Kelebihan Produk
Halal
Tanpa Pengawet
Tanpa MSG
Tanpa Pewarna
Anti Kempal Alami
Tanpa Filler
Vegan
Tanpa Garam
Tanpa Gula
Produk dapat bertahan selama 18-24 Bulan jika disimpan dengan baik. Ikuti panduan diatas untuk cara simpan yang baik. Segera tutup rapat kemasan jika belum habis. Lebih baik simpan di Freezer atau simpan ditempat yang aman dalam wadah yang rapat, pastikan aman dari serangga dan tikus.Cara Simpan Produk
Jangan Simpan di Kulkas
Aman Simpan di Freezer
Boleh Simpan di Suhu Ruang
Jangan Kena Panas
Jangan Simpan di Suhu Lembab
Jauhi Sinar Matahari Langsung
Ada banyak kesalah fahaman antara shawarma dengan kebab. Pada aslinya, semua daging yang di panggang adalah Kebab, namun yang membedakan adalah, bumbu, ukuran dan cara panggangnya. Untuk daging yang dipanggang dengan mesir putar disebut shawarma di arab, dan doner kebab di turki, atau gyro di yunani. Sedangkan kebab pada umumnya adalah berbentuk seperti sate atau dipanggang menggunakan tusukan besi/bambu. Bumbu dan resep yang kami berikan adalah untuk shawarma versi arab, yaitu daging yang ditumpuk dari lapisan lapisan daging asli dan dipanggang pada mesin putar khusus.
Di Arab, Shawarma adalah termasuk street food, atau makanan yang biasa dijual di pasar/jalanan khususnya pada malam hari. Shawarma biasaya disajikan sebagai sandwich atau daging didalam roti, baik itu ropi yang terbuka seperti roti pita atau roti sosis, maupun juga roti yang digulung seperti wrap. Beli Bumbu shawarma dari Cairo Food secara Online di Indonesia dan dapatkan produk dengan kualitas Rasa, Halal, Tanpa Pewarna, Tanpa MSG, Tanpa Pengawet. Dibuat di Indonesia dengan rempah-rempah Lokal dan Import. Untuk hidangan nikmat, lezat dan otentik, anda cukup mengikuti resep yang sudah kami sertakan. Jika anda tidak memiliki mesin panggangan berputar, silahkan masak pada panci biasa.
Profil Rasa
Bumbu Shawarma Cairo Food memiliki profil rasa yang khas dan kompleks, dengan perpaduan rasa gurih, pedas, dan manis. Secara keseluruhan, bumbu Shawarma Cairo Food memiliki profil rasa yang unik dan lezat. Bumbu ini cocok untuk digunakan untuk membuat shawarma daging sapi, ayam, atau kambing.
Tips Penggunaan
Shawarma adalah hidangan yang cocok untuk baluran kering pada segala jenis daging seperti unggas, daging sapi, babi, udang, ikan, kentang, dan brokoli. Bahkan, juga sesuai untuk daging domba, ayam, atau sapi, serta sayuran. Proses memasaknya sangat unik, dengan apinya tidak berada di bawah daging, melainkan disusun secara vertikal di sepanjang pit. Selama memasak, lemaknya meleleh perlahan, menetes ke daging, menciptakan ciri khasnya.
Agar daging shawarma tetap berlemak dan beraroma saat disajikan, potongan daging dipotong memanjang dari bagian bawah dengan cara yang membentuk kerucut terbalik. Versi paling terkenal dari shawarma disajikan dalam roti pita, disertai dengan salad, mentimun, tomat, berbagai saus pedas, serta hummus dan tahini. Seringkali, kentang goreng juga menjadi pelengkapnya.
Topping yang biasa untuk shawarma termasuk hummus, tahini, acar, dan saus pedas. Beberapa variasi bahkan mencakup kentang goreng atau nasi yang dibungkus bersama. Shawarma sering dijual sebagai street food dan fast food yang populer di berbagai kota di seluruh dunia.
Shawarma dapat disesuaikan dengan berbagai jenis daging, sayuran, dan saus, menjadikannya hidangan serbaguna yang bisa disesuaikan dengan selera individu. Namanya sendiri, “shawarma,” berasal dari bahasa Arab yang berarti “berputar,” merujuk pada cara dagingnya dipotong, yaitu dalam bentuk kerucut vertikal.
Dalam hidangan shawarma, daging, seperti domba, sapi, atau unggas, dimarinasi dan dimasak secara vertikal dengan cara berputar dalam waktu yang lama. Kemudian, daging tersebut dipotong menjadi strips dan disajikan dalam sandwich atau dalam roti pita atau roti laffa. Saus-saus yang biasa disertakan meliputi tahini, amba sauce (acar mangga dengan cabe), hummus, serta rempah seperti kapulaga, kayu manis, dan biji pala.
Untuk variasi ayam shawarma, sering disajikan dengan mayonnaise bawang putih, toumaia (saus bawang putih), delima konsentrat, atau skhug (sambal cabe). Shawarma biasanya disajikan dengan roti pita bersama hummus, nasi, acar sayur, tabbouleh, dan berbagai teman lainnya. Di beberapa tempat, pedagang Timur Tengah bahkan menyajikan shawarma dengan kentang goreng, entah sebagai pendamping atau sebagai lapisan dalam pembungkus daging.
Napak Tilas Asal Bumbu
Sejarah shawarma sangat kaya dan bermula dari teknik memasak yang telah ada selama berabad-abad. Shawarma, atau “cevirme” dalam bahasa Turki, mengacu pada metode memasak yang unik. Ini adalah hidangan yang terbuat dari daging yang dipanggang perlahan-lahan di atas rotisserie vertikal. Daging ini biasanya dibumbui dengan rempah-rempah untuk menciptakan rasa yang manis dan hangat.
Asal-usul shawarma tidaklah pasti, namun teknik memasak ini pertama kali terlihat dalam penggunaan Kekaisaran Ottoman di abad ke-18. Shawarma dipercaya dibawa ke Timur Tengah oleh tentara Turki, yang memasak daging di atas api terbuka. Seiring berjalannya waktu, teknik tusukan vertikal menjadi lebih inovatif, terutama pada abad ke-19, ketika seorang tukang daging Turki bernama Iskender di kota Bursa mulai menciptakan gaya gulungan yang unik.
Iskender memisahkan daging dari tulang dan otot, lalu melapisi daging tersebut di atas spit yang tegak, memasaknya perlahan, dan kemudian memotongnya sesuai permintaan pelanggan. Inovasi ini memberikan sentuhan baru pada konsep shawarma.
Shawarma menjadi populer di seluruh Mediterania dan Eropa melalui imigrasi. Banyak imigran Timur Tengah, terutama dari Lebanon, Turki, Irak, dan Armenia, membawa dengan mereka tradisi memasak makanan ini saat mereka melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia pada awal abad ke-20.
Pada abad ketiga belas, kebab sudah menjadi makanan mewah yang disajikan di istana kerajaan India, dan di seluruh Timur Tengah, menjadi makanan yang dicari oleh para sultan dan masyarakat setempat. Bahkan, tindakan memasak daging di atas api telah ada sejak jauh sebelum abad pertengahan, seperti yang tercatat dalam Homer’s Odyssey.
Kata “shawarma” sendiri berasal dari bahasa Turki yang berarti “berputar,” mengacu pada proses memasak di atas rotisserie vertikal. Secara tradisional, shawarma dimasak dengan hati-hati dalam waktu yang lama, dan tepi luar daging dipotong saat selesai dimasak.
Hidangan shawarma juga telah mengalami variasi di berbagai bagian dunia. Di Mesir, Turki, Israel, dan Lebanon, shawarma banyak dimakan. Selain itu, teknik memasak serupa digunakan untuk menciptakan hidangan seperti tacos al pastor di Meksiko dan gyros di Yunani. Sejarah shawarma mencerminkan perpaduan budaya dan kuliner yang panjang, yang terus berkembang hingga saat ini.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu shawarma dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu shawarma asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu shawarma kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu shawarma Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu shawarma kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu shawarma kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu shawarma kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Shawarma
Cumin
Cumin memberikan esensi yang hangat dan bersahaja pada campurannya. Rona kacang-kacangannya memberikan fondasi yang kuat untuk keseluruhan profil rasa, menanamkan hidangan dengan aroma yang dalam dan mengundang.
Paprika
Menambahkan semburat warna yang cerah dan sentuhan rasa pedas yang ringan, paprika adalah pemain penting dalam bumbu shawarma. Bumbu berwarna merah ini memperkaya daya tarik visual sekaligus menyumbangkan kehangatan yang halus pada rasanya.
Bawang putih
Rasa pedas bawang putih yang tak diragukan lagi menjadi pilar yang tak tergantikan dalam bumbu shawarma. Bawang putih memberikan rasa gurih yang khas, menyatu dengan mudah dengan bumbu-bumbu lainnya.
Biji Pala
Menawarkan sedikit kehangatan yang manis dan sentuhan rasa ke tingkat yang lebih tinggi. Aroma aromatiknya meningkatkan pengalaman sensorik secara keseluruhan, menciptakan simfoni rasa.
Lada Hitam
Panas yang lembut dan rasa pedas aromatik dari lada hitam menyatu dengan sempurna ke dalam jalinan bumbu shawarma. Kehadirannya menambahkan lapisan kehangatan yang meningkatkan rasa multidimensi pada hidangan.
Cengkeh
Dengan rasa pedas yang khas dan rasa manis yang mendasarinya, cengkeh memberikan kedalaman rasa yang menarik pada bumbu shawarma. Aroma cengkeh yang hangat dan sedikit berkayu melengkapi rempah-rempah lainnya, sehingga meningkatkan kompleksitas secara keseluruhan.
Kapulaga Hijau
Aroma kapulaga hijau yang lembut namun kuat adalah harta karun dalam bumbu shawarma. Aroma citrusnya menyatu dengan campurannya, memberikan kesan elegan pada profil rasa hidangan ini.
Jahe Putih
Jahe putih, dengan rasa pedas yang lembut dan ringan yang menyegarkan, memberikan aspek unik pada bumbu shawarma. Kehadirannya menambahkan sentuhan kecerahan pada komposisi keseluruhan.
Daun Laurel
Esensi herbal yang halus dari daun laurel memberikan latar belakang yang lembut pada bumbu shawarma. Kehadirannya meningkatkan khas aromatik dan menambahkan sedikit rasa bersahaja pada perpaduannya.
Cabai Merah
Cabai merah menanamkan bumbu shawarma dengan intensitas yang berapi-api. Panasnya yang membara menyumbangkan elemen kegembiraan pada keseluruhan pengalaman rasa.
Kapulaga Putih
Kapulaga putih, dengan nuanasa yang dingin dan sedikit mentol, memberikan nuansa menyegarkan pada bumbu shawarma. Profilnya yang unik menambah keunikan pada campurannya, yang membedakannya dengan campuran bumbu lainnya.
Kayu manis
Aroma kayu manis yang hangat dan menenangkan menyatu dengan bumbu shawarma, memberikan sentuhan rasa manis dan kepedasan yang lembut. Bumbu aromatik ini memberikan kontribusi kompleksitas yang seimbang pada campurannya.
Caraway
Aroma caraway yang bersahaja dan sedikit pedas melengkapi ansambel bumbu shawarma. Kehadirannya mengikat semua elemen menjadi satu, menciptakan rasa yang menyeluruh dan harmonis.
Alternatif
Shawarma sama dengan Greek gyros, hummus dan tahini biasanya termasuk. Saus yoghurt dipanggil tzatziki biasanya disajikan dengan gyros, tidak disajikan dengan shawarma.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu shawarma Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Resep Shawarma Daging
Bahan Bahan Shawarma
- 125 g Fillet dada ayam tanpa kulit, iris tipis
- 3.7 g Bawang putih
- 3.2 g Cairo Food Shawarma Seasoning
- 1.7 g Garam
- 4.3 ml Air jeruk lemon
- 16 g Yogurt
- 2 pcs roti Shawarma / kulit tortilla
- 50 ml Cairo Food saus tahini ready to eat
- 70 g kentang goreng
Cara Memasak Shawarma
- Campurkan semua bahan kecuali ayam dalam sebuah wadah. Aduk sampai rata.
- Balurkan ayam dengan marinasi dan simpan dalam kulkas selama minimal 2 jam.
- Panaskan oven dengan suhu 250°C pada mode “roasting”. panggang selama 10 menit.
- Sajikan dengan bahan pelengkap.
Tips & Saran Memasak Shawarma
- Anda bisa menambahkan kentang goreng dan pickle/acar arab pada roti sebelum menggulungnya.
- Tambahkan lemak domba (tail) agar lebih enak.
- Anda bisa menggantikan Saus Tahini dengan apapun seperti Yogurt, Hummus, Tzatziki, dsb.
- Ayam dapat diganti dengan domba, kambing, atau sapi.
Testimoni
Para pelanggan kami telah memberikan tanggapan positif tentang bumbu shawarma kami. Kepuasan konsumen akan kekuatan rasa bumbu dan keaslian cita rasa yang dihadirkan pada hidangan mereka. Testimoni dari pelanggan yang puas akan kualitas dan rasa bumbu shawarma kami menjadi salah satu sumber semangat kami untuk terus menghadirkan yang terbaik.
Jadikan bumbu shawarma dari Cairo Food sebagai pilihan utama Anda untuk memberi cita rasa istimewa pada masakan Anda. Dapatkan sensasi kuliner yang tak terlupakan dan rasakan perbedaannya sendiri.
Hidangan Kreasi Absurd
Bosan dengan hidangan biasa? Coba sajian Shawarma Latte! Campurkan bumbu shawarma dengan susu kukus dan segelas espresso untuk menciptakan minuman kopi gurih yang melebihi ekspektasi akan seperti apa rasa kopi. Tertarik mencoba?
Kemasan dan Ukuran
Bumbu Shawarma Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk
Reviews
There are no reviews yet.