa dan tekstur Nori yang berbeda menjadikannya bahan yang menonjol.

Gula Halus

Gula putih memberikan sentuhan rasa manis untuk menyeimbangkan rasa gurih dan pedas dari wijen dan nori. Gula putih meningkatkan profil rasa secara keseluruhan, menambahkan kontras yang halus pada bahan-bahan lainnya.

Garam Putih

Garam adalah komponen penting yang menonjolkan rasa dari bahan-bahan lainnya, memberikan rasa dasar yang gurih dan meningkatkan cita rasa furikake. Garam menyeimbangkan rasa manis dari gula dan melengkapi rasa umami dari nori.

Tips Penyimpanan

  • Jangan simpan di kulkas
  • Aman simpan di freezer
  • Boleh simpan di suhu ruang
  • Jangan terkena panas
  • Jangan simpan di suhu lembab
  • Jauhi sinar matahari langsung

Bumbu nori komi furikake Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.

Hidangan Kreasi Absurd

Biji popcorn dilapisi lapisan nori komi furikake yang lengket, manis, dan gurih, menyerupai asteroid luar angkasa mini. Saat Anda menggigitnya, mereka “meledak” di mulut Anda dengan semburan rasa surgawi.

Kemasan dan Ukuran

Bumbu Nori komi furikake Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran  50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.

Alergen

Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.

Variasi Partikel Bumbu

  • Tipe Utuh
  • Tipe Kasar/Ukuran Serpih
  • Tipe Bubuk