Rp 25.000 – Rp 155.000
Basil, atau Selasih, adalah tanaman rempah yang dimanfaatkan bagian daun, bunga, dan bijinya karena aroma serta rasanya yang khas, dari harum manis hingga langu, tergantung kultivarnya. Beberapa jenis Basil berasal dari Asia Tenggara, seperti kemangi. Ocimum Basilicum, salah satu spesiesnya, dikenal memiliki kandungan metabolit sekunder tinggi dan sering diambil minyak esensialnya yang beraroma mint dan cengkeh. Selain untuk masakan, Basil juga berkhasiat sebagai obat dengan sifat analgesik, anti-inflamasi, dan antimikroba.
Basil Kering Flake 100 gram
Basil Kering Flake 1 Kg
Harga Eceran
Rp45.000
Rp220.000
Harga Grosir
Rp35.000
Rp195.000
Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah
100 gram
1 Kg
Harga Eceran
Rp45.000
Rp220.000
Harga Reseller
Rp35.000
Rp195.000
Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah
Asli, enak, dan wangi pula bisa langsung tercampur. Terima kasih
- Pelanggan Setia -
Kualitas terjamin, harga pas, dan produk original. Pengiriman cepat, pelayanan memuaskan, yang paling penting dan konsisten adalah packing selalu rapi.
- Atfi -
Kualitas bahan sangat baik. Selalu beli di Cairo Food.
- Cynthia -
Rasa masakan jadi benar-benar mantap. Rempahnya begitu terasa sehingga semakin banyak pemesannya. Kami benar-benar puas.
- Nurul -
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Lada hitam adalah lada yang paling terkenal, ia banyak digunakan di seluruh dunia termasuk di Amerika Serikat. Rempah ini berasal dari buah lada berwarna hijau yang sudah mulai berubah menjadi kuning, kemudian difermentasi dan dikeringkan secara alami di bawah sinar matahari sampai menghitam dan keriput. Lada hitam memiliki rasa yang panas, pedas, dan aroma yang tajam, dalam olahan masakan, rasa pedas yang dihasilkan lada cenderung lebih dominan dibanding rempah lain. Selain sebagai bumbu, lada hitam dalam bentuk bubuk juga kerap digunakan sebagai taburan di atas makanan. Di Mesir, lada ini biasa digunakan untuk membantu proses pengawetan mumi.
Lada putih adalah jenis lada yang sudah matang dan bagian kulit luarnya sudah hilang terkelupas. Cara umum yang biasa dilakukan untuk menghilangkan seluruh kulit luar lada ini adalah dengan merendamnya dengan air selama beberapa hari, kemudian menggosok kulit luarnya hingga benar-benar terkelupas.
Lada putih memiliki aroma yang lebih lembut dibandingkan lada hitam, juga memiliki rasa pedas yang tidak terlalu tajam. Di Eropa lada putih jauh lebih populer dibanding lada hitam.
Lada ini adalah lada yang baru dipetik ketika sudah benar-benar matang dengan warna merah yang terang.
Lada merah dapat digunakan selagi masih segar, namun lada jenis ini mudah rusak ataupun busuk. Oleh karena itu, lada ini dapat disimpan dalam air asin, atau freeze-dried, untuk membuat lada merah bertahan lebih lama. Aroma lada merah sangat kompleks dengan sedikit rasa pedas dan panas.
Lada ini dipetik jauh sebelum buah merica matang, sehingga memiliki warna kulit luar yang masih hijau. Lada hijau yang dikeringkan biasa digunakan untuk makanan Prancis dan beberapa masakan Thailand. Lada ini memiliki rasa yang tidak pedas, namun tetap memiliki harum aromatic yang segar. Karena proses pengawetan lada ini lebih lama dan jumlahnya lebih sedikit, harga lada jenis ini menjadi lebih mahal dari lada biasanya.
Sebenarnya ini bukan benar-benar lada, melainkan buah beri dari pohon Prickly Ash di Cina. Lada ini tumbuh dan dikonsumsi di Asia dan menjadi komponen penting di masakan Cina terutama Kota Szechuan. Untuk jenis lada satu ini sangat aromatik — bibir kita akan sedikit mati rasa jika mencicipinya langsung. Lada Szechuan sering dipanggang terlebih dahulu sebelum dihaluskan. Sangat cocok dengan ikan, ayam, dan bebek, atau hidangan panas berempah.
Bagi orang-orang Eropa lebih mengenal Basiol sebagai O. Basilicum atau sweet basil sebagai bahan rempah-rempah yang diwariskan dari Yunani Kuno. Sedangkan di Negara India lebih mengal sebagai Tlasi atau Tulasi namun untuk bangsa Melayu Basil diambil dari nama melalui bahasa Sansekerta.
Basil memiliki kandungan utara yaitu protein, karbohidrat, serat dan lipid. Sedangkan mineral yang terkandung diantaranya adalah zat besi, fosfor, natrium, kalsium, magnesium, natrium dna zinc. Sedangkan kandungan vitamin di dalamnya yaitu thiamin, vitamin C, niasin, golat dan vitamin A, E, K serta vitamin B6. Basil juga memiliki kandungan flavonoid dan minyak esensial berupa metil eugenol, eugenol, carcacrolm caryophyllene, linalool, cinnamyl asetat dan germacrene.
Banyak Negara yang sudah menggunakan Basil sebagai rempah makanannya, seperti di Italia, China, Thailand dan juga India. Sedangkan di Negara Italia, basil dikeringkan untuk salah satu komponen saus pasta khas Genoa. Di Negara Indonesia Basil digunakan bajinya untuk campuran minuman penyegar dan daunnya digunakan sebagai lalapan segar yaitu kemangi.
Di Indonesia sendiri memiliki tanaman dengan sebutan lemon basil atau nama latinnya Ocimum Citridorum yang lebih dikenal sebagai kemangi atau selasih. Baisanya digunakan untuk lalapan segar dari daerah Jawa.
Bagi orang-orang Eropa lebih mengenal Basiol sebagai O. Basilicum atau sweet basil sebagai bahan rempah-rempah yang diwariskan dari Yunani Kuno. Sedangkan di Negara India lebih mengal sebagai Tlasi atau Tulasi namun untuk bangsa Melayu Basil diambil dari nama melalui bahasa Sansekerta.
Basil memiliki kandungan utara yaitu protein, karbohidrat, serat dan lipid. Sedangkan mineral yang terkandung diantaranya adalah zat besi, fosfor, natrium, kalsium, magnesium, natrium dna zinc. Sedangkan kandungan vitamin di dalamnya yaitu thiamin, vitamin C, niasin, golat dan vitamin A, E, K serta vitamin B6. Basil juga memiliki kandungan flavonoid dan minyak esensial berupa metil eugenol, eugenol, carcacrolm caryophyllene, linalool, cinnamyl asetat dan germacrene.
Banyak Negara yang sudah menggunakan Basil sebagai rempah makanannya, seperti di Italia, China, Thailand dan juga India. Sedangkan di Negara Italia, basil dikeringkan untuk salah satu komponen saus pasta khas Genoa. Di Negara Indonesia Basil digunakan bajinya untuk campuran minuman penyegar dan daunnya digunakan sebagai lalapan segar yaitu kemangi.
Di Indonesia sendiri memiliki tanaman dengan sebutan lemon basil atau nama latinnya Ocimum Citridorum yang lebih dikenal sebagai kemangi atau selasih. Baisanya digunakan untuk lalapan segar dari daerah Jawa.
Menurut penelitian dari James Duke yang merupakan penulis The Green Pharmacy menunjukkan bahwa Basil memiliki kandungan enam senyawa alami yang dapat menormalkan kembali tekanan darah yang tinggi. Sehingga basil juga baik untuk diet bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi.
Salah satu kandungan senyawa dalam basil yaitu Eugenol memiliki kemampuan untuk melawan rasa sakit dan menekan produksi enzim COX atau siklooksigenase. Mekanisme ini juga terdapat dalam aspirin dan inuprofen namun obat hanya mengikat enzim untuk mengurangi rasa sakit.
Sifat anti infeksi yang ada dalam basil sangat baik dalam membunuh bakteri yang sering menyebabkan keracunan dalam makanan. selain itu kandungan minyak atsiri dapat membantu menghambat beberapa obat resisten bakteri E coli. Bakteri E coli merupakan bakteri yang biasanya terkontaminasi dalam makanan dan dapat menyebabkan kram, diare dan bahkan muntah-muntah.
Kandungan flavonoid di dalam daun basil memiliki manfaat untuk menjaga SNA agar tidak mudah rusak. Kerusakan DNA biasanya melalui infeksi terutama oleh virus.
Kandungan dalam daun Basil juga sangat baik dalam menjaga kesehatan mata. Misalnya saja seperti memiliki kandungan vitamin A, betakaroten, zeaxhantin, cyptoxhantin dan lutein yang dapat melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet.
Kandungan vitamin K dalam daun basil sangat efektif untuk membantu penghentian pendarahan atau proses pembekuan darah pada luka kecil.
Kandungan vitamin C dalam basil berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh atau menjaga sistem imunitas sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit.
Basil memiliki efek bagi siapa saja yang mengonsumsinya. Yang mengandung estragol yang dapat merangsang timbulnya penyakit kanker meskipun efek ini baru di teliti pada binatang tikus. Selain itu tanaman basil memiliki efek hepatoprotektor, hipoglikemik, imunomodulator dan hipolipidemik.