Rp 35.000 – Rp 220.000
Pala adalah rempah yang berasal dari biji pohon pala. Selain biji pala bung apala juga kerap dijadikan rempah. Pala berasal dari biji bagian dalam dari buah pala. Sementara bunga pala adalah bagian berwarna merah yang menyerupai tali yang menyelimuti biji pala.
Di Amerika Serikat, pala umum digunakan pada hidangan penutup seperti pai apel atau pai labu. Pala juga digunakan di dalam banyak minuman seperti eggnog, chai, anggur berempah, atau garnish di atas minuman kopi dengan busa di atasnya.
Biji Pala 100 g
Biji Pala 1 Kg
Harga Eceran
Rp45.000
Rp220.000
Harga Grosir
Rp30.000
Rp195.000
Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah
Biji Pala 100 g
Biji Pala 1 Kg
Harga Eceran
Rp35.000
Rp200.000
Harga Grosir
Rp25.000
Rp160.000
Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah
100 gram
1 Kg
Harga Eceran
Rp45.000
Rp220.000
Harga Reseller
Rp30.000
Rp195.000
Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah
100 gram
1 Kg
Harga Eceran
Rp35.000
Rp200.000
Harga Reseller
Rp25.000
Rp160.000
Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah
Setelah pala selesai kamu jemur, kamu bisa langsung menyimpannya dalam kemasan vakum yang kedap udara, dan letakan pada tempat yang sejuk serta jauhdari sinar matahari.Tetapi jika kamu membeli pala dalam bentuk bubuk, kamu dapat menyimpannya dalam kemasan vacum ataupun jar kecil yang pastinya tertutup rapat.
Asli, enak, dan wangi pula bisa langsung tercampur. Terima kasih
- Pelanggan Setia -
Kualitas terjamin, harga pas, dan produk original. Pengiriman cepat, pelayanan memuaskan, yang paling penting dan konsisten adalah packing selalu rapi.
- Atfi -
Kualitas bahan sangat baik. Selalu beli di Cairo Food.
- Cynthia -
Rasa masakan jadi benar-benar mantap. Rempahnya begitu terasa sehingga semakin banyak pemesannya. Kami benar-benar puas.
- Nurul -
Buah pala merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan memiliki 200 spesies yang tersebar di seluruh daerah tropis.
Pala Patani adalah varietas pala yang berasal dari Ternate, Maluku Utara. Dikenal karena aroma dan rasa yang khas, pala ini sering digunakan sebagai rempah dalam masakan tradisional dan minuman. Tanaman ini tumbuh di iklim tropis dan menjadi komoditas penting dalam perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Varietas ini tumbuh di Pulau Bacan, Maluku. Dikenal dengan rasa yang kuat dan aroma yang khas, pala ini sering digunakan dalam masakan lokal dan sebagai rempah-rempah. Tanaman ini tumbuh di hutan alami, menjadikannya komoditas yang bernilai tinggi di pasaran.
Pala Onin, atau Gosoriwonin berasal dari Papua dan dikenal dengan biji yang lebih besar dan rasa yang kuat, pala ini sering digunakan dalam masakan tradisional serta sebagai rempah. Tanaman ini tumbuh di hutan Papua, menjadikannya bagian penting dari budaya dan ekonomi lokal.
Berasal dari Kepulauan Banda, Maluku. Dikenal karena rasa dan aroma yang kaya, pala ini sering digunakan dalam masakan dan sebagai rempah-rempah. Tanaman ini tumbuh subur di tanah vulkanik, menjadikannya komoditas berharga dalam perdagangan rempah-rempah internasional.
Pala hutan, yang sering disebut sebagai pala Ambon, adalah varietas pala yang tumbuh di hutan-hutan di sekitar Ambon, Maluku. Dikenal dengan biji yang lebih kecil dan rasa yang tajam, pala ini digunakan dalam masakan lokal dan sebagai rempah-rempah. Tanaman ini memiliki peran penting dalam budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
Dikenal dengan biji yang besar dan rasa yang kuat, pala ini sering digunakan dalam masakan tradisional. Tanaman ini tumbuh di hutan Papua dan memiliki nilai ekonomi serta budaya yang tinggi bagi masyarakat setempat.
Ditemukan di wilayah Maluku, terutama di Pulau Ternate, pala ini sering digunakan dalam masakan dan sebagai rempah-rempah. Tanaman ini memiliki potensi ekonomi yang signifikan dan merupakan bagian dari kekayaan rempah Indonesia.
Pala Mendaya, atau Pala Anan, adalah varietas pala yang berasal dari Pulau Bacan dan Ternate. Dikenal dengan biji yang berkualitas tinggi dan rasa yang khas, pala ini sering digunakan dalam masakan tradisional serta sebagai rempah. Tanaman ini menjadi komoditas penting dalam perdagangan rempah di wilayah Maluku.
Buah pala merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan memiliki 200 spesies yang tersebar di seluruh daerah tropis.
Pala Patani adalah varietas pala yang berasal dari Ternate, Maluku Utara. Dikenal karena aroma dan rasa yang khas, pala ini sering digunakan sebagai rempah dalam masakan tradisional dan minuman. Tanaman ini tumbuh di iklim tropis dan menjadi komoditas penting dalam perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Varietas ini tumbuh di Pulau Bacan, Maluku. Dikenal dengan rasa yang kuat dan aroma yang khas, pala ini sering digunakan dalam masakan lokal dan sebagai rempah-rempah. Tanaman ini tumbuh di hutan alami, menjadikannya komoditas yang bernilai tinggi di pasaran.
Pala Onin, atau Gosoriwonin berasal dari Papua dan dikenal dengan biji yang lebih besar dan rasa yang kuat, pala ini sering digunakan dalam masakan tradisional serta sebagai rempah. Tanaman ini tumbuh di hutan Papua, menjadikannya bagian penting dari budaya dan ekonomi lokal.
Berasal dari Kepulauan Banda, Maluku. Dikenal karena rasa dan aroma yang kaya, pala ini sering digunakan dalam masakan dan sebagai rempah-rempah. Tanaman ini tumbuh subur di tanah vulkanik, menjadikannya komoditas berharga dalam perdagangan rempah-rempah internasional.
Pala hutan, yang sering disebut sebagai pala Ambon, adalah varietas pala yang tumbuh di hutan-hutan di sekitar Ambon, Maluku. Dikenal dengan biji yang lebih kecil dan rasa yang tajam, pala ini digunakan dalam masakan lokal dan sebagai rempah-rempah. Tanaman ini memiliki peran penting dalam budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
Dikenal dengan biji yang besar dan rasa yang kuat, pala ini sering digunakan dalam masakan tradisional. Tanaman ini tumbuh di hutan Papua dan memiliki nilai ekonomi serta budaya yang tinggi bagi masyarakat setempat.
Ditemukan di wilayah Maluku, terutama di Pulau Ternate, pala ini sering digunakan dalam masakan dan sebagai rempah-rempah. Tanaman ini memiliki potensi ekonomi yang signifikan dan merupakan bagian dari kekayaan rempah Indonesia.
Pala Mendaya, atau Pala Anan, adalah varietas pala yang berasal dari Pulau Bacan dan Ternate. Dikenal dengan biji yang berkualitas tinggi dan rasa yang khas, pala ini sering digunakan dalam masakan tradisional serta sebagai rempah. Tanaman ini menjadi komoditas penting dalam perdagangan rempah di wilayah Maluku.
Biji pala memiliki harum yang sangat kuat bahkan meskipun digunakan dalam jumlah yang sedikit. Aroma biji pala hampir mirip dengan kapulaga hijau. Namundalam masakan pala tidak memberi rasa apapun, sebab itu orang banyak menggunakan pala untuk menambahkan aroma terutama pada olahan makananberbahan dasar daging.
Pala memiliki senyawa aktif yang bersifat antimikroba. Senyawa tersebut akan mengaktifkan daya adesi, enzim edan lipoprotein dari mikroba sehinggamakanan yang kamu masak akan lebih tahan lama. Selain itu, pala dapat mempertahankan warna merah dan kandungan nutrisi lemak dan protein pada dagingyang disimpan beku. Pala juga identik dengan masakan khas timur tengah. Sebagai penguat rasa masakan alami. Pala tidak bisa dipisahkan dari masakan sepertikari, gulai dan masakan lain.
Pala dapat digunakan bersamaan dengan penggunaan cumin, kayu manis ataupun biji adas manis. Atau kamu bisa mencampurkannya dengan rempah lain sesuaihidangan yang hendak kamu buat. Rempah-rempah ini akan menghasilkan rasa serta aroma yang sangat lezat untuk masakan mu.
Jika kamu merasa kurang cocok dengan cita rasa yang dihasilkan pala, namun ada beberapa hidangan yang mengharuskan kamu menggunakan rempahtersebut, kamu bisa menggantinya dengan beberapa rempah lain seperti misalnya, Bunga Pala (Mace), Kayu Manis, ataupun Allspice.
Biji pala dapat digunakan sebagai bumbu masakan, ramuan obat tradisional ataupun minuman herbal.
Biji pala juga dapat digunakan dalam bentuk utuh atau pun bubuk, namun untuk mendapatkan biji pala utuh, kamu perlu mengambil biji pala dari dalam buah,lalu pisahkan antara biji pala dan bunga pala yang membungkus biji tersebut. Keduanya harus dijemur di bawah sinar matahari. Untuk biji pala setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih selama 8 minggu hingga isi dalamnya mengecil dan kemudian dipecahkan untuk melepaskan kulit luar pelindungnya. SedangkanBunga Pala cukup di jemur selama 14 hari saja.
Berbeda dengan biji pala utuh, pala dalam bentuk bubuk bisa langsung kamu gunakan dengan cara menambahkannya kedalam masakan sesuai kebutuhan mu.
Dalam olahan makanan biji Pala biasanya digunakan sebagai Bumbu Sup, Olahan daging, Sayur hingga Kue dan makanan manis lainnya.
Bawang bombay mengandung beragam nutrisi penting bagi tubuh, meliputi karbohidrat, serat, garam, gula, vitamin B6, vitamin C, asam folat, kalium, dan beragam antioksidan alami. Dalam skrining fitokimia menujukkan bahwa bawang bombay mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenol, dan triterpenoid. Kadar flavonoid dan fenol mendasari berbagai manfaat bawang bombay bagi kesehatan.
Biji Pala di Indonesia digolongkan menjadi 4 jenis mutu (grade) yaitu : Calibrated Nutmeg (CN), ABCD Average, Rimpel (Shrivel) dan BWP. Standar tersebutantara lain standar yang ditetapkan Menegristek tahun 2000 terkait mutu biji pala dengan spesifikasi sebagai berikut:
Proses pemilahan atau sortasi ini dilakukan oleh petani dan pedagang lokal. Proses sortasi atau pemilahan ini dilakukan berdasarkan ukuran besar kecilnya bijipala yang telah dikeluarkan dari cangkangnya.
Biji pala memiliki harum yang sangat kuat bahkan meskipun digunakan dalam jumlah yang sedikit. Aroma biji pala hampir mirip dengan kapulaga hijau. Namundalam masakan pala tidak memberi rasa apapun, sebab itu orang banyak menggunakan pala untuk menambahkan aroma terutama pada olahan makananberbahan dasar daging.
Pala memiliki senyawa aktif yang bersifat antimikroba. Senyawa tersebut akan mengaktifkan daya adesi, enzim edan lipoprotein dari mikroba sehinggamakanan yang kamu masak akan lebih tahan lama. Selain itu, pala dapat mempertahankan warna merah dan kandungan nutrisi lemak dan protein pada dagingyang disimpan beku. Pala juga identik dengan masakan khas timur tengah. Sebagai penguat rasa masakan alami. Pala tidak bisa dipisahkan dari masakan sepertikari, gulai dan masakan lain.
Pala dapat digunakan bersamaan dengan penggunaan cumin, kayu manis ataupun biji adas manis. Atau kamu bisa mencampurkannya dengan rempah lain sesuaihidangan yang hendak kamu buat. Rempah-rempah ini akan menghasilkan rasa serta aroma yang sangat lezat untuk masakan mu.
Jika kamu merasa kurang cocok dengan cita rasa yang dihasilkan pala, namun ada beberapa hidangan yang mengharuskan kamu menggunakan rempahtersebut, kamu bisa menggantinya dengan beberapa rempah lain seperti misalnya, Bunga Pala (Mace), Kayu Manis, ataupun Allspice.
Biji pala dapat digunakan sebagai bumbu masakan, ramuan obat tradisional ataupun minuman herbal. Biji pala juga dapat digunakan dalam bentuk utuh atau pun bubuk, namun untuk mendapatkan biji pala utuh, kamu perlu mengambil biji pala dari dalam buah,lalu pisahkan antara biji pala dan bunga pala yang membungkus biji tersebut. Keduanya harus dijemur di bawah sinar matahari. Untuk biji pala setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih selama 8 minggu hingga isi dalamnya mengecil dan kemudian dipecahkan untuk melepaskan kulit luar pelindungnya. SedangkanBunga Pala cukup di jemur selama 14 hari saja. Berbeda dengan biji pala utuh, pala dalam bentuk bubuk bisa langsung kamu gunakan dengan cara menambahkannya kedalam masakan sesuai kebutuhan mu.Dalam olahan makanan biji Pala biasanya digunakan sebagai Bumbu Sup, Olahan daging, Sayur hingga Kue dan makanan manis lainnya.
Bawang bombay mengandung beragam nutrisi penting bagi tubuh, meliputi karbohidrat, serat, garam, gula, vitamin B6, vitamin C, asam folat, kalium, dan beragam antioksidan alami. Dalam skrining fitokimia menujukkan bahwa bawang bombay mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenol, dan triterpenoid. Kadar flavonoid dan fenol mendasari berbagai manfaat bawang bombay bagi kesehatan.
Biji Pala di Indonesia digolongkan menjadi 4 jenis mutu (grade) yaitu : Calibrated Nutmeg (CN), ABCD Average, Rimpel (Shrivel) dan BWP. Standar tersebutantara lain standar yang ditetapkan Menegristek tahun 2000 terkait mutu biji pala dengan spesifikasi sebagai berikut:
Proses pemilahan atau sortasi ini dilakukan oleh petani dan pedagang lokal. Proses sortasi atau pemilahan ini dilakukan berdasarkan ukuran besar kecilnya bijipala yang telah dikeluarkan dari cangkangnya.
Ketika kamu mengalami kecemasan atau depresi anda bisa mengatasinya dengan biji pala. Pasalnya kandungan senyawa myristicin dan elemicin di dalam bijipala dapat menenangkan dan berguna sebagai anti kecemasan ringan. Biji pala dapat membantu merangsang pengaktifan neurotransmitter serotonin dandopamin dalam otak sehingga membantu tubuh mengatasi stres.
Bagi kamu yang memiliki permasalahan tidur atau kesulitan tidur sampai larut malam, kamu dapat menggunakan biji pala. Biji pala memiliki kemampuan untukmenenangkan sehingga sangat cocok sebagai obat tidur alami. Selain itu, kandungan magnesium di dalamnya dapat mengurangi tegang pada syaraf-syaraftubuh. Magnesium dapat merangsang pelepasan hormon serotonin yang dapat menciptakan perasaan tenang.
Biji pala bermanfaat juga untuk meningkatkan kesehatan otak dan menjaga ketajaman ingatan. Kandungan senyawa myristicin di dalamnya dapat merangsangsyaraf-syaraf otak sehingga mampu memperbaiki daya ingat. Sehingga kamu akan lebih berkonsentrasi dan bisa fokus. Selain itu biji pala dapat menghambatenzim yang dapat menimbulkan penyakit Alzaimer.
Pala juga dapat digunakan untuk perawatan kulit, caranya adalah dengan mencampurkan dengan air dan madu. Kombinasi ini mampu mengurangi peradangandan iritasi yang terjadi pada kulit, menghaluskan kulit, mendorong hidrasi dan mengurangi tanda bisul atau jerawat pada kulit.
Selain bermanfaat untuk kesehatan ternyata biji pala juga memiliki efek samping. Pala dilarang dikonsumsi secara berlebihan, karena ketika dikonsumsi dalamjumlah yang banyak biji pala dapat menyebabkan halusinasi, atau efek lain seperti narkotika yang memabukkan. Di samping itu, mengonsumsi buah pala dapatmempersulit proses kinerja tubuh karena pala memiliki efek yang kuat, maka dari itu disarankan untuk menggunakannya dalam jumlah kecil atau secukupnyasaja. Efek-efek lain yang ditimbulkan karna mengonsumsi pala berlebihan ialah, mual, kejang detak jantung yang tidak teratur bahkan muntah.
SEJARAH PALA
Pala, dengan nama latin Myristica fragrans, adalah tumbuhan asli kepulauan Banda di Maluku yang telah dikenal sejak beberapa abad sebelum Masehi. Melalui pedagang Arab, pala menyebar ke berbagai daerah melalui Pelabuhan Malaka, pusat distribusi rempah-rempah dari Timur. Kemudian, pala dibawa ke Mesir, Yunani, dan Romawi oleh saudagar Venesia dan disebarluaskan ke seluruh Eropa pada abad ke-7. Harga pala pada masa itu sangat tinggi, bahkan satu pon (sekitar setengah kilogram) pala bisa dihargai setara dengan tujuh ekor lembu, sehingga mendorong bangsa Eropa untuk mencari sumber langsung dari negara asalnya. Hal ini memicu kedatangan negara-negara seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda ke kepulauan Maluku pada abad ke-16.
Kehadiran Inggris membuat VOC, perusahaan dagang milik Belanda, merasa terancam karena mereka takut Inggris akan merebut kekuasaan dan memonopoli perdagangan pala di Banda. Belanda merespons dengan tindakan brutal, melarang ekspor pohon pala dan menguasai perdagangan rempah-rempah serta kolonialisme di Nusantara. Selama dua abad, VOC mendominasi perdagangan rempah-rempah hingga tahun 1770, ketika Pierre Poivre dari Perancis berhasil menyelundupkan bibit cengkeh dan pala untuk dibudidayakan di Zanzibar, Madagaskar, dan Martinique.
SEJARAH PALA
Pala, dengan nama latin Myristica fragrans, adalah tumbuhan asli kepulauan Banda di Maluku yang telah dikenal sejak beberapa abad sebelum Masehi. Melalui pedagang Arab, pala menyebar ke berbagai daerah melalui Pelabuhan Malaka, pusat distribusi rempah-rempah dari Timur. Kemudian, pala dibawa ke Mesir, Yunani, dan Romawi oleh saudagar Venesia dan disebarluaskan ke seluruh Eropa pada abad ke-7. Harga pala pada masa itu sangat tinggi, bahkan satu pon (sekitar setengah kilogram) pala bisa dihargai setara dengan tujuh ekor lembu, sehingga mendorong bangsa Eropa untuk mencari sumber langsung dari negara asalnya. Hal ini memicu kedatangan negara-negara seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda ke kepulauan Maluku pada abad ke-16.
Kehadiran Inggris membuat VOC, perusahaan dagang milik Belanda, merasa terancam karena mereka takut Inggris akan merebut kekuasaan dan memonopoli perdagangan pala di Banda. Belanda merespons dengan tindakan brutal, melarang ekspor pohon pala dan menguasai perdagangan rempah-rempah serta kolonialisme di Nusantara. Selama dua abad, VOC mendominasi perdagangan rempah-rempah hingga tahun 1770, ketika Pierre Poivre dari Perancis berhasil menyelundupkan bibit cengkeh dan pala untuk dibudidayakan di Zanzibar, Madagaskar, dan Martinique.
Klaim mengenai produk ini didasarkan pada formulasi yang dibuat oleh perusahaan. Produk ini telah diproses dengan standar kualitas yang ketat, namun hasil individu dapat bervariasi. Meskipun kami berusaha memastikan informasi produk kami akurat dan terbaru, kami tidak bertanggung jawab atas perbedaan kecil yang mungkin terjadi.
Ingin mencoba kualitas bumbu dan rempah kami sebelum membeli? Dapatkan sampel gratis dari Cairo Food dan rasakan sendiri perbedaannya dalam setiap masakan Anda. Tawaran ini khusus untuk bisnis HORECA, sehingga Anda bisa memastikan bahwa masakan sehat, enak, dan berkualitas dimulai dari bahan yang tepat.
Senin – Minggu
(08:00 – 17:00 WIB)