Mengenal Biji Pala
Sebagai muslim tentunya kita diwajibkan mengikuti pedoman agama termasuk juga pedoman dalam makanan dan minuman. Terdapat dua kriteria dalam makanan, yaitu Halalan Toyiban atau makanan yang halal dan baik dikonsumsi, serta makanan yang haram. Sebelum kita membahas jauh mengenai hukum dan apa yang menjadi penyebab haram nya biji pala, marilah kita membahas sedikit mengenai rempah biji pala.
Biji pala atau nutmeg berasal dari pohon yang sama dengan Mace atau bunga pala, yaitu Myristica fragrans. Pohon ini berasal dari Maluku dan menyebar luas di daerah China, Taiwan, Indonesia, Malaysia, Caribbean, India, Sri Lanka dan Amerika Selatan. Rasa biji pala sangat buat dan aromatik serta ada sedikit sensasi hangat dan manis. Biasa digunakan dalam bumbu masakan, kue, roti, sayuran, dll.
Untuk mendapatkan biji pala, pertama buah pala dikupas atau dibuka lalu diambil atau dipisahkan antara bunga pala yang membungkus biji pala. Baik biji pala, maupun bunga pala, keduanya harus dijemur di matahari. Untuk biji pala dijemur selama 8 minggu hingga isi dalamnya mengecil dan kemudian dipecahkan untuk melepaskan kulit luar pelindungnya. Sedangkan bunga pala perlu dijemur di matahari selama 14 hari.
Jadi jika diringkas kita bisa mendapatkan 3 bahan rempah dari pala, yaitu buah, bunga dan biji. Buah pala bisa dibuat sebagai jus dan juga asinan. Sementara biji pala biasa digunakan sebagai bumbu sup, olahan daging, sayur hingga kue dan makanan manis lainnya.
Sejarah mencatat bahwa pala berasal dan berada di Kepulauan Banda Maluku. Kemudian pada tahun 1621, VOC melakukan penjajahan lewat perang berdarah yang telah membunuh hampir 14.000 penduduk Pulau Banda dari total 15.000 penduduk. Pada saat itu harga biji pala lebih mahal dan lebih berharga dari emas, sehingga monopoli dan penjajahan pun terjadi.
Apakah Benar Biji Pala Haram Hukumnya Dalam Islam?
Setelah memahami sekilas tentang biji pala, maka sekarang kita kembali lagi ke pembahasan pertama yaitu dimana letak haram-nya biji pala. Selain memiliki rasa yang enak pada masakan, sudah banyak klaim tentang manfaat biji pala bagi kesehatan. Akan tetapi, biji pala ternyata memiliki reaksi kimia yang memabukkan dan beracun. Pada dosis rendah, biji pala aman dan tidak memiliki efek samping untuk manusia. Namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, ternyata dapat menyebabkan efek psikotropika, memabukkan, halusinasi dan keracunan.
Di beberapa negara seperti Saudi Arabia, biji pala dilarang masuk kecuali dalam campuran bumbu dan tidak boleh melebihi dari 20 persen kadar campurannya. Jika dikonsumsi berlebihan, biji pala tercatat dapat menyebabkan Kegelisahan, kebingungan, sakit kepala, mual, pusing, mulut kering, kemerahan pada mata, dan amnesia. Meski jarang dilaporkan, overdosis pala bisa berakibat kematian, terutama jika dikombinasikan dengan obat lain. Intoksikasi memakan waktu beberapa jam sebelum efek maksimal dialami. Efek keracunan pala bisa berlangsung selama beberapa hari.
Biji pala juga bisa menyebabkan Keguguran jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, namun aman jika dikonsumsi sedikit selama masa kehamilan hanya dalam batas dosis sewajarnya, yaitu sebagai bumbu makanan.
Terdapat dua perbedaan pendapat antara para Ulama. Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat haramnya menggunakan buah pala baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Sedangkan ulama yang lain berpendapat bolehnya menggunakan buah pala dalam jumlah sedikit bila dicampurkan dengan bahan-bahan yang lain. Jadi Jelas bahwa penggunaan biji pala dalam jumlah banyak adalah jelas haram, sedangkan jika sedikit untuk bumbu ada yang berpendapat boleh dan ada yang berpendapat tetap haram.
كل مسكر خمر ، وكل خمر حرام
“Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram.”
Dalam konferensi Lembaga Fiqih Kedokteran (An-Nadwah Al-Fiqhiyyah Al-Thibbiyyah) yang ke-8 mengenai “Pandangan Islam dalam Beberapa Masalah-masalah Kesehatan” dengan sub-bahasan “Bahan-bahan yang Haram dan Najis dalam Makanan dan Obat-obatan” yang di adakan di Kuwait, 22-24 Dzulhijjah 1415H (22-24 Mei 1995), mereka berpendapat: Bahan-bahan narkotika adalah terlarang (haram) dan tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsinya kecuali untuk tujuan pengobatan tertentu dimana takaran pemakaiannya berdasarkan ketentuan dokter dan murni tanpa adanya campuran bahan (kimia) lainnya.
Tidaklah mengapa menggunakan buah pala sebagai penyedap rasa suatu masakan, selama dalam jumlah yang sedikit, dan tidak memabukkan atau menghilangkan kesadaran akal.
Syaikh Dr. Wahbah al-Zuhaili berkata, “Tidak terlarang menggunakan sedikit pala sebagai bumbu penyedap baik pada makanan, kue dan sejenisnya namun menjadi terlarang (haram) bila banyak jumlahnya, karena akan menjadikan orang tersebut mabuk. Namun yang lebih selamat adalah pendapat yang melarangnya walaupun dicampur dengan bahan yang lain dan meskipun jumlahnya sedikit, karena ‘setiap yang memabukkan dalam jumlah yang banyak, maka yang sedikitnya pun haram’.”
Sekarang kembali lagi kepada anda, mau ikut pendapat yang mana ? Jika anda merasa lebih aman jika tidak menggunakan biji pala, maka jangan hawatir terdapat pengganti untuk biji pala. Berikut adalah beberapa pengganti biji pala:
- Bunga pala, ini adalah pengganti nomor satu karena rasanya hampir mirip walaupun sedikit lebih lembut.
- Allspice atau nama lainnya pimenta, atau Jamaica pimenta, atau myrtle pepper. Allspice bukanlah lada hitam, tapi berbeda karena rasanya seperti campuran jahe, kayu manis dan biji pala. Ini lah kenapa disebut Allspice, yaitu karena rasa dan aroma nya seperti campuran dari banyak rempah.
- Cairo Mix Four Spice, Kombinasi empat bumbu dasar ini akan memberikan rasa dan aroma yang mendekati Biji pala dan terdiri dari Lada Putih, Jahe, Kayu Manis, dan Cengkeh.
Manfaat Biji Pala
Walaupun memiliki efek samping yang buruk jika dikonsumsi berlebihan, namun biji pala juga memiliki beberapa khasiat seperti berikut:
Menjaga Kesehatan Otak
Biji pala bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak. Hal ini diperoleh dari kandungan senyawa myristicin dan macelignan yang berperan mengurangi resiko kerusakan saraf. Senyawa aktif tersebut juga berkontribusi untuk untuk meningkatkan fungsi kognitif, sehingga akan meningkatkan konsentrasi, mengurangi stres dan kelelahan.
Mengurangi Rasa Sakit
Biji pala terdiri dari mentol yang bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit secara alami. Rasa sakit yang dimaksud termasuk sakit akibat luka, kram, hingga peradangan, misalnya arthritis.
Melancarkan Pencernaan
Biji pala juga mengandung serat baik yang bagus untuk melancarkan pencernaan. Kandungan serat tersebut bagus untuk gerakan usus dan membantu proses sekresi cairan lambung. Selain itu, serat juga bisa mengatasi masalah pencernaan seperti diare, sembelit, dan kembung.
Menjaga Kesehatan Mulut
Siapa yang menyangka bahwa rempah ini memiliki sifat antibakteri yang dapat menjaga kesehatan mulut. Antibakteri juga akan membersihkan bakteri penyebab bau mulut sekaligus meningkatkan kesehatan gusi dan gigi. Alhasil gusi dan gigi tidak mudah berdarah dan bengkak.
Membantu Detoksifikasi
Ada beragam cara detoksifikasi tubuh secara alami, salah satunya dengan rutin mengonsumsi biji pala. Senyawa aktif pada biji pala akan mengeluarkan racun dalam tubuh, khususnya dari organ hati dan ginjal. Bahkan biji pala diyakini dapat membantu melarutkan batu ginjal dan meningkatkan kinerja organ hati.
Merawat Kulit
Sebenarnya ada banyak bahan alami yang bagus untuk menjaga kesehatan kulit. Biji pala juga bisa memberikan manfaat itu jika dikonsumsi secara rutin. Caranya biji pala dicampur dengan air dan madu, lalu diminum. Hal ini akan mengurangi peradangan pada kulit, menjaga kelembapan kulit, menghilangkan bekas jerawat, cacar dan bisul.
infografis khasiat biji palaDengan demikian bisa disimpulkan bahwa biji pala yang dikonsumsi dalam takaran yang wajar, maka akan bermanfaat bagi kesehatan layaknya jenis rempah-rempah lain. Biji pala yang dikonsumsi tidak berlebihan juga mayoritas disetujui sebagai rempah yang halal. Sedangkan jika dikonsumsi berlebihan dan terus menerus, maka akan menjadi haram karena dapat memabukkan hingga tak sadarkan diri. Oleh sebabnya gunakan rempah apapun termasuk biji pala secara bijak.