Kelebihan Produk
Halal
Tanpa Pengawet
Tanpa MSG
Tanpa Pewarna
Anti Kempal Alami
Tanpa Filler
Vegan
Tanpa Garam
Tanpa Gula
Cara Simpan Produk
Jangan Simpan di Kulkas
Aman Simpan di Freezer
Boleh Simpan di Suhu Ruang
Jangan Kena Panas
Jangan Simpan di Suhu Lembab
Jauhi Sinar Matahari Langsung
Produk dapat bertahan selama 18-24 Bulan jika disimpan dengan baik. Ikuti panduan diatas untuk cara simpan yang baik. Segera tutup rapat kemasan jika belum habis. Lebih baik simpan di Freezer atau simpan ditempat yang aman dalam wadah yang rapat, pastikan aman dari serangga dan tikus.
Beli Bumbu Rendang dari Cairo Food secara Online di Indonesia dan dapatkan produk dengan kualitas Rasa, Halal, Tanpa Pewarna, Tanpa MSG, Tanpa Pengawet. Dibuat di Indonesia dengan rempah-rempah Lokal dan Import. Untuk hidangan nikmat, lezat dan otentik, anda cukup mengikuti resep yang sudah kami sertakan.
Profil Rasa
Rendang adalah hidangan tradisional Indonesia yang terkenal dengan rasa yang kaya, gurih, pedas, dan aromatik. Perlu diingat bahwa ada berbagai variasi rendang di seluruh Indonesia, dan setiap daerah atau keluarga mungkin memiliki resep dan preferensi yang sedikit berbeda. Beberapa bisa lebih pedas, manis, atau kaya rempah-rempah daripada yang lain. Namun, pada dasarnya, rendang adalah hidangan yang kaya rasa dan penuh aroma yang merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Indonesia.
Napak Tilas Asal Bumbu
Rendang, sering kali disebut “randang” oleh orang Minang, memiliki asal katanya dari kata “marandang,” yang berarti memasak santan hingga kering secara perlahan. Hidangan ini muncul pada abad ke-16, ketika orang Minang sering bepergian ke Selat Malaka dan Singapura, perjalanan yang memakan waktu hingga sebulan atau lebih. Para perantau ini menciptakan rendang sebagai makanan tahan lama karena tidak ada tempat untuk singgah.
Ada catatan yang menyebutkan bahwa rendang mungkin sudah ada sejak zaman Kerajaan Pagaruyung, khususnya selama masa pemerintahan Raja Adityawarman (1347-1375 Masehi), dengan daging kerbau sebagai bahan utamanya. Dari penampakannya, rendang diduga merupakan perubahan dari kari, makanan khas India, yang terkait dengan kedatangan pedagang Gujarat, India, pada abad ke-14 yang membawa rempah-rempah khas India.
Pada tahun 1827, Kolonel Stuers dari Belanda juga menyebutkan keberadaan rendang secara tersirat dalam catatan tertulisnya, disebutkan makanan yang dihitamkan dan dihanguskan cocok dengan ciri rendang yang dimasak hingga berwarna gelap dan kering.
Rendang bukan sekadar hidangan, tetapi juga memiliki makna filosofis dalam budaya Masyarakat Minangkabau. Dalam budaya Minangkabau, rendang memiliki simbolisme yang mendalam, di mana setiap bahan makanan yang digunakan memiliki makna tersendiri. Misalnya, dagiang (daging sapi) melambangkan “niniak mamak” yang memberi kemakmuran, karambia (kelapa) melambangkan “cadiak pandai” atau kaum intelektual, lado (cabai) melambangkan “alim ulama” yang mengajarkan syariat agama, dan pemasak (bumbu) melambangkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Penjelasan secara simbolis ini, dagiang (daging sapi) melambangkan “niniak mamak” atau bundo kanduang yang memberi kemakmuran pada anak kemenakan dan anak pisang, karambia (kelapa) melambangkan “cadiak pandai” melambangkan kaum intelektual yang merekatkan kebersamaan kelompok maupun individu. Lalu lado (cabai atau sambal) melambangkan “alim ulama” yang tegas dalam mengajarkan syariat agama, dan pemasak (bumbu) melambangkan setiap individu memiliki peran sendiri untuk memajukan hidup berkelompok sebagai unsur terpenting di kehidupan bermasyarakat Masyarakat Minang.
Tidak hanya itu, terdapat filosofi dari setiap bahan yang digunakan pada pembuatan rendang, seperti daging kerbau yang melambangkan prosperity (kesejahteraan), rempah-rempah melambangkan enhancement (peningkatan), santan kelapa yang melambangkan integrity (persatuan), dan cabai merah melambangkan good lesson (pelajaran baik).
Dalam proses memasak rendang, Masyarakat Minangkabau memiliki 3 makna sikap yaitu ketekunan, kebijaksanaan, dan kesabaran. Dengan proses memasak rendang yang lama, rendang melalui tiga tahapan, dari gulai, kalio, hingga rendang. Dengan proses memasak yang melibatkan tiga tahapan, dari gulai, kalio, hingga rendang, rendang menjadi bukan hanya sebuah hidangan, tetapi juga bagian integral dari warisan budaya dan filosofi Masyarakat Minangkabau.
Pada awalnya, rendang hanya dinikmati pada acara-acara adat tertentu dan dibuat dari daging kerbau. Dalam tradisi Minangkabau, berdasarkan tuliskan Reno Andam Suri dalam Rendang Traveler: Menyingkap Bertuahnya Rendang Minang (2012), rendang menduduki kasta tertinggi dan disebut kepalo samba atau induknya makanan.
Peta penyebaran rendang di Sumatera Barat berawal dari tiga daerah yang dikenal Luhak nan Tigo (tiga pegunungan) yaitu Luhak Tanah Data, Luhak Limo Puluah, dan Luhak Agam. Berdasarkan data dari Nusantara Marandang, hingga saat ini terdapat sekitar 400 jenis rendang yang tersebar di Sumatra Barat dengan variasi berdasarkan ketersediaan bahan dan kondisi lingkungan tiap daerah.
Beberapa contohnya randang pensi (rendang kerrang) dari Maninjau, randang jariang (rendang jengkol), randang itik (rendang bebek), randang lokan (rendang kerrang) dari Painan atau Pariaman, , dari Bukittinggi, dan randang sapuluik itam (nasi ketan putih) dari Payakumbuh. Meskipun jenis rendang sangat beragam, namun tetap memiliki kesamaan seperti proses memasak dan alat yang digunakan seperti batu lado (batu penggiling) untuk menghaluskan rempah-rempah, kancah (wajan besar) untuk memasak rendang, dan kacik untuk memeras santan kelapa.
Keunikan rendang terletak pada penggunaan bumbu-bumbu alami yang bersifat antiseptik dan memiliki aktivitas antimikroba yang kuat seperti lengkuas, jahe, bawang merah, dan bawang putih. Tidak hanya itu, rendang telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai salah satu makanan paling lezat di dunia, dengan menjadi peringkat pertama pada World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN Internasional tahun 2018.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu rendang dapat menjadi salah satu pilihan rasa. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu rendang asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu rendang kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu rendang Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu rendang kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu rendang kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu rendang kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Rendang
Bawang Merah
Dikenal dengan rasanya yang lembut dan sedikit manis, bawang merah adalah elemen dasar dari bumbu rendang. Rasanya yang lembut membantu menciptakan rasa dasar yang halus yang mendasari bumbu lebih kuat.
Cabai Merah
Memberikan rasa pedas dan warna yang hidup pada rendang, cabai merah adalah bahan yang wajib ada dalam bumbu rendang. Tingkat kepedasannya bervariasi, memberikan rasa pedas dan warna yang indah pada hidangan.
Biji Ketumbar
Biji ketumbar memberikan rasa hangat dan citrus pada bumbu rendang. Rasanya yang bersahaja dan sedikit pedas melengkapi rempah-rempah lainnya sekaligus meningkatkan kompleksitas aromatik secara keseluruhan.
Lengkuas
Dengan aroma pedas segar yang unik, lengkuas menambahkan lapisan yang berbeda pada bumbu rendang. Mirip dengan jahe namun dengan rasa yang lebih kompleks, memperkaya profil rasa rendang secara keseluruhan.
Serai
Serai memberikan aroma jeruk yang menyegarkan dan rasa herbal yang ringan pada bumbu rendang. Esensinya yang cerah menambah sentuhan kekayaan rasa hidangan.
Bawang Putih
Bawang putih memainkan peran penting dalam bumbu rendang. Rasanya yang kuat dan menyengat membantu membangun fondasi gurih dari campurannya, selaras dengan rempah-rempah lainnya.
Jahe Putih
Jahe putih memberikan rasa pedas yang ringan pada bumbu rendang. Kehangatannya yang halus melengkapi rempah-rempah yang lebih berani dan menambah kompleksitas pada keseluruhan rasa.
Lada Hitam
Lada hitam memberikan rasa pedas yang tajam dan halus pada bumbu rendang. Kehadirannya meningkatkan profil rasa dan memberikan kontras yang seimbang pada hidangan.
Kayu Manis
Kayu manis memberikan aspek hangat dan wangi yang manis pada bumbu. Aromanya yang khas menambahkan sentuhan keakraban yang menenangkan pada campurannya, mengingatkan kita pada masakan Indonesia.
Biji Pala
Menambahkan rasa pedas dan sedikit manis, pala memperkaya bumbu rendang. Profilnya yang hangat dan aromatik meningkatkan pengalaman sensorik hidangan secara keseluruhan.
Kelapa Kering
Kelapa kering memberikan rasa yang lembut dan manis, serta tekstur yang mewah pada campuran bumbu. Ini meningkatkan cita rasa tradisional rendang sekaligus memberikan sedikit rasa gurih.
Bunga Lawang
Bunga lawang memberikan esensi seperti licorice pada bumbu yaitu rasa manis yang khas, pedas sedikit pahit mampu sentuhan menarik pada keseluruhan profil rasa rendang.
Daun Jeruk Purut
Dengan aroma jeruk yang kuat, daun jeruk purut memberikan kesegaran pada rendang. Aroma tajam dan harum dari daunnya mengangkat bumbu dan menambah sensasi pada hidangan.
Cengkeh
Cengkeh memberikan elemen hangat, pedas, dan sedikit manis pada bumbu rendang. Rasanya yang kuat meningkatkan kompleksitas keseluruhan campuran dan melengkapi rempah-rempah lainnya.
Kapulaga Hijau dan Kapulaga Putih
Kapulaga hijau dan kapulaga putih memberikan rasa mint herbal, dan sensasi pedas yang hangat pada bumbu rendang. Kedunya berkontribusi pada kedalaman rasa campuran.
Daun Laurel
Daun laurel memberikan aroma yang kuat, pedas, dan pahit. Sensasi yang sedikit dingin mampu menyelaraskan bumbu lainnya dan memberikan aspek kenyamanan pada campurannya.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu rendang Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Resep Rendang
Bahan Bahan
- 500 g daging sapi
- 300 ml santan
- 550 ml air
- 7 g garam
- 16.4 – 20 g Bumbu Rendang Cairo Food
- 3 sdm minyak masak
Cara Memasak
- Panaskan minyak dan tumis Bumbu Rendang Cairo Food. Hingga harum.
- Masukkan daging, santan, dan air.
- Tambahkan air jika sudah mengering dan aduk secara berkala.
- Ulangi proses ini sampai daging menjadi empuk.
Tips
- Aduk Daging setiap 10 Menit khususnya bagian bawah panci agar tidak gosong.
- Warna akan menjadi gelap seiring proses memasak.
Testimoni
Para pelanggan kami telah memberikan tanggapan positif tentang bumbu rendang kami. Kepuasan konsumen akan kekuatan rasa bumbu dan keaslian cita rasa yang dihadirkan pada hidangan mereka. Testimoni dari pelanggan yang puas akan kualitas dan rasa bumbu rendang kami menjadi salah satu sumber semangat kami untuk terus menghadirkan yang terbaik.
Jadikan bumbu rendang dari Cairo Food sebagai pilihan utama Anda untuk memberi cita rasa istimewa pada masakan Anda. Dapatkan sensasi kuliner yang tak terlupakan dan rasakan perbedaannya sendiri.
Hidangan Kreasi Absurd
Jika Anda bosan dengan hidangan mainstream dengan bumbu rendang, bisa mencoba sajian ini. Hidangkan sajian penutup sundae dengan krim kocok rasa rendang yang dipadukan dengan saus karamel di atas satu scoop es krim vanilla.
Kemasan dan Ukuran
Bumbu rendang Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk
Reviews
There are no reviews yet.