Beli Za’tar dari Cairo Food secara Online di Indonesia dan dapatkan produk dengan kualitas Rasa, Halal, Tanpa Pewarna, Tanpa MSG, Tanpa Pengawet. Dibuat di Indonesia dengan rempah-rempah Lokal dan Import. Untuk hidangan nikmat, lezat dan otentik, anda cukup mengikuti resep yang sudah kami sertakan. Za’tar, dalam bahasa Arab زَعْتَر dan bahasa Hebrew זַעֲתַר adalah gabungan dan campuran dari beberapa rempah kering yang terdiri dari Daun Thyme, Sumac, Wijen, Daun Oregano, dan Garam. Za’atar biasa digunakan di Timur Tengah sebagai pendamping roti maupun toping pizza. Za’tar dipercaya sudah ada dari zaman Mesir kuno, karena ditemukannya salah satu bahan dari campuran za’atar di kuburan raja Tutankhamun. Bahan terbaik untuk campuran za’atar adalah tanaman za’atar liar, namun sayangnya pemerintah Israel sudah melarang pemetikan tanaman ini sejak tahun 1977 karena hampir punah.
Profil Rasa
Bumbu Za’tar Cairo Food memiliki profil rasa yang kompleks dan kaya, dengan perpaduan rasa herbal, pedas, asam, dan gurih. Secara keseluruhan, bumbu Za’tar Cairo Food memiliki rasa yang unik dan khas, yang dapat digunakan untuk berbagai macam hidangan, baik gurih maupun manis.
Tips Penggunaan
Cara penggunaan za’atar pun bervariasi. Dapat digunakan dalam bentuk kering dengan campuran biji wijen dan sumac untuk roti pipih, kue kering, dan cocolan seperti hummus atau labneh. Atau dengan mencampurkannya dengan minyak zaitun extra-virgin. Ini bisa ditebar di atas roti atau digunakan dalam marinasi untuk daging.
Napak Tilas Asal Bumbu
Za’atar adalah campuran rempah-rempah yang memiliki rasa penuh, herbal, manis, dan elemen citrus. Bahan ini memainkan peran penting dalam dapur Timur Tengah, memberikan sentuhan tajam, gurih, dan bersahaja pada berbagai hidangan. Jordan terkenal sebagai eksportir terbesar za’atar dengan thyme liar berkualitas premium dari bukit West Bank.
Za’atar digunakan secara luas untuk membumbui roti, daging, salad, kue kering, dan berbagai saus seperti hummus dan labneh. Bahkan, ia dianggap seperti mentega untuk roti. Keberadaannya yang cukup terkenal di wilayah Mediterania membuatnya menjadi bumbu serba guna.
Za’atar juga merupakan bagian integral dari budaya Arab, digunakan dalam roti dan kue kering. Selain itu, ia menjadi herba dan bahan pelengkap yang tak tergantikan di Afrika Utara, Timur Tengah, Yunani, dan dalam hidangan Turki. Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan Syria oregano atau wild thyme, yang menjadi dasar dari campuran rempah-rempah za’atar.
Dalam sejarah lama, za’atar telah memiliki peran yang signifikan. Dalam perjanjian lama, ia merujuk pada tanaman yang disebut “ezov” yang diyakini oleh para ahli Alkitab adalah za’atar. Campuran ini memberikan pengalaman kuliner dengan aroma yang harum, lezat, asin, tajam, dan zesty. Bahkan di Palestina modern, za’atar sering dikonsumsi di pagi hari karena dipercaya dapat meningkatkan kewaspadaan mental.
Studi modern pun telah menunjukkan berbagai manfaat kesehatan dari za’atar, seperti mengurangi risiko penyakit jantung dan pencegahan diabetes. Tidak hanya dalam masakan, za’atar juga telah memiliki peran dalam pengobatan tradisional. Penggunaannya bisa ditelusuri hingga zaman Mesir Kuno, dengan temuan sisa-sisa rempah-rempah di makam Raja Tutankhamun.
Dokter-dokter terkenal seperti Hippocrates dan Maimonides juga menggunakannya dalam pengobatan, mulai dari pilek hingga bronchitis, bahkan sampai abad ke-12. Za’atar juga diyakini memiliki manfaat kognitif, mampu merangsang pikiran dan meningkatkan daya ingat, sehingga digunakan oleh cendikiawan Romawi dan Yunani.
Kemudian, za’atar tetap menjadi makanan pokok dalam masakan Timur Tengah selama berabad-abad. Popularitasnya tak lekang oleh waktu karena persiapan yang mudah dan masa simpan yang panjang, menjadikannya bumbu yang ideal bagi budaya nomaden.
Dengan keserbagunaan dan profil rasa yang kompleks, za’atar telah diterapkan dalam berbagai hidangan, dari tradisional hingga makanan fusion modern. Ia dapat digunakan sebagai cocolan untuk roti pita, taburan di atas labneh dan hummus, atau memberi perisa pada berbagai hidangan, seperti kue, keju, sayuran, atau daging panggang.
Selain sebagai bumbu, za’atar memiliki makna yang dalam dalam adat istiadat dan agama, seperti dalam ritual kesucian Yahudi. Terdapat kaitan dengan tanaman hisop (ezov) dalam Taurat, dan banyak tokoh agama seperti Maimonides dan Rabbi Ovadiah menghubungkannya dengan kata Arab za’tar.
Dengan sejarah dan beragam penggunaannya yang luas, za’atar tetap menjadi salah satu rempah-rempah yang tak tergantikan dalam dunia kuliner dan pengobatan tradisional.
Kegunaan Za’tar
Zatar pada umumnya menjadi makanan sehari hari bagi sebagian orang Arab dikarenakan mudah. Za’atar cukup dimakan dengan roti saja pun sudah cukup mengenyangkan bagi yang sudah terbiasa. Pizza di arab juga umum menggunakan Zatar, atau biasa disebut Manakish(Sejenis adonan pizza). Bagi sebagian orang penggunaan Za’atar bisa dimana saja seperti sebagai bumbu taburan untuk Hummus. Hal ini akan memberikan sensasi rasa dan aroma yang berbeda bagi Hummus. Bagi sebagian wilayah Arab, Za’tar digunakan untuk campuran Labnah(sejenis yogurt yang sudah ditiriskan dari airnya sehingga lebih padat. Ada juga makanan bernama Shanklish, yaitu keju berbentuk bola kecil yang dilapisi Za’atar. Bahkan Za’tar juga digunakan untuk baluran marinasi daging oleh sebagian orang Arab. Di Oman, orang orang disana merebus Za’tar sebagai minuman teh herbal. Namun terkenal juga salad sayuran yang menggunakan Za’tar sebagai taburan pemberi rasa. Pemakaian Za’atar pada makanan Arab sangatlah luas dan beragam. Za’atar sudah digunakan dari zaman dahulu kala untuk mengurangi parasit dalam tubuh. Karena terdapat Thyme dalam Za’atar, maka Za’atar memiliki kandungan fenolik dan antiseptik. Di daerah seperi Suria, Lebanon dan Palestina, mereka percaya bahwa Za’atar jika dimakan dapat membuat tubuh kuat dan fikiran menjadi cerdas dan segar. Hal ini menjadikan anak anak selalu sarapan roti dengan minyak zaitun dan Za’atar.
Cerita dibalik Rasa
Sebagai penyedia bumbu dan rempah, kami berkomitmen selalu berinovasi untuk menyediakan kebutuhan memasak dengan menyajikan bumbu dengan cita rasa yang terbaik dari berbagai negara. Persembahan bagi para food enthusiast dan taste hunter yang bosan dengan menu makanan yang ada, karena itulah kami ingin menawarkan produk yang tidak hanya rasa nikmat tapi unik juga otentik.
Tim R & D (Research and Development) kami melihat sebagai orang Indonesia yang tumbuh dengan beragam rasa dan beragam hidangan, bumbu za’atar dapat menjadi pilihan rasa yang dapat diaplikasikan untuk berbagai masakan. Cairo Food mengembangkan dan membuat bumbu za’atar asli namun bisa diterima oleh lidah manapun. Komposisi bumbu za’atar kami dipilih secara khusus dengan campuran bahan-bahan alami terbaik untuk memberikan rasa yang otentik. Sehingga hadir dengan kualitas rasa, halal, tanpa perisa tambahan, tanpa tambahan pewarna, tanpa MSG, dan tanpa pengawet.
Perbedaan dengan Merk Lain
Salah satu perbedaan utama bumbu za’atar Cairo Food dengan merk lain adalah takaran saji yang lebih banyak pada produk kami. Kami mengutamakan komposisi yang murni tanpa tambahan perisa, MSG, dan filler sehingga bumbu za’atar kami memiliki rasa yang lebih kuat dan otentik meskipun dengan jumlah gramasi yang tak terlalu banyak.
Kualitas adalah prioritas utama dalam proses pembuatan bumbu kami. Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan campuran rempah-rempah yang khas dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Bahan-bahan alami dari sumber terpercaya menjadi bagian tak terpisahkan dari bumbu za’atar kami.
Takaran saji yang lebih banyak pada bumbu za’atar kami memberikan manfaat nyata bagi para konsumen. Dengan jumlah bumbu yang lebih banyak, konsumen dapat lebih menghemat penggunaan produk dan menikmati rasa yang kaya dalam setiap hidangan.
Komposisi Bumbu Za’atar
Thyme
Dengan aroma bersahaja dan sentuhan cirtus, thyme menjadi pusat perhatian dalam bumbu za’atar. Rempah ini menambahkan rasa herbal yang kaya ke dalam campuran.
Wijen Putih
Biji wijen putih memberikan rasa pedas yang lembut dan kerenyahan yang halus pada bumbu za’atar. Biji-biji kecil ini tidak hanya berkontribusi pada rasa tetapi juga pada teksturnya, meningkatkan pengalaman sensorik keseluruhan dari campuran tersebut.
Sumac
Sumac memberikan dimensi tajam dan sedikit citrus pada za’atar. Profilnya yang segar dan menyegarkan menawarkan kontras yang menggoda dengan komponen lainnya, membangkitkan selera di setiap gigitannya.
Oregano
Rasanya yang pedas dan kuat menyempurnakan nuansa herbal, memberikan kontribusi pada kompleksitas campuran serbaguna ini.
Garam
Sebagai elemen fundamental, garam sangat penting dalam bumbu za’atar, memainkan peran penting dalam meningkatkan profil rasa secara keseluruhan. Garam tidak hanya mengeluarkan cita rasa terbaik dari bahan-bahan lainnya, tetapi juga memberikan fondasi yang seimbang untuk seluruh campuran.
Daun Laurel
Daun laurel memberikan za’atar dengan aroma yang halus namun aromatik. Daun ini menambahkan kompleksitas dan kedalaman pada campuran, mengingatkan pada nuansa Mediterania.
Tips Penyimpanan
- Jangan simpan di kulkas
- Aman simpan di freezer
- Boleh simpan di suhu ruang
- Jangan terkena panas
- Jangan simpan di suhu lembab
- Jauhi sinar matahari langsung
Bumbu za’atar Cairo Food dapat bertahan selama 18-24 bulan jika disimpan dengan baik. Untuk penyimpanan di freezer kami pernah melakukan percobaan dan bumbu mampu bertahan selama 3 tahun! Pastikan juga untuk segera menutup rapat kemasan saat bumbu belum habis. Lebih baik simpan di freezer atau simpan di tempat yang aman dalam wadah yang rapat, serta pastikan tempat penyimpanan aman dari serangga dan tikus.
Resep Roti Pita Dengan Za’tar
- Campurkan 1/2 sdm Minyak Zaitun dengan 1 sdm Za’atar.
- Tambahkan garam sesuai selera.
- Taruh dan tabur pada Roti Pita.
- Panggang sebentar hingga aroma tercium.
- Nikmati selagi panas
Testimoni
Para pelanggan kami telah memberikan tanggapan positif tentang bumbu za’atar kami. Kepuasan konsumen akan kekuatan rasa bumbu dan keaslian cita rasa yang dihadirkan pada hidangan mereka. Testimoni dari pelanggan yang puas akan kualitas dan rasa bumbu za’atar kami menjadi salah satu sumber semangat kami untuk terus menghadirkan yang terbaik.
Jadikan bumbu za’atar dari Cairo Food sebagai pilihan utama Anda untuk memberi cita rasa istimewa pada masakan Anda. Dapatkan sensasi kuliner yang tak terlupakan dan rasakan perbedaannya sendiri.
Hidangan Kreasi Absurd
Bosan dengan hidangan za’tar yang biasa? Anda bisa mencoba hidangan berikut. Truffle Coklat Za’tar! Buat truffle coklat yang diisi dengan ganache yang mengandung za’tar. Kombinasi coklat hitam pekat dan rasa za’tar yang bersahaja mungkin sungguh nikmat. Tertarik mencoba?
Kemasan dan Ukuran
Bumbu Za’atar Cairo Food memiliki tiga varian kemasan, dari kemasan kecil dengan ukuran 50 gram (berbentuk kotak), kemasan medium 100 gram (berbentuk pouch), dan kemasan besar 1 kilogram (berbentuk bulk). Silahkan digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Alergen
Jika kamu memiliki alergi terhadap kacang, biji, gluten dan lain-lain, kami tidak merekomendasikan penderita alergi untuk mengonsumsi produk Cairo Food karena kami memproses produk kami di fasilitas yang sama dan menggunakan alat serta mesin yang sama untuk memproses bahan-bahan yang sekiranya mengandung alergen.
Variasi Partikel Bumbu
- Tipe Utuh
- Tipe Kasar/Ukuran Serpih
- Tipe Bubuk
Reviews
There are no reviews yet.