Apa Itu Ambergris, Simak 8 Fakta Menariknya

Ambergris adalah zat lilin padat yang berasal dari usus paus sperma atau Physeter catodon. Ambergris sering disebut muntahan paus yang dimanfaatkan untuk industri kecantikan dan obat-obatan. Dalam budaya timur ambergris lebih banyak digunakan sebagai obat dan bumbu masakan sementara di negara barat ambergris lebih dikenal sebagai pengikat aroma parfum.

Kata ambergris berasal dari kata Prancis yang berarti “amber abu-abu”. Amber merujuk pada jenis batu permata yang berasal dari resin pohon yang menjadi fosil. Sama dengan konsep fosil, ambergris mengalami proses yang panjang dari pembentukan di dalam usus paus sperma, mengapung, hingga terdampar ke tepi pantai. Tidak hanya asal ambergris yang unik, ternyata masih banyak fakta menarik dari ambergris yang perlu anda ketahui.

Memiliki Sejarah yang Unik

Ambergris pertama kali ditemukan di abad ke-17 dan dianggap sebagai sesuatu yang berasal dari makhluk asing. Dari surat yang diterbitkan oleh Royal Society of London dengan kode 1696/97 menyatakan penemuan ini sebagai suatu kerumunan yang mirip lebah di tepi pantai atau mengapung di laut. Selanjutnya penjelajah zaman dulu juga menyebutkan ambergris sebagai produk dari gunung berapi yang berada di bawah laut, dan sebagian lainnya berpendapat bahwa ini merupakan kotoran seabird.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai Pengawet

Kemudian Marco Polo seorang penjelajah Italia mengamati bahwa pelaut oriental (Asia Timur) tengah memburu ikan paus sperma untuk mendapatkan ambergris ini. Namun saat itu Marco Polo masih berpikir bahwa ambergris berasal dari makanan yang dikonsumsi langsung oleh paus, bukan sebagai muntahannya. Kemudian ambergris secara perlahan mulai menyebar di beberapa benua yang dikenal seperti sekarang.

Berasal dari Paus Sperma

Ambergris berasal dari sistem pencernaan paus sperma yang dikeluarkan melalui muntahannya. Ambergris yang baru saja dikeluarkan akan berwarna hitam, lembut, dan memiliki bau yang tidak sedap. Oleh sebabnya banyak yang menganggap berasal dari anus atau kotoran paus sperma, dan bukan dari mulutnya. Akan tetapi sampai saat ini belum ada bukti nyata atau orang yang melihat langsung bagaimana paus sperma mengeluarkan ambergris.

Keunikan ambergris juga didapat dari persebaran ambergris di laut yang tidak merata. Meskipun paus sperma adalah spesies kosmopolitan yang artinya paus jenis ini bergerak di seluruh lautan dunia sehingga dapat ditemukan dari kutub hingga garis khatulistiwa termasuk seluruh samudera dan laut mediterania. Namun ternyata ambergris hanya dapat ditemukan di pantai China, Jepang, Afrika, Amerika, dan pulau-pulau tropis seperti Bahama. Dengan demikian muncul pendapat bahwa tidak semua jenis paus sperma mampu memproduksi ambergris.

Semakin Lama Semakin Harum

Ambergris saat pertama kali dimuntahkan akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat ditambah dengan bentuknya yang lunak dan berwarna gelap sehingga lebih mirip seperti kotoran hewan. Baunya amis sehingga sangat mengganggu indra penciuman. Namun setelah mengalami proses oksidasi, saat mengapung di lautan, terkena matahari, air laut dan perubahan cuaca membuat ambergris lama kelamaan mengeras dan berubah warna menjadi lebih cerah. Potongan ambergris yang mengeras ini kemudian akan terdampar di pinggir pantai dalam keadaan seluruh air di dalamnya sudah menguap. Aromanya pun berubah menjadi harum, manis, dan sedikit berbau tanah. Beberapa pendapat juga mengatakan bahwa bau ambergris mirip seperti tembakau, pinus, dan musk.

Berasal dari Paus Sperma yang Salah Makan

Ambergris merupakan lapisan lemak alami yang muncul ketika paus salah makan. Seperti diketahui bahwa paus sperma mengonsumsi spesies cumi besar, gurita, dan ikan besar sehingga terkadang hewan ini mengonsumsi bagian yang tajam dari tubuh mangsanya, misalnya paruh cumi raksasa. Ketika paus memakan paruh tersebut maka ususnya akan secara otomatis menciptakan lapisan lemak setiap kali hewan tersebut salah makan. Lapisan lemak ini melindungi usus paus terhadap iritasi yang mungkin disebabkan oleh benda tajam tersebut dan sesuatu yang tidak dapat dicerna oleh paus sperma.

Pada akhirnya setelah bertahun-tahun lapisan lemak yang berfungsi untuk melindungi sistem pencernaan paus, kemudian menumpuk di dalam usus hingga harus dimuntahkan. Hal ini dikarenakan usus paus hanya dapat menampung potongan kecil ambergris sehingga potongan yang lebih besar harus dikeluarkan. Akan tetapi tidak diketahui secara pasti bagaimana ambergris terbentuk atau bagaimana prosesnya. Tidak ada yang tahu juga apakah pertumbuhan ambergris normal atau patologis terhadap paus, terutama karena sulitnya menemukan kerabat lain dari paus sperma yang mampu memproduksi ambergris ini.

Zat Lilin yang Multifungsi

Tidak hanya sebagai parfum, secara historis sebenarnya ambergris sudah banyak dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Ambergris pernah digunakan sebagai makanan kerajaan Inggris. Diceritakan dari sejarah, satu porsi telur dicampur dengan ambergris adalah hidangan favorit dari Raja Charles II.
Kemudian di abad ke-19 muncul sebuah resep yang menggunakan ambergris, disebut sebagai Rum Shrub. Ini merupakan salah satu jenis minuman keras yang berasal dari rum, almond, cengkeh, kayu manis, kulit jeruk, dan ditambahkan sedikit ambergris. Resep ini ditemukan dalam The English and Australian Cookery Book. Selanjutnya ambergris juga pernah digunakan sebagai penyedap dalam kopi Turki, juga dimasukkan dalam coklat panas oleh orang-orang Eropa di abad ke-18.

Zat lilin ini dianggap sebagai afrodisiak untuk pria dan wanita dewasa. Inilah yang membuat banyak orang di zaman dahulu yang mengonsumsi ambergris sebagai bahan alami yang menyehatkan. Sementara itu orang Mesir kuno membakar ambergris sebagai dupa. Aroma ambergris dianggap cocok untuk memberikan suasana religius. Sedangkan di era sekarang, Mesir menggunakan ambergris sebagai aroma rokok.

Namun agak berbeda dengan Eropa, sebelum mengenal sebutan ambergris, zat lilin ini sudah digunakan untuk mencegah penularan wabah penyakit pada masa Black Death di Eropa. Hal ini dikarenakan aroma ambergris mampu menutupi pencemaran udara yang dianggap sebagai penyebab wabah. Selanjutnya selama abad pertengahan orang Eropa terus menggunakan ambergris sebagai obat-obatan, terutama untuk penyakit epilepsi, pilek, flu, dan sakit kepala.

Sebagian Besar Dimanfaatkan Sebagai Bahan Parfum

Selain parfum mahal yang berasal dari bahan alami seperti kayu oud, ternyata ambergris juga banyak digunakan dan dicari oleh produsen parfum kelas dunia. Ambergris dijadikan pengawet parfum yang berguna untuk mempertahankan aroma parfum, menciptakan wewangian seperti musk. Secara kimiawi ambergris mengandung alkaloid, asam, dan senyawa ambreine. Kandungan ini akan mengikat aroma parfum sehingga menjadikan parfum tahan lama. Umumnya ambergris digiling menjadi bubuk dan dilarutkan dalam alkohol encer sebelum dicampurkan dalam parfum.

Setelah mengetahui komponen kimia dari ambergris, saat ini ambergris sudah diproduksi secara sintetis atau disebut ambroksida sintetis. Hal ini disebabkan oleh ambergris asli yang sangat sulit ditemukan. Ambergris asli juga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses produksi sehingga tidak mungkin menjadikannya satu-satunya bahan untuk mengawetkan parfum. Sebagai alternatif, biasanya juga para produsen parfum menggunakan anjing untuk melacak keberadaan ambergris di pinggir pantai. Anjing memang memiliki ketertarikan kuat terhadap aroma ambergris ini.

Banyak merk parfum mewah yang mengandung ambergris sebagai salah satu komposisinya. Salah satunya produk Maison Francis Kurkdjian (MFK) yang berkolaborasi dengan Baccarat tahun 2014. Parfum ini dinamakan Rouge 540 eau de parfum. Parfum Rouge 540 eau de parfum dikemas dengan botol kristal berwarna ruby. Aromanya berasal dari aroma kunyit, cemara, cedar, dan ambergris. Parfum ini pertama kali diproduksi hanya 250 botol dengan berat 70 ml. Harga untuk 1 botol saat pertama kali dirilis ke publik adalah 4 ribu dollar atau berkisar 57 juta rupiah. Namun saat ini parfum dari produsen ini dapat dibeli dengan harga mulai dari 8 juta ke atas.

Ada juga brand parfum ternama Jo Malone dengan nama parfum Dark Amber and Ginger Lily Cologne Intense. Parfum ini mengandung aroma jahe, kapulaga, cendana, anggrek, melati, dan lily. Sementara kandungan lilin dalam parfum berbahan dasar ambergris juga ditambahkan, untuk menambah aroma parfum. Wanginya yang mencolok dari parfum ini membuatnya lebih cocok digunakan pada kesempatan tertentu. Harga parfum untuk ukuran 50 ml mulai dari 600 ribuan, dengan kemasan warna hitam yang elegan.

Harganya Mahal

Potongan kecil ambergris dapat bernilai ratusan juta bahkan untuk satu gramnya bernilai ribuan dollar. Harganya yang sangat mahal disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama ambergris membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum dimuntahkan dari mulut paus sperma. Selain itu alasan kedua adalah ambergris merupakan produk langka. Ini hanya dapat dikeluarkan paus sperma jantan.

Sehat Dimulai Dari Dapur Anda

Bahkan dari 350.000 paus sperma jantan hanya 1 persen yang benar-benar bisa memproduksi ambergris. Alasan lainnya adalah ambergris menawarkan fungsi yang sangat signifikan dalam pembuatan parfum premium sehingga tidak heran bila zat lilin ini sangat mahal. Kualitas dan harga ambergris juga tergantung dari seberapa lama ambergris ini mengambang di laut.

Tidak Legal di Semua Negara

Sejak abad ke-18 industri perburuan paus sperma telah mengalami peningkatan. Hampir 50 ribu paus dibunuh setiap tahun untuk diambil minyaknya, tulangnya, dan ambergrisnya. Hal ini menjadikan paus sebagai salah satu spesies yang terancam punah. Karena fakta ini maka di tahun 1982, Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional (IWC), menyatakan pelarangan perburuan paus untuk tujuan komersial. Meskipun ambergris jarang yang didapatkan dari pembelahan tubuh ikan paus sperma secara langsung, namun banyak negara yang tetap melarang perdagangan ambergris.

Negara pertama yang melarang kepemilikan dan perdagangan ambergris adalah Amerika Serikat yang dimuat dalam Endangered Species Act tahun 1973. Kemudian diikuti oleh negara Australia yang didasarkan pada Undang-Undang Perlindungan Lingkungan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati tahun 1999. Sementara negara yang melegalkan perdagangan dan kepemilikan ambergris adalah Inggris Raya, Prancis, Swiss, dan Maladewa.

Demikian fakta menarik dari ambergris yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Bagaimana, apakah anda tertarik menggunakan parfum ambergris atau makanan yang mengandung zat lilin ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *