ornamen bunga lawang
lada banyak

Allspice

Rp 60.000Rp 555.000

  • Halal.
  • Tanpa MSG.
  • Tanpa Perasa Buatan.
  • Tanpa Pewarna.
  • Tanpa Pengawet.
  • Tanpa Campuran / No Filler.
  • Dibuat di Indonesia.
  • Tersedia bentuk Kering/Utuh dan Bubuk Halus.
  • Terbuat dari Biji Allspice kering sepenuhnya.
  • Kadaluarsa produk sekitar 15 bulan hingga 24 bulan tergantung dari kualitas rempah seperti musim, jenis dan metode pemrosesan awal. Kadaluarsa akan tercantum berbeda setiap batch.
  • P – IRT No. 7.12.3173.04.0049-24

Cocok untuk:

Garansi 30 Hari Uang Kembali

Rasa pasti enak

Tidak berkutu

Tidak berjamur

Tidak menggumpal

Berat pasti sesuai

Tidak menggumpal

Berat pasti sesuai

Cocok untuk:

Allspice: Rempah Serbaguna dari Amerika Tengah

Allspice, dikenal juga sebagai Merica Jamaica atau Pimento, adalah pohon yang tumbuh di Amerika Tengah, Meksiko, dan Hindia Barat. Buah keringnya sering digunakan sebagai bumbu aromatik dengan rasa yang menyerupai kombinasi cengkeh, kayu manis, dan pala. Selain untuk masakan, allspice juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk gangguan pencernaan, nyeri otot, pilek, dan demam. Pohon ini mulai berbuah setelah tiga tahun dan tidak memerlukan perawatan khusus, dengan bunga muncul pada bulan Juni hingga Agustus.

lada banyak
lada

Makin Besar, Makin Hemat Hingga 30%

allspice 100g

Allspice 100 gram

allspice 1kg

Allspice 1 Kg

Harga Eceran

Rp60.000

Rp550.000

Harga Grosir

Rp50.000

Rp420.000

Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah

allspice 100g

Allspice 100 gram

allspice 1kg

Allspice 1 Kg

Harga Eceran

Rp60.000

Rp555.000

Harga Grosir

Rp50.000

Rp420.000

Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah

Makin Besar, Makin Hemat Hingga 30%

allspice 100g

100 gram

allspice 1kg

1 Kg

Harga Eceran

Rp60.000

Rp550.000

Harga Reseller

Rp50.000

Rp420.000

Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah

allspice 100g

100 gram

allspice 1kg

1 Kg

Harga Eceran

Rp60.000

Rp550.000

Harga Reseller

Rp50.000

Rp420.000

Harga update per Juli 2024. Harga dapat sewaktu-waktu berubah

Tips Penyimpanan

Jangan Simpan Di Kulkas

Aman Simpan Di Freezer

Boleh Simpan Di Suhu Ruang

Jangan Kena Panas

Jangan Simpan Di Suhu Lembab

Jauhi Sinar Matahari Langsung

Sedikit tips saat menyimpan Allspice utuh ialah, simpan di dalam freezer kurang lebih selama satu minggu. Hal ini bertujuan untuk mematikan serangga yang menempel pada rempah tersebut seperti, kutu, ataupun telurnya. Setelah itu kamu bisa menyangrainya terlebih dahulu untuk menambah cita rasa dan umur simpan pada Allspice dan simpan dalam kemasan vakum, mylar bag atau jar yang kedap udara, dan letakan pada tempat yang sejuk serta jauh dari sinar matahari.

PRO TIPS

Testimoni

Asli, enak, dan wangi pula bisa langsung tercampur. Terima kasih

- Pelanggan Setia -

Kualitas terjamin, harga pas, dan produk original. Pengiriman cepat, pelayanan memuaskan, yang paling penting dan konsisten adalah packing selalu rapi.

- Atfi -

Kualitas bahan sangat baik. Selalu beli di Cairo Food.

- Cynthia -

Rasa masakan jadi benar-benar mantap. Rempahnya begitu terasa sehingga semakin banyak pemesannya. Kami benar-benar puas.

- Nurul -

Produk Yang Mungkin Anda Suka

Jenis-Jenis Lada

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

LADA HITAM

Lada hitam adalah lada yang paling terkenal, ia banyak digunakan di seluruh dunia termasuk di Amerika Serikat. Rempah ini berasal dari buah lada berwarna hijau yang sudah mulai berubah menjadi kuning, kemudian difermentasi dan dikeringkan secara alami di bawah sinar matahari sampai menghitam dan keriput. Lada hitam memiliki rasa yang panas, pedas, dan aroma yang tajam, dalam olahan masakan, rasa pedas yang dihasilkan lada cenderung lebih dominan dibanding rempah lain. Selain sebagai bumbu, lada hitam dalam bentuk bubuk juga kerap digunakan sebagai taburan di atas makanan. Di Mesir, lada ini biasa digunakan untuk membantu proses pengawetan mumi.

LADA PUTIH

Lada putih adalah jenis lada yang sudah matang dan bagian kulit luarnya sudah hilang terkelupas. Cara umum yang biasa dilakukan untuk menghilangkan seluruh kulit luar lada ini adalah dengan merendamnya dengan air selama beberapa hari, kemudian menggosok kulit luarnya hingga benar-benar terkelupas.
Lada putih memiliki aroma yang lebih lembut dibandingkan lada hitam, juga memiliki rasa pedas yang tidak terlalu tajam. Di Eropa lada putih jauh lebih populer dibanding lada hitam.

LADA MERAH

Lada ini adalah lada yang baru dipetik ketika sudah benar-benar matang dengan warna merah yang terang.
Lada merah dapat digunakan selagi masih segar, namun lada jenis ini mudah rusak ataupun busuk. Oleh karena itu, lada ini dapat disimpan dalam air asin, atau freeze-dried, untuk membuat lada merah bertahan lebih lama. Aroma lada merah sangat kompleks dengan sedikit rasa pedas dan panas.

LADA HIJAU

Lada ini dipetik jauh sebelum buah merica matang, sehingga memiliki warna kulit luar yang masih hijau. Lada hijau yang dikeringkan biasa digunakan untuk makanan Prancis dan beberapa masakan Thailand. Lada ini memiliki rasa yang tidak pedas, namun tetap memiliki harum aromatic yang segar. Karena proses pengawetan lada ini lebih lama dan jumlahnya lebih sedikit, harga lada jenis ini menjadi lebih mahal dari lada biasanya.

LADA SICHUAN

Sebenarnya ini bukan benar-benar lada, melainkan buah beri dari pohon Prickly Ash di Cina. Lada ini tumbuh dan dikonsumsi di Asia dan menjadi komponen penting di masakan Cina terutama Kota Szechuan. Untuk jenis lada satu ini sangat aromatik — bibir kita akan sedikit mati rasa jika mencicipinya langsung. Lada Szechuan sering dipanggang terlebih dahulu sebelum dihaluskan. Sangat cocok dengan ikan, ayam, dan bebek, atau hidangan panas berempah.

Profil Rasa

Rasa dari buah allspice adalah pedas yang sangat kuat dan aromanya sangat unik karna mirip seperti campuran merica, pala, kayu manis dan cengkeh. Sehingga allspice sering digunakan untuk bumbu kue, masakan manis, gurih dan bahkan dapat dipakai dalam pengobatan.

Kegunaan

Allspice adalah rempah serbaguna yang dapat ditambahkan ke dalam hidangan manis ataupun gurih. Rempah ini juga sangat terkenal di kepulauan Karbia, dan menjadi kunci dari hidangan khas Jamaica dan Meksiko.
Buah allspice yang telah kering akan memiliki bentuk dan rupa yang mirip dengan lada hitam. Daunnya biasa digunakan untuk rempah dalam masakan dan digunakan sebagai pengganti dari bay leaf. Namun hanya daun allspice yang segar saja yang dapat digunakan, karena jika daunnya sudah kering, maka harumnya sudah tidak terlalu kuat lagi.
Selain itu, Allspice juga termasuk ke dalam rempah-rempah yang sangat penting digunakan dalam membuat berbagai macam bumbu, sayuran, sup, chutney, bahkan dessert. Allspice juga dapat dijadikan minyak pati atau essential oil.

Campuran Rempah Yang Cocok

Karna dapat digunakan dalam berbagai jenis hidangan, maka Allspice sangat cocok dipadukan dengan berbagai rempah lain, seperti misalnya kayu manis, ketumbar, kapulaga, biji pala dan lain-lain. Campuran rempah-rempah ini pastinya akan membuat hidanganmu lebih bercita rasa dan kaya akan rasa rempah. Kamu bisa mencoba kreasi mu sendiri dirumah, dengan mencampurkan Allspice dengan rempah lain dalam resep mu.

Bahan Pengganti

Karna rasa dari allspice ini mirip dengan campuran cengkeh, kayu manis, dan pala maka jika kamu mencari bahan pengganti untuk rempah ini kamu bisa menggunakan campuran ketiga rempah tersebut dalam masakan.

Tips Dalam Memasak

Dalam masakan-masakan khas Karibia, Allspice sering digunakan sebagai rempah-rempah yang memiliki aroma sama seperti cengkeh yang sangat penting digunkan dalam memasak jenis-jenis daging, yakni dengan cara memanggang daun allspice bersamaan dengan kayunya. Cara ini hampir mirip seperti penggunaan myrtle di daerah kawasan laut Mediteranian.
Allspice juga banyak tumbuh di wilayah Meksiko dan digunakan sebagai bahan untuk membuat saus mole yang sangat terkenal. Sedangkan orang-orang Inggris biasa menggunakan Allspice untuk dijadikan bumbu saat merebus, membuat acar sayuran ataupun membuat saus.

Grade

Cara menentukan kualitas lada yang baik untuk digunakan dalam berbagai hidangan, bisa dilihat dari tekstur rempah tersebut yang besar dan kasar. Karna permukaan lada biasanya tidak mulus dan halus namun justru keriput dan kasar. Hal ini akan menunjukan bahwa kualitas lada tersebut baik karena proses pengeringannya sempurna.

Hindari memilih lada yang remuk atau hancur karna bisa saja itu merupakan tanda jika lada tersebut sudah terlalu lama disimpan sehingga serpihan kulit arinya menjadi abu. Biasanya lada ini sudah tidak memiliki aroma rempah yang khas, bahkan apek. Padahal baik buruknya kualitas lada bisa dilihat dari aromanya. Lada yang kualitas bagus mempunyai aroma khas yang wangi dan sedikit pedas menyengat. Bila sudah berbau apek dan tidak sedap bisa jadi kualitasnya kurang bagus dan nantinya akan mempengaruhi aroma masakan menjadi kurang sedap.

Selain tekstur dan aroma merica, kamu juga perlu memperhatikan warna lada yang terlihat bersih dan tidak ada serbuk ataupun remah-remah. Misalnya lada hitam yang berwarna hitam, bukan abu-abu atau pudar dan lada putih harus berwarna abu-abu atau krem.

Profil Rasa

Rasa dari buah allspice adalah pedas yang sangat kuat dan aromanya sangat unik karna mirip seperti campuran merica, pala, kayu manis dan cengkeh. Sehingga allspice sering digunakan untuk bumbu kue, masakan manis, gurih dan bahkan dapat dipakai dalam pengobatan.

Kegunaan

Allspice adalah rempah serbaguna yang dapat ditambahkan ke dalam hidangan manis ataupun gurih. Rempah ini juga sangat terkenal di kepulauan Karbia, dan menjadi kunci dari hidangan khas Jamaica dan Meksiko.
Buah allspice yang telah kering akan memiliki bentuk dan rupa yang mirip dengan lada hitam. Daunnya biasa digunakan untuk rempah dalam masakan dan digunakan sebagai pengganti dari bay leaf. Namun hanya daun allspice yang segar saja yang dapat digunakan, karena jika daunnya sudah kering, maka harumnya sudah tidak terlalu kuat lagi.
Selain itu, Allspice juga termasuk ke dalam rempah-rempah yang sangat penting digunakan dalam membuat berbagai macam bumbu, sayuran, sup, chutney, bahkan dessert. Allspice juga dapat dijadikan minyak pati atau essential oil.

Campuran Rempah Yang Cocok

Karna dapat digunakan dalam berbagai jenis hidangan, maka Allspice sangat cocok dipadukan dengan berbagai rempah lain, seperti misalnya kayu manis, ketumbar, kapulaga, biji pala dan lain-lain. Campuran rempah-rempah ini pastinya akan membuat hidanganmu lebih bercita rasa dan kaya akan rasa rempah. Kamu bisa mencoba kreasi mu sendiri dirumah, dengan mencampurkan Allspice dengan rempah lain dalam resep mu.

Bahan Pengganti

Karna rasa dari allspice ini mirip dengan campuran cengkeh, kayu manis, dan pala maka jika kamu mencari bahan pengganti untuk rempah ini kamu bisa menggunakan campuran ketiga rempah tersebut dalam masakan.

Tips Dalam Memasak

Dalam masakan-masakan khas Karibia, Allspice sering digunakan sebagai rempah-rempah yang memiliki aroma sama seperti cengkeh yang sangat penting digunkan dalam memasak jenis-jenis daging, yakni dengan cara memanggang daun allspice bersamaan dengan kayunya. Cara ini hampir mirip seperti penggunaan myrtle di daerah kawasan laut Mediteranian.
Allspice juga banyak tumbuh di wilayah Meksiko dan digunakan sebagai bahan untuk membuat saus mole yang sangat terkenal. Sedangkan orang-orang Inggris biasa menggunakan Allspice untuk dijadikan bumbu saat merebus, membuat acar sayuran ataupun membuat saus.

allspice 100g

Manfaat Allspice

ornamen allspice

Kualitas Anti-inflamasi

Salah satu manfaat rempah ini ialah untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit di bagian tubuh. Karna bahan aktif yang terdapat dalam allspice memiliki senyawa kimia yang mampu mengurangi peradangan dari radang sendi, otot, atau bahkan wasir. Selain itu allspice juga memiliki komponen analgesik tertentu yang memungkinkan pengurangan rasa sakit dalam kasus cedera atau pemulihan pasca oprasi bedah.

Membantu Pencernaan

Efek menenangkan dan rubefacient dari komponen organik allspice dapat mengurangi gejala kram perut dan membuat pencernaan menjadi lebih sehat. Karna Eugenol yang ditemukan dalam allspice dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan sembelit, dan mengurangi kembung berlebih.

Meningkatkan Kekebalan

Penelitian telah menunjukkan efek antibakteri dan antijamur tertentu yang ada pada allspice, terutama E. dan Listeria monocytogenes dapat membantu fungsi sistem pencernaan dengan lancar, dan juga melindunginya dari serangan luar melalui respons kekebalan alami. Selain itu, ketika allspice ditambahkan ke makanan tertentu, ia dapat menetralisir bakteri, sebelum ia masuk ke dalam tubuh dan melakukan kerusakan.

ornamen allspice

Kapasitas Antioksidan

Radikal bebas memiliki efek yang berbahaya bagi tubuh, dan dapat menyebabkan sel-sel sehat bermutasi menjadi penyakit serius – bahkan kanker. Kehadiran eugenol, quercetin, tanin, dan senyawa kimia lainnya membuat allspice menjadi antioksidan yang sangat ampuh, untuk menangkal bahaya radikal bebas dan menetralisirnya dari dalam tubuh. Tingginya tingkat vitamin C dan vitamin A yang ada dalam allspice juga berkontribusi menjadi sumber antioksidan ini.

Meningkatkan Sirkulasi

Dengan kandungan zat besi yang berlimpah, allspice sangat ideal untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu, Zat besi ini juga berfungsi dalam menciptakan enzim tertentu yang sangat penting untuk metabolisme tubuh secara keseluruhan, serta rubefacient yang ada pada rempah-rempah ini juga dapat menstimulasi dan memberi kehangatan dari dalam tubuh.

Melindungi Kesehatan Jantung

Kalium yang ditemukan dalam allspice memiliki efek positif pada kesehatan jantung, karena dapat melepaskan banyak ketegangan pada sistem kardiovaskular. Ini menyebabkan peningkatan pada aliran darah dan mengurangi ketegangan pada arteri dan jantung, sehingga berpotensi untuk menurunkan kemungkinan terkena aterosklerosis, stroke dan serangan jantung.

Jika digunakan secara berlebihan Allspice dapat menyebabkan beberapa efek samping termasuk:

  • kejang (dosis tinggi), depresi SSP
  • iritasi selaput lendir
  • mual, muntah, gastroenteritis, dan anoreksia
  • ruam atau reaksi hipersensitivitas

Memang tidak semua orang akan mengalami efek samping ini saat terlalu banyak mengonsumsi allspice. Mungkin ada beberapa efek samping lain yang tidak tercantum di atas atau jika kamu memiliki kondisi tukak lambung atau kolitis ulseratif yang ada, sebaiknya hindari penggunaan rempah-rempah ini, karena hal ini dikhawatirkan dapat memperburuk keadaan. Sebab itu, jika kamu memiliki kekhawatiran tentang efek samping atau penyakit lainnya, kamu dapat berkonsultasi dengan ahli herbal atau dokter terlebih dahulu tentang kondisimu sebelum mencoba hal-hal baru.

EFEK SAMPING ALLSPICE

sejarah rempah

SEJARAH LADA

Dari India Kuno Hingga Monopoli Arab dan Penaklukan Romawi

Lada adalah rempah asli India yang diperkirakan telah lama digunakan oleh bangsa India sejak tahun 2000 SM, Namun saat ini lada telah dibudidayakan diseluruh dunia seperti misalnya, Vietnam, Indonesia, Brasil, China dan Sri Langka. Vietnam adalah negara pengekspor lada terbesar di dunia, setidaknya 35% lada di dunia, berasal dari negara tersebut.

Fakta menarik dimana bangsa Arab melakukan monopoli perdagangan Lada Hitam dengan cara membuat mitos dimana Lada Hitam didapatkan dari Pohon di dalam Hutan India yang dijaga oleh Ular. Dan untuk mengusir ular tersebut dibutuhkan api, hal inilah yang membuat warnanya menjadi hitam.

Sejarah lada juga lumayan panjang dan sangat menarik untuk disimak, seperti pada awalnya kerajaan Roma mengekspor Lada dari India, dan membuat masyarakat disana sangat menyukai lada, bahkan kabarnya, Lada juga digunakan sebagai mumifikasi jasad Firáun.

Namun ketika roma dikepung pada tahun 410 M, penguasa kota bahkan menawarkan tiga ribu pon lada kepada Visogoth (suku Goth yang tinggal di Eropa pada akhir kekuasaan Kekaisaran Romawi) dalam upaya putus asanya. Setelah jatuhnya kerajaan Romawi, Arab mulai menguasai perdagangan lada di dunia, sampai setelah 10 tahun lamanya, lada menjadi begitu disukai oleh negara-negara di Eropa. Dan setelahnya Portugis dan Venesia mengetahui dimana Arab mendapatkan rempah tersebut, sehingga membuat mereka memperketat dunia Industri mereka.

SEJARAH LADA

Dari India Kuno Hingga Monopoli Arab dan Penaklukan Romawi

sejarah rempah

Lada adalah rempah asli India yang diperkirakan telah lama digunakan oleh bangsa India sejak tahun 2000 SM, Namun saat ini lada telah dibudidayakan diseluruh dunia seperti misalnya, Vietnam, Indonesia, Brasil, China dan Sri Langka. Vietnam adalah negara pengekspor lada terbesar di dunia, setidaknya 35% lada di dunia, berasal dari negara tersebut.

Fakta menarik dimana bangsa Arab melakukan monopoli perdagangan Lada Hitam dengan cara membuat mitos dimana Lada Hitam didapatkan dari Pohon di dalam Hutan India yang dijaga oleh Ular. Dan untuk mengusir ular tersebut dibutuhkan api, hal inilah yang membuat warnanya menjadi hitam.

Sejarah lada juga lumayan panjang dan sangat menarik untuk disimak, seperti pada awalnya kerajaan Roma mengekspor Lada dari India, dan membuat masyarakat disana sangat menyukai lada, bahkan kabarnya, Lada juga digunakan sebagai mumifikasi jasad Firáun.

Namun ketika roma dikepung pada tahun 410 M, penguasa kota bahkan menawarkan tiga ribu pon lada kepada Visogoth (suku Goth yang tinggal di Eropa pada akhir kekuasaan Kekaisaran Romawi) dalam upaya putus asanya. Setelah jatuhnya kerajaan Romawi, Arab mulai menguasai perdagangan lada di dunia, sampai setelah 10 tahun lamanya, lada menjadi begitu disukai oleh negara-negara di Eropa. Dan setelahnya Portugis dan Venesia mengetahui dimana Arab mendapatkan rempah tersebut, sehingga membuat mereka memperketat dunia Industri mereka.

Temukan Produk Cairo Food Di Toko Favorit Anda

logo grandlucky 2
logo hero 2
logo lulu 2
reseller green habit
reseller singgahmata
reseller ranch market
reseller bursa sajadah
reseller rita
reseller pasar buah pekanbaru
reseller tiara gatzu

Online Official Store Cairo Food

Buat Video & Dapatkan Bumbu Gratis!

Klaim mengenai produk ini didasarkan pada formulasi yang dibuat oleh perusahaan. Produk ini telah diproses dengan standar kualitas yang ketat, namun hasil individu dapat bervariasi. Meskipun kami berusaha memastikan informasi produk kami akurat dan terbaru, kami tidak bertanggung jawab atas perbedaan kecil yang mungkin terjadi.

  1. Produk tidak mengandung pewarna buatan, namun warna alami dari bahan baku dapat bervariasi.
  2. Beberapa produk kami tidak mengandung garam tambahan, namun jejak alami dari bahan baku dapat tetap ada. Untuk produk tertentu yang mengandung garam, kandungan ini akan tertera di label.
  3. Beberapa produk kami tidak mengandung gula tambahan, namun jejak alami dari bahan baku dapat tetap ada. Untuk produk tertentu yang mengandung gula, kandungan ini akan tertera di label.
  4. Produk ini tidak mengandung pengawet buatan, namun teknik pengolahan khusus digunakan untuk memperpanjang masa simpan.
  5. Produk ini tidak mengandung perisa buatan, namun rasa alami dari bahan baku dapat bervariasi.
  6. Produk ini tidak mengandung bahan pengisi tambahan, namun bahan alami dapat memberikan efek yang serupa.
  7. Beberapa produk kami tidak mengandung MSG tambahan, namun jejak alami dari bahan baku dapat tetap ada. Untuk produk tertentu yang mengandung MSG, kandungan ini akan tertera di label.
  8. Masa simpan yang lama dicapai melalui teknik pengemasan dan penyimpanan yang optimal, tetapi hasil aktual dapat bervariasi tergantung pada kondisi penyimpanan oleh konsumen.