Penggunaan Jenis Bumbu Pada Masakan Khas Arab

Pada saat memasak masakan khas Arab, sudah pasti kita menggunakan bumbu, baik itu bumbu kering utuh, bumbu kering bubuk maupun bumbu segar utuh dan bumbu segar halus. Contohnya saja Jahe, pada saat jahe masih segar dan langsung digunakan, maka disebut bumbu segar utuh. Jika jahe tersebut dihaluskan dengan cara diulek atau diblender dalam kondisi masih segar, maka disebut bumbu segar halus. Pada saat Jahe dikeringkan maka disebut bumbu kering utuh/kasar. Jahe yang sudah kering tersebut jika dihaluskan menjadi bubuk maka disebut bumbu kering bubuk.

Bumbu Segar Utuh

Jahe

 

Penggunaa bumbu segar utuh termasuk sangatlah jarang digunakan pada masakan khas timur tengah. Salah satu makanan yang menggunakan bumbu segar utuh adalah sup kaldu ayam. Pada sup kaldu Ayam khas timur tengahpun sebenarnya menggunakan bumbu kering utuh seperti kapulaga kering. Satu satunya bumbu segar utuh yang digunakan adalah bawang bombay dimana bawang bombay ikut direbus secara utuh agar memberikan rasa nikmat terhadap kaldu ayam.

Penggunaan bumbu segar utuh umumnya digunakan pada makanan yang tidak ingin mendapatkan ampas serta warna yang terlalu merusak masakan tersebut. Contohnya misalnya kunyit segar tidak akan terlalu memberikan warna sebagaimana dengan kunyit yang dihaluskan.

Makanan khas Arab sangatlah jarang menggunakan bumbu segar utuh dikarenakan mereka lebih menyukai bumbu kering. Hal ini sebenarnya terjadi karena faktor daerah dan peta perdagangan rempah. Daerah arab banyak mengimport rempah dari luar daerah, dan hanya bumbu keringlah yang bisa disimpan dalam jangka waktu lama.

BUMBU SEGAR HALUS

Penggunaan Bumbu segar halus juga biasanya jarang yang digunakan pada makanan khas Arab, kecuali di Daerah Mesir. Di Mesir pada masakan tertentu menggunakan kombinasi Bumbu Segar Halus dengan Bumbu Kering Kasar yang dihaluskan secara bersamaan. Misalnya saja pada Makanan khas Mesir, yaitu Mulukhiya yang menggunakan Bawang Putih segar dengan biji ketumbar yang dihaluskan secara bersama. Penggunaan bumbu segar halus umumnya digunakan di Daerah yang subur seperti Turki, Yaman, dan Mesir.

Penggunaan Bumbu segar yang dihaluskan biasanya digunakan untuk memberikan tambahan warna serta kekentalan pada makanan. Banyak bumbu Segar yang ketika dikeringkan berubah warna dan rasanya. Contoh lain dari bumbu halus segar adalah ginger garlic paste atau jahe dengan bawang putih segar yang dihaluskan.

BUMBU KERING UTUH

 

Penggunaan bumbu kering Utuh biasanya digunakan pada masakan dengan rasa yang tidak terlalu kuat atau lembut. Misalnya saja Nasi Mandi yang menggunakan bumbu kering utuh seperti kapulaga hijau, cengkeh, kayu manis dan sebagainya.

Bumu Kering Utuh dapat memberikan rasa dan warna yang tidak terlalu kuat pada makanan. Sehingga penggunaannya pun biasanya pada makanan yang rasa dan warnanya tidak terlalu kuat. Bumbu Kering Utuh adalah termasuk bumbu yang paling awet dibanding bentuk lainnya.

BUMBU KERING BUBUK

Bumbu Kering yang sudah dihaluskan adalah favorit dalam masakan khas Arab karena penggunaannya paling sedikit dan dapat memberikan rasa, serta warna paling kuat dibandingkan bumbu dalam bentuk lainnya. Kekurangan dari Bumbu Bubuk Kering ini adalah dapat kehilangan aroma dan rasanya jika tidak disimpan dengan baik.

Bumbu bubuk ini paling banyak digunakan pada makanan khas arab seperti misalnya bumbu kabsa, ras el hanout, dsb. Banyak Masakan Khas Arab yang mengkombinasikan antara bumbu Kering Bubuk dengan Bumbu Kering utuh.

Salah satu alasan penting mengapa bumbu bubuk kering menjadi sangat berkembang adalah karena tidak bisa diketahui komposisi campurannya, sehingga secara bisnis bisa dikembangkan oleh industri tanpa takut dicuri resepnya oleh kompetitor.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recipe Rating




Exit mobile version