9 Rempah untuk Gangguan Tiroid

Menjaga kesehatan tiroid merupakan hal yang penting, karena kelenjar tiroid akan menjalankan fungsi organ tubuh sebagaimana seharusnya. Kelenjar tiroid juga memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi metabolik manusia. Jika kesehatannya tidak terjaga, maka masalah tiroid dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon yang mungkin berpengaruh pada tubuh. Namun, Anda tak perlu khawatir, karena di bawah ini adalah rempah untuk gangguan tiroid, yang bisa dikonsumsi kapan pun sebagai upaya pencegahan masalah terkait lainnya.

Jahe

Jahe adalah rempah-rempah yang umum digunakan karena manfaatnya yang luas. Ini menjadi rempah yang banyak tersedia dan mudah ditemukan, karena memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Jahe mengandung sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan antioksidan. Rempah yang memiliki rasa yang pedas dan hangat ini kaya akan mineral penting seperti potasium dan magnesium dan membantu melawan peradangan, yang merupakan salah satu penyebab utama masalah tiroid.

Jahe juga membantu meredakan gejala hipotiroid yang persisten serta memiliki efek menguntungkan dalam hal penurunan berat badan dan mengatur profil lipid dan hormon pada pasien hipotiroid. Pada orang yang mengalami hipotiroidisme, di mana tubuh tidak menghasilkan hormon yang cukup, jahe dapat mengatasi masalah tersebut.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai MSG

Pada dasarnya, jahe merupakan salah satu bumbu masakan yang serbaguna. Rempah ini dapat ditambahkan ke dalam resep favorit Anda baik itu hidangan gurih maupun manis. Jahe juga memiliki rasa yang sedikit manis, sehingga dapat ditambahkan ke dalam minuman seperti susu jahe, wedang jahe, teh jahe, dan sebagainya. Selain itu, jahe dapat digunakan sebagai minyak esensial, dan gunakan melalui diffuser. Jahe dengan minyak kelapa juga bisa dioleskan ke tubuh.

Namun, tetap batasi konsumsi jahe, karena mengonsumsi jahe dalam dosis besar dapat mengakibatkan efek samping potensial, mulai dari gangguan pencernaan, mulas, diare, hingga iritasi mulut dan dokter. Selain itu, individu dengan kondisi medis tertentu, atau wanita hamil dan sedang menyusui, dianjurkan untuk mendiskusikan penggunaan apa pun dengan dokter.

Biji Ketumbar

Ketumbar adalah salah satu herbal paling umum yang digunakan dalam berbagai masakan India. Tanaman ketumbar berasal dari keluarga Apiaceae, yang merupakan keluarga yang sama dengan peterseli. Baik biji maupun daun ketumbar, banyak digunakan untuk kepentingan kuliner dan pengobatan. Biji ketumbar cukup sederhana dan seringkali hadir sebagai komponen garnishing, dan juga menyimpan segudang manfaat bagi tubuh. Penggunaan biji ketumbar dalam kuliner adalah dengan dikeringkan atau ditumbuk.

Biji ketumbar telah digunakan untuk tujuan pengobatan selama berabad-abad. Gangguan tiroid bisa terjadi karena tingginya kadar kolestrol, dan biji ketumbar dinilai ampuh dalam mengontrol kadar kolestrol, dan dengan kata lain, biji ketumbar membantu menjaga hormon tiroid. Selain itu, biji ketumbar hadir dengan kandungan antioksidan. Kandungan tersebut akan mencegah dan melindungi tubuh dari gangguan seperti tiroid.

Dalam pengobatan Ayurveda, biji ketumbar membantu seseorang dalam mengelola kondisi tiroid. Daun dan biji ketumbar juga dinilai bermanfaat dalam mengelola hipotiroidisme dan hipertiroidisme. Di luar manfaat tersebut, biji ketumbar seringkali dikaitkan dengan kadar gula darah karena efektif dalam menurunkan risiko gula darah tinggi, terutama di kalangan orang yang menderita Diabetes Tipe 2. Dengan demikian, biji ketumbar dapat menjadi cara yang bagus untuk gangguan tiroid.

Untuk memperoleh manfaatnya, cara terbaik adalah dengan menambahkan biji ketumbar ke dalam air panas, dan biarkan selama 15 hingga 20 menit. Setelah air berkurang, saring biji ketumbar dan airnya. Kemudian, Anda bisa langsung meminumnya sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu. Tambahkan madu jika menginginkan rasa yang lebih manis, dan minum setiap pagi dan dengan perut kosong untuk hasil terbaik.

Akar Manis

Akar manis atau licorice adalah tanaman yang bisa ditemukan di iklim hangat, yang merupakan tanaman yang berasal dari Eropa Selatan dan beberapa negara di Asia. Ini tumbuh sebagai tanaman Glycyrrhiza glabra, dan satu keluarga dengan kacang-kacangan. Akar manis selain digunakan dalam masakan, ia juga memiliki manfaat kesehatan yang beragam.

Akar manis merupakan rempah untuk gangguan tiroid karena ia mampu melindungi kelenjar tiroid dari kerusakan oksidatif dan membantu menurunkan kadar kortisol. Kadar kortisol ini dapat menjadi penghambat sekresi thyroid stimulating hormone (TSH), dan hormon perangsang tiroid dari kelenjar hipofisis. Di luar manfaat tersebut, akar manis juga digunakan oleh praktisi integratif untuk meningkatkan energi, sehingga Anda bisa mengonsumsi rempah ini untuk gangguan tiroid sekaligus untuk menambah energi.

Sage

Rempah untuk gangguan tiroid lainnya adalah sage, yang berasal dari famili Lamiaceae. Ini dikenal sebagai herbal yang memiliki aroma kuat dan rasa bersahaja. Rempah ini memiliki manfaat yang luas, yang banyak hadir pada hidangan gurih terutama hidangan daging unggas atau domba. Selain sebagai bagian dari bumbu masakan, sage hadir untuk memberikan manfaat kesehatan yang beragam.

Ini adalah rempah yang bagus untuk gangguan tiroid karena mampu memberikan perlindungan terhadap stress oksidatif, mencegah kerusakan akibat radikal bebas, angiogenesis, peradangan, serta mencegah infeksi bakteri dan virus. Herba ini juga mengandung asam rosmarinic yang tinggi, sehingga akan menghabat reseptor hormon perangsang tiroid (TSH), dan juga menurunkan konversi perifer T3 atau tiroksin. Tak hanya itu, sage juga efektif dalam membantu meningkatkan daya ingat dan kognisi, karena biasanya orang dengan kondisi tiroid dan autoimun tiroid memiliki masalah ingatan dan konsentrasi.

Jintan Hitam

Jintan hitam atau Nigella sativa, adalah ramuan lain yang digunakan obat tradisional Aljazair untuk mengobati kondisi tiroid. Mengandung fitokimia dan komponen biologis yang mendukung berbagai fungsi dalam tubuh, antara lain alkaloid, kumarin, flavonoid, fenolik. Jintan hitam telah diteliti efeknya pada tiroiditis Hashimoto, yang hasilnya, jintan hitam dapat mengatasi masalah tersebut.

Rempah ini ditemukan dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kaya, terutama thymoquinone, yang telah terbukti meningkatkan status tiroid pada model hewan. Para peneliti juga telah melihat efek jintan hitam terhadap tiroksin (T3), yang ternyata dapat meningkatkan konsentrasinya tanpa mengubah konsentrasi serum TSH. Tak hanya itu, jintan hitam juga memiliki efek terapeutik, yang berpotensi dalam memperbaiki stres oksidatif dan kerusakan sel tiroid, serta melindungi terhadap perubahan hiperplastik parenkim tiroid yang terjadi pada tiroiditis.

Jintan hitam kemungkinan besar aman bila dikonsumsi dalam dosis kecil untuk waktu yang singkat. Namun, beberapa orang mengalami tanda-tanda alergi dengan adanya ruam kulit. Ini juga merupakan rempah yang tidak aman bagi individu yang mengonsumsi obat pengencer darah. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter untuk melihat apakah ada pantangan dalam mengonsumsi jintan hitam untuk penderita gangguan tiroid.

Kunyit

Kunyit merupakan bumbu masakan yang banyak digunakan di seluruh dunia, khususnya di Asia, yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami masakan. Rempah dengan warna kuning ini dikenal dengan khasiat pengobatannya, dan telah digunakan selama bertahun-tahun untuk tujuan pengobatan. Manfaat yang ditawarkan oleh kunyit sangat beragam, ia dapat menjaga kesehatan sistem pencernaan, meperkuat daya tahan tubuh, hingga melindungi organ intim.

Kunyit juga memiliki aktivitas anti-inflamasi yang sangat kuat, sehingga akan berguna untuk mengatasi gangguan tiroid karena seperti yang diketahui, peradangan menjadi penyebab utama dalam kondisi autoimun seperti tiroiditis Hashimoto. Berkaitan dengan kondisi autoimun, kunyit juga efektif dalam mengurangi sitokin proinflamasi sekaligus meningkatkan sel T regulator.

Senyawa aktif kunyit yaitu curcumin juga diketahui mengandung antioksidan yang kuat, yang berperan dalam menangkal radikal bebas, melawan peradangan kronis, yang dengan kata lain – antioksidan pada kunyit akan melindungi kelenjar tiroid dari kerusakan oksidatif. Lebih lanjut, kunyit bahkan mampu mengurangi gondok atau pembesaran tiroid, terutama pada individu yang rentan.

Aktivitas lainnya yang ditemukan pada kunyit adalah antikanker, antimikroba, antiradang, antibakteri, serta anti-virus. Artinya, kunyit memberikan manfaat yang luas, yang di antaranya adalah mengatasi gangguan psikologis seseorang termasuk depresi dan kecemasan. Kedua masalah tersebut juga menjadi salah satu dampak dari masalah tiroid.

Bawang Putih

Bawang putih menjadi salah satu tanaman obat dalam praktik Ayurveda, dan salah satu kandungannya yang paling dikenal adalah sifat antimikrobanya yang kaya. Antimikroba pada bawang putih menjadi obat tradisional bagi pasien tiroid dan autoimun, karena mereka seringkali mengalami infeksi. Rempah dari genus Allium ini juga terbukti memiliki aktivitas antibakteri, antivirus, antijamur, bahkan antiparasit.

Kandungan yang terdapat pada bawang putih membuatnya efektif dalam menyembuhkan gondok. Ini bisa dikonsumsi dengan cara yang paling mudah sekalipun, yaitu dengan mencuci bawang putih hingga bersih, dan kunyah 3 hingga 4 siung dalam satu hari. Namun, perlu diingat bahwa bawang putih dapat menimbulkan efek samping. Untuk itu, dianjurkan mengkonsultasikan terlebih dahulu.

Ashwagandha

Ashwagandha adalah adaptogen terkenal, yang secara tradisional digunakan dalam Ayurveda untuk modulasi kekebalan dan efek anti-inflamasi yang kuat. Ashwagandha menawarkan berbagai manfaat. Ini sarat akan kandungan seperti anti-inflamasi, adaptogenik, dan hematopoietik, yang artinya dapat mendukung fungsi sel, menyebabkan tidur, anti-kecemasan. Pada tanaman ini juga ditemukan bahwa ia mampu mendukung fungsi tiroid, dengan cara mengatasi stres oksidatif sekaligus meningkatkan hormon tiroid. Namun, ashwagandha seringkali memberikan efek samping berupa sakit perut, diare, dan kantuk.

Kayu Manis

Rempah untuk gangguan tiroid selanjutnya adalah kayu manis, yang dikenal sebagai bumbu dari banyak hidangan manis. Rempah ini memiliki manfaat yang kaya, yang salah satu manfaat utamanya adalah membantu mengatur kadar glukosa darah. Dalam sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kayu manis seringkali dengan penurunan kadar glukosa plasma puasa, kolesterol total, LDL-C, dan trigliserida yang signifikan, serta meningkatkan kadar HDL-C.

Kayu manis juga menjadi rempah untuk gangguan tiroid karena ia mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang dapat bermanfaat bagi orang dengan kondisi autoimun. Rempah ini berguna untuk meningkatkan sel T pengatur, yang dengan demikian, ini membantu menekan autoimunitas. Namun, masih harus dilakukan lebih banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kayu manis mengurangi kadar serum T3.

Rempah-rempah memang memberikan manfaat yang luas, bahkan potensinya dapat mengatasi berbagai gangguan tiroid. Sehingga, selain menggunakannya ke dalam masakan, Anda tentunya akan memperoleh manfaat lainnya. Akan tetapi, sebelum mengonsumsi rempah untuk gangguan tiroid, ada baiknya jika mengkonsultasikan terlebih dahulu pada ahli medis. Ketahui pula rempah untuk mengatasi masalah kesehatan lainnya melalui tautan berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recipe Rating




Exit mobile version