Ketika bulan Ramadhan datang, tadarusan menjadi satu ibadah yang kerap dilakukan selain shalat tarawih. Ketika tadarusan orang-orang akan berkumpul membentuk sebuah kelompok untuk mengaji bersama. Tadarusan juga menjadi momen kaum muslimin dan muslimah untuk memahami makna dari ayat-ayat Al-Quran. Lantas, apa sebenarnya tadarusan itu? Dan bagaimana tata cara pelaksanaannya? Simak penjelasannya lebih lanjut.
Mengenal Tadarus
Secara bahasa, kata “tadarus” berasal dari kata “darisa-yadrusu” yang diartikan sebagai mempelajari, meneliti, mengkaji dan mengambil pelajaran. Kemudian kata tersebut ditambahkan huruf ta’ di depannya sehingga menjadi tadaarosa-yatadaarosu. Sehingga maknanya bertambah menjadi saling belajar atau mempelajari secara lebih mendalam.
Akan tetapi istilah tadarus tersebut berbeda dengan bentuk kegiatan dengan makna bahasanya. Tadarus yang kini diterapkan di Indonesia biasanya berupa perkumpulan dimana para pesertanya membaca Al-Quran bergantian. Lebih tepatnya, ketika satu orang membaca, maka yang lainnya akan menyimak. Diharapkan menyimak yang dimaksud sekaligus memaknai ayat Al-Quran yang sedang dibaca.
Jika menggunakan perspektif ilmu nahwu, kata tadarus termasuk dalam wazan tafaul, yang artinya aktivitas ini dilakukan seminimalnya oleh dua orang dan bisa lebih daripada itu. Dengan demikian, sederhananya tadarusan bisa diartikan sebagai kegiatan membaca dan memahami Al-Quran secara bersama-sama.
Ketika tadarusan ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Jika para peserta sudah fasih dan menguasai teknik membaca Al-Quran yang baik, maka bisa membaca Al-Quran sendiri-sendiri atau bergiliran. Akan tetapi jika cara membacanya masih lemah maka mendengarkan saja tidak menjadi masalah. Membaca dan mendengarkan bacaan Al-Quran sama-sama mendapatkan pahala.
“apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”, (QS. Al-A’roof: 204)
Keutamaan Tadarus
Beberapa keutamaan dan manfaat dari tadarusan yaitu:
Memberikan Ketenangan Jiwa
Tadarus menjadi ibadah yang penting karena dapat menjadi jalan menuju ketenangan jiwa dan dipenuhi kasih sayang oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berkata:
“Tidaklah berkumpul sekelompok orang di rumah-rumah Allah, mereka membaca Al-Quran dan mempelajarinya, kecuali akan turun atas mereka ketenangan, diliputi kasih sayang kepada mereka, dan Allah akan menyebut mereka ada di sisi-Nya,” (Diriwayatkan Abu Hurairah RA).
Memberi Syafaat Di Akhirat
Pelaksanaan tadarus atau membaca Al Quran di masjid selama Ramadhan sudah dilaksanakan di masa khalifah Umar. Hal ini dikarenakan tadarus memang menjadi ibadah yang memberi syafaat (pertolongan) di akhirat nanti.
Rasulullah SAW berkata:
Rasulullah: “Puasa dan Al Quran akan memberi syafaat (pertolongan) pada seorang hamba di hari kiamat.”Puasa berkata: “Ya
Tuhanku, karena aku orang tersebut menahan makanan dan syahwat. Berilah syafaat bagiku untuknya.”Al Quran juga berkata:
“Ya Tuhanku, karena aku orang tersebut menahan tidak tidur di malam hari. Berilah syafaat bagiku untuknya.” (HR Ahmad dan Thabrani).
Amalan Yang Sangat Dianjurkan
Berdasarkan buku Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadhan yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, kegiatan tadarusan juga menjadi amalan yang dianjurkan selama berpuasa. Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) beliau berkata:
“Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadhan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari Al Quran. Ketika ditemui Jibril, Rasulullah adalah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.”kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Akan Dikumpulkan Bersama Malaikat
Seseorang yang rajin tadarusan maka kelak di akhirat ia akan ditempatkan di surga bersama malaikat-malaikat yang menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang mahir membaca kitab Allah kelak akan mendapat tempat di surga, bersama para malaikat yang mulia serta diliputi ketaatan. Sementara orang yang kesusahan dan diliputi keberatan ketika membaca Alquran, maka dirinya mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menjaga Hafalan Al-Quran
Tadarus bisa menjadi momen yang baik untuk menjaga hafalan Al-Quran agar menjadi lebih sempurna. Oleh sebabnya tadarus sangat bagus jika didampingi orang yang paham dan fasih membaca Al-Quran, meski hal ini bukan suatu kewajiban.
Rasulullah SAW berkata:
“Jagalah Al-Quran, demi Tuhanku yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sesungguhnya (ayat-ayat Alquran yang telah dihapal) lebih mudah lepas dari ingatan daripada lepasnya unta dari ikatannya,” (Diriwayatkan Abu Musa al-Asy’ari RA).
Panduan Tadarusan
Layaknya ibadah lain, tadarusan juga perlu dilakukan dengan tata cara dan adab tersendiri. Berikut panduan lengkapnya.
Membersihkan Badan Dan Area Sekitar
Adab tadarus yang pertama harus dilakukan adalah berwudhu, sikat gigi, dan memastikan aurat tertutup. Pastikan mengaji dengan menghadap kiblat. Selain itu jika mengaji di rumah maka perlu membersihkan area sekitar rumah terutama tempat beribadah. Hal ini sesuai dengan hadist berikut:
“Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an melainkan orang yang suci”. (HR. Daruquthni no. 449. Hadis ini dinilai sahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 122).
Memulai Dengan Taawuz
Sebelum mulai membaca Al-Qur’an, selalu awali dengan membaca taawuz dan basmalah terlebih dahulu. Taawuz menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah permohonan perlindungan kepada Allah dari gangguan setan. Taawuz selalu diucapkan dengan “a`ūdzu billāhi minasy-syaitānir-rajīmi”.
Hal ini sesuai dengan surat An-Nahl yang berbunyi sebagai berikut:
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Fa iżā qara`tal-qur`āna fasta’iż billāhi minasy-syaiṭānir-rajīmArtinya:
“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
Membaca Dengan Perlahan Dan Khidmat
Tadarus sebaiknya tidak dilakukan dengan terburu-buru atau membaca Al-Quran dengan terlalu cepat. Ketika tadarusan sangat penting untuk melantunkan setiap ayat dengan jelas, perlahan-lahan dan khidmat. Jika terlalu tergesa-gesa maka rentan sekali melakukan kesalahan pembacaan.
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا
Artinya: “Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (Q.S. al-Muzammil: 4)
Membaca Dengan Khusyuk Dan Pahami Setiap Kata
Ketika membaca Al-Quran saat tadarusan maka disarankan untuk saling menyimak ayat-ayat Al-Quran. Pahami setiap kata yang dibaca, minimal bersumber dari terjemahan dan tafsir Al-Quran. Bisa juga dengan saling diskusi tentang ayat dan tafsir yang dibaca. Proses ini disebut sebagai proses tadabur (mencermati dan merenungkan). Selain itu, lebih baik saling mengingatkan dan mempraktekkan pesan dan pelajaran yang didapat dari tadabur ayat tersebut.
Meskipun pandemi masih berlangsung, namun tadarusan bisa tetap dilakukan di rumah. Melaksanakan tadarus bisa menjadi ladang pahala untuk menolong kita sebagai umat muslim kelak di akhirat. Dengan mengikuti panduan dan memahami makna tadarus, maka ibadah mengaji ini akan semakin terasa khidmat.